Thursday, February 13, 2014

ujungkelingking - Ketika Mobil "Menabrak" Shalat


Tentu ada-ada saja cara seseorang untuk meraih simpati orang lain. Sebanyak cara untuk membuat berita kontroversial.

Dalam rangka program "Bengkuluku Religius", Pemerintah Bengkulu menggelar sayembara berupa shalat berjama'ah berhadiah mobil, umrah dan haji.

"Semua agama akan mendapatkan perlakuan yang sama tidak saja Islam. Shalat berhadiah umrah, haji dan bonus mobil itu sebagai pilot project saja sebagai langkah permulaan," kata Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan saat ditemui di Masjid At Taqwa, Rabu (Tribunnews.com, 12/2/2014).

"Ini ide baru dan kreatif untuk memancing orang mau berjamaah di masjid. Saya kira ini bagus untuk memotivasi orang dalam beribadah," kata Sekretaris Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Nadjib Hamid, saat berbincang dengan wartawan, Kamis (Sindonews.com, 13/2/2014).

Pada laman yang sama disebutkan juga bahwa untuk mendapat hadiah tersebut, warga harus melakukan salat Dhuhur di masjid-masjid yang telah ditentukan, yakni sebanyak 42-52 kali berturut-turut. 

Shalat berhadiah mobil?


Adalah hal yang sangat menyesakkan dada ketika beribadah -bahkan itu ibadah yang paling penting- namun karena iming-iming materi.

Jelas bukan kapasitas saya untuk menilai hati dan niat masing-masing peserta jama'ah. Namun secara kasat mata kita bisa melihat bahwa pemberian hadiah yang seperti ini sudah menyimpang dari syari'at. Meski sempat dikatakan hanya sebagai "pemancing" saja, namun yang semacam ini cukup bisa mengotori niat seseorang. Niat shalat yang awalnya demi Allah, menjadi demi mobil.

Riya' atau (justru) syirik?


Riya' adalah beribadah dengan tujuan agar dilihat orang lain. Biasanya pelaku riya' tidak punya motif apa-apa selain "pengakuan" orang lain.

Akan tetapi syirik adalah perbuatan mempersekutukan Allah. Dia menciptakan kiblat (baca: tujuan) lain, selain Allah. Maka, jika kita beribadah BUKAN karena sebab Allah, maka hati-hati, jangan-jangan kita sudah terjerumus kepada dosa yang tidak berampun ini. Naudzubillahi min dzalik!

Syarat diterimanya ibadah


Merujuk pada Tafsir Ibnu Katsir, di antara syarat diterima sebuah amal ibadah ada 2 saja, yaitu: [1] Niat ikhlas karena Allah, dan; [2] Sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wa salaam.

Dari definisi ini saja kita bisa menarik kesimpulan bahwa ibadah -segala ibadah- yang dilakukan dengan niat karena iming-iming materi tidak akan ada manfaatnya, selain neraka-Nya.

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لا يُبْخَسُونَ

أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الآخِرَةِ إِلا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

"Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. [15]

Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan." [16]
[Huud: 15-16]

Ayat yang senada dengan ini bisa dibaca di dalam surah Al-Israa' ayat 18.

Iming-iming Tuhan vs iming-iming manusia


Ada sebuah pertanyaan menggelitik, "Kenapa kita dilarang beribadah karena suatu iming-iming, bukankah Tuhan juga mengiming-imingi kita dengan surga?"

Dalam Islam, keberadaan surga hanyalah anugerah dari Allah, sebab TIDAK ADA seorang muslim-pun yang karena ketekunannya dalam beribadah sehingga otomatis memasukkan dirinya ke dalam surga.

Dari shahabat Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa salaam bersabda: "Tidak seorang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal perbuatannya." Seorang lelaki bertanya: "Engkau pun tidak, wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab: "Aku juga tidak, hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku. Akan tetapi tetaplah kalian berusaha berbuat dan berkata yang benar."

Maka seperti yang juga disampaikan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah bahwa ibadah dibangun di atas 2 hal; [1] Cinta dan, [2] Pengagungan.

Karena kedua hal inilah Allah subhanahu wa ta'ala menurunkan rahmatnya. Bukan karena banyaknya ibadah kita, akan tetapi karena cinta dan pengagungan kita kepada-Nya. Bukan karena terus-menerusnya ibadah yang menyebabkan ibadah kita diterima, akan tetapi karena niat dan kesungguhan mengharap keridhaannya.

Lalu, apakah ini berarti kita tidak boleh beribadah dengan mengharap surga?

Bagi sebagian orang, beribadah model seperti ini menunjukkan ketidak ikhlasan. Akan tetapi -sebenarnya- ini juga salah satu bentuk iman (baca: percaya). Kita percaya dengan janji-janji Allah, lalu dengan keyakinan itu kita kemudian berupaya untuk mendapatkannya dengan jalan melaksanakan ibadah yang diperintahkan-Nya.

Jadi, ingin beribadah karena janji Tuhan, atau iming-iming manusia masih terlalu menggiurkan?
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, February 13, 2014
Categories:

52 comments:

  1. wuihhhhhhh,,,,, mas pri ikutan g ni ?
    dibengkulu? baru dengar mas,,,,,
    banyak yg makin rajin tentunya tuk bisa dapatkan hadiahnya ya mas,,,,,

    mudaah2an,,,,,,, niat tetapp tertuju pada yang ESA

    ReplyDelete
    Replies
    1. pertanyaannya, apakah bisa, May?

      Delete
    2. Event nya unik dan menarik yah Mas Pri
      Niat nya melakukan perlombaan yang bagus pula,
      namun iming-iming nya, Bisa di katakan bagus gak yah Mas Pri...?

      Delete
    3. hora komen aku mas Pri hehehe

      Delete
    4. Mas Saud, kl utk anak kecil, bolehlah dikasih iming2 spt itu sbg motivasi... kl org gede yg digitukan kok jd aneh ya?

      Delete
    5. kalau orang gede di iming-iming istri baru ajah

      Delete
    6. waow, amazing!!!

      (dijamin gak ada yg datang, lah wong pada diiket istrinya sendiri2)
      ^_^

      Delete
    7. kalau ada niat pasti ada mac giver deh untuk bs datang ke masjid
      ahahah

      Delete
  2. tentu ramai yang pergi solat berjemaah semata-mata kerana mahukan hadiah kereta (mobil) itu..

    ReplyDelete
  3. hmmm... mengajak untuk kebaikan semua umat tapi sayang harus ada iming-imingnya.. jadi semua umat melakukan nya bukan karena hati justru melakukannya karena mengharapkan hadiah... ngenessss banget mas pri... hehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itulah. Seprtnya ada yg salah dg cara beribadah kita.

      Delete
  4. sempat dikritik olh MUI setempat,

    Riya' itu halus, susah dilihat, ibarat semut hitam nempel dibatu hitam, hati2 lah.., kata bang napi waspadalah! *smile

    btw riya' itu jg bagian dr syirik cuma masuk syirik asgar (kecil)

    ReplyDelete
    Replies
    1. H-hee, betul mas. Jd harusnya sub judul di atas "termasuk syirik kecil atau besar?" gitu aja ya?

      Delete
  5. Melalukan atau mengajak aau memberi sesuatu yang bermanfaat alangkah baik nya
    Tidak mengharap penghasilan itu mungkin yang baik yah Mas Pri
    Ada sedikit pepatah memberi lebih mulia dari pada menerima. namun Memberi
    Tanpa ada iming-iming di belakangnya itu baru tindakan yang Mulia :)

    ReplyDelete
  6. Macem anak kecil di kasi janji sama orang tuanya, hehehe :)

    ReplyDelete
  7. segitu parahnyakah kesadaran saudara saudara kita di sana, hingga untuk menunaikan tugas dan panggilan NYA pun harus di beri imbalan ?
    SUBHANALLAH hanya Allah yang tau

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hanya Allah yg tahu niat di dlm hati seseorg.

      Dan untk membuktikan penilaian kita salah atau benar, ditunggu saja kl hadiahnya sdh pd gak ada, apakah jama'ahnya masih ribuan?

      Delete
  8. parah sekali ya pak...ini jadi bisa masuk riya sekaligus juga syirik...jaman sudah semakin rusak. Astagfirullah...pilot project penghancuran kalau yang bgini mah namanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kbrnya sdh sempat diprotes MUI setempat, tp kok jln teyus yak?

      Delete
  9. membaca paragrap pertama saja sudah bisa dipastikan bahwa jemaahnya bukan karena Allah tetapi karena hadia, dasar bodoh memang itu yang bikin acara haha

    ReplyDelete
  10. point saja mas mungkin kalau mobil bisa dilihat dan dinaiki orang yang apat dan dijadikan fasilitas juga kebanggaan tapi kalau syurga manusia yang hidup belum pernah lihat paling hanya kata pak ustadz biasanya seperti itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mknya dlm ibadah seringkali tdk bisa di logika-kan. Hrus keimanan yg bicara... scr kasarnya, "percaya atau tidak", gitu aja.

      Delete
  11. masjidnya rame pas waktu absen aja hehehe,

    ReplyDelete
  12. yes...siip...#sambil ngepelin tinju tanda setuju.
    kontek dibaur baurkan dengan syirik, rya dan yang lainnya singkirin dulu lah, giliran ada pemimpin yang punya ide bagus, biasa...orang pinter agama sibuk nyari nyari dalil, padahal umatnya emang udah susah kalau disuruh menghidupkan mesjid, termasuk saya....yakin kalau diimingi mobil, mesjid se Bengkulu bakal hidup seperti dulu dengan kegiatankeagamaan yang membumi....kalau itu berhasil, dari sepuluh juta yang pengen hadiah mobil...lumayan kan kalau 5 juta orangnya jadi ikhlas sholat berjamaah karena-NYA....
    lanjutkan pak...biar saya yang treak treak kencengnya kalau ada yang protes mah lah....
    #sambil mlototin adminnya...loch?!...;o)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jiahhhh...

      kl hadiahnya ubi se-truk saya mau kali, kang ikutan.... ikutan makan, mksdnya...

      Delete
  13. Baru dengar nih Mas ada acara seperti ini. He,, he,,he,,, metode yang kurang tepat ini bisa mebuat suatu penilaian yang anantinya akan berimbas pada pembodohan iman yang sebenarnya. Itu sih menurut saya.

    Salam

    ReplyDelete
    Replies
    1. pembodohan iman dan penggeseran kiblat, kl menurut saya.

      Delete
  14. Berarti sholat tapi karena hadiah, :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. lumayan, hadiahnya nt bs disedekahin. gitu paling pikirannya :D

      Delete
  15. aslinya sih kita tidak bisa menilai nilai keikhlasan seseorang, namun dari kacamata manusia itu sendiri banyak tafsir yang muncul antara syirik dan tidak ikhlas itu tadi, riyak kan termasuk syirik ya mas?
    hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. itulah. mknya saya juga bilang salah satu indikator bt nge-cek apakah dugaan saya salah atau tdk adl kl hadiah tsb sdh gak ada.

      Kl hadiahnya sdh gak ada, apakah jamaahnya masih ribuan yg datang?

      Delete
    2. 10-30 persen ada yang dapat hidayah enaknya sholat jamaah mas,...
      hehe
      lainnya tebal

      Delete
  16. buat apa shalat kalo bukan karna allah , ,
    :D

    ReplyDelete
  17. kalau aku gak apa-apa lah sholat untuk dapat mobil dari pada gak ikut itu malah kita kepikiran trus kan.nanti pas tambah gak khusuk lagi sholatnya,

    ReplyDelete
  18. kalo ane denger di tv, ini cara niru rasul.. tapi asul kan memang panutan ya. kalo ini yang dipanut siapa coba? apa mobilnya? wah..wah

    ReplyDelete
    Replies
    1. niru Rasul? Kl berjama'ahnya sih, iya. Tp kl pk hadiah, kok br denger saya?

      Delete
  19. Replies
    1. H-hee, trims... saya nih yg gak rutin ngunjungi temen2...

      Delete
  20. Wah waktu sholatnya kebayang mobil hadiahnya mesti tuh mas Pri .. hehe

    ReplyDelete
  21. wah bahaya tuh mas. itu bukan niat ibadah melainkan mau hadiahnya saja...ntar kalo udah dapat hadiahnya paling lupa lagi shalatnya.. astagfirullah hal'azim

    ReplyDelete
  22. Kalo ibadah karena ada sesuatu mending ga usah aja mas.. kasian, hasil dunia belum tentu, hasil akhirat dosa malah.. D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe...
      masuk akal juga nih mas hari f day

      Delete
    2. Yg betul sih, tetep ibadah tp niat dikencengin...

      h-hee...

      Delete

Komentar Anda tidak dimoderasi.
Namun, Admin berhak menghapus komentar yang dianggap tidak etis.

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!