ujungkelingking - Tree Spiking, Antara Pro dan Kontra
Lama juga saya tidak update tulisan dengan label 'Kesehatan'. Arsip terakhir terposting tanggal 6 Desember 2013. Waks, lama amir yak???
Artikel kali ini pun meski tidak membahas tentang manusia, namun masih membahas tentang kesehatan. Yap, kesehatan pohon.
Seperti yang kita tahu, di musim kampanye seperti ini banyak spanduk, baliho, banner, poster, stiker yang memajang wajah senyum sang calon bertebaran di mana-mana. Ada yang ngikut numpang di belakang angkot, atau nyaru seperti ucapan selamat ketika memasuki sebuah daerah/kota. Ada pula yang senantiasa mengiringi perjalanan kita, melambai-lambai di pinggir jalan.
Nah, yang saya sebut terakhir inilah yang kemudian mengusik pikiran saya. Biasanya, spanduk atau poster yang ada itu ditempelkan dengan cara memakunya pada batang pohon. Selain gambar caleg, banyak juga iklan-iklan yang numpang mejeng dipaku pada sebuah pohon.
Istilah yang muncul untuk hal ini adalah tree spiking. Pada laman wikipedia tertulis bahwa tree spiking ini awalnya dilakukan untuk mencegah proses pembalakan liar. Adanya logam yang ditanam pada batang pohon diharapkan dapat merusak alat pemotong. Setidaknya, dengan adanya logam itu dapat mengurangi nilai ekonomis pohon tersebut.
Namun di sisi lain, memaku pohon dapat merusak kehidupan pohon itu sendiri...
Sama seperti manusia, pohon yang ditancapi paku, diikat kawat dan sejenisnya akan merasakan "sakit". Apalagi jika benda-benda tersebut sampai tertanam dan menyatu pada batangnya. Secara fisik, hal ini akan mempengaruhi pertumbuhannya. Ketika paku atau logam tersebut berkarat, dapat menyebabkan infeksi pada pohon. Daya tahan pohon tersebut akan berkurang karena pelindung paling luar dari tubuhnya sudah rusak. Akibatnya, pohon akan cepat rusak, keropos, mati dan gampang tumbang.
Banyak cara untuk berkampanye dan beriklan selain memakunya pada pohon.
Agak heran juga rasanya ketika ada partai yang begitu getol menyuarakan peduli lingkungan sementara iklan partainya banyak merusak pohon-pohon.
Ingatlah bahwa pohon itu juga makhluk hidup. Hanya karena tidak bisa bersuara, bukan berarti mereka tidak merasakan.
Sumber gambar: news.discovery.com |
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, February 06, 2014
saya setuju sekali mas, pohon sekarang banyak yang rusak batangnya akibat iklan yang di paku di phon
ReplyDeletepdhal utk menanamnya kembali butuh waktu tahunan loh.
Deletewqwkwkwkwk saya suka dengan kalimat yang ironis ini "partai yang begitu getol menyuarakan peduli lingkungan sementara iklan partainya banyak merusak pohon-pohon"
ReplyDelete^_^
Deletekemarin saat kampanye pilgub jatim, ada gerakan jangan pilih calon yang menyakiti pohon ya mas ?hehehe
ReplyDeletehahaha, ini baru gerakan yang keren, masih memperhatikan lingkungan. :)
Deletesebab kl lingkungan sdh rusak, yg kena kita juga nih,
Deletebener juga sih.. kenapa ngga pake paralon atau benda apa saja yang tidak berkaitan dengan penebangan pohon.. :)
ReplyDeletemikirnya cetek, mas.
Deletemahal
Deletebener juga sih.. kenapa ngga pake paralon atau benda apa saja yang tidak berkaitan dengan penebangan pohon.. :)
ReplyDeletekomennya tambah satu lagi, udh kyk minum obat... :)
Deletelagi:mahal Mas Nandar
DeleteTapi di Desa ada angapan pohon buah yang sudah gede ga kunjung berbuah, dengan di taju besi hinga nancep ke ati jadi bisa cepat berbuah dan dulu hal kayak gitu banyak terbukti mas Pri entah kebetulan atau apa ya?
ReplyDeleteWah, menarik utk dikaji nih.
DeleteApa ini berlaku utk semua pohon atau hanya jenis tertentu saja?
Atau posisi besinya yg kt sampeyan harus kena "ati"-nya?
Trus kl pk besi berkarat pd pohon tsb berpengaruh atau tdk?
dsb.
buktinya tuh tanaman mangga yang saben hari dipakai buat penekan Zaki endegeng...disayat-sayat batangnya, eh kemarin buahnya banyak. padahal seumur-umur kalau buah cuma 1 atau 2
Deletenah loh ada fakta lagi nih.
DeleteYang pasti ada di desa saya dulu pohon duren yang sudah tinggi besar tidak berbuah buah biasanya di taju pake besi gitu, dan besi yang tertanam di dalam pohon tidak lapuk oleh karat meski sudah puluhan tahun,
Itu dulu tapi pohon durian tanaman baru masih kecil juga sudah pada berbuah jadi ga adalagi cara taju besi gitu
Wah, ada penjelasan ilmiahnya gak yah?
Delete*penasaran
Betul mas dan seakan semuanya nggak peduli dengan tanaman yang mereka mau misi dan visi mereka berjalan lancar
ReplyDeleteintinya mereka mau kepilih dulu. urusan lingkungan? nantilah, kl ingat.
DeleteHehehe pada intinya semua partai membicarakan atau menjanjikan kesehatan lingkungan. Namun mereka nggak sadar kalau jampanye yang mereka lakukam merusak alam. Hehehe
ReplyDeletetdk sadar, atau memang tdk mau tahu?
Deletemereka kagak pernah di hantui pohon saat mimpi kali ya gan jadinya asal seenaknya aja tuh patok2 palu biar nancep... kagak tau efeknya ...
ReplyDeleteh-hee... kyk Harry Potter atau Lord of The Rings dong?
DeleteMemang mengenaskan juga nasib sang Pohon. Andai sang Pohon bisa berbicara tentu ia akan merasa sakit luar biasa. Memasang info pengumuman dan iklan serta poster dengan memakunya di Pohon sudah sering saya liat. Apalagi menjelang PILKADA wah banyak caleg yang tancap iklan di batang pohon
ReplyDeletetancap, kang!
Deletemungkin baru akan sadar setelah kaki mereka tertancap paku sampe infeksi...
DeleteIronis sekali yaa.. Tembok-tembok juga jadi kotor akibat ditempel-tempel stiker kampanye
ReplyDeleteKl mmg tanggung jawab, kl habis masa kampanye ya itu tembok dibersihin/dicat lagi. bukan begitu?
Deleteyg cocok naruh spanduk kampanye kayaknya cuma di rumah orang yang bersangkutan ya mas,hehehe
ReplyDeleteh-hee, betul, betul. Tapi apa mau rumahnya "dikotori" sendiri???
Deletemengajarkan dan menanamkan kepedulian terhadap lingkungan ke anak sejak dini adalah salah satu cara yang efektif (untuk masa depan)...misalnya mengajak anak untuk menyayangi bunga-bunga di tanam kita dengan menyiramnya, menyiangi rumput atau menunjukkan ke anak bahwa tanaman juga bisa "haus", "sakit' dan "menderita" jika kita "menyiksanya"
ReplyDeletesepakat dg mbak yg satu ini.
Deletekalo pohon bisa ngomong sudah ngomel2 tuh mas..
ReplyDeletememang bertolak belakang banget, apa yg diucapkan nggak sejalan apa yg mereka lakukan, huff
Kl sdh ngomel2 bakal rame jalan-jalan, h-hii...
Deleteitu termasuk ke dalam kategori merusak lingkungan juga kan
ReplyDeletetp kesannya kok dibiarkan ya?
Deletemasalah itu sih sudah jadi kasus berjamaah
ReplyDeletedari pejabat tinggi sampe rakyat kecil tukang sedot wc apa penjual jasa telat bulan ikutan ambil bagian
Jngan lupa, sewa badut sama kredit lunak... :D :D
DeleteWah,,,,,, masalah satu ini sepertinya banyak deh mas. Apalagi kalau di jalan-jalan ya.....
ReplyDeleteSalam
Kl kita bkn yg punya kuasa, sprtinya susah utk memberantas ini, pak.
DeleteSalam kembali.
Sekarang pasang iklan... gambarnya udh rusak gak keruan, pakunya tetep aja nancep di situ.
ReplyDeleteBesok2nya ada lagi yg nancepin paku lagi, selanjutnya juga begitu.