Saturday, June 18, 2011

ujungkelingking - Sebagai seorang Muslim, masalah apa yang Anda anggap paling besar, yang tengah menimpa Umat ini?

Jawaban Anda mungkin berbeda dengan saya. Tapi tak apa-apa, bukan itu poinnya.

Yang akan saya bicarakan berikut ini adalah masalah yang ternyata dianggap sepele oleh sebagian besar kaum Muslimin. Dianggap remeh, bukan suatu hal yang besar. Tapi saya –bagaimana pun juga- tetap akan menggolongkannya sebagai masalah yang amat besar. Kenapa begitu? Karena ketika kita terus menyepelekannya dan tidak menaruh perhatian besar kepadanya, maka percayalah kehancuran Umat ini sudah di depan mata.

Seperti kita ketahui bahwa hal pertama yang akan dimintai pertanggung-jawaban oleh Hakim Yang Maha Adil di hari penghisaban nanti adalah, sholat. Bila dianggap baik sholat kita, maka dianggap baik juga seluruh amalan kita. Tentu, berlaku juga sebaliknya, bila sholat kita dianggap buruk, maka dianggap buruk juga semua amalan kita. Karena itu kita sepakat bahwa sholat adalah suatu hal yang amat penting.

Nah, karena begitu pentingnya masalah sholat ini, maka menjadi penting juga faktor-faktor pendukungnya. Sampai disini saya yakin Anda juga masih sepakat dengan saya.

Dalam setiap sholat berjama’ah, kita selalu mendengar imam menyerukan, “rapatkan dan luruskan shaf”. Hampir tidak pernah lupa imam memperingatkan kita untuk menjaga rapat dan lurusnya shaf kita. Kenapa? Karena ternyata shaf yang lurus dan rapat menjadi salah satu standar kesempurnaan sholat yang kita lakukan. Artinya bila kita gagal mempertahankan hal ini, maka sholat kita akan dinilai buruk. Pada akhirnya sholat yang kita kerjakan akan kehilangan intinya sebagai “pencegah perbuatan keji dan mungkar”. Dan bukannya semakin dekat, kita malah akan semakin jauh dari Allah subhanahu wa ta’ala, yang itu berarti kita juga semakin jauh dari rahmat dan pertolongannya.

Lalu kenapa saya mengatakan ini adalah masalah yang urgent?

Karena pada kenyataannya, umat Muslim (baca: pengusaha Muslim) juga turut berperan dalam melonggarkan shaf-shaf kita. Apa buktinya?

Sajadah!

Ya, sajadah.

Pernahkah Anda mempertanyakan kenapa sajadah-sajadah sekarang dibuat dalam ukuran yang begitu lebar? Bahkan, selembar sajadah tak jarang bisa dipakai oleh dua orang.

Pernahkah Anda berpikir bahwa sajadah-sajadah itu juga turut merenggangkan shaf-shaf kita?
 
Bukankah dengan begitu sajadah-sajadah itu turut memberi andil kepada iblis-syaithan untuk mengisi celah-celah kosong shaf kita, untuk kemudian memporak-porandakan barisan kita?

Sungguh ironis memang ketika kita pada akhirnya harus mengatakan bahwa, sajadah pun bisa mengantarkan kita kepada kehancuran.

Wallahu a’lam
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, June 18, 2011

Tuesday, June 14, 2011

ujungkelingking - Berdasarkan studi baru, selera atau pola makan anak lebih banyak dipengaruhi oleh ayah, dan bukan ibu. Menurut Alex McIntosh, sosiolog Texas AgriLife Research yang memimpin penelitian, seperti dilansir Indiavision, Senin (13/6/2011) bahwa pria yang suka makan makanan junk food akan lebih cenderung memiliki anak-anak yang juga memiliki kebiasaan serupa.

Menurut Journal of Nutrition Education and Behaviour, pilihan makanan seorang pria akan berpengaruh kelak pada pilihan makanan anak-anaknya. Faktor ayah -bahkan- lebih kuat mempengaruhi anak ketimbang faktor dari ibu.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ayah lebih berpengaruh terhadap kegemukan pada anak daripada ibu. Studi ini menunjukkan bahwa ayah lebih toleran atau permisif –dalam hal makanan- terhadap anak-anaknya.

Berbeda dengan ibu yang lebih memperhatikan kandungan gizi dari makanan yang akan diberikan pada anak-anaknya, seorang ayah cenderung lebih membiarkan anaknya memilih makanan apa saja yang ia suka, apalagi bila makanan tersebut juga merupakan kesukaan ayahnya, termasuk makanan cepat saji atau junk food.

Selain itu, ekspresi wajah orangtua juga turut mempengaruhi selera makan anak. Jika anak-anak melihat orangtuanya bahagia atau tersenyum saat mengonsumsi makanan tertentu maka kondisi ini akan membuat anak menginginkan makanan tersebut. Sebaliknya, jika diberikan ekspresi jijik cenderung membuat anak-anak tidak mau mengonsumsinya. Maka, jika seorang anak tidak menyukai makanan tertentu, dengan memberikannya ekspresi wajah yang menyenangkan akan membuat anak lebih terbuka terhadap makanan tersebut.

Sylvie Rousset, peneliti dari French National Institute for Agricultural Research menuturkan bahwa anak-anak lebih mungkin meniru emosi orang-orang disekitarnya, karena itu ekspresi wajah yang muncul saat mengonsumsi makanan akan memiliki dampak yang lebih besar pada anak-anak dibanding orang dewasa. Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Obesity.

Sumber: detikHealth
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Tuesday, June 14, 2011

Monday, June 13, 2011

ujungkelingking - Sabtu, 11 Juni 2011 kemarin, pabrik di tempat saya bekerja mengadakan training in house bertajuk “Awareness & Communictions” yang berlokasi di rumah makan-cottage “Waroeng Desa”, Jati Jejer, Trawas.

Berangkat dari pabrik pukul 07.00, dengan diikuti oleh sekitar 80-an karyawan. Sampai di tempat tujuan pukul 08.30. Kami langsung mengikuti training, dengan beberapa kali coffe break dan kami kembali ke pabrik sekitar pukul 18.30.

Tapi bukan itu bagian menariknya. Dengan trainer Pak Yan Cahyana, pemilik brand "RëBORN!" –training based on the right brain- membuat training yang hampir seharian itu begitu impresif bagi saya.

Dalam training itu kami diajari tentang bagaimana mengenali tipikal diri sendiri. Kami diperkenalkan 4 tipe dasar manusia, kelebihan dan kekurangan dari tipe-tipe tersebut, mengklasifikasi seseorang pada tipe-tipe tertentu dan bagaimana menghadapinya, atau bagaimana kita bisa shifting (bergeser) dari satu tipe kepada tipe yang lain sebab bila kita terpaku pada satu tipe saja, maka dampaknya akan sangat buruk. Singkatnya, bagaimana kita bisa memaksimalkan potensi otak kanan kita.

Menarik, karena setelah mengikuti training tersebut, seseorang akan mudah dalam memahami orang lain. Ketika kita melihat seseorang yang kurang baik sifatnya, kita tidak akan mencela –bersu’udzon- terhadapnya. Kita akan memandangnya sebagai sesuatu yang “wajar” karena pada masing-masing tipe pasti ada karakter-karakter yang tidak baik. Ada kelemahan pada masing-masing tipe. Kita akan (benar-benar) paham bahwa tidak ada manusia yang sempurna.

Yang perlu disadari kemudian adalah, seseorang pada tipe tertentu tidak akan bisa berganti (changing) ke tipe yang lain. Yang bisa dilakukan adalah shifting (bergeser). Shifting itu sendiri, kadang kita melakukannya dengan tanpa sadar. Seseorang yang berkecenderungan suka mengalah (tipe III), ketika pada satu waktu dia menyerobot, maka itu berarti dia tengah shifting ke tipe II. Hanya saja dia tidak menyadarinya.

Nah, pada training lanjutan-nya seseorang akan diajari bagaimana shifting dalam keadaan sadar. Artinya kita yang mengendalikan perasaan kita.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, June 13, 2011
ujungkelingking - Dari definisi dan konteks jihad di atas, jelas sekali bahwa tindakan terorisme (dalam arti melakukan berbagai peledakan bom ataupun bom bunuh diri bukan dalam wilayah perang, seperti di Indonesia) bukanlah termasuk jihad fi sabilillah. Sebab, tindakan tersebut nyata-nyata telah mengorbankan banyak orang yang seharusnya tidak boleh dibunuh. Tindakan ini haram dan termasuk dosa besar berdasarkan firman Allah subhanahu wa ta’ala:


مَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا

“Siapa saja yang membunuh seorang Mukmin dengan sengaja, maka balasannya adalah neraka Jahanam, ia kekal di dalamnya, Allah pun murka kepadanya, mengutukinya, dan menyediakan baginya azab yang besar.” [QS An-Nisa': 93]

Keagungan jihad tidak boleh dinodai

Telah dijelaskan di awal, bahwa jihad adalah amal yang agung. An-Nawawi, dalam Riyadh ash-Sholihin, membuat bab khusus tentang jihad. Beliau antara lain mengutip sabda Nabi shallahu ‘alaihi wa salaam sebagaimana yang dituturkan oleh Abu Hurairah:

Rasulullah shallahu ‘alaihi wa salaam pernah ditanya, "Amal apakah yang paling utama?" Jawab Nabi, "Iman kepada Allah dan Rasul-Nya." Beliau diitanya lagi, "Kemudian apa?" Jawab Nabi, "Perang di jalan Allah." Beliau ditanya lagi, "Kemudian apa?" Jawab Nabi, "Haji mabrur."
(HR Bukhari dan Muslim)

Karena itu, sudah seharusnya kaum Muslimin menjaga keagungan jihad. Sebab, di samping makna jihad telah diterapkan dengan kurang tepat, keagungan jihad juga telah sengaja direndahkan oleh orang-orang Kafir. Barat, misalnya, telah lama menyebut Islam sebagai agama 'barbarian' hanya karena mengajarkan jihad. Presiden Bush bahkan menyebut Islam sebagai agama radikal dan fasis, sementara PM Inggris Blair menjuluki Islam sebagai 'ideologi Iblis'.

Semua itu tidak lain sebagai bentuk propaganda mereka agar kaum Muslimin menjauhi aktivitas jihad. Sebab, bagaimanapun Barat menyadari bahwa jihad adalah ancaman terbesar bagi keberlangsungan mereka atas Dunia Islam. Karena itu, Barat bahkan berusaha agar jihad dihilangkan dari ajaran Islam.

Maka, di satu sisi kita jelas tidak setuju jika peledakan bom terhadap masyarakat (termasuk Muslimin) -bukan dalam kondisi perang- dikategorikan sebagai jihad. Sebaliknya, di sisi lain, kita pun harus mewaspadai setiap upaya dari kafir penjajah yang berusaha memanipulasi bahkan menghapuskan ajaran dan hukum jihad dari Islam demi kepentingan politik mereka.


dari berbagai sumber
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, June 13, 2011

Friday, June 10, 2011

ujungkelingking - Jihad adalah bagian dari ajaran Islam. Jihad bahkan termasuk di antara kewajiban dalam Islam yang sangat agung.
Secara etimologis, jihad berasal dari kata  جَهَدَ - يُجَهِدُ  yang berarti mengerahkan segenap kemampuan dan tenaga yang ada, baik dengan perkataan maupun perbuatan, untuk memperoleh tujuan.

Sedang para ahli fiqih mendefinisikan jihad sebagai upaya mengerahkan segenap kekuatan dalam perang fi sabilillah secara langsung maupun tidak (misalnya dengan memberikan bantuan keuangan, pendapat, atau perbanyakan logistik, dll.). Karena itu, perang dalam rangka menegakkan kalimat Allah disebut dengan jihad.

Jihad dalam pengertian perang dan keagungannya disebut dalam Al-Qur’an pada banyak ayat. Begitu juga ancaman dan celaan Allah terhadap orang-orang yang enggan berjihad.

Pertanyaannya, kapan dan dimana jihad -dalam pengertian perang- itu dilakukan?

Pertama: Ketika kaum/negeri Muslimin diserang oleh orang-orang/negara kafir.

Ini disebut dengan jihad defensif.

Dalam kondisi seperti ini, Allah subhanahu wa ta'alaa telah mewajibkan kaum Muslimin untuk membalas tindakan penyerang dan mengusirnya dari tanah kaum Muslimin,


وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلاَ تَعْتَدُوا إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِ

"Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian, tetapi janganlah kalian melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” [Al-Baqarah: 190]

Kedua: Ketika ada sekelompok Muslimin yang diperangi oleh orang-orang/negara kafir.

Kaum Muslimin wajib menolong mereka. Kaum Muslimin itu bersaudara, laksana satu tubuh. Karena itu, serangan atas sebagian kaum Muslimin pada hakikatnya merupakan serangan terhadap seluruh kaum Muslimin di seluruh dunia. Karena itu pula, upaya membela kaum Muslimin di Afganistan, Irak, atau Palestina, misalnya, merupakan kewajiban kaum Muslimin di seluruh dunia.

Allah subhanahu wa ta'alaa berfirman:


وَإِنْ اسْتَنْصُرُوْكُمْ فِي الدِّيْنِ فَعَلَيْكُمْ النَّصْر

“Jika mereka meminta pertolongan kepada kalian dalam urusan agama ini maka kalian wajib menolong mereka.” [Al-Anfal: 72]

Ketiga: Ketika dakwah Islam yang dilakukan oleh Daulah Islam (Khilafah) dihadang oleh penguasa kafir dengan kekuatan fisik mereka.

Dakwah adalah seruan pemikiran, non fisik. Maka, ketika dihalangi secara fisik, wajib kaum Muslimin berjihad untuk melindungi dakwah dan menghilangkan halangan-halangan fisik yang ada di hadapannya dibawah pimpinan khalifah. Ini disebut dengan jihad ofensif.



Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, June 10, 2011
ujungkelingking - Ada sebuah kisah di jaman Rasulullah.

Seorang sahabat hendak berangkat ke medan perang. Sebelum berangkat, sahabat ini berpesan kepada istrinya agar tidak meninggalkan rumah selama dia berada di medan perang. Istri sahabat ini rupanya seorang istri yang sholehah. Pandai menjaga amanah. Taat kepada suami.

Setelah itu, beberapa waktu kemudian datanglah utusan dari orang tua si istri ini, mengabarkan bahwa ibunya sedang sakit keras. Ibunya berharap agar anaknya mau menjenguknya.

Istri sahabat ini dengan halus menolak. Ia mengatakan bahwa dirinya dilarang oleh suaminya untuk meninggalkan rumah, selama sang suami di medan perang. Maka pulanglah utusan itu.

Beberapa hari kemudian, utusan tersebut datang kembali. Dari utusan itu diperoleh kabar bahwa sakit ibunya semakin bertambah parah. Utusan itu berharap agar si istri sahabat ini sudi untuk menjenguknya, karena ini mungkin untuk yang terakhir kali.

Istri sahabat ini tetap menolaknya. Hatinya sedih mendengar keadaan ibunya, tapi dirinya adalah seorang muslimah –yang menjaga amanah suami adalah segala-galanya. Utusan itu pun akhirnya pulang dengan tangan hampa.

Hari berikutnya, utusan itu datang lagi. Kali ini kabar yang dibawanya cukup menyedihkan. Ibunya, telah meninggal. Lagi-lagi utusan itu meminta agar si istri ini mau untuk sekedar melihat jenazahnya.

Istri sahabat ini menangis. Namun dia tetap bergeming. Suaminya telah berpesan kepadanya, dan ia harus mentaatinya.

Utusan itu pun akhirnya kembali pulang. Akan tetapi sebelum pulang utusan itu mendatangi Rasulullah. Dia bermaksud melaporkan tindakan si istri sahabat –yang tidak mau menjenguk ibunya sendiri yang sedang sakit, hanya karena mentaati pesan suaminya.

Tapi apa jawaban Rasulullah?

“Perempuan itu, masuk Surga.”
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, June 10, 2011

Thursday, June 9, 2011

ujungkelingking - Pajak, secara globalnya dibagi menjadi 2 macam, yaitu pajak yang diambil secara adil dan memenuhi berbagai syaratnya; lalu pajak yang diambil secara dhalim dan melampaui batas.

Penetapan pajak karena keadaan darurat untuk memenuhi kebutuhan negara atau untuk mencegah kerugian yang menimpa - sedangkan perbendaharaan negara tidak cukup dan tidak dapat menutupi biaya kebutuhan tersebut - maka dalam kondisi seperti itu ulama telah memfatwakan bolehnya menetapkan pajak atas orang-orang kaya.


Hal tersebut berdasarkan kaidah “tafwit adnaa al-mashlahatain tahshilan li a’laahuma” (sengaja tidak mengambil mashlahat yang lebih kecil dalam rangka memperoleh mashalat yang lebih besar).

Berarti, salah satu hak penguasa kaum muslimin adalah menetapkan berapa besaran beban berjihad-harta kepada setiap orang yang mampu. Imam an Nawawi dan ulama Syafi’iyah yang lain, mereka juga menguatkan pendapat bahwa kalangan kaya dari kaum muslimin berkewajiban membantu kaum muslimin dengan harta selain zakat.

Termasuk juga, pungutan untuk fasilitas umum yang bermanfaat bagi seluruh individu masyarakat, atau apabila dakwah kepada Allah dan penyampaian risalah-Nya membutuhkan dana, maka kewajiban pajak dapat diterapkan untuk memenuhi keperluan itu. Kewajiban tersebut hanya bisa terealisasi dengan penetapan pajak di luar kewajiban zakat. Oleh karena itu, kewajiban ini ditopang kaidah “maa laa yatimmu al-wajib illa bihi fa huwa wajib“ (sesuatu, yang sebuah kewajiban tidak sempurna kecuali dengannya, maka sesuatu itu pun bersifat wajib).

Namun, ketetapan ini terikat dengan sejumlah syarat, yaitu:
  1. Bait al-maal mengalami kekosongan dan kebutuhan negara untuk menarik pajak memang sangat dibutuhkan sementara sumber pemasukan negara yang lain untuk memenuhi kebutuhan tersebut tidak ada.
  2. Pajak yang ditarik wajib dialokasikan untuk berbagai kepentingan umat dengan cara yang adil.
  3. Bermusyawarah dengan ahlu ar-ra’yi dan anggota syura dalam menentukan berbagai kebutuhan negara yang membutuhkan dana tunai dan batas maksimal sumber keuangan negara dalam memenuhi kebutuhan tersebut disertai pengawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian dana tersebut dengan cara yang sejalan dengan syari’at.

Pajak jenis ini, yang dibagikan secara adil dan dengan cara yang benar telah disebutkan oleh para ahli fikih empat madzhab, sebagaimana hal ini didukung oleh perbuatan ‘Umar bin al-Khathab radliallahu ‘anhu di masa kekhalifahannya, dimana beliau mewajibkan pajak sebesar 10% kepada para pedagang ahlu al-harb, sedangkan untuk pedagang ahlu adz-dzimmah sebesar 5%, dan 2,5% bagi pedagang kaum muslimin.

***

Sedangkan pajak jenis kedua yang diambil secara tidak wajar dan zhalim, maka hal itu adalah merupakan bentuk “penyitaan” yang diambil dari pemiliknya secara paksa. Hal ini menyelisihi prinsip umum syari’at Islam yang terkait dengan harta, yaitu hukum asal dalam permasalahan harta adalah haram diganggu, berpedoman pada dalil-dalil yang banyak, diantaranya adalah sabda nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Berdasarkan hal ini, maka berbagai hadits yang mencela para pemungut pajak dan mengaitkannya dengan siksa yang berat, kesemuanya didasarkan kepada makna pajak yang diberlakukan secara tidak wajar dan zhalim, yang diambil dan dialokasikan tanpa hak dan tanpa adanya pengarahan.

Pemungut pajak adalah salah satu pendukung tindak kedlaliman, bahkan dia merupakan kedlaliman itu sendiri, karena dia mengambil sesuatu yang bukan haknya dan memberikan kepada orang yang tidak berhak. (Adz-Dzahabi dalam Al-Kabair)

Inilah kondisi riil saat ini. Berbagai pajak tidak wajar diwajibkan oleh pemerintahan atas kaum fakir. Kemudian, pajak tersebut disetorkan kepada para pemimpin, penguasa dan kalangan elit, yang pada umumnya digunakan untuk memenuhi syahwat dan kesenangan mereka dan hal itu tertuang dalam berbagai protokol resmi kenegaraan ketika menerima tamu dari kalangan para raja dan pemimpin. Demikian pula pajak tersebut dialokasikan untuk mendanai berbagai pesta dan festival yang di dalamnya terdapat kemaksiatan dan minuman keras, mempertontonkan aurat, pertunjukan musik dan tari serta kegiatan batil lainnya yang jelas-jelas membutuhkan biaya yang mahal.


Sumber: muslim.or.id
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, June 09, 2011

Wednesday, June 8, 2011

ujungkelingking - Bila seharian ini saya masih bernafas, maka itu berarti saya sudah menghirup udara gratis di dunia ini selama 233.280 jam, atau itu berarti sekitar 13.996.800 menit! Sebuah itung-itungan yang fantastis, tapi kebanyakan dari kita tidak pernah menyadarinya. Termasuk saya juga. Padahal, andai kita gagal menghirup udara selama 5 menit saja, kita sudah pasti “selesai” disini. Tapi begitulah kita, tak pernah sadar.

Begitu juga saya, sudah usia segini tapi masih belum “jadi apa-apa”. Masih begini-begini saja. Padahal, bertambah usia berarti berkurang umur. Banyak harapan, banyak rencana, tapi tak pernah te-realisasi, hanya karena tak pernah mau mencoba melangkah. Orang bilang, setiap permulaan itu sulit -saya bisa tambahkan- dan kita-lah yang harus membuatnya jadi lebih mudah.

Sayangnya, semua masih sebatas tulisan di kertas, cuma pikiran di dalam kepala. Saya, jujur saja, selalu takut melangkah. Takut jatuh, takut sakit, takut kecewa, takut shock, takut bangkrut, dan banyak lagi ketakutan-ketakutan yang menyelubungi hidup saya –yang saya sendiri yakin– bahwa ketakutan-ketakutan itu sesungguhnya tidak beralasan.

Untuk maju kita harus mulai melangkah. Katanya, perjalanan satu mil dimulai dari langkah pertama. Untuk tahu bagaimana cara berusaha yang benar, kita mungkin harus melakukan kesalahan dan gagal, untuk kemudian mempelajari kegagalan tersebut. Istilah di kampung saya "trial and error", hehe...

Bukankah semakin banyak dan sering kita berbuat kesalahan atau gagal, berarti kita semakin dekat dengan keberhasilan. Dan sebaliknya jika tidak pernah mencoba sama sekali berarti masih jauh dari keberhasilan. -Dale Carnegie-

Semuanya – sepertinya – harus dimulai dari cara berpikir kita. Baik saya maupun Anda. Pikiran sukses menciptakan orang sukses, kata John Kehoe, seorang penulis dari Irlandia. Tentunya pemikiran-pemikiran yang positif. Karena sebenarnya yang membuat orang gagal bukan apa yang ia pikirkan bahwa ia bisa, melainkan apa yang ia pikir bahwa ia tidak bisa. Itu seperti yang dikatakan Zig Ziglar, motivator dari negeri Paman Sam. Maksudnya, bila kita berpikir kita bisa, kita akan bisa. Sebaliknya, bila kita berpikir kita tidak bisa, maka itu berarti kita sudah gagal.

Tapi penting juga diingat bahwa ada dua jenis kegagalan.

Kegagalan yang pertama adalah orang yang berfikir, tetapi tidak pernah berbuat. Yang kedua adalah orang yang berbuat, tetapi tidak pernah berfikir. Artinya, setelah berpikir positif, maka langkah selanjutnya adalah action. Sebagian orang bermimpi untuk sukses sementara yang lainnya bangun dan bekerja keras untuk sukses. Saya dan Anda menjadi bagian yang mana, adalah bagaimana kita mensikapi pemikiran kita. Bahkan, kalau menganut kata Ernest Newman, seorang kritikus musik dari Inggris, orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi. Dan mereka tidak takut gagal. Bukankah, bagi seorang ilmuwan semacam Herman Kahn, pengambilan resiko adalah intisari inovasi?

Sebaliknya, bila mereka ternyata gagal, mereka tidak menyebut hal itu sebagai kegagalan. Sebab bila sesuatu berjalan tidak sesuai dengan rencana, maka mereka menerimanya sebagai bagian dari tanggung jawab. Orang selalu menyalahkan keadaan untuk sesuatu yang terjadi pada dirinya. Sedangkan orang-orang sukses selalu bangkit dan mencari situasi yang mereka inginkan. Jika tidak menemukannya, mereka akan menciptakannya. -George Bernard Shaw-

Disamping kesemuanya itu, ada satu hal lagi yang cukup penting, yang perlu juga saya tulis disini. Saya kutip dari ungkapan James M. Barrie, bahwa rahasia kebahagiaan (saya menyebutnya, kesuksesan) bukanlah melakukan apa yang kita sukai, tapi menyukai apa yang kita lakukan.

Kita sering terjebak disini. Bukannya menyukai apa yang kita kerjakan, tapi lebih kepada mengerjakan apa yang kita sukai, padahal apa yang kita sukai itu tidak menghasilkan apa-apa untuk kita.

Maka penting untuk menyukai apa yang kita kerjakan, agar kita punya daya tahan lebih saat kita jatuh. Bila tidak, kita sangat mungkin terjebak pada depresi dan pesimistis.

Kesimpulannya, semakin matang usia kita, harusnya semakin sukses kita. Kita, harus memulainya sekarang juga. Memang tidak ada kata terlambat untuk berusaha, tapi bila kita terus menunda-nunda, maka itulah yang disebut kebodohan. Jika Anda menangguhkan segala hal sampai merasa yakin, Anda tidak akan menyelesaikan apa-apa. -Norman Vincent Peale-

At least, satu ungkapan yang amat menyejukkan hati, berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna. –Einstein-

Bismillah,
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, June 08, 2011

Saturday, June 4, 2011

ujungkelingking - Banyak orang yang enggan (baca: malas) menghentikan kebiasaan merokok adalah karena mereka tidak menyadari manfaatnya, karena manfaatnya akan tampak setelah beberapa tahun kemudian.

Tapi apa yang ditulis di
detikhealth ini barangkali perlu dibaca oleh para smokers, bahwa jika mau berhenti merokok sekarang juga, maka keuntungannya akan segera dirasakan beberapa jam berikutnya.

Jika Anda berkeinginan kuat untuk menghentikan kebiasaan Anda merokok, dan Anda memulainya sekarang juga, maka:
 

8 jam kemudian, kadar nikotin dan karbon monoksida dalam darah akan sangat berkurang. Hal ini bisa menurunkan risiko serangan jantung dan kadar oksigen dalam darah akan meningkat ke jumlah normal.

24 jam kemudian, risiko terkena serangan jantung semakin berkurang. Semua karbon monoksida dan nikotin akan keluar dari dalam tubuh. Serta ujung saraf mulai tumbuh kembali sehingga mengembalikan kemampuannya untuk meningkatkan sensor rasa dan bau. 

48 jam kemudian, ini adalah saat yang sulit karena efek samping akan muncul seperti sakit perut dan muntah. Tapi pada saat ini juga terjadi penurunan risiko kerusakan paru-paru dan menghentikan risiko kanker paru-paru. 

72 jam kemudian, tabung bronchial yang ada di tubuh mulai rileks sehingga membuat seseorang bisa bernapas lebih mudah lagi. 

2 minggu kemudian, fungsi paru-paru kembali meningkat hingga 30% sehingga memperbaiki sirkulasi darah dan membuat orang lebih mudah melakukan kegiatan. Meski kadang ditemukan gejala withdrawal seperti mudah tersinggung, sakit kepala dan kecemasan.

1-9 bulan kemudian, penampilan fisik akan mulai membaik, seperti warna pucat kelabu di tubuh hilang, mengurangi kerut, mengurangi batuk, sesak napas, hidung tersumbat dan kelelahan. Selain itu rambut silia di paru-paru mulai berfungsi dengan baik dalam membersihkan lendir sehingga mengurangi risiko infeksi.

1 tahun kemudian, risiko seseorang terkena penyakit jantung yang berhubungan dengan merokok akan berkurang sekitar 1,5 kali dibanding satu tahun lalu. 

10 tahun kemudian, risiko terkena serangan jantung dan kanker paru-paru akan berkurang hampir sama dengan orang yang tidak pernah merokok, serta mengurangi risiko kanker lainnya seperti mulut, tenggorokan, kandung kemih dan pankreas.

So, masih bertahan dengan rokok Anda?
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, June 04, 2011

Wednesday, June 1, 2011

ujungkelingking - Hehe, siapa yang bilang kalau orang yang merokok, memegangnya dengan dua jari, itu keren?
 
Semua iklan rokok di televisi mengasumsikan demikian. Padahal, antara iklan dengan rokoknya sendiri sering kali ndak nyambung.

Berbagai studi menjelaskan bahwa di dalam asap rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia racun (toksik) dan 43 senyawa penyebab kanker (karsinogenik). Hal ini menjelaskan kenapa asap rokok lebih berbahaya dari asap kendaraan, yang lebih sedikit kandungan berbahayanya seperti karbon monoksida, sulfur dan nitrogen.
Bahaya rokok dengan jelas kita yakin, merusak jantung, paru-paru, otak, menyebabkan kanker, penyakit sistem saluran pernapasan, gangguan reproduksi dan juga kehamilan, dan itu samasekali tidak keren.

Rokok bikin nafas bau. Jangankan si perokok, berada di dekat orang yang merokok pun bisa membuat badan bau asap. Bau asap rokok yang juga susah hilang ini karena asap rokok terbuat dari rantai molekul yang panjang, sehingga sulit untuk dihilangkan, terutama pada kain. Selain itu asap rokok yang dihasilkan umumnya mengandung banyak residu. Dan seorang perokok umumnya memiliki bau napas yang tidak enak. Dan itu sangat tidak keren.

Rokok tak hanya menyebabkan penyakit serius seperti telah disinggung di atas, tetapi juga membuat rambut rontok yang berpotensi mempercepat kebotakan. Merokok dapat meningkatkan kadar hormon yang bertanggung jawab untuk kerontokan rambut pada pria. Saya kira, itu juga tidak keren.

Nikotinnya bisa menodai gigi dan membuat warnanya terlihat menguning, tidak bersih. Bisa saja si perokok mempunyai gigi putih dengan pergi ke dokter gigi tapi tentu saja harus mengeluarkan biaya rutin yang tidak murah. Kita sepakat, itu tidaklah keren.

Merokok bisa mempercepat proses penuaan. Perokok terlihat 1,4 tahun lebih tua daripada yang bukan perokok. Rokok juga membuat masalah besar terhadap gigi termasuk risiko kanker mulut dan penyakit gusi. Studi di Inggris tahun 2005 yang dimuat dalam Journal of Clinical Periodonti menyebutkan, perokok enam kali lebih besar mengalami penyakit gusi yang dapat menyebabkan hilangnya gigi. Ompong itu, tidak keren.

Perokok dapat tempat duduk yang buruk di beberapa tempat. Ruangan merokok biasanya kecil, bau, dan sering terselip di belakang meja dan di dekat toilet. Ini juga tidak keren.

Merokok mengurangi aliran pembuluh darah perifer dan aliran darah yang diperlukan untuk mencapai ereksi, sehingga alirah darah bisa menjadi tersumbat dan membuat perokok mengalami impotensi atau disfungsi ereksi. Tentu, hal ini menjadi harga yang sangat tinggi untuk membayar sebungkus rokok.

Sumber: detikHealth
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, June 01, 2011
ujungkelingking - Politik, dalam pemahamannya adalah ilmu mengenai ketatanegaraan; atau segala tindakan mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain; atau cara bertindak/bersiasat dalam menangani suatu masalah. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, v1.1)

Maka seorang politikus adalah seseorang yang mengerti tentang urusan kenegaraan dan mengerti tentang bagaimana menangani suatu permasalahan.

Kali ini saya ingin bercerita tentang seorang perempuan yang bernama Zulaikha. Siapa dia? Bila Anda ingat kisah fenomenal tentang Nabi Yusuf alaihissalaam, tentu Anda akan tahu siapa Zulaikha.

Dia adalah seorang wanita cantik yang juga istri seorang pembesar Mesir kala itu. Menjadi orang paling terpandang di negeri itu tidak lantas membuat dirinya bisa menikmati hidup yang tenang. Selalu menjadi sorotan, adalah hal yang jamak terjadi. Termasuk, ketika kasus tentang dirinya dengan Yusuf alaihissalaam terbongkar ke publik. Adalah sebuah kesalahan yang teramat memalukan jika seorang bangsawan sekelas Zulaikha jatuh cinta terhadap seorang budak.
Nada sindiran dan cemoohan mulai bertebaran di seluruh negeri. Zulaikha pun sukses menjadi bahan gosip nomor satu di setiap celah kota.

Awalnya, Zulaikha membiarkan saja kasak-kusuk itu menyerang dirinya. Bisik-bisik itu terus diabaikannya. Namun, pada akhirnya habis juga kesabarannya. Semakin jengah Zulaikha dibuatnya. Maka mulailah ia memikirkan cara untuk mengakhiri segala sindiran dan cemoohan yang membuat panas telinganya itu.

Dibuatnya daftar para bangsawan dan orang-orang kaya di kota. Lalu dikirimkanlah undangan untuk menghadiri jamuan di istana kepada istri-istri mereka. Kenapa bangsawan dan orang kaya? Karena pada saat itu mereka-lah orang-orang yang memiliki pengaruh besar di tingkat kota. Bila Zulaikha berhasil disini, maka itu berarti dia berhasil pada seluruh negeri.

Segera dikumpulkanlah para istri bangsawan itu di sebuah aula yang cukup besar, dan dihidangkan di depan mereka buah-buahan yang ranum dan lezat. Para istri bangsawan itu rupanya tidak sabar untuk segera mencicipi buah-buah itu. Pada saat itulah, Zulaikha memerintahkan Yusuf alaihissalaam untuk berjalan mengitari mereka.

Hasilnya sudah bisa ditebak, para istri bangsawan itu semua terkesima melihat Yusuf. Terpesona akan ketampanannya dan keindahannya. Bahkan dalam sebuah riwayat diceritakan, beberapa diantara mereka sampai mengiris tangan mereka sendiri dengan tanpa sadar. Melihat itu Zulaikha tersenyum. Rencananya telah berhasil.

Sebenarnya apa keberhasilan Zulaikha disini?

Zulaikha berhasil membuat istri para bangsawan itu terpesona - bahkan jatuh cinta - melihat Yusuf alaihissalaam. Zulaikha telah berhasil membuat istri para bangsawan itu melakukan kesalahan yang sama dengan dirinya. Yang dengan hal itu, membuatnya tidak lagi dicemooh dan disindir karena telah jatuh hati kepada seorang budak. Karena faktanya, semua istri para bangsawan yang hadir saat itu juga jatuh hati kepada seorang budak.

Maka inilah yang kemudian disebut sebagai “politik Zulaikha”. Yaitu, buat orang lain melakukan kesalahan yang sama, maka mereka tidak akan menyalahkan Anda. Karena prinsip dalam masyarakat kita, kesalahan yang dilakukan oleh banyak orang adalah suatu kebenaran.

Tapi tentu itu bukanlah hal yang benar.

Saya percaya bahwa saya dan Anda bukanlah tipikal yang seperti itu. Jauh lebih bermartabat dengan mengakui kesalahan dan memperbaikinya, daripada membuat kesalahan baru untuk menutupi kesalahan lama. Solusi yang baik sudah semestinya dihasilkan dari cara yang baik pula.

"Setiap orang bisa mengkritik, mengecam, dan mengeluh. Tapi hanya orang berkarakter yang bisa mengontrol diri untuk memahami dan memaafkan." (Dale Carnegie, penulis dan pengajar)

Wallahu a’lam
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, June 01, 2011

Sunday, May 29, 2011

ujungkelingking - Ada sebuah pertanyaan dari seorang teman tentang aspek perpajakan untuk pengusaha konstruksi yang melakukan servis Air Conditioner. Pilihan yang tersedia hanya dua saja, yaitu masuk PPh pasal 23, atau PPh pasal 4 ayat (2)?

Awalnya saya ragu. Tapi akhirnya saya salah juga dengan menjawab masuk ranah PPh pasal 23 (karena dalam pemikiran saya hampir semua “jasa” masuk ke dalam pasal ini).
Tapi ternyata tidak bila pengusaha tersebut adalah pengusaha konstruksi atau yang memiliki sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi.

Membaca kembali tabel tarif Pemotongan dan Pemungutan PPh Tahun 2009, disebutkan bahwa:

Dipotong 2% (dua persen) atas jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, TV tabel, alat transportasi/kendaraan dan/atau bangunan, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya dibidang konstruksi dan mempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi.

Jadi jelas bahwa pekerjaan servis AC yang dilakukan oleh pengusaha dengan sertifikasi bidang konstruksi tidak bisa dimasukkan ke dalam PPh pasal 23.

Berarti, apakah masuk ke dalam PPh pasal 4 ayat (2)?

Menyuplik sedikit dari isi pasal 4 ayat 2 Undang-Undang Pajak Penghasilan:



Penghasilan di bawah ini dapat dikenai pajak bersifat final:
a.    penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan surat utang negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi; b.    penghasilan berupa hadiah undian;
c.    penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi derivatif yang diperdagangkan di bursa, dan transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangannya yang diterima oleh perusahaan modal ventura;
d.    penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan, usaha jasa konstruksi, usaha real estate, dan persewaan tanah dan bangunan; dan 
e.    penghasilan tertentu lainnya,
yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2008 pasal 3 disebutkan bahwa:



Tarif Pajak Penghasilan untuk usaha Jasa Konstruksi adalah sebagai berikut:
a.    2% (dua persen) untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang memiliki kualifikasi usaha kecil;
b.    4% (empat persen) untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang tidak memiliki kualifikasi usaha;
c.    3% (tiga persen) untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia jasa selain Penyedia Jasa sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b;
d.    4% (empat persen) untuk Perencanaan Konstruksi atau Pengawasan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang memiliki kualifikasi usaha; dan
e.    6% (enam persen) untuk Perencanaan Konstruksi atau Pengawasan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang tidak memiliki kualifikasi usaha.

Yang membingungkan saya adalah jasa servis AC tentu tidak termasuk pekerjaan konstruksi. Sebab yang dimaksud dengan pekerjaan konstruksi adalah "keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing-masing beserta kelengkapannya untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain". (Peraturan Menteri Keuangan No. 187/PMK.03/2008)

Servis AC tentu bukan “mewujudkan suatu bangunan”. Apakah ini berarti pekerjaan servis AC yang dilakukan oleh pengusaha ber-sertifikasi bidang konstruksi juga tidak masuk ke dalam pasal ini?

Agaknya, terlalu terburu-buru menyimpulkan hal tersebut. Sebab teman saya yang lain akhirnya memberi saya tabel daftar 
klasifikasi jasa pelaksana konstruksi oleh LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi). Artinya, bila pekerjaan ini termasuk di dalam tabel daftar-nya, maka pekerjaan ini memang termasuk dalam klasifikasi usaha konstruksi. Dan yang unik adalah, dalam salah satu poinnya tersebut seperti ini:

“Instalasi pemanasan, ventilasi udara dan AC dalam bangunan, termasuk perawatannya”

H-hee...
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Sunday, May 29, 2011

Saturday, May 28, 2011

ujungkelingking - Diantara kewajiban-kewajiban seorang muslim kepada muslim yang lainnya adalah memberinya nasehat jika dia meminta nasehat. Tapi bagaimana cara memberi nasehat yang baik? Sebab tak jarang, nasehat yang baik jika disampaikan dengan cara yang tidak tepat akan berakibat –bukan saja tidak paham– tapi bisa menimbulkan salah tafsir yang pada ujungnya akan mengkondisikan situasi yang tidak lebih baik.

Beberapa poin dibawah ini mungkin bisa menjadi tips sukses buat Anda:

  • Topik yang menyangkut. Dia sedang berbicara tentang apa? Bila dia meminta nasehat dalam suatu hal, tentu tidak bijak bila kita memberinya nasehat dalam konteks yang lain, yang sama sekali berbeda. Salah disini, maka kemungkinan besar nasehat Anda tidak akan didengarnya, kecuali bila Anda menjelaskan bahwa apa yang Anda sampaikan itu memang ada hubungannya atau sekedar analogi.
  • Bahasa yang sesuai. Untuk hal ini bisa disesuaikan dengan lawan bicara Anda. Anda harus memutuskan akan menggunakan bahasa yang menyentuh atau bahasa yang membakar, tergantung mana yang lebih efektif bila diterapkan pada orang tersebut. Salah menggunakan bahasa, maka tentu nasehat Anda tidak akan mengena.
  • Jangan berbelit-belit. Gunakan kata-kata yang jelas dan runut. Pengulangan mungkin diperlukan sebagai penekanan. Tapi jangan sampai dia bosan mendengarkan Anda yang berbelit-belit.
  • Perhatikan waktu dan kondisi. Memberi nasehat ketika seseorang sedang marah besar misalnya, justru akan membakar amarahnya. Sebaiknya pilih waktu saat mulai reda.
  • Karakter sang penasehat. Wah, wah, ternyata poin ini juga tak kalah pentingnya. Meski pepatah “lihatlah yang diucapkan, jangan lihat yang mengucapkan” itu benar, tapi orang yang diberi nasehat secara tidak sadar akan membandingkannya dengan diri Anda. Seseorang yang diberi nasehat agar jangan mencuri oleh seorang yang dikenal sebagai pencuri, tentu akan langsung mencibirnya. Itulah kenapa karakter sang penasehat ini sangat penting.
  • Yakin dengan nasehatnya. Bila Anda saja tidak yakin dengan apa yang Anda katakan, bagaimana dengan pendengar Anda?
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, May 28, 2011

Thursday, May 26, 2011

ujungkelingking - Tulisan ini adalah email yang dikirim oleh seorang teman saya beberapa waktu yang lalu. Sengaja saya share disini agar menjadi perenungan bagi kita – dalam hal ini – seluruh umat manusia.

Beberapa kejadian alam akhir-akhir ini kerap mengkhawatirkan kita. Cuaca dan iklim yang tidak menentu, musim kemarau dan hujan tidak lagi bisa diprediksi. Terjangan banjir dan tsunami seolah menerpa terus-terusan.

Apa yang sedang terjadi?

Orang menyebutnya pemanasan global. Beberapa kalangan menganggap semua hal ini adalah tanda-tanda awal akan datangnya hari kiamat. Meski sejatinya hanya Allah sajalah yang Maha Tahu, tetapi setidaknya kita bisa mempelajari atau mungkin mewaspadainya.

Lalu, apa sebenarnya dampak global warming pada lingkungan – atau yang lebih luas – pada dunia kita? Skenario berikut ini bisa jadi benar, atau mungkin, tidak samasekali.

1. KENAIKAN SUHU 1 DERAJAT

Pada kenaikan suhu 1 derajat, kutub utara akan kehilangan es setengah tahun penuh, Atlantik Selatan yang sebelumnya tidak ada badai akan mengalami serangan badai. Di barat Amerika terjadi kekeringan yang mengakibatkan banyak penduduk menderita.


2. KENAIKAN SUHU 2 DERAJAT


Beruang kutub berjuang untuk hidup saat es kutup mencair. Lapisan es Greenland mulai menghilang, sedangkan batu karang menjadi lenyap. Permukaan air laut naik 7 meter secara global.


3. KENAIKAN SUHU 3 DERAJAT

Hutan Hujan Arizona mengering. Pola Elnino bertambah intensitasnya menjadi sesuatu yang biasa. Eropa secara berulang mengalami musim panas yang teramat panas yang sebelumnya sangat jarang terjadi. Jutaan bahkan miliaran orang akan berpindah dari subtropik menuju daerah pertengahan garis lintang.


4. KENAIKAN SUHU 4 DERAJAT

Air laut meninggi dan membanjiri kota-kota didaerah pesisir. Menghilangnya lapisan es akan mengurangi banyak persediaan air tawar. Satu bagian di kutub selatan akan tenggelam dan menyebabkan area air yang meluap semakin jauh. Suhu musim panas di London bisa mencapai 45 derajat.


5. KENAIKAN SUHU 5 DERAJAT

Daerah yang tidak bisa dihuni semakin menyebar luas, tumpukan es dan air tanah sebagai sumber air untuk kota-kota semakin mengering. Jutaan pengungsi akan bertambah. Kebudayaan manusia akan mulai menghilang seiring dengan perubahan iklim yang dramatik ini. Dalam hal ini kelompok yang kurang mampu sepertinya akan lebih menderita. Tidak ada lagi es yang tersisa pada kedua kutub seiring dengan punahnya bermacam spesies di lautan. Tsunami dalam skala besar akan memusnahkan kehidupan dekat pantai.


6. KENAIKAN SUHU 6 DERAJAT


Kepunahan massal 95% akan terjadi. Makhluk yang masih hidup akan mengalami serangan badai dan banjir besar secara terus menerus. Hidrogen sulfida. Kebakaran akibat gas metana menjadi hal yang biasa. Gas ini berpotensi menjadi bom atom dan tidak ada makhluk hidup yang mampu bertahan hidup. Menurut Dr. Gregory Ryskin, Nortwestern University, bila gas metana terlepas dengan cepat, daya ledaknya bisa mencapai 10.000 kali dari seluruh senjata nuklir di dunia!
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, May 26, 2011

Wednesday, May 25, 2011

ujungkelingking - Salah satu konsekuensi, kita akan bertabrakan dengan galaksi Andromeda lebih cepat.

Konsep galaksi Bima Sakti yang dibuat oleh ilustrator mengesankan bahwa astronom memiliki pengetahuan persis seperti apa rupa galaksi kita. Ternyata tidak demikian. Dari penelitian terbaru, diindikasikan bahwa galaksi tempat tinggal kita jauh lebih besar dari perkiraan.

Selama bertahun-tahun, kita mengira bahwa Bima Sakti jauh lebih kecil dibanding galaksi tetangga terdekat kita yakni Andromeda. Menggunakan metode pengukuran terbaru, dari bagaimana cara galaksi kita berotasi, sekelompok peneliti astrofisika dari Harvard menyimpulkan bahwa Bima Sakti 50 persen lebih besar dibanding perkiraan sebelumnya.

“Kini jangan lagi memandang Bima Sakti sebagai adik kecil di kelompoknya,” kata Mark Reid, peneliti dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, seperti dikutip dari Wired, 25 Mei 2011. “Kita boleh berpendapat bahwa Bima Sakti dan Andromeda merupakan saudara kembar,” ucapnya.

Sayangnya, kata Reid, kita berada di dalam galaksi, jadi kita tidak bisa melihat lebih jelas seperti apa rupa rumah kita. “Cara terbaik untuk mengetahuinya adalah dengan mengukur berapa cepat galaksi kita berotasi dan jumlah massa yang harus hadir di dalam struktur untuk menghasilkan kecepatan tersebut,” ucapnya.

Menggunakan teleskop radio Very Large Baseline, Reid dan timnya menemukan bahwa Bima Sakti berotasi pada kecepatan sekitar 600 ribu mil per jam atau 100 ribu mil per jam lebih cepat dibanding perkiraan.

“Jika dikalkulasikan, itu berarti bahwa ada peningkatan massa sebesar 50 persen dibanding perkiraan sebelumnya,” ucap Reid. “Salah satu konsekuensi dari Bima Sakti yang lebih besar, kita kemungkinan akan bertabrakan dengan galaksi Andromeda lebih cepat,” ucapnya.

Satu pertanyaan yang belum terpecahkan, kata Reid, adalah bagaimana rupa Bima Sakti kita sebenarnya.


Sumber: teknologi.vivanews.com
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, May 25, 2011
ujungkelingking - Bila teringat hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim di bawah ini, rasanya geraham-geraham ini saling gemeretak. Bukan karena tidak setuju, tapi lebih karena sabda Rasulullah itu lebih jauh menjabarkan apa yang terjadi disekitar kita belakangan ini.

Sabda beliau: “Apabila ada 2 orang muslim saling berperang, dan masing-masing dari mereka bersenjata, maka yang membunuh dan yang terbunuh, keduanya masuk neraka,”

Maka shahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bila dia yang membunuh maka itu pantas baginya. Tapi bagaimana dengan yang terbunuh?”

Mungkin beberapa dari kita punya pertanyaan yang sama dengan apa yang dilontarkan shahabat waktu itu. Yang membunuh memang pantas masuk ke dalam neraka, tapi tentu tidak bagi yang terbunuh. Masa’ sudah terbunuh, masuk neraka juga?

Tapi inilah jawaban Rasulullah berikutnya,

“Karena sesungguhnya yang terbunuh pun telah punya keinginan kuat untuk membunuh.”

Mereka punya niat saling membunuh. Logikanya bila dia tidak terbunuh, maka dialah yang membunuh. Karena itulah keduanya punya tempat di neraka.

Lalu pertanyaannya kemudian, bagaimana dengan fenomena belakangan ini – sebut saja – bom buku, bom masjid, dan sebagainya yang kian marak?

Beberapa yang pro menyebut hal itu sebagai bom syahid, meski yang diserang (baca: dibunuh) adalah jelas-jelas orang Islam juga. Lalu bagaimana dengan pelakunya, masuk neraka-kah?

Mana sebenarnya yang pantas disebut “Kafir”, yang membunuh, atau yang menjadi korban?
 


*** 

Terlalu “njlimet” kalau harus menganalisa hal itu. Bukan tempat saya disitu. Jujur, saya tidak bisa menunjuk bahwa si A itu kafir dan si B bukan. Saya juga tidak bisa memastikan bahwa golongan ini masuk neraka dan kelompok itu tidak. Bukan saya tidak tahu ilmunya atau batas-batasnya, hanya saja saya terlalu takut untuk “ndhisiki kerso”, karena bagaimana pun itu bukan wewenang saya.

Allah sajalah Yang Maha Tahu apa yang tertitik di hati dan di pikiran. Yang Maha Adil untuk menghukumi dan menghakimi seluruh manusia. Kita bukan, dan tak pernah punya wewenang untuk itu.

Saya, hanyalah orang awam. Dan berpikir seperti orang awam. Saya hanya punya 2 kemungkinan atas apa yang terjadi di negeri ini. Yang pertama, yang sedang terjadi ini adalah perang Muslim vs Muslim. Atau yang kedua, perang muslim vs Muslim atas devide et impera-nya orang Kafir.

Atau barangkali saya harus mengingatkan lagi tentang tiga permohonan Rasulullah kepada Allah subhanahu wa ta’ala, yang dari tiga permohonan itu, 2 diantaranya dikabulkan oleh Allah dan yang satunya lagi ditolak.

Dua permohonan yang dikabulkan itu adalah: bahwa Kaum Muslimin tidak akan habis oleh bencana alam, dan bahwa Kaum Muslimin tidak akan hancur oleh serangan kaum Kafir. Kita bisa yakin akan hal ini.

Tapi kita mesti ingat bahwa permohonan yang ketiga yang tidak dikabulkan oleh Allah. Permohonan itu adalah: bahwa Kaum Muslimin tidak akan binasa oleh Kaum Muslimin sendiri. Artinya, peperangan diantara kita-lah yang akan menghancurkan kita. Islam.

Dan ingatlah bahwa kita akan terus diadu dan terus berperang diantara kita, hingga kita hancur. Kita tidak akan menyesal karena kita tak pernah sadar. Dan ketika kita sadar, maka itu sudah sangat terlambat.

Itulah kemenangan besar orang-orang Kafir.

Pesan Rasulullah,


“Tidak akan masuk Surga sampai kalian beriman. Dan tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai,”

“Maukah kalian kutunjukkan cara agar kalian bisa saling mencintai?”

“Sebarkan salam (perdamaian)".



Wallahu a’lam bishawab.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, May 25, 2011
ujungkelingking - Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak menemukan puluhan kasus perpajakan di tahun 2010 yang mengakibatkan negara merugi hingga Rp. 1,17 triliun. Di antara kasus-kasus itu, penerbitan faktur pajak fiktif adalah modus yang paling banyak dilakukan tersangka penggelapan pajak.

Ditjen Pajak mengungkapkan, mereka telah menemukan sekitar 53 kasus tindak pidana perpajakan sepanjang tahun lalu. Dari jumlah tersebut, "Faktur pajak fiktif adalah modus yang paling dominan," kata Kasubdit Penyidikan Dirjen Pajak Muhammad Kifni, Jumat (20/5). Sayangnya, ia tak mengungkapkan rincian jumlah kasus faktur pajak fiktif yang terjadi.

Namun ia memaparkan, ada 17 kasus pajak yang tergolong P19 (berkas belum lengkap dan masih ditangan penyidik). Total kerugian negara dari ke-17 kasus ini mencapai Rp 233 miliar.

Kemudian, ada 20 kasus yang sudah dinyatakan tergolong P21 (berkas kasus lengkap dan sudah diserahkan ke pengadilan). Total Kerugian negara dari 20 kasus tersebut senilai Rp 513 miliar.

Sementara jumlah kasus yang sudah divonis mencapai 16 kasus. "Total kerugiannya Rp 424 miliar, dengan vonis bersalah," imbuh Kifni.

Sementara pada tahun ini sampai dengan April 2011, Ditjen Pajak mencatat ada 7 kasus yang tergolong P19, dengan kerugian negara sebesar Rp 65 miliar. Sedangkan yang masuk golongan P21sebanyak empat kasus, dengan kerugian negara Rp 6,5 miliar. Lantas jumlah kasus pajak yang telah mendapat vonis bersalah sejauh ini mencapai 7 kasus, dengan kerugian negara Rp 34,4 miliar.

Kifni menerangkan, Ditjen Pajak menemukan beberapa kasus yang sedang dalam proses penyidikan itu terkait faktur pajak bermasalah. Sebagai hukumannya, selain vonis dipengadilan, Ditjen Pajak telah melakukan penindakan. "Yaitu dengan melakukan sita aset dan pencekalan terhadap tersangka," tegasnya.

Di luar modus penerbitan dan penggunaan faktur pajak yang tidak berdasarkan transaksi sebenarnya, tersangka penggelapan pajak juga menggunakan berbagai modus lain. Misalnya dengan merekayasa atas penjualan atau omzet, serta menggelembungkan biaya dengan pembebanan biaya fiktif.

Sumber: www.ortax.org
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, May 25, 2011

Saturday, May 21, 2011

Ilustrasi: google
ujungkelingking - Berapa 1 tahun cahaya itu?

Tahun Cahaya (Light Year) adalah satuan panjang yang didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam satu tahun melewati ruang hampa udara. Istilah 'tahun' yang digunakan untuk perhitungan adalah tahun Julian yang mempunyai 365,25 hari atau 31.557.600 detik. Kadang kala rata-rata tahun tropis 31.556.925,9747 detik digunakan. Karena cahaya menempuh kecepatan 299.792.458 meter per detik (m/s) dalam ruang hampa udara, maka dengan menggunakan tahun Julian, satu tahun cahaya sama dengan 9.460.730.472.580,8 Km (5.878.625.373.184 mil)!

Cahaya dalam 1 detik menempuh jarak 300.000.000 meter. Sekarang coba di hitung :
  • 1 tahun sama dengan 365 hari
  • 1 hari  sama dengan 24 jam 
  • 1 jam  sama dengan 60 menit
  • 1 menit  sama dengan 60 detik
Maka, 1 tahun = 31.536.000 detik
Jarak 1 tahun cahaya = 31.536.000 detik x 300.000.000 meter/detik = 9,4608 × 1.015 meter.

Satuan SI dari besaran panjang adalah meter. Selain satuan SI ini, besaran panjang juga memiliki banyak satuan yang lain seperti inci, kaki, yard, mil, dan tahun cahaya. Satu inci kira-kira sama dengan jari-jari bola ping-pong. Satu kaki kira-kira sama dengan jarak satu langkah. Satu mil kira-kira sama dengan empat kali keliling lapangan sepak bola.

Lalu sepanjang apakah jarak 1 tahun cahaya itu ?

Untuk dapat membayangkan jarak 1 tahun cahaya, pejamkanlah mata Anda sejenak . Bayangkan Anda berada dalam pesawat yang kecepatannya sama dengan kecepatan cahaya yakni 300.000 km per sekon.

Ini berarti dalam satu kedipan mata, Anda yang sebelummnya berada di Banda Aceh akan sampai di Papua. Dalam satu menit Anda telah mengelilingi bumi sebanyak tujuh kali. Dan dalam waktu lima menit Anda telah tiba di matahari. Sekarang bayangkanlah benar-benar, seolah-olah Anda sedang berada di dalam pesawat ruang angkasa. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, sampai genap setahun Anda berkendaraan. Alangkah jauhnya jarak yang telah Anda tempuh. Itulah jarak satu tahun cahaya!

Sekarang marilah kita gunakan satuan tahun cahaya ini untuk membayangkan besar dari jagad raya. Jagad raya ini berisikan bintang-bintang yang berkelompok dalam gugusan yang disebut galaksi.

Setiap galaksi beranggotakan bintang-bintang dalam jumlah yang amat banyak, dari ratusan ribu hingga miliaran bintang. Garis tengah suatu galaksi bervariasi dari sekitar 10.000 tahun cahaya hingga lebih dari 100.000 tahun cahaya, sedangkan jarak antara dua galaksi yang berdekatan bisa mencapai jutaan tahun cahaya. Padahal di jagad raya ini diperkirakan terdapat ratusan miliar galaksi. Dapat Anda bayangkan, betapa luasnya jagad raya ini! Lalu , bagaimanakah posisi planet bumi di dalam jagad raya ini? Bagaimana pula dengan kita, manusia-manusia yang hidup diatasnya?

Gambaran kasarnya begini, kita hidup di bumi. Lebih luas lagi kita temukan 'tata surya', dengan planet-planet yang jaraknya cukup jauh. Lebih luas lagi disebut galaksi, yang terdiri dari ratusan - bahkan milyaran- planet dan bintang dalam jarak yang jauh. Dari 'galaksi' ini saja kita sudah belajar tentang maha-luasnya jagad ini. Padahal, alam semesta ini terdiri dari milyaran galaksi!

Adalah Sang Pencipta -Allah- yang telah menciptakan jagad raya yang maha luas ini, betapa kecilnya arti keberadaan kita. Maka sungguh tak pantas bagi kita untuk berlaku sombong di muka bumi. Maka, bukankah sudah sepantasnya kita merendahkan diri di hadapan-Nya.


Sumber: forum.vivanews.com
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, May 21, 2011
ujungkelingking - Ada sebuah kisah. Saya masih ingat betul kisah ini diceritakan oleh bapak saya sewaktu saya masih kecil. Sebuah kisah yang -ketika dewasa baru saya tahu- benar-benar sebuah kisah yang fiktif, begitu non-sense, tapi kisah ini mengajarkan bahwa kita semua saling terkait. Tidak ada yang lebih tinggi daripada yang lainnya. Kisah ini juga mengajar kepada kita untuk mensyukuri segala yang kita punya.

Baiklah, saya akan mulai cerita ini. Tapi akan lebih afdol kalau saya mulai dengan…

Dahulu kala,

Ada seorang laki-laki yang pekerjaan sehari-hari sebagai tukang pemecah batu. Bertahun-tahun dijalaninya pekerjaan itu. Sampai suatu ketika, ia melihat ada rombongan pejabat melewati daerah tempat dia bekerja. Para rombongan itu begitu mewahnya pakaian yang dikenakan. Kuda-kuda mereka adalah kuda-kuda yang gagah dan elok. Dan setiap mereka melewati suatu daerah, orang-orang yang kebetulan ada di tempat itu harus menundukkan kepalanya menunjukkan penghormatannya.

Laki-laki pemecah batu itu pun terpesona dengan kemewahan dan kehebatan para pejabat itu. Dia ingin menjadi seperti para pejabat itu. Yang memakai baju mewah, kendaraan yang elok, dan dihormati dimana-mana.

Rupanya tuhan mengabulkan keinginannya.

Beberapa waktu berselang, laki-laki pemecah batu ini pun telah menjadi seorang pejabat yang kaya raya. Tak pernah lagi ia mengenakan baju-baju lusuhnya. Mau kemana pun ada kuda dan pengawal yang selalu siap untuknya. Dan tidak ada seorang pun  yang berani mengangkat wajah dihadapannya. Benar-benar sebuah kehidupan yang diharap-harapkannya.

Namun dalam suatu perjalanannya, laki-laki ini melewati sebuah daerah yang sangat gersang. Tak ada pohon-pohonan disana. Panas sangat menyengat. Payung yang menaunginya tak sanggup menahan teriknya matahari. Apalagi pakaian yang dikenakannya menggunakan logam-logam sebagai hiasannya, alhasil, laki-laki ini begitu tersiksa dengan keadaannya. Maka dia berpikir tentu lebih enak menjadi matahari. Dia lebih berkuasa, karena pejabat yang dianggapnya paling berkuasa pun pasti menyerah dengan panas matahari. Maka ia pun berharap dapat menjadi matahari.

Rupanya tuhan juga mengabulkan keinginannya.

Dia kemudian berubah menjadi matahari. Dia begitu bersemangat memberi panas pada semua yang ada di bawahnya. Dia merasa senang dengan keadaannya. Namun tidak lama. Karena kemudian datang awan mendung menutupi dirinya. Panasnya menjadi tidak sampai ke bawah.

Dia kemudian berpikir, ternyata masih lebih enak menjadi awan mendung karena dia bisa mengalahkan panasnya matahari. Dia pun berharap menjadi mendung.

Tuhan lagi-lagi mengabulkan harapannya.

Dia menjadi mendung, menutupi panas matahari. Sekaligus menurunkan hujan. Dia berpikir lagi, mungkin lebih enak menjadi hujan. Apapun menjadi basah karenanya.

Dia pun menjadi hujan.

Mulai senang dengan keadaannya, ia membasahi semua yang bisa dijangkaunya. Ia menjadi sangat deras hingga mampu menumbangkan pepohonan. Tapi ada satu benda yang tak bergeming meski ditempa deras airnya.

Batu!

Ya, batu itu begitu kuat. Tak bergeser sedikit pun. Maka ia yakin batu adalah benda yang paling kuat. Ia kemudian memilih menjadi batu.

Tapi tiba-tiba seorang pemecah batu datang. Dan mulailah orang itu memecahi dirinya.

Maka ia pun berharap untuk menjadi tukang pemecah batu.

Begitu sederhana cerita ini. Tapi begitulah manusia…

***

Menukil apa yang pernah disampaikan Rasulullah, bila manusia diberi dua bukit emas, maka mereka akan mencari bukit yang ketiga.

Wallahu a’lam.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, May 21, 2011

Sunday, May 15, 2011

ujungkelingking,

II. Jadilah Menarik Bagi Siapapun yang Melihat

1. Rangsang Emosi

Karakter dasar manusia adalah ketika tubuh kita menghasilkan adrenalin (takut, cemas, tegang, dsb.), maka akan membangkitkan daya tarik terhadap orang yang ada di dekat Anda dan seringkali memunculkan hasrat seksual. Ketika seseorang terangsang emosinya, rangsangan tersebut akan mengimbas kepada orang yang sedang bersamanya. Perasaan itu kemudian ditransfer ke orang lain sehingga secara tidak sadar diterjemahkan ke dalam hasrat seksual atau kegembiraan.

2. Gaya Berjalan

Orang-orang merasa lebih tertarik kepada mereka yang gaya berjalannya seperti anak muda -bersemangat- berapa saja umurnya.

3. Tatapan Mata

Dalam sebuah eksperimen khusus, 2 orang yang tidak saling mengenal dari jenis kelamin yang berlainan diminta untuk saling menatap mata selama 2 menit. Penelitian itu menyimpulkan bahwa hanya dengan saling menatap mata selama beberapa saat telah cukup untuk saling membangkitkan hasrat mereka.

4. Hukum Perbandingan Dan Hukum Asosiasi

Hukum Perbandingan mengatakan bahwa kita seringkali menilai seseorang tidak melalui diri orang itu sendiri, tetapi membandingkannya dengan orang lain. Biasanya ini terjadi pada obyek dengan jenis kelamin yang sama. Jika teman Anda (dengan jenis kelamin yang sama) lebih baik dari Anda, maka Anda akan tampak lebih buruk. Jika ia lebih pintar, maka Anda akan tampak lebih bodoh.

Sedang Hukum Asosiasi menegaskan, kita cenderung melihat suatu kelompok secara keseluruhan, bukan perseorangan. Ketika kita terlihat berkumpul dengan gerombolan pemabuk, maka kita akan dianggap sebagai seorang pemabuk juga. Keuntungannya, ketika Anda datang dengan orang yang lebih menarik dari Anda (dari jenis kelamin yang berbeda), maka daya tarik Anda akan meningkat melalui orang itu karena Anda dan orang tersebut dinilai sebagai ‘satu kesatuan’.

Jadi, jika ditarik kesimpulan, ketika Anda ingin mendekati seseorang, majulah seorang diri atau ditemani orang yang lebih menarik dari lawan jenis Anda.

5. Kepercayaan Diri

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa seorang wanita akan menganggap seorang laiki-laki lebih menarik ketika wanita itu sedang merasa kurang percaya diri.

6. Saling Menyukai.


III. Ciptakan Kesan Pertama yang Mengesankan

1. Tersenyum

Senyum menunjukkan bahwa Anda menyenangi tempat dimana Anda berada dan senang bertemu dengan orang yang ada di sana. Tersenyum, juga menunjukkan 'penerimaan' yang tulus, sehingga orang lain tahu bahwa Anda menerima dia dengan tulus.

2. Awali dengan yang baik

Momentum awal sebagai momentum penentu. Percakapan Anda selanjutnya akan disaring melalui momentum awal ini. Jadi, ciptakan kesan yang baik.

3. Aksebilitas dan Priming.

Apabila Anda ingin menciptakan kesan yang baik terhadap seseorang, sangat bermanfaat bila terhadapnya Anda mengucapkan kata-kata yang positif.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Sunday, May 15, 2011
ujungkelingking - Sejatinya tulisan ini adalah sebuah ringkasan yang saya ambil dari sebuah buku terjemahan karangan David J. Lieberman, Ph. D. dengan judul yang sama. Buku ini menarik karena disajikan dengan bahasa  yang begitu sederhana sehingga mudah untuk dipahami. Juga menarik karena apa yang ada dalam buku ini -sebenarnya- begitu sering kita lakukan, yang mungkin tidak kita sadari bahwa hal itu berdampak besar dan so impresif!

Ada tiga sub-judul dalam buku tersebut, dan saya akan mencoba menyajikannya dalam dua bagian saja. 
 
I. Jadikan Siapapun Menyukai Anda

1. Hukum Asosiasi

Dengan menghubungkan diri Anda dengan rangsangan yang menyenangkan, maka orang lain akan terpengaruh dengan perasaan itu. Untuk itu, apabila Anda ingin disukai oleh seseorang, cobalah berbicara kepadanya ketika hatinya sedang dalam keadaan senang.

2. Pentingnya Kehadiran

Sejumlah penelitian menyimpulkan bahwa semakin sering kita bertemu dengan seseorang, asalkan reaksi awalnya tidak negatif, maka ia akan semakin menyukai kita.

3. Saling Menyukai

Ketika kita mengetahui bahwa seseorang menyukai kita, secara tidak sadar kita akan lebih menyukai dirinya. Dengan demikian Anda perlu berusaha agar orang 'yang jadi sasaran Anda' mengetahui bahwa Anda menyukai dan menghormati dirinya.

4. Kesamaan

Ketika Anda berbicara dengannya, berbicaralah dengan hal-hal yang sama-sama Anda sukai. Sesungguhnya kita lebih menyenangi orang-orang yang memiliki kesamaan dengan kita. Jadi pikiran 'ia memahami saya' itulah yang memunculkan perasaan tersebut.

5. Pengaruhi Perasaannya

Pernahkah Anda memperhatikan betapa menyenangkannya berada di dekat seseorang yang memuji Anda dengan tulus dan hangat? Seseorang akan merasa suka dengan Anda apabila Anda menjadikan ia merasa senang terhadap dirinya sendiri.

6. Komunikasi

Percakapan menjadi lebih positif dan nyaman ketika dua orang berusaha untuk saling menyesuaikan. Berusahalah untuk menyamakan kecepatan berbicaranya atau gerakan tubuhnya ketika sedang berbicara.

7. Biarkan Dia Menolong Anda

Penelitian tentang karakter manusia menyebutkan bahwa orang-orang tidak menyukai seseorang yang pernah menyakiti dirinya. Persoalannya adalah, ketika kita menyakiti orang lain, baik disengaja atau tidak, secara tidak sadar kita terdorong untuk tidak menyukai orang itu. Kebalikannya, kita lebih menyukai seseorang setelah berbuat kebaikan kepadanya. Artinya, apabila Anda dapat menjadikan dia untuk sedikit membantu Anda, maka perbuatannya itu dapat memunculkan perasaan senang dan hangat terhadap Anda.

8. Dia Hanyalah Manusia

Melihat orang yang Anda kagumi melakukan tindakan bodoh atau canggung menyebabkan Anda akan lebih menyukainya. Ketika Anda menampilkan diri di depan orang lain dengan cara yang tidak serius, menggelikan, perbuatan ini menyebabkan orang-orang merasa lebih dekat kepada Anda. Tak seorangpun yang menyukai orang yang mengagumi diri sendiri dan ingin menciptakan kesan bahwa dia adalah orang yang sempurna.

9. Sikap Positif

Tambahan untuk poin no. 4, kita menyukai orang-orang yang memiliki kesamaan dengan kita. Tetapi dalam hal ini ada pengecualian. Tak seorang pun ingin berdekatan dengan orang yang pemurung dan pesimistis.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Sunday, May 15, 2011

Saturday, May 7, 2011

ujungkelingking,

Parameter Perkembangan Anak (Usia 4-5 Tahun)

  1. Toilet training
  2. Makan dengan sendok dan garpu
  3. Duduk tenang untuk beberapa saat
  4. Senang apabila mendengarkan cerita
  5. Memakai jaket sendiri tanpa bantuan
  6. Mampu mengancingkan jaket sendiri
  7. Mampu memakai sepatu sendiri dengan benar
  8. Membereskan mainan apabila diminta
  9. Senang berada diantara orang lain
  10. Memperhatikan/merawat barangnya sendiri
  11. Berbagi dan mau bergiliran
  12. Biasanya menerima apa yang dibatasi orang tua
  13. Berbagi perhatian orang tua dengan saudara
  14. Mengikuti petunjuk sederhana
  15. Berkunjung ke kerabat orang lain tanpa orang tua untuk waktu yang pendek
  16. Mampu menyebut nama lengkap dirinya
  17. Mengerti konsep sederhana (besar/kecil, keluar/masuk, naik/turun, buka/tutup)
  18. Mengenali benda yang biasa ditemui di rumah
  19. Memperlihatkan citra diri yang positif
  20. Bertanya untuk memperoleh informasi
  21. Mengerti konsep angka (1-5)
  22. Mengenali suara-suara yang biasa ada di rumah
  23. Menceritakan pengalamannya
  24. Menyebutkan kegunaan benda yang biasa ditemui di rumah (mis. jaket-dipakai, pisang-dimakan)
  25. Mangenali 8 warna dasar
  26. Mengenali huruf dan suara
  27. Mampu mengingat/mengulang 2 atau 3 benda berlainan dalam konsep yang sama (mis. 5-7-9, merah-biru-kuning, g-b-d)
  28. Melompat 2 atau 3 kali dengan satu kaki dalam satu garis
  29. Mampu menangkap bola yang cukup besar
  30. Mampu berlari atau berhenti dengan perintah
  31. Mampu membuat gambar sederhana
  32. Mampu membedakan bentuk-bentuk yang berlainan
  33. Mampu mencontoh gambar lingkaran dan kotak
  34. Berdiskusi cerita yang didengar/dilihat di TV
  35. Memilah objek atau gambar yang hampir sama
  36. Memperlihatkan keinginannya untuk bersekolah

A = Sering        B = Jarang        C = Hampir tidak pernah

Nilai:

Jika ada 20 atu kurang aktivitas yang jarang atau tidak pernah dilakukan, perkembangan terlambat
Jika ada 20 atau lebih aktivitas yang sering dilakukan, perkembangan agak terlambat
Jika ada 30-36 aktivitas yang sering dilakukan, perkembangan memuaskan



(Home Schooling, Maulia D. Kembara, M.Pd.)

Parameter Perkembangan Anak (1) | Parameter Perkembangan Anak (2) 
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, May 07, 2011

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!