Wednesday, May 25, 2011

ujungkelingking - Bila teringat hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim di bawah ini, rasanya geraham-geraham ini saling gemeretak. Bukan karena tidak setuju, tapi lebih karena sabda Rasulullah itu lebih jauh menjabarkan apa yang terjadi disekitar kita belakangan ini.

Sabda beliau: “Apabila ada 2 orang muslim saling berperang, dan masing-masing dari mereka bersenjata, maka yang membunuh dan yang terbunuh, keduanya masuk neraka,”

Maka shahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bila dia yang membunuh maka itu pantas baginya. Tapi bagaimana dengan yang terbunuh?”

Mungkin beberapa dari kita punya pertanyaan yang sama dengan apa yang dilontarkan shahabat waktu itu. Yang membunuh memang pantas masuk ke dalam neraka, tapi tentu tidak bagi yang terbunuh. Masa’ sudah terbunuh, masuk neraka juga?

Tapi inilah jawaban Rasulullah berikutnya,

“Karena sesungguhnya yang terbunuh pun telah punya keinginan kuat untuk membunuh.”

Mereka punya niat saling membunuh. Logikanya bila dia tidak terbunuh, maka dialah yang membunuh. Karena itulah keduanya punya tempat di neraka.

Lalu pertanyaannya kemudian, bagaimana dengan fenomena belakangan ini – sebut saja – bom buku, bom masjid, dan sebagainya yang kian marak?

Beberapa yang pro menyebut hal itu sebagai bom syahid, meski yang diserang (baca: dibunuh) adalah jelas-jelas orang Islam juga. Lalu bagaimana dengan pelakunya, masuk neraka-kah?

Mana sebenarnya yang pantas disebut “Kafir”, yang membunuh, atau yang menjadi korban?
 


*** 

Terlalu “njlimet” kalau harus menganalisa hal itu. Bukan tempat saya disitu. Jujur, saya tidak bisa menunjuk bahwa si A itu kafir dan si B bukan. Saya juga tidak bisa memastikan bahwa golongan ini masuk neraka dan kelompok itu tidak. Bukan saya tidak tahu ilmunya atau batas-batasnya, hanya saja saya terlalu takut untuk “ndhisiki kerso”, karena bagaimana pun itu bukan wewenang saya.

Allah sajalah Yang Maha Tahu apa yang tertitik di hati dan di pikiran. Yang Maha Adil untuk menghukumi dan menghakimi seluruh manusia. Kita bukan, dan tak pernah punya wewenang untuk itu.

Saya, hanyalah orang awam. Dan berpikir seperti orang awam. Saya hanya punya 2 kemungkinan atas apa yang terjadi di negeri ini. Yang pertama, yang sedang terjadi ini adalah perang Muslim vs Muslim. Atau yang kedua, perang muslim vs Muslim atas devide et impera-nya orang Kafir.

Atau barangkali saya harus mengingatkan lagi tentang tiga permohonan Rasulullah kepada Allah subhanahu wa ta’ala, yang dari tiga permohonan itu, 2 diantaranya dikabulkan oleh Allah dan yang satunya lagi ditolak.

Dua permohonan yang dikabulkan itu adalah: bahwa Kaum Muslimin tidak akan habis oleh bencana alam, dan bahwa Kaum Muslimin tidak akan hancur oleh serangan kaum Kafir. Kita bisa yakin akan hal ini.

Tapi kita mesti ingat bahwa permohonan yang ketiga yang tidak dikabulkan oleh Allah. Permohonan itu adalah: bahwa Kaum Muslimin tidak akan binasa oleh Kaum Muslimin sendiri. Artinya, peperangan diantara kita-lah yang akan menghancurkan kita. Islam.

Dan ingatlah bahwa kita akan terus diadu dan terus berperang diantara kita, hingga kita hancur. Kita tidak akan menyesal karena kita tak pernah sadar. Dan ketika kita sadar, maka itu sudah sangat terlambat.

Itulah kemenangan besar orang-orang Kafir.

Pesan Rasulullah,


“Tidak akan masuk Surga sampai kalian beriman. Dan tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai,”

“Maukah kalian kutunjukkan cara agar kalian bisa saling mencintai?”

“Sebarkan salam (perdamaian)".



Wallahu a’lam bishawab.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, May 25, 2011
Categories:

0 comments:

Post a Comment

Komentar Anda tidak dimoderasi.
Namun, Admin berhak menghapus komentar yang dianggap tidak etis.

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!