ujungkelingking - Sebagai seorang Muslim, masalah apa yang Anda anggap paling besar, yang tengah menimpa Umat ini?
Jawaban Anda mungkin berbeda dengan saya. Tapi tak apa-apa, bukan itu poinnya.
Jawaban Anda mungkin berbeda dengan saya. Tapi tak apa-apa, bukan itu poinnya.
Yang akan saya bicarakan berikut ini adalah masalah yang ternyata dianggap sepele oleh sebagian besar kaum Muslimin. Dianggap remeh, bukan suatu hal yang besar. Tapi saya –bagaimana pun juga- tetap akan menggolongkannya sebagai masalah yang amat besar. Kenapa begitu? Karena ketika kita terus menyepelekannya dan tidak menaruh perhatian besar kepadanya, maka percayalah kehancuran Umat ini sudah di depan mata.
Seperti kita ketahui bahwa hal pertama yang akan dimintai pertanggung-jawaban oleh Hakim Yang Maha Adil di hari penghisaban nanti adalah, sholat. Bila dianggap baik sholat kita, maka dianggap baik juga seluruh amalan kita. Tentu, berlaku juga sebaliknya, bila sholat kita dianggap buruk, maka dianggap buruk juga semua amalan kita. Karena itu kita sepakat bahwa sholat adalah suatu hal yang amat penting.
Nah, karena begitu pentingnya masalah sholat ini, maka menjadi penting juga faktor-faktor pendukungnya. Sampai disini saya yakin Anda juga masih sepakat dengan saya.
Dalam setiap sholat berjama’ah, kita selalu mendengar imam menyerukan, “rapatkan dan luruskan shaf”. Hampir tidak pernah lupa imam memperingatkan kita untuk menjaga rapat dan lurusnya shaf kita. Kenapa? Karena ternyata shaf yang lurus dan rapat menjadi salah satu standar kesempurnaan sholat yang kita lakukan. Artinya bila kita gagal mempertahankan hal ini, maka sholat kita akan dinilai buruk. Pada akhirnya sholat yang kita kerjakan akan kehilangan intinya sebagai “pencegah perbuatan keji dan mungkar”. Dan bukannya semakin dekat, kita malah akan semakin jauh dari Allah subhanahu wa ta’ala, yang itu berarti kita juga semakin jauh dari rahmat dan pertolongannya.
Lalu kenapa saya mengatakan ini adalah masalah yang urgent?
Karena pada kenyataannya, umat Muslim (baca: pengusaha Muslim) juga turut berperan dalam melonggarkan shaf-shaf kita. Apa buktinya?
Sajadah!
Ya, sajadah.
Pernahkah Anda mempertanyakan kenapa sajadah-sajadah sekarang dibuat dalam ukuran yang begitu lebar? Bahkan, selembar sajadah tak jarang bisa dipakai oleh dua orang.
Pernahkah Anda berpikir bahwa sajadah-sajadah itu juga turut merenggangkan shaf-shaf kita?
Bukankah dengan begitu sajadah-sajadah itu turut memberi andil kepada iblis-syaithan untuk mengisi celah-celah kosong shaf kita, untuk kemudian memporak-porandakan barisan kita?
Sungguh ironis memang ketika kita pada akhirnya harus mengatakan bahwa, sajadah pun bisa mengantarkan kita kepada kehancuran.
Sungguh ironis memang ketika kita pada akhirnya harus mengatakan bahwa, sajadah pun bisa mengantarkan kita kepada kehancuran.
Wallahu a’lam
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, June 18, 2011
0 comments:
Post a Comment
Komentar Anda tidak dimoderasi.
Namun, Admin berhak menghapus komentar yang dianggap tidak etis.