Wednesday, April 23, 2014

ujungkelingking - Aji Saka dan Aksara Jawa


Ada seorang kesatria pada jaman dahulu kala. Kesatria muda dari tanah Jawa. Aji Saka, namanya. Saktinya mandraguna tanpa pernah terpedaya oleh musuhnya. Dua orang pembantunya, selalu siaga bila diperintahnya.

Mereka bertiga berjalan berkelana. Membantu rakyat sengsara, mengalahkan raja-raja durhaka. Pada setiap kemenangannya, Aji Saka selalu dihadiahi benda-benda pusaka.

Semakin jauh berjalan. Semakin gemilang kemenangan. Benda-benda pusaka yang didapat-pun semakin bertumpuk menjadi timbunan. Tak mungkin lagi dibawa, baiknya harus disimpan.

Aji Saka lalu membuat sebuah gudang penyimpanan pusakanya. Salah seorang pembantunya diperintah untuk menjaga. Sang pembantu disumpah untuk tidak memberikan pusaka itu kecuali hanya kepada Aji Saka. Maka tinggallah sang pembantu di sana sementara Aji Saka melanjutkan perjalanannya.

***

Singkat cerita, Aji Saka bertemu dengan musuh yang sangat besar. Sesosok raksasa bersuara menggelegar. Wajah sangar, mata lebar dan tubuh yang kekar membuat yang melihat bergidik gentar. Ia adalah Prabu Dewatacengkar.

Rupanya Aji Saka kesulitan mengalahkannya. Ia membutuhkan pusaka yang telah disimpannya. Maka diperintahkanlah sang pembantu untuk kembali mengambilnya. Dengan diiringi titah, bahwa ia tidak boleh kembali sebelum membawa itu pusaka.

Kedua pembantu akhirnya bertemu...
Yang satu disumpah menjaga pusaka, yang lain dititah mengambilnya.
Maka terjadilah pertempuran yang sangat seru.
Dan berakhirlah saat keduanya meregang nyawa...

***

Aji Saka menyadari kesalahannya. Sesalpun sudah tiada guna. Dalam sedih, ia bersemedi. Lalu mulailah ia menciptakan sebait sajak untuk mengenang keduanya.

*Ada dua pengawal
*Keduanya sama-sama mengemban tugas
*Sama-sama saktinya
*Keduanya sama-sama menjadi bangkai
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, April 23, 2014
Categories:

23 comments:

  1. Ceritanya seperti itu yah Mas Pri asal usul akasara jawa
    Tentang hanacaraka itu baru tau saya, makasih atas infonya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. selalu saja, kang saud di nomor 1...wah saya jadi ngiri nih...ikut nggendoli saja kalau begitu :D

      Delete
  2. Kisah seorang Pembantu yang sangat mengabdi pada majikanya
    Sampai nyawapun menjadi taruhanya, sungguh kisah yang mengharukan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini dongeng waktu pelajaran bhs Jawa dulu. kenyataan atau bukan, wallahu a'laam.

      Delete
  3. kunjungan pertama nih,,,
    wah aksara jawa ini pernah saya pelajari waktu smp, tapi udah lupa lagi :D

    follow balik ya sob..

    ReplyDelete
  4. Jadi inget pak Sukirman, guru bahasa daerah saat SD :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah skg paling sdh jadi Guru bahasa nasional... :D :D

      Delete
  5. kisah ajisaka ya pak
    sudah lupa -lupa ingat dengan huruf jawa ini
    ternyata sebuah sajak untuk dua pengawal setianya aksara jawa itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini cuma dasar aja kok, tingkat lanjutannya lebih rumit lagi tuh...

      Delete
  6. belum pernah dengar sebelumnya mas Pri, Kisah seorang Pembantu yang sangat mengabdi pada majikanya

    ReplyDelete
  7. wuih ternyata ada sejarahnya to kang...yang saya rahu baru filosofinya...itupun dulu tahunya, sekarang tidak tahu lagi...wah ada bagusnya kalau dilanjutkan dengan mempostingkan flosofi honocoroko tu kang...biar lebih mantap...salam hangat dan bakti dari kami, admin jagad kawula...untuk suhu terhormat, bang pri 67 :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. #Eaaa... suhunya minus berapa derajat, kang?

      Delete
  8. Coba dulu sudah ada hp, ajisaka kan tinggal telpon pembantunya sang penjaga, klo pembantu yg lain dia yg mengutus...

    Pa lagi pake smartphone bisa bbm an ato whatsappan...selesai dah urusan..

    ReplyDelete
  9. waw sepertinya cerita ini cocok nih saya baca Nanti malam buat cerita pengantar tidur anak saya, sekalian biar tahu tentangn aji saka dan aksara jawa

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, suka ndongeng buat anak rupanya, mang... ^_^

      mantab!

      Delete
  10. kesimpulan dari ceritan ajisaka gambaran pemimpin yang ceroboh ya mas

    ReplyDelete
  11. filosofi dari legenda itu sebenarnya keren kalo mau ditelusur lagi
    seperti nama pembantunya dora dan sembada
    dari artinya saja dora itu bohong dan sembada itu teguh
    berarti bukan cuma pembantu yang berantem tapi cerita tentang konspirasi kebohongan melawan keteguhan hati

    ReplyDelete

Komentar Anda tidak dimoderasi.
Namun, Admin berhak menghapus komentar yang dianggap tidak etis.

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!