ujungkelingking - Kiamat, Mungkinkah Dimulai Dari Bumi?
Apakah teman-teman merasakan cuaca yang amat menyengat akhir-akhir ini?
Beberapa orang beranggapan bahwa hal ini lumrah saja. Hal ini dikarenakan kita sedang memasuki musim pancaroba. Sama seperti perubahan iklim dari musim kemarau ke musim penghujan yang ditandai dengan cuaca yang amat dingin (bediding, bhs. Jawa), maka peralihan iklim dari musim penghujan ke musim kemarau pun akan ditandai dengan cuaca yang sangat panas.
Namun sebagian yang lain berpendapat bahwa panas ini adalah merupakan dampak dari pemanasan global (global warming effect).
Saya kemudian teringat sebuah email yang dikirimkan rekan kerja saja 3 tahun yang lalu. Email tersebut berisi tentang "perkiraan-perkiraan" yang terjadi pada kehidupan manusia jika suhu Bumi terus mengalami peningkatan.
Dari sini saya kemudian mencoba mencari lebih jauh tentang dampak-dampak lainnya. Dari PemanasanGlobal.net, saya mendapatkan penjelasan dampak perubahan iklim yang terjadi pada manusia. Penjelasan ini diambil dari studi yang dilakukan Mark Lynas (Jurnalis) dalam bukunya Six Degrees: Our Future on A Hotter Planet, dan Sir Nicholas Stern (Kepala Badan Ekonomi Pemerintah Inggris) dalam laporannya Stern Review on the Economics of Climate Change.
Penjelasan keduanya saya gabung dan coba saya ringkas beberapa poinnya agar kita lebih mudah mencermatinya.
Suhu udara naik 1ºC
- Arus Teluk melemah
- Beberapa gletser kecil di Andes menghilang dan mengancam persediaan air bagi 50 juta orang
- Air tawar lenyap dari sepertiga permukaan Bumi
- Lapisan es di belahan utara mencair sehingga akan menyerap panas lebih banyak dan semakin mempercepat pemanasan global
- Daerah di pesisir pantai akan diterjang banjir
- 10% spesies darat akan punah, 80% terumbu karang rusak, termasuk Terumbu Karang Great Barrier (terbesar di dunia yang terletak di timur laut Australia)
- 300.000 orang akan meninggal setiap tahunnya karena penyakit akibat perubahan iklim (diare, malaria, dan kekurangan gizi)
Suhu udara naik 2ºC
- Eropa menerima paparan panas yang tinggi, hutan-hutan rusak karena terbakar
- Terjadi anomali tanaman (bukannya menyerap karbon, tanaman malah mulai melepaskan karbon ke atmosfer)
- Air menyusut sebesar 20–30% di beberapa wilayah yang rentan, seperti Afrika bagian Selatan dan Mediterania
- Hasil panen merosot hingga 5-10% di wilayah-wilayah tropis
- 40-60 juta lebih orang menderita malaria di Afrika
- Lapisan es Greenland mulai mencair tak terkendali
- 15-40% spesies terancam punah, (spesies Kutub Utara seperti beruang kutub dan karibau, kemungkinan besar punah)
- Lebih dari 10 juta orang menderita banjir setiap tahunnya
Suhu udara naik 3ºC
- Karbon yang dilepaskan oleh tanaman dan tanah di Bumi mempercepat pemanasan global
- Bencana akibat cuaca yang berubah semakin meningkat, runtuhnya lapisan es Antartika Barat
- Di Eropa Selatan, kekeringan hebat terjadi
- 1-4 miliar orang lebih menderita kekurangan air, 150-550 juta orang kelaparan, terutama Afrika
- Di tempat lain 1-5 miliar orang menderita banjir, angin topan dahsyat menghantam kota-kota pinggir laut
- 1-3 juta orang lebih mati karena kekurangan gizi, penyakit seperti malaria tersebar luas ke wilayah-wilayah baru
- 20-50% spesies terancam punah, termasuk di sini (25-60% mamalia, 30-40% burung, dan 15-70% kupu-kupu di Afrika Selatan)
- Hancurnya hutan Amazon
Sudah ngeri?
Yuk, dilanjut…
Suhu udara naik 4ºC
- Persediaan air menyusut 30-50% di Afrika bagian Selatan dan Mediterania
- Suhu udara yang bertambah panas menyebabkan lenyapnya gletser-gletser Himalaya dan mempengaruhi jutaan orang di China dan India
- Panen merosot 15-35% di Afrika dan di seluruh lumbung produksi pangan dunia (misalnya di sebagian Australia)
- Menyusutnya lapisan es menyebabkan naiknya air laut setinggi 7 meter
- Lenyapnya separuh wilayah tundra di Kutub Utara
- Sebagian besar wilayah Inggris tidak dapat dihuni lagi karena terbenam banjir
- Hutan hujan Amazon, mati
Suhu udara naik 5ºC
- Gas metana yang keluar dari dasar laut mempercepat pemanasan global
- Es di Kutub Utara dan Kutub Selatan habis
- Manusia berpindah-pindah tempat untuk mencoba mencari makanan dan hidup seperti hewan di alam liar
Suhu udara naik di atas 5ºC
- Kehidupan di Bumi "berakhir" akibat badai besar, banjir bandang, bola api hidrogen sulfida dan metana berputar-putar cepat melintas di seluruh dunia dengan kekuatan bom atom (hanya jamur yang dapat bertahan hidup)
- Bukti terbaru menunjukkan bahwa rata-rata suhu Bumi akan naik 6ºC lebih bila emisi gas rumah kaca terus bertambah
- Bahaya besar berupa pelepasan karbon dioksida dari permukaan tanah dan pelepasan metana dari lapisan es di Kutub Utara maupun dari dasar laut terjadi
- Kenaikan suhu udara global ini akan setara dengan pemanasan global yang pernah terjadi pada Zaman Es terakhir dan, bila suhu Bumi sampai memanas 6ºC, dampaknya bisa di luar perkiraan manusia...
- Kiamatkah? Silahkan dijawab sendiri.
***
Nah, setelah kita tahu dampak-dampak dari setiap kenaikan suhu tersebut, sekarang mari kita coba bandingkan dengan data-data berikut ini:
KOMPAS.com (29/11/12) - Link sumber pada GAMBAR |
Mongabay (18/7/13) - Link sumber pada GAMBAR |
VIVAnews (1/1/14) - Link sumber pada GAMBAR |
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, April 04, 2014
Lengkap dg sumber data, analisanya bisa saja terbukti, jelas sesuai realita,
ReplyDeleteBumi ini mnjadi trasa lebih tua dari usianya
mnjadi paradoks kemudian ketika banyak aktivitas2 go green yg didukung, begitu juga pembuatan rumah2 kaca dan pembukaan2 lahan baru...
Delete???
mantap mas,, lanjutkan sharingnya ya
ReplyDeletekita belum tau mas kiamat iti rahasia alah yang cuma kita tahu harinya aj hari jumat..
ReplyDeletekita juga tahu kl rejeki itu Allah yg ngatur, tp kl cuma duduk2 aja di rumah, ya tetep kelaparan sob...
DeleteIntinya, setidaknya ada usaha kita utk mencoba memperbaiki, bukan hanya pasrah sepasrah-pasrahnya...
ais di kutub utara juga semakin mencair akibat pemanasan global ini menyebabkan beberapa kawasan daratan/pulau tenggelam.. di malaysia juga cuaca berubah mendadak.. kini sedang musim panas melampau sehingga bekalan air juga terpaksa dicatu (ration).. doakan semoga kita semua terus tabah menghadapi ujian dari Allah di akhir zaman ini..
ReplyDeletekita sudah harus mulai mawas diri... mencoba mengubah gaya hidup mungkin yg bs dilakukan.
DeleteAkir dunia adalah Kuasa dan rahasia Tuhan semata, namun Sebagai manusia sudah seharusnya berusaha menjaga bumi tempat tinggal kita. Sekecil apapun kita tetap harus berupaya mencegah global warming yang dari beberapa analisa dari bukti bukti nyata begitu mengerikan akibatnya.
ReplyDelete*Bediding* Setahu saya Bediding adalah Puncak dari musim Kemarau saat mana di siang hari Panas matahari menyengat Sedang pada malam hari berubah jadi dingin serasa menyayat karena tiada awan sama sekali yang menahan panas Bumi. Sedang masa pancaroba selalu saja gerah adanya karena langit sudah berawan sehingga panas bumi tertahan
Wah, trima kasih atas koreksinya, mas.... :)
DeleteBeberapa gletser kecil di Andes menghilang dan mengancam persediaan air bagi 50 juta orang itu sangat ngeri sekali,, tapi sayangnya dalam laporannya tidak disebut ,, itu untuk waktu berapa tahun sekali menguapnya glaster tersebut
ReplyDeleteMmg tdk disebutkan dg gamblang, pak.
DeleteTp membaca yg ditulis di Kompas, di Indonesia kenaikan 1 derajat itu terjadi setelah 1 abad. Itu hanya di Indonesia saja dan belum terjadi secara merata.
Pemaparan tentang Ilmu pengetahuan alam nya bisa menambah wawasan
ReplyDeleteNih Mas Pri, dan hal seperti itu setiap tahunya sudah biasa terjadi pada
Iklim trofis termasuk di Indonesia ini. makasih infonya :)
sama2, mas Saud.
Deleteyup setahu saya, menipisnya lapisan ozon itu dipicu oleh hal2 yg disebutkan terakhir (mis. efek rumah kaca, pembakaran hutan, dsb)
ReplyDeletelalu tipisnya ozon itu menyebabkan sinar matahari lebih "leluasa" jatuh ke bumi.
Kalau dilihat dari berbagai aspek sih, kayaknya pendapat ini ada benarnya juga. Cuman kan alam semesta ini masih menyimpan banyak rahasia. Dan kiamat itu adalah salah satu rahasia Tuhan :)
ReplyDeletekrn itu kita jdkan saja pendapat ini sbg "ramalan masa depan" yg masih bs diubah. Peringatan ini hrs kita perhatikan bener2.
DeleteLuar biasa Mas, kadang kita juga perlu hal-hal yang teoristis, yang penting Boku percaya adanya Kiamat, dan terima kasih atas sharenya Mas Pri..
ReplyDeletesama2...
DeleteApabila sudah waktunya siap ataupum belum kita harus bisa menerimanya ya mas..sebab itulah hukum takdir yang ada kata pasti yakni pasti terjadi walau tidak tau pastinya kapan
ReplyDeleteKl gitu mari kita bersiap dg memperbanyak ibadah saja ya, mbak... ibdah trmasuk pengertiannya menjaga kelestarian lingkungan sekitar kita... ^_^
Deletewah ngeri sekali yah mas semakin lama bumi menjadi semakin panas dan banyak bencana yang akan terjadi, kasihan untuk generasi yang akan datang yah mas :)
ReplyDeletemudah2 smkin banyak org yg menyadari bencana besar di depan kita...
Deletesumber data lengkap dan akurat bisa dijadikan gambaran bahwa kemungkinan besar kiamat bakalan terjadi..cuma waktunya nggak ada yang bisa memprediksi.....lagipula...kalo masih ada manusia yang selalu rajin beribadah dan bertakwa kepada ALLAH SWT...kiamat nggak akan terjadi........keep happy blogging always...salam dari Makassar :-)
ReplyDeleteberibadah itu juga bs berarti ikut berperan menjaga kelestarian lingkungan kita ya, pak. dg itu s[ tahu bencana masih bs diundur...
DeleteMengingatkan kembali betapa kecilnya kita
ReplyDeletemudah2n kita bs menangkap pesan yg disampaikan.
Deletesangat bagus untuk dibaca
ReplyDeletefree thinker indonesia