Thursday, February 17, 2011

ujungkelingking -
Barangsiapa beribadah pada Allah tanpa ilmu, maka kerusakan yang ditimbulkan lebih besar daripada perbaikan yang dilakukan

Kalimat di atas adalah ucapan Umar bin Abdu 'l-Aziz yang tercatat dalam kitab Al-amru bi 'l-ma'ruf wa nahyu 'ani 'l-munkar. (Ibnu Taimiyah, hal. 15)

Ucapan ini menunjukkan betapa urgensitas suatu ilmu terhadap ibadah kita terhadap Allah subhanahu wa ta'alaa. Bahkan imam Al-Bukhari merumuskan sebuah kaidah, "Al-ilmu qabla qoul wa 'l-amal", artinya bahwa ilmu itu (harus) ada sebelum ucapan dan amal.

Rumusan ini tentu bukan tanpa sebab. Al-Bukhari menerangkan dasar dari kaidahnya adalah tercantum dalam Al-Qur'anu 'l-kariim.

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ

 "Maka ketahuilah (ilmuilah), bahwa sesungguhnya tidak ada sesembahan melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu." [Surah Muhammad: 19]

Kata فَاعْلَمْ yang berarti "ketahuilah" adalah sebuah perintah yang menuntut adanya "ilmu". Sedangkan "mohonlah ampunan" adalah perilaku "amal". Ini menunjukkan bahwa ilmu harus mendahului amal.

***

Ada sebuah kisah tentang seseorang dari Bani Israel yang telah membunuh 99 orang. Namun dia sangat ingin bertaubat. Maka ditemuilah seorang ahli ibadah dan menanyakan apakah masih ada pintu taubat untuknya?

Si ahli ibadah menjawab bahwa dosanya sudah terlalu berat dan tidak mungkin dosanya terampuni. Maka marahlah laki-laki ini dan dibunuhlah ahli ibadah tersebut, sehingga genap seratus orang yang dibunuhnya.

Namun laki-laki ini masih ingin bertaubat. Akhirnya dia menemui seorang 'ulama (ahli ilmu). Oleh si 'ulama, laki-laki ini diperintahkan untuk pindah ke suatu tempat yang penduduknya banyak orang-orang yang shalih sedangkan tempat tinggal laki-laki ini yang sekarang penduduknya banyak yang bermaksiat kepada Allah.

Laki-laki ini mengikuti saran si 'ulama, dan pergi menuju tempat yang dimaksud. Namun, sebelum sampai ke tempat tersebut laki-laki ini meninggal.

Hadits ini terkenal di kalangan ahli hadits. Diriwayatkan oleh imam Muslim, menunjukkan perbedaan antara ahli ibadah dan ahli ilmu.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, February 17, 2011
Categories:

2 comments:

Komentar Anda tidak dimoderasi.
Namun, Admin berhak menghapus komentar yang dianggap tidak etis.

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!