Wednesday, January 15, 2014

ujungkelingking - Nasehat Untukku | Tentang Ibu


Masih ada hubungannya dengan maulid (kelahiran). Namun bukan maulid Nabi, akan tetapi maulid saya, h-hee...

Mungkin tidak semua dari kita akan menjadi orangtua. Namun yang pasti, setiap kita telah menjadi seorang anak, yang lahir dari rahim seorang ibu.

Dan kamu -suka atau tidak suka- adalah seorang anak, dari ibumu.

(+) Ini postingan tentang ibu, mas?

(-) Yup!

(+) Kok baru sekarang mostingnya? Telatttt... Kenapa gak tanggal 22 kemarin?

(-) Memangnya kenapa?

(+) Ya, gak kenapa-kenapa sih, biar pas aja momennya.

(-) Biar aja-lah, wong saya nulisnya bukan demi "Hari Ibu", kok.

Islam mengajarkan agar seorang anak -sepertimu- senantiasa berbuat baik kepada kedua orangtuanya, terutama ibu. Bahkan ketika sang orangtua dianggap gagal berlaku sebagaimana layaknya orangtua, kamu tetap harus berbakti kepada mereka.

Memang benar bahwa tidak ada ketaatan terhadap makhluk dalam hal menentang Allah, namun agamamu yang mulia ini telah memberikan adab-adab bagaimana bersikap (menolak) terhadap mereka, yaitu dengan lemah lembut dan ucapan yang santun.

Ketahuilah bahwa Al-Qur'an telah menggandengkan antara bertauhid dengan bakti kepada orangtua.


وَقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu [1] tidak menyembah selain Dia dan hendaklah kamu [2] berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah!" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia."
[Al-Israa': 23]

Dalam An-Nisaa': 36 juga tertulis, "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak..."

Tentu mudah bagimu mengambil kesimpulannya. Bahwa berbakti kepada kedua orangtua adalah sebuah kewajiban -sebagai seorang anak dan juga sebagai seorang muslim- yang memiliki nilai pahala yang besar di sisi Allah subhanahu wa ta'ala.

Dan karena kewajiban ini sangat tinggi keutamaannya, maka begitu juga sebaliknya, durhaka kepada kedua orangtua juga akan memiliki dampak dosa yang amat besar.

Dari Abu Bakar, Rasulullah pernah bertanya, "Maukah kalian aku tunjukkan dosa yang paling besar?" Para shahabat menjawab, "Tentu, ya Rasulullah." Nabi bersabda, "Berbuat syirik dan durhaka kepada kedua orangtua." [Bukhori]

Karena itu sungguh benar-benar bodoh-lah kamu yang masih memiliki kedua orangtua namun tidak mau berbakti kepada keduanya. Bagaimana Allah bisa ridha terhadapmu bila orangtua tidak ridha terhadapmu? Bukankah dulu kamu diajari bahwa keridhaan Allah bergantung kepada keridhaan orangtua dan kemarahan-Nya bergantung kepada kemarahan orangtua?

Lalu kamu begitu sombong dan merasa tinggi karena lebih paham teknologi terkini daripada mereka? Ingatlah dulu ketika kamu masih belum kenal a, b, c, d, mereka-lah yang lebih dahulu memperkenalkannya kepadamu. Lalu kamupun bisa membaca. Mereka mengajarimu nama-nama benda, lalu kamu mengerti. Mereka mentatihmu berjalan, agar kelak kamu bisa berdiri di atas kakimu sendiri.

Dan sekarang kamu begitu angkuh terhadap mereka! Kamu merasa mereka semakin membosankan. Memalukan untuk diperkenalkan kepada teman-teman. Kamu enggan bila mereka meminta tolong kepadamu untuk mengantar mereka ke suatu tempat. Kamu malas jika mereka bertamu ke rumahmu, berpikir mereka akan merepotkanmu. Kamu risih kalau harus berdekatan dengan mereka, mempersiapkan apa keperluan mereka.

Dia ibumu! Mereka orangtuamu!

Dari mereka-lah kamu hadir. Atas pengorbanan mereka-lah kamu bisa tumbuh seperti sekarang ini. Jangan sombong. Apalagi terhadap ibumu.

Duh, gusti Allah... ampunilah hambamu ini. Lunakkanlah hati ini. Lancarkanlah lidah ini untuk memohon maaf kepada mereka.


*Artikel ini hanya ditujukan hanya untuk diri saya sendiri, dan tidak sedang menasehati orang lain.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, January 15, 2014
Categories:

20 comments:

  1. jadi inget lagunya bang haji roma irama kalau gini hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul juga yang Mas Sarofudin katakan tentang Nasehat
      Ibu dan Bapak. dan tentunya artikel Nasehat Untuku tentang Ibu
      Sangat Menginsfirasi buat saya. terima kasih Mas Pri
      Ibu oh Ibu maaf salah dan dosa ku juga Ayah. selama ini
      Saya belum bisa membahagiakan mu. Nangis boleh Mas Pri? hukhkh :(

      Delete
    2. saya bawakan ember aja... :'(

      Delete
    3. saya bawakan lap pel, takut embernya gk muat :D

      Delete
    4. saya bawa jurigen mau kulakan pertamax dulu

      Delete
  2. seharusnya seperti itu, seharusnya tak perlu ada hari ibu juga selaku manusia harus sayang pada ibunya.

    ReplyDelete
  3. Ibu dan Bapak adalah Keramat bagi saya di dunia menurut saya
    Karena Doa dan Ridho nya Membuat saya selamat dan menjadi
    Manusia yang berguna. terima kasih Mas Pri sudah berbagi
    Kebaikan yang bermanfaat ini. Salam Hormat selalu Mas Pri :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mudah2an kita semua diberikan kemudahan di dunia dan di akhirat kelak. Aamiin.

      Delete
  4. Berbahagialah bagi yang masih merasakan kasih sayang orang tua khususnya ibu...buatlah bangga karena apabila beliau sudah tidak ada didunia maka baru tersadar bahwa tiada yang lebih baik dari seorang IBU
    makasih mas
    kebelakang dulu ambil tisu

    ReplyDelete
  5. saya baru nyadar ketika umur belasan tahun hampir 20 tahun lah mas, kalau masih kecil sesusia smp dan sma itu masih belum nyadar mas, soalnya masih di subsidi, saat saya jauh dari orang tua baru nyadar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kadang kita baru nyadar, setelah kita punya anak dan menjadi org tua juga. Dan kadangkala pula, hal itu sdh terlambat bt kita menyadarinya.

      Delete
    2. sebenarnya ini jg bisa sebagai pelajaran bagi yang masih remaja, wes tho rugi nek gak berbakti nang wong tuwo

      Delete
    3. Saya sepakat sama mas Pri, kadang orang nyadar setelah jadi orang tua, dan apa yang kita lakukan terhadap anak, seperti juga orang tua yang lakukan terhadap kita ..

      Delete
  6. Wah kalau ngomongin ibu nggak ada habisnya mas.. Sampai kapanpun bahkan sampai mati pun anak nggak bakalan bisa membalas budi ibu...

    ReplyDelete
  7. Wah saya jadi inget dulu waktu masih sekolah sering nipu orang tua, minta kiriman uang dengan alasan untuk keperluan sekolah/kuliah, tapi sebenarnya untuk main-main, sekarang nyesel .. ini juga jadi pembelajaran kalau besok anak saya nipu saya, berarti niru polah tingkah saya .. hehehe

    ReplyDelete
  8. Sedih brooo..... saya nangis membaca artikel ini. Banyak singgungan yang menyanhkut kehidupan. Semoga ALLAH mengampuni kesalahan yang tidak kita pahami.

    ReplyDelete

Komentar Anda tidak dimoderasi.
Namun, Admin berhak menghapus komentar yang dianggap tidak etis.

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!