ujungkelingking - Mushalla & Toilet: Di sini
Sehubungan dengan pengelola gedung yang sedang membangun gedung baru, maka dengan terpaksa akses menuju masjid sebelah, ditutup. Dampaknya, sebagian besar tenant yang awalnya shalat di masjid sebelah beralih ke mushalla kecil bin iprit di lantai dua.
Anda bisa bayangkan sendiri, penghuni gedung 20 lantai -meski tidak semua- harus shalat di tempat yang sangat tidak cukup untuk menampung semua jama'ah itu. Jadilah kami shalat pakai kloter-kloteran. Satu shaft laki-laki hanya berisi 7 atau 8 orang saja. Sedangkan satu "kloter" bisa 3-4 shaft. Yang lain harus berkumpul di belakang menunggu giliran shalat. Alhasil yang kebetulan shalatnya lebih awal menjadi serba susah, karena jangankan untuk shalat sunnah ba'diyah, untuk berdzikir agak panjang aja sungkan sebab tempat musti gantian. Apalagi mereka yang kebetulan masbuq di kloter pertama. Belum selesai menyempurnakan kekurangan raka'at, calon kloter kedua sudah ber-iqamat. Buyar deh konsentrasi.
Lain di sini, lain pula di luar
Kalau kita tengok kondisi mushalla di pusat-pusat perbelanjaan atau tempat rekreasi, keadaannya jauh lebih mengenaskan lagi. Sudahlah sempit, terus cuma terletak di salah satu lantai saja, sudah gitu dekat toilet pula. #Sempurna
Malah kalau lihat papan petunjuknya lebih membuat miris:
Sumber: notesfirmansyafei.blogspot |
Ada lagi yang agak luas dikit. Tapi letaknya di lantai pualiiing atas, yang eskalatornya tidak pernah menyala. Gabung sama parkiran mobil. Tapi tentu yang ini masih lebih mending ketimbang yang deket toilet tadi, yang kebanyakan memang seperti itu.
Saya kemudian menjadi bertanya-tanya, kenapa fasilitas seperti mushalla ini terkesan "asal ada"?
Tentu saja dalam asumsi saya semua ini tidak lepas dari faktor pendapatan pengelola gedung. Daripada memperluas mushalla, jauh lebih menguntungkan menyewakan space yang kosong tadi untuk para tenant. Lagipula, dari sekian ribu pengunjung mall tersebut, berapa sih orang Islam yang shalat di sana? Toh, semuanya sibuk berbelanja.
Coba saja perhatikan kalau pas waktu shalat Dhuhur atau Ashar tiba, berapa orang yang datang untuk shalat. Bisa dihitung dengan jari. Anggap saja yang beragama Islam jumlahnya separuh dari pengunjung yang datang, lalu bila dibandingkan dengan mereka yang datang ke mushalla, ketemu berapa persen?
Jadi cukup masuk akal jika kemudian pengelola gedung/mall membuat tempat shalat yang seadanya. Sebab orang yang shalat di sana ternyata gak banyak-banyak amat.
*peace
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, January 16, 2014
Pertamax dulu..
ReplyDeletehore... berapa liter, mbak?
DeletePremium 2. se kasih nya Mas Pri saja
DeleteYang Penting simak artikel Mushalla & toilet
Semoga pihak yang salah penerapan ini di sadarkan.
solar 3 jerigen ngutang.
Deletemudah - mudahan para pengelola di ingatkan ya
Saya juga bensih 2 liter, yang bayar mang Yono ..
DeleteYah, menyedihkan.. Tp itu semua kembali ke person masing2
ReplyDeletejangankan di tempat kerja, mall, atau tempat hiburan lain.. Mesjid dekat rumah kita aja gak terisi full di 5 waktu :)
yg mushalla-nya kecil bikin sumpek, yg besar gak ada isinya...
Deletebiasanya digunakan tuk yang bekerja di tempat situ ya mas....
ReplyDeleteuntuk pengunjung sibuk berbelanja,,, emang benar mas
jarang banget dah,,,, belanja nyempetin sholat.....
hehehehehe (saya banget ni)
salaman deh,
Deletesaya menjumpainya di TP dan DI Cito semua lantai atas, mungkin sekaliber masjidnya mall.
ReplyDeleteandaikan ada musholla portable enak mas, tinggal gelar sajadah di manapun di mall, oke banget kan ?
yg di atas itu masih mending, ya drpd yg deket toilet umum.
Deletesaya kalo ke mall bingung mas cari musholla, ya mungkin itu kondisinya seperti itu, padahal kalo terwat dan bangunan permanen ya mungkin banyak juga ya sholat disitu ya mas...
ReplyDeleteSaya pernah ke sebuah tempat wisata di Malang. Kompleksnya luaassss banget, mas. Eh, mushallanya sak cuil. Mana yg antre kyk antre sembako, tempat sandal gak ada pula. Wes g jd shalat.
DeleteNunggu pulangnya, nyari masjid.
Jika dilihat dari petunjuk papan terkesan sangat memprihatinkan karena mushola adalah tempat suci tapi diletakkan di dekat toilet. Tapi dari segi fasilitas, toilet memang tempatnya air utk mengambil wudhlu, hehehe jadi ya biarin aja mas memang itu sudah pasangannya kok. Asalkan toiletnya tetap dijaga kebersihannya :) contohnya toilet dn mushola yg ada di setiap pom bensin pantas diacungi jempol karena terasa besar manfaatnya bagi org yg sedang bepergian :)
ReplyDeleteada yg biasa pipis di bwah pohon gak nih?
Delete*tengak-tengok
Sangat memprihatinkan yah Mas Pri? tempat Ibadah di satukan dengan tempat
ReplyDeleteKotoran. Dan mereka yang membuatnya sehat akal dan pikiran,. sungguh
Pemandangan yang kurang sedap buat Umat ISLAM ini. Subbhanallah
Realitanya spt itu. Dr segi efisiensi, masuk akal tuh.
Deleteno koment om, soalnya bingung juga kalo harus bawel sama yang seperti itu. :D
ReplyDeletememang sangat miris sekali lihat keadaanya hoho
lah ini kn juga komen, mas? :)
Deletemas Intan gak komen mas Pri, mung ngrenyem .. hehehe
Deletewkwkwk.. tadi itu bisikan om :D
Deletebisikan hati nurani, wkwkwkwk...
DeleteYa sudahlah memang begitu kan keadaanya. Coba pas waktunya pada bejibu ngantri gituh pasti lain keadaanya. Di lain sisi juga harus tetap bersyukur masih di kasih tempat, begitulah kiranya
ReplyDeleteJd adem baca komennya mas Mus. Memang sepatutnya di syukuri aja, kata kuncinya "masih mending..."
Deletewah mas Mus sama mas Pri ini memang wong Jawa tenanan, kondisi apapun masih mending, masih untung, wujud banyak beryukur .. hehe
DeleteSering mas pri aku nemuin kaya gitu :D
ReplyDeleteTapi kalau untuk sesuatu yang umum kadang seperti itu mas musolla bersebelahan dengan toilet...alhasil tau sendiri
ReplyDeleteBarangkali kalimat terakhir bahwa yang sholat gak banyak-banyak amat dapat menjadi bahan renungan ya mas pri, barangkali memang sekarang lebih banyak yang agama sekedar untuk pelengkap data di KTP .. hehehe
ReplyDeleteitu mah trik pengusaha yang ngga toleransi sama islam azh kale....makin ngga nyaman mushall, tentu makin sedikit yang melaksanakan sholat, dengan begitu kan ngga ganggu waktu usahanya...gituh kira-kira deh.
ReplyDeletesoalnya dipostingan kang Hariyanto...ada mall yang mushallanya keren danmewah banget, ada dilantai paling atas pula...keren kan
Ada benarnya juga ini si akang ..., manggut-manggut sambil sruput kopi ...
Deletekopinya berapa liter, mas?
Delete#Eh,
di sini juga begitu.. jika solat berjemaah di musolla pasti 1 saf sahaja yang penuh..
ReplyDeleteKesimpulanny satu, si punya mall atau si pengelola gedung emang ga paham tentang urgensi shalat itu sendiri, jadi cendrung menyepelekan dan menomor duakan ruangan untuk shalat ini..
ReplyDeletemungkin mikirnya tuh pengelola mall, melihat mesjid yang bangunannya megah dan luas tapi cuma diisi 1 saf , tapi kalau musholanya sempit bikin sumpek juga ya mas
ReplyDeleteharusnya di buatin mushola sendiri, jadi pengunjung akan lebih nyaman lagi untuk sholat, apa lagi sholat hukumnya wajib..
ReplyDeletefollowers 109 sukses gan, follow back jng lp
Kalo aku Mall mushollanya jelek aku gak mau kesitu.Mendingan shopping ke mall yang apik,karena menghargai orang yang sholat.
ReplyDelete