Thursday, October 24, 2013

ujungkelingking - Menonton televisi, bagi sebagian besar anak-anak balita kita hampir-hampir menjadi kegiatan yang tak terlepaskan dari dunia mereka. Bagi para orangtua pun sepertinya langkah ini lebih dipilih daripada harus membiarkan anak-anak itu bermain di luar rumah tanpa bisa diawasi. Biasanya anak-anak itu akan dibiarkan menonton televisi sendirian sementara ibunya nyambi pekerjaan rumah.

Memang, dalam standar normal hal ini boleh-boleh saja dilakukan. Namun yang harus diingatkan adalah membiarkan anak-anak itu menonton televisi sendirian –tanpa didampingi- sama bahayanya dengan membiarkan mereka bermain di luar rumah tanpa pengawasan.

Seperti yang kita tahu, mencari tayangan yang baik di dunia pertelevisian kita sama saja seperti mencari jarum diantara tumpukan jerami. Jadi mendampingi anak-anak ketika menonton acara-acara televisi adalah mutlak dilakukan, bahkan ketika jeda iklan sekalipun.

Ada sebuah iklan yang akhir-akhir menjadi perhatian saya. Iklan sebuah aplikasi messaging bagi pengguna smartphone. Dalam tayangan iklan tersebut diperlihatkan seorang laki-laki di sebuah pub yang hendak menggoda seorang wanita yang sedang asyik bergoyang. Namun niatan si laki-laki terhenti tatkala ia mendapatkan pesan via aplikasi ini dari pasangannya agar tidak berbuat macam-macam.

Nah, yang menjadi perhatian saya adalah “penggambaran” dari pesan yang masuk itu. Digambarkan salah satu ikon dari aplikasi ini melempar sepatunya ke muka si laki-laki.

Tak hanya yang ini saja, dalam tayangan yang lain digambarkan ikon ini membalikkan meja yang penuh berisi makanan gara-gara ditinggal makan duluan.

Dan tentu masih banyak sekali iklan-iklan model seperti ini. Himbauan Pemerintah melalui Komisi Penyiaran Indonesia-pun hanya akan membuat mereka membuat iklan yang jauh lebih “kreatif” lagi (sayangnya, dengan tanda kutip).

Tambahan catatan, tayangan-tayangan seperti ini bagi kita yang dewasa mungkin bisa dianggap lucu. Tapi hati-hati, bagi anak-anak itu bisa jadi ilmu.

Yang mungkin nanti akan mereka tiru.

Salam awas.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, October 24, 2013
Categories:

50 comments:

  1. harusnya ini dibaca oleh setiap orang khususnya mereka yang sudah memiliki buah hati, bahaya sekali bila anaka dibiarkan menonton tv, secara sekarang ini sedikit sekali nilai positif yang bisa diambil dari televisi

    ReplyDelete
    Replies
    1. pada prakteknya memang cukup sulit. kdg pekerjaan rumah yg tdk mungkin diganggu anak-anak menyebabkan kita berpikir akan lebih baik membiarkan mereka sendiri.

      tapi semuanya kembali ke individu masing-masing...

      Delete
    2. betul sekali penyataan terakhirnya, bagi orang dewasa bisa jadi itu lucu, bagi anak anak bisa di tiru, nah kalau nirunya sama kucing itu bahaya

      Delete
  2. Wah benar juga tuh mas, saya paling benci sama stasiun televisi yg menampilkan acara sinetron kekerasan terutama stasiun televisi IN*O**AR yg setiap pagi pasti munculan adegan anak sekolah kekerasan. penyebabnya adik saya kdang2 meniru perilaku itu sebagai perilaku yg baik padahal salah sekali.
    sampe-sampe sya sering sekali memarahi adik saya sampe nangis.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini salah satu contohnya ya, mas. hampir semua stasiun tv spt itu.

      Delete
  3. DAN parahnya banyak sekali iklan yang PORNO
    - iklan sabun bayi - kenapa tuh paha ama dada ibunya ikutan di iklanin ya...?
    - iklan cat - kok yang di tonjolkan paha dalam rok mini ya...?
    - Hampir semua iklan, yg bintang iklanya cewek - selalu deh memamerkan paha dan dada pakai si ZOOM lagi ( kecuali yang berjilbab )

    ReplyDelete
    Replies
    1. Beberapa iklan sudah kena tegur KPI, tp yg spt saya bilang di atas, hanya akan melahirkan "ke-kreatif-an" yang tidak semestinya.

      Delete
  4. wahhh
    bkannya di ajarin agama ma anak
    mlah dampingi nnton
    hehe :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Justru itu kita harus mendampingi mereka.

      Di TV itu hampir semuanya buruk. Kl tanpa pendampingan, anak hanya akan menerima mentah saja, terus ditelan.

      Kl ada yg mendampingi, setidaknya bisa mengajarkan bahwa hal itu tidak baik, hal itu salah, dsb.

      h-hee,

      Delete
  5. Setuju banget mas iklan banyak yang mengdung unsur pornografi yang tidak layak di tonton anak di bawah umur

    ReplyDelete
  6. Memang betul gan,anak-anak pemikirannya masih natural,semua yang ditontonnya pasti akan masuk ke memorynya dan nanti dijadikan contoh,sangat berbahaya bila sampai dia meniru adegan yang tidak-tidak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebaiknya dipilihkan saluran tv yang tanpa iklan kok ya...atau tv khusus untuk bayi dan anak-anak

      Delete
    2. Kl yg spt mbak khusna bilang, itu kendalanya di waktu tayang. ada stasiun tv yg menayangkan tayangan anak pd siang hari dimana anak2 waktunya tidur. kl gak gitu di pagi hari ketika ortu sibuk persiapan berangkat kerja.

      Delete
  7. benar itu.. bahaya sekali jika dibiarkan anak-anak memonton televisyen bersendirian.. ternyata iklan negatif itu boleh menjadi contoh tidak baik untuk mereka tiru..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Segalanya bisa ditiru oleh anak-anak. Krn itu harus ada pengawasan.

      Delete
    2. iklan televisyen di malaysia pun ada yang begitu juga.. tidak sesuai (cocok) untuk tontonan anak-anak kecil..

      Delete
  8. sangat memprihatinkan juga ya mas, iklan2 maupun film2 sekarang ini rasanya terlalu berlebihan dalam mengekspresikan sesuatu...seperti yang lempar sepatu itu misalnya, sangat rawan ditiru oleh anak2 yang memang sedang mudah dan sedang senang2nya meniru.

    Dan saya juga sempat menjumpai ada bapak2 yang sedikit menyeringai dan sedikit mengomel melihat tayangan iklan pembersih kloset, ketika dia sedang makan (mungkin sedang nikmat2nya) muncullah iklan pembersih kloset itu yang secara gamblang memperlihatkan toilet sedang dibersihkan. Ya mungkin sebersih2nya kloset kalau dilihat oleh orang yang sedang makan mungkin pikirannya jadi kemana-mana dan menghilangkan nafsu makan.
    Mungkin banyak lagi contoh lainnya iklan yang seperti tidak mengindahkan etika maupun sopan santun ya mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dan kita yg konsumen tdk bisa berbuat apa-apa :'(

      Delete
  9. Iklan pun saat ini banyak yg merusak. Menurutku lebih banyak merusaknya daripada mempromosikan produknya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yg penting mendapat perhatian dulu, soal produknya bagus/tidak itu nomor sekian-sekian.

      Delete
  10. anak anak malah jarang banget nonton tipi. seringnya didonlotin film sama ibue trus diputer pake proyektor nontonnya di tembok. abisnya repot kalo nonton tipi senengnya ditodong di depan layar. trus banyak iklannya bikin mereka apal jajanan, hehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. apalagi iklan jajanan merk Siantar Top, di mana ada wanita sekseh dengan baju bagian atas terbuka dan menyembul "itu"nya kemudian jajanannya direbut sama si cowok...ya ampun...

      Delete
    2. Nah yg itu sudah ditegur sama KPI, mbak.

      Delete
    3. Wah, pake proyektor itu saya baru tahap nyidam, mas Rawins... :)

      Delete
    4. bulan deepan masuk anggaran belanja negara mas

      Delete
  11. nah itulah Pak Pri, kenapa saya sangat membatasi anak saya nonton tv, karena sebagian tayangan ber-konten tak layak untuk anak-anak. waktu itu Zaki saya malah bilang ke bundanya saat melihat iklan air minum Vit, di sana ada seorang ibu-ibu dengan totol2 hitam di bajunya sedang minum air putih sambil berdiri, kata Zaki "nda, sudah bunda-bunda kok minumnya sambil berdiri?"

    ReplyDelete
    Replies
    1. Krn itu, kl terpaksa menonton tv sebaiknya kita yg mendampingi. Kl anak bertanya kita bs menjawab dan menjelaskan.

      Delete
  12. lebih baik gak usah ada di TV dirumah. ^^

    ReplyDelete
  13. betul sekali mas anak anak harus didampingi kalau menonton tivi

    ReplyDelete
  14. Kadang-kadang saya harus menjaga adik saya saat menonton TV
    karena kesibukan orang tua dalam bekerja
    Banyak iklan-iklan yang ditayang kan di TV tidak cocok untuk anak kecil
    Nice Info mas
    Dtunggu Follback-nya mas

    ReplyDelete
  15. Itu namanya iklan yg tdk aman bagi keluarga mas,,, ciri2nya adalah tdk nyaman jika dilihat bersama keluarga. Terlebih parah lagi memberikan dampak negatif bagi anak2. Hmmm.... memprihatinkan sekali....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya sepakat dengan mba Indri Lidiawati. Sekarang tayangan IKLAN pun banyak menampilkan gambar yang tidak pantas ditonton anakanak baik berupa semi pornografi, semi kekerasan dan masih banyak lagi. Bahkan saya sekarang menerapkan jam ketat untuk anak anak saya untuk tidak menonton acara yang tidak pantas untuk usianya. Salut dengan artikel ini

      Delete
    2. menarik apa yg dilakukan pak Asep. semstinya para ortu meniru hal ini sekaligus melatih kedisiplinan juga.

      Delete
  16. Bener Mas, kalau kata adik saya yg jago psikologi istilahnya "They see and they do"
    kunjungan perdana dan follow balik ya ^^

    ReplyDelete
  17. soalan tipi bisa lolos mas, nah jika ada tetangga nduwe gawe pasti soundnya kan kenceng tuh, pas lagunya nyidam pentol sing endoke loro , endoke loro sing mie nya uakeeh..
    terus piye jal ?
    hehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. kyk artikel saya yg tempo hari dong?

      *aku pengen pentol, pentol, pentol...

      Delete
  18. tayangan TV sekarang memang sepertinya kebablasan....ditegur berapa kalipun tetap mereka melanggar, jadi orang tua harus hati2 saat anak-anak nonton TV...salam :-)

    ReplyDelete
  19. tayangan TV banyak banget, tapi sangat jarang yang acaranya mendidik anak usia sekolah...itu menurut saya, makanya dirumah anak-anak saya batasi nonton tv selain TV edukasi...gtuh sayah mah kang, soalnya kalau setiap kali anak nonton TV kita kan ngga selalu ada waktu untuk mendampinginya....;o)

    ReplyDelete
  20. Iklan adalah salah satu bagian dari proses penjualan. Iklan dibuat semenarik mungkin agar bisa menarik perhatian calon pelanggan yang melihatnya. Namun terkadang iklan juga dapat menyesatkan dan berbahaya bagi pengembangan karakter anak. Saya setuju dengan artikel ini yang harus mendampingi anak-anak ketika menonton iklan

    ReplyDelete
  21. Iklan sekarang memang semakin memprihatinkan, mereka lupa bahwa ada anak-anak yang juga sedang menonton. kadang anak-anak jg menonton tayangan dewasa yang sedang kita tonton, ponakan saya aja seneng banget sama Ciung Wanara, sinetron nya aja udah penuh dengan kekerasan ditambah dengan iklan-iklan yang seharus nya bukan konsumsi anak-anak,, tapi.....ya begitulah....:)

    Salam kenal kembali, Kunjungan balik ya, mas.....tak follback juga....hehhee....

    ReplyDelete
    Replies
    1. tentu harus ada upaya dr kita, meski sekedar pengawasan.

      trims folbeknya...

      Delete

Komentar Anda tidak dimoderasi.
Namun, Admin berhak menghapus komentar yang dianggap tidak etis.

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!