ujungkelingking - Kita semua tahu bahwa salah satu efek dari sebuah situs jejaring sosial adalah mudahnya seseorang mengekspresikan (siapa) dirinya. Mengabarkan kepada publik tentang apa yang sedang dirasakan, apa yang sedang diinginkan, atau sekedar menuliskan kata-kata yang, hanya dia dan Tuhan saja yang tahu maksudnya. Dan disadari atau tidak apa yang tertulis di sana menunjukkan siapa penulisnya. Seolah-olah setiap kalimat-kalimat itu mengatakan, "this is me!".
Karena itulah kemudian kita banyak "membaca" macam-macam orang dari status-status yang ditulisnya. Ada yang narsis. Ada yang ingin disebut romatis. Ada yang alay. Dan ada status yang bikin kita mengerutkan dahi, "apa maksudnya ini?". Ada yang sok bijak lalu banyak berpetuah. Ada yang melow. Dan ada pula yang senantiasa galau.
Akan tetapi semakin ke sini, social network tak lagi sekedar dijadikan sebagai lahan untuk memperkenalkan diri, namun sudah mulai merambah ke dunia bisnis. Akun-akun pun banyak yang mulai berisi pengenalan-pengenalan produk dan promosi. Faktanya, tidak sedikit orang yang mengamini keefektifan beriklan di jejaring sosial.
Nah, kedua hal inilah -cara berekspresi dan memperkenalkan bisnis di sosmed- yang menjadi topik tulisan ini.
Saya punya seorang teman perempuan yang memiliki akun di facebook. Belakangan dia ikut menjadi member sebuah produk kecantikan yang cukup ternama. Maka semenjak itu, mulailah status-statusnya penuh dengan promosi tentang produk-produk terbarunya. Sebenarnya saya tidak bermasalah dengan hal tersebut, bahkan saya cukup senang karena dalam beberapa statusnya dia juga menyisipkan pesan sikap optimis dan percaya diri.
Tapi pada akhirnya saya pun terusik. Ini terjadi karena beberapa statusnya, meski tidak sedang berpromosi, menyiratkan kegalauan dan ke-pesimis-an. Entah itu sekedar iseng, atau memang sedang ada masalah dengan keluarganya, lalu keluarlah status galau tersebut.
Okelah, itu manusiawi. Bahwa setiap manusia boleh galau dan bisa pesimistis. Namun karena akun yang dipakai untuk ber-galau dan ber-pesimis ini adalah akun yang sama dengan akun yang tadinya menitipkan pesan kepercayaan diri, lalu apa yang bisa diharapkan penjual yang seperti ini? Alih-alih iba terhadapnya, para (calon) pembeli bisa-bisa hengkang dari lapaknya.
Karena itu, sekedar saran kecil dari sini, jika Anda kebetulan memanfaatkan akun sosmed Anda untuk promosi bisnis atau produk, maka Anda harus benar-benar menjaga agar hal-hal "negatif" dari diri Anda pribadi tidak bercampur dan mengotori apa yang sedang Anda usahakan. Meski sebenarnya, menjaga ucapan tidak boleh terbatas pada tempat dan waktu tertentu saja.
Salam.
Salam.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, October 11, 2013
iya pak, berbagai cara dilakukan orang untuk meraup penghasilan , tak terkecuali dari FB :)
ReplyDeletesbnarnya, tdk masalah dr manapun, mngkin perlu dibedakan akun yg utk urusan personal dan akun utk urusan profesional.
Deletemakanya dibuatlah fanspage pak, tapi mungkin buat orang awam tak tahu cara dan penggunaannya, yang ditahu hanyalah cara promosi lewat akunnya saja :)
Deleteh-he, soalnya bysnya org males kl harus ikut fanspage... jd mungkin dipikir bisa lebih "mengena" kl pk akun pribadi...
Deletetapi kalo orangnya jenius dan lihai, masalah pengikut fanspage bisa teratasi. :) apalagi para ababil (abg labil) mudah di akali :D
Deletelebih baik bikin akun lagi yang khusus untuk jualan dan pribadi.
Deletekalo saya suka pusing kalo banyak akun pak Agus :D
Deleteakun saya yahoo, gmail, fb, linkedin, stumble, pinteres, hayo mau apalagi wkwkwkwk
seperti saya dong mamas - mamas... akun fb 2, fanspage 2, group 2, anak 2, istri baru satu hehehe
Deleteakun nebux juga ada kan
Deletehmmm...solusinya hrs punya banyak akun nih, 1 bwt bergalau ria, 1 bisnis biar aman :)
ReplyDeletebiar lebih aman lagi, 1 bt teman kantor; 1 bt teman main; 1 bt keluarga, dst. :lol:
Deleteasal menghasil kan smua dilakukan , , ,
ReplyDeletemmpir di http://nawayhac.blogspot.com
ayo-ayo...
DeleteSekarang saya malah jarang buka sosial media mas, apa lagi FB seminggu skali aja belum tentu saya login, padahal dulu sehari gak buka FB rasanya gimana gitu
ReplyDeleteH-ha, salaman, mas. Saya juga jrg bgt sekarang buka. Sekalinya buka pling liat-liat tulisan teratas, udh gitu ditutup lagi...
Deletekalau saya buka fb, like setatus di beranda udah... dan pasti balasannya di like lagi hehehe
Deletediblogpun ada juga ya mas, menurut saya sih asal bukan kegalauan masalah pribadi nggak jadi masalah diceritakan,
ReplyDeletetapi nggak tau juga sih
Justru itu ini yg diberitakan galau pribadinya... kn jdi eneg yg baca... :'(
DeleteItu namanya aneh tetapi lucu mas,,, krn bikin tersenyum org yang lihat...
ReplyDeleteBagaimana tidak, habis berceramah membangkitkan motivasi tetapi ujung2nya dia sendiri galau, wkwkwk...
Pengguna jadi takut ketularan galau seperti si motivator nantinya, hehehe :)
Nice sharing!
ma-sama, mbak iin... :)
DeleteKalo akun sosmed saya emang sebagai syarat aj.. orang punya twitter dan facebook say juga punya mas hehehe... :D
ReplyDeletesalaman wes kl gitu... :lol:
Deletesama halnya dengan blog, blog pirbadi dan blog bisnis, dengan tulisan di blog kita tau jati diri sang admin.
ReplyDeleteApa yang anda pikirkan?
ReplyDeletesetatus dan postingan menggambarkan jati diri sang admin itu .... betul tidak
selamat hari raya Idul Adha..mohon maaf lahir batin...
dengan sangat bangga dan jujur saya akui saya emang sedang galau dan tukang dagang ubi cilembu asli yang tak pernah lelah promosi, lumayan dengan blog itu...saya bisa punya anak banyak loh...;o)
ReplyDeletebedanya, blog sampeyan ndak ada galau...
Deletekalau sedang galau mendingan nggak usah update status. Itu sama saja membocorkan aib sendiri. Menurutku sih begitu
ReplyDeleteh-he, masuk akal.
Delete