Monday, April 23, 2012

ilustrasi: Google
ujungkelingking - Anda tahu berapa harga sebuah pompa ASI yang biasa? Kalau Anda masih menebak-nebak harganya, maka ada baiknya Anda ikuti saja cerita saya berikut ini.

Hari Jum'at kemarin, istri saya pesan agar ketika pulang kerja nanti saya mampir dulu ke apotik untuk membeli sebuah pompa ASI. Dengan catatan, jika harganya cukup murah. Karena di kantor ada teman saya yang juga menggunakan pompa ASI, maka saya pun mencoba untuk menanyakan harganya.

"Pompa ASI kamu harganya berapa duit?"

"Tiga ratus ribu." Jawab teman saya. Wah, harga segitu terlalu mahal buat saya. Tapi mungkin yang digunakan teman saya tersebut adalah yang bagus.

"Kalau yang biasa-biasa saja sampai berapa?"

"Ada yang murah, sekitar 99 ribu." Nah lho, yang murah saja segitu.

Tapi yang namanya rejeki memang tidak akan kemana. Rekan saya satu departemen menawarkan untuk memberikan pompa ASI yang -sejatinya- dibelikan untuk istrinya. Namun karena istrinya tak mau memakainya, pun juga karena putrinya sudah klop dengan susu formula, maka praktis pompa ASI tersebut tak pernah dipakai.

Bingung dengan yang mahal-mahal malah dapat gratisan, akhirnya saya setujui usulan teman saya tersebut. Sepulang kerja, saya mampir ke rumah dia. Namun memang untung tak dapat ditolak, malang tak dapat diraih, sesampainya di rumah teman saya ban belakang saya bocor terkena skrup! Teman saya tentu tidak bisa membantu saya dalam hal ini. Memang, pada akhirnya saya mendapatkan pompa ASI tersebut, akan tetapi kemudian saya harus mendorong sepeda saya sekitar dua kilometer (dengan posisi jalanan menanjak) untuk mendapatkan tukang tambal ban. Ditambah kemudian hujan turun dengan derasnya. Tak ada tempat berteduh di kanan kiri jalan. Akhirnya merelakan diri berbasah-basah demi menemui tukang tambal ban. Beruntung ketemu tukang tambal ban, dan tukangnya masih mau menambal padahal sudah bertambal-tambal ban belakang saya (hehehe...). Dan lima ribu rupiah saya berpindah tangan sudah.

Jadi, Anda tahu berapa harga sebuah pompa ASI yang biasa? Harganya sebesar lima ribu rupiah plus mendorong sepeda 2 kilo sambil kedinginan!

#Huft!
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, April 23, 2012
Categories:

0 comments:

Post a Comment

Komentar Anda tidak dimoderasi.
Namun, Admin berhak menghapus komentar yang dianggap tidak etis.

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!