Friday, January 24, 2014

ujungkelingking - One Minute Awareness, Sebuah Titik Balik Kehidupan


Saya mendengar istilah One Minute Awareness (OMA) ini dari sebuah acara di TVRI yang dipandu oleh Ust. Felix dan Oki Setiana. Adalah Ust. Nanang Qosim Yusuf -atau yang lebih dikenal dengan Ust. Naqoy- bintang tamu dalam acara tersebut yang memperkenalkan istilah ini.

One minute awareness adalah sebuah saat (atau sebuah kejadian) yang menggugah kesadaran kita, yang pada akhirnya menjadi titik balik dari perjalanan kehidupan kita.

OMA pada setiap orang tentu berbeda-beda kejadiannya. Ada yang karena -misalnya- sering dihina oleh atasannya sehingga memunculkan kesadaran dari dirinya untuk berwirausaha. Maka dia keluar dari pekerjaannya dan akhirnya menjadi seorang entrepreneur sukses. Ada pula yang karena bertemu dengan seseorang dalam sebuah kejadian yang kemudian menginspirasinya untuk melakukan sesuatu. Dan ada banyak lagi peristiwa-peristiwa yang mampu mengubah perjalanan hidup seseorang.

Namun, tidak semua peristiwa-peristiwa tersebut mampu menggugah kesadaran seseorang. Seperti kita tahu bahwa HATI itu terbagi menjadi 4 macam: Shadr (kita biasa mengartikannya dada); Qalb (hati, yang mudah berbolak-balik); Fu'ad (hati yang memiliki kecenderungan yang kuat), dan; Lub (nurani, atau lubuk hati).

Nah, pada OMA yang disentil adalah Lub-nya. Lubuk hati terdalamnya. Jadi wajar jika kemudian ini mampu mengubah pola berpikir seseorang. Pada orang yang tidak mudah tergugah, ada kemungkinan Lub ini tertutup dari cahaya. Istilah agama menyebutnya dhulmani (lawan dari nurani).

Lalu bagaimana agar One Minute Awareness ini bisa mengubah perjalanan hidup kita?

Sebagaimana kita tahu bahwa secara kualitas, HATI itu ada 3:
  • Qalbun mayyit (hati yang mati), kalau sudah begini ada kejadian menggugah model apapun, hatinya sudah tidak mungkin tergetar.
  • Qalbun mariid (hati yang sakit), mungkin pada suatu waktu ia tergugah, namun di lain waktu kumat lagi.
  • Qalbun saliim (hati yang selamat/damai), jenis inilah yang mudah mendapatkan one minute awareness.
Dan untuk bisa mendapatkan qalbun saliim ini, Ust. Naqoy merumuskan caranya dalam 3S:

S yang pertama: Sikap tubuh yang baik


Kita sadari atau tidak, bila ada masalah yang menimpa kita maka sikap tubuh kita akan berubah. Kita menjadi murung, tidak mau bergaul dengan orang lain, menjauh dari masyarakat, dsb. Sikap tubuh seperti inilah yang harus kita ubah.

Coba rasakan, seandainya kita punya masalah dan sikap kita seperti apa yang saya sebut di atas, apa komentar orang lain? Mereka akan mengatakan, "Si anu kok wajahnya sumpek banget ya? Kayaknya lagi banyak masalah deh!"

Mereka menyebut kita "lagi banyak masalah", padahal mungkin saja masalah kita cuma satu itu tok. Dan jangan lupa, ucapan orang lain itu merupakan doa bagi kita. 

Berbeda jika kita menerapkan sikap tubuh yang baik dalam setiap keadaan. Jika kita selalu menampilkan wajah ceria, sumringah, suka menebar sapa maka orang lain akan berpendapat lain. "Wah, kamu hidupnya enak ya, gak pernah punya masalah."

Jika ucapan mereka bisa menjadi doa bagi kita, bayangkan kedahsyatan dampaknya jika setiap orang yang kita temui mengucapkan hal yang sama.

S yang kedua: Sedekah


Saya sudah pernah menulis tentang sedekah ini. Anda bisa membacanya di blog ini -jika berkenan- dengan mengetikkan keyword "sedekah".

S yang ketiga: Selalu syukur


Yang terakhir ini barangkali yang belum pernah saya lakukan, bersyukur dalam setiap doa kita. Jadi ketika kita berdoa jangan melulu meminta sesuatu. Meski kita diharuskan hanya meminta kepada-Nya, tapi jangan lupa janji-Nya bahwa Dia akan menambah nikmatnya jika kita bersyukur atas apa yang sudah kita peroleh.

Sebelum meminta sesuatu ucapkanlah, misalnya, terima kasih atas anugerah kesehatan yang telah kita terima. Atas anugerah berupa anak dan istri yang shalih-shalihah. Terima kasih atas rejeki yang sudah kita terima, atas keselamatan, dsb. Istilah yang lebih populer adalah afirmasi.

Dan jika ketiganya sudah menjadi kebiasaan dalam hidup kita, maka hati kita akan menjadi qalbun saliim. Sehingga kita diharapkan mendapat berkah berupa sentilan nurani, One Minute Awareness. Dan tinggal menunggu waktu saja titik balik ini mengubah hidup Anda secara drastis!

***

Ya Allah, terima kasih atas rejeki yang Engkau berikan hari ini.
Terima kasih atas rejeki yang akan kami terima hari ini.
Terima kasih atas nikmat berupa sehat yang Engkau anugerahkan kepada keluarga kami.
Terima kasih atas nikmat berupa nyenyaknya tidur kami semalam, sehingga pagi ini kami bisa beraktifitas dengan baik.
Ya Allah, terima kasih atas penjagaan-Mu sehingga saya selalu selamat ketika berangkat dan pulang dari bekerja, dan ketika kami bepergian.

Ya Allah, terima kasih atas anugerah-Mu berupa kehidupan yang mudah, istri yang pengertian, anak-anak yang penurut, lingkungan yang aman dan tetangga yang baik.

Ya Allah terima kasih atas semua nikmat yang tak mungkin saya sebutkan satu-persatu di sini.
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Engkau.

***
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, January 24, 2014
Categories:

42 comments:

  1. Wah terimakasih mas pri penjelasan tentang OMA nya. Kapan ya ada kejadian yang bisa membuat titik balik yang baik untuk kehidupan saya. Apa sudah pernah namun saya saja yang belum menyadarinya.?

    ReplyDelete
    Replies
    1. berpikir terbuka saja, mas. saya pikir setiap org punya masanya sndiri2.

      Delete
    2. Semoga saja Titik balik kehidupan dan perecony' an saya
      Ada perubahan yang baik yah Mas. dan sobat semua pun demikian

      Delete
  2. doa yang indah Pak Pri...

    * Bismillah, semoga kita-kita menjadi ahli syukur dalam setiap keadaan, selalu khusnudzan kepada Rabb semesta alam dan dijauhkan sejauh-jauhnya dari riya'

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin, mbak. seringkali kita hanya ingat bersyukur ketika mendapat nikmat. pdhal sering kita lupa bahwa kehidupan kita ini juga adl nikmat-Nya.

      Delete
    2. Yg bawah adem, soalnya lg musim banjir...

      Delete
  3. puja dan puji hanya Untuk Allah semata yang maha pengasih dan penyayang. Masalah seserius apapun pasti ada jalab keluarnya jadi tak perlu risau karna ujianNya tak lebih melainkan sesuaikan kemampuan Hambanya. Tapi orang bisa bilang kamu enak banget sepertinya tidak ada masalah. Menurut saya kurang berfikirlah dia. Karena semua manusia pasti punya masalah. Hidup adalah masalah yang kudu digarap dan dihadap.

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya amat sangat setuju sekali dengan pendapat mas Mus. Hidup adalah perjuangan

      Delete
    2. lanjutan'e biasae "cita-cita adl harapan".

      Delete
  4. Alhamdulillah, wasyukurillah....

    ReplyDelete
  5. kadang saya ingat dengan titik balik saat ada kejadian tertentu tapi banyak melupakanny begitu saja mas. Mungkin sudah termasuk hati yang keras atau qolbun mayyitun itu ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. kl masih bs menyadari saya pikir blm smpe ke level mayyitun, mas. tp urgen utk dibenahi agar tak makin parah.

      Delete
  6. Tirimakasih pencerahannya mas jafi harus selalu mawas diri intinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. mawas diri yg diartikan mencoba menangkap pelajaran dr apa yg ada, iya.

      Delete
  7. sayang sekali saya gk bisa nonton acara yang keren itu om, tv saya udah diforbiden sama sineron oleh ibu ibu hhuhuhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. kl gak salah acaranya jm sebelas malam kok, mas. terlalu malam, sih bt saya utk sebuah acara agama.

      sebenarnya semalem itu saya sdh tidur, tp kok terbangun pas jam itu. ^_^

      Delete
    2. nah tuh kang, acara yang bagus malah dibelakangkan , kan aneh?

      Delete
  8. Ternyata ada banyak s s yang harus kita perhatikan

    ReplyDelete
  9. Dapat arahan yang bermanfaat dari Mas Pri. terima kasih atas semuanya
    Artikel yang telah di tulis ini sangat memotivasi sekali buat saya. salam sejahtera :)

    ReplyDelete
  10. Terkadang seseorang tidak menyadari bahwa apa yang ia anggap sebagai masalah yang mendatangkan kesumpekan hidup sebenarnya adalah jalan ia menuju titik balik menjadi lebih baik.
    Terima kasih Kang telah membuka pikiran aga r kita selalu berkhusnudzon terhadap apa yang kita jalani. Ada istitah populer yang sering kita dengan setengah isi setengah kosong, maka jika kita menilai berdasarkan isi yang ada, Insya Alloh hidup kita lebih indah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setengah isi, setengah kosong, falsafah yg menarik. Seringkali kita hanya melihat bagian yg kosong sementara lupa ada bagian yg sudah terisi.

      ^_^

      Delete
  11. semoga hati kita di dalam golongan qalbun salim itu.. masih banyak yang perlu saya perbaiki..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama kita belajar dan saling meneguhkan tekad.

      Delete
  12. terimakasih mas pri penjelasan tentang one minute awareness nya, sayang sekali siaran TVRI di tempat saya jarang ditonton karena gak kalah sama sinetron heheheh

    ReplyDelete
  13. wahh.. hati gue termasuk kategori yang mana yaaakk??? :D

    ReplyDelete
  14. Adem banget ni postingan, serasa ada AC hehehe

    betewe, baru tahu ada acara OMA di tvri hehehe, ketahuan gak pernah nonton tvri :)

    ReplyDelete
  15. Adem banget ni postingan, serasa ada AC hehehe

    betewe, baru tahu ada acara OMA di tvri hehehe, ketahuan gak pernah nonton tvri :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga jarang nonton TVRI, cuma kemaren itu soalnya gak ada film bagus...

      *samplukremote

      Delete
  16. Subhanallah...semoga saja saya dan keluarga, juga kita semua blogger KPK ngga usah nunggu OMA untuk melaksanakan 3 S itu ya kang...aaaaamiiiiiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin,

      Biasanya mmg, 3S itu yg "mempercepat" datangnya OMA itu, kang...

      Delete
  17. syangnya chanel TVRI di rumah saya masih bintik2 mas, g begitu jelas, plus g ada suaranya cuma kresek kresek doank

    ReplyDelete

Komentar Anda tidak dimoderasi.
Namun, Admin berhak menghapus komentar yang dianggap tidak etis.

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!