ujungkelingking - Barangkali postingan ini masih ada hubungannya dengan artikel saya sebelumnya tentang Materi Dangdut Dalam Konflik Sosial, dimana sebuah lagu dapat dengan mudah ditiru oleh anak-anak.
Hari Minggu kemarin, karena tidak ada hal-hal yang bisa dikerjakan di rumah, sayapun mengajak istri dan anak-anak untuk mengunjungi salah seorang sepupu saya yang tinggal di Sidoarjo kota. Jarak tempuh yang cuma kurang dari sejam dengan mengendarai motor membuat kami santai berangkat selepas Ashar.
Lah, emak'e pake gaya dulu... |
Sebenarnya, ini adalah kali pertama kami mengunjungi sepupu saya yang satu ini. Maklum, setelah mereka pindahan beberapa bulan yang lalu kami masih belum sempat berkunjung. Jadi selain untuk bersilaturahim, juga ingin tahu dimana kontrakan mereka yang baru. Tidak terlalu sulit mencarinya karena sebelumnya saya memang sudah diberi "ancer-ancer" yang cukup jelas.
Gak pake jaket dulu karena masih panas. |
Sepupu saya ini punya satu putra (tapi sebentar lagi dua) yang seumuran dengan anak kedua saya. Faris, namanya. Dan, karena waktu sampai di sana si Farisnya masih tidur, jadilah Zaki dan Daffa bermain-main sendiri dengan mainannya Faris.
Nah, ketika Faris bangun dan sudah "jangkep nyowone", sepupu saya lalu memutar CD kesukaan Faris, Ria Enes dan Susan!
Wah, ini lagu tahun berapa, kata saya. Jadul pake banget! Sepupu saya menyahut, bahwa saat ini anak-anak memang membutuhkan lagu-lagu untuk anak. Sebab yang ada sekarang sebenarnya adalah lagu dewasa meski yang menyanyikan masih bocah. Kami mengamini.
Dan ternyata Zaki langsung suka. Si Kodok paling favorit. Bahkan sampai di rumah pun Zaki terus menyanyikan potongan syair lagu tersebut.
"Kodok dan semut sahabat lama
Semut bilang, dok kodok bagi telurmu..."
Karena itu berhatilah-hatilah kita ketika memperdengarkan lagu atau apapun kepada anak-anak, sebab mereka itu adalah peniru yang ulung.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Tuesday, September 17, 2013
asyik ya Zaki dan Dik Daffa...jalan-jalan sore sama ayah ibu...
ReplyDeletelagu Susan juga jadi lagu andalan saya untuk Zaki Pak. Sengaja saya dunlutkan lagu anak-anak jaman dulu, selain syairnya bagus, juga sarat makna. Setelah Susan bosan, ganti koleksi animasi Daniya Khalisa, animasi anak soleh ada lagunya juga, saya dunlut dari yutub.
Salam buat Ibu e ya Pak...(eh, apa ya manggilnya, Ibu, Mama, atau Ummi?)
Ibu aja... bukan potongan ummi sih, hahaha...
Deletebtw, kyknya saya juga perlu berburu Daniya Khalisa, nih!
Deletebener banget, anak-anak adalah peniru ulung, kalo bukan peniru ulung mana mungkin mereka bisa bicara, berjalan, atau yang lain sebagainya, mari kita jaga lisan dan laku di depan anak-anak :)
ReplyDeleteyah, salah satu cara mendidik anak adl melalui peneladanan.
Deleteulung itu apa mas? :-)
Deleteulung itu adiknya si hebat, handal dan temen2nya hhe :)
DeleteBersilahturahmi ya ^_^
ReplyDelete:)
Deletehehehehe... cepet yaaaa ingetnya.... laguku waktu kecil itu :)
ReplyDeleteenak aja, itu laguku waktu kecil... ^_^
Deletebapaknya zaki jadi potograpernya ya?
ReplyDeleteeh, salah...
Deletegambar pertama yg motret ibunya sendiri,
gambar kedua, masih ibunya yg motret,
gambar ketiga, barulah saya yg motret... :)
liriknya lucu juga yah, "dok kodok bagi telurmu". ^^
ReplyDeleteya, namanya juga lagu anak-anak... kl serem mah malah takut jadinya, :)
Deletemasalahnya gimana kalau anak-anak sudah tertular virus lagu dewasa, apakah akan ngefek pada perilaku atau cuma di mulut saja. Tetep lagu mending tuku sate timbang tuku weduse, hehehehe
ReplyDeletehalahhhhh, mbalik maneh... :lol:
Deletehahaha..panjenengan domisili pundi pak pri ?
DeleteSaya di Sidoarjo, tepatnya di Wonoayu.
DeleteKalau sampeyan, Mas?
asli tuban, domisili sekarang dlanggu, mojokerto.
Deletewonoayu dekatnya krian ya pak?
ada yang reunian nih eheheh
DeleteIya, mas Agus.
DeleteMang, tiap hari kita juga reunian kan? wahahaha..
itu lagu tahun berapa ya... ingat - ingat lupa sayah heheh
ReplyDeleteitu lagu masa kecil saya, dan masa kecil kita semua... :lol:
Deletega tau lagunya :(
ReplyDelete