ujungkelingking - Dalam sebuah bincang ringan ibunya Zaki dengan salah seorang tetangga tentang membuat kue, tetangga tersebut mengatakan bahwa dirinya tidak berbakat dalam urusan membuat kue. Karena pernah, dirinya diajari oleh kakaknya yang lebih jago membuat kue, dengan bahan yang sama dan dengan cara dan teknik yang sama, toh hasilnya jauh berbeda. Memang saya ini tidak berbakat, katanya.
***
Bakat (gift), atau yang dalam definisi umum sering diartikan sebagai dasar kepandaian yang dibawa sejak lahir, adalah sebuah anugerah yang diberikan Tuhan kepada masing-masing individu. Dan hal ini tidak ada hubungannya dengan genetik. Jadi bisa saja dua orang yang tidak saling mengenal memiliki bakat yang sama, dan bisa juga terjadi antara saudara kembar malah memiliki bakat yang sama sekali berbeda.
Beda bakat, beda pula keahlian. Jika bakat -dikatakan- secara otomatis sudah ada pada diri kita, maka keahlian baru bisa diperoleh dengan cara belajar, latihan-latihan dan pengalaman. Karena itu bakat tidak selalu berbanding lurus dengan keahlian. Bisa saja seseorang dengan bakat menulis memiliki keahlian memasak, atau seseorang yang berbakat di bidang musik malah sukses di bidang modeling, dsb.
Mengutip seperti apa yang pernah dikatakan Thomas A. Edison, bahwa persentase sebuah bakat dalam keberhasilan suatu hal nyatanya memiliki porsi hanya 1% saja. Sisanya yang 99% adalah kerja keras atau latihan yang intens. Jadi kalau boleh saya menganalogikan, seseorang yang memiliki bakat membutuhkan usaha 99 kali untuk sampai pada 100 (karena yang 1 sudah dimilikinya berupa bakat), sedangkan bagi yang tidak memiliki bakat, butuh 100 kali usaha untuk mencapai angka yang sama. Dari sini kita bisa tahu bahwa bakat tidaklah secara dominan menentukan sebuah kesuksesan. Dalam konteks yang lebih riil, seseorang dengan bakat yang bagus namun kurang dilatih pasti akan mudah diungguli oleh mereka yang memilih berlatih keras meski tanpa bakat. Di sinilah intinya.
Banyak kita dengar kisah tokoh-tokoh yang sukses mendunia yang kesemuanya itu tenyata karena usaha keras mereka. Kegigihan dan ketidak-mauan mereka terhadap kata menyerah dan putus asa.
Michael J. Howe, seorang psikolog dan penulis buku "Genius Explained" mengatakan bahwa genius is not a mysterious and mystical gift, but the product of a combination of environment, personality, and sheer hard work.
Note: Bagi yang ingin mendownload "Genius Explained" (file .pdf versi bahasa Inggris) bisa unduh di link ini.
Kita memang terlahir dengan bakat kita masing-masing. Namun pada perjalanan waktu, kitalah yang memutuskan: akan mengasah bakat yang sudah ada, atau memilih melatih apa yang bukan menjadi bakat kita. Dan pada akhirnya yang menentukan hasil dari itu semua adalah prosesnya (baca: usaha keras kita).
***
Kita memang terlahir dengan bakat kita masing-masing. Namun pada perjalanan waktu, kitalah yang memutuskan: akan mengasah bakat yang sudah ada, atau memilih melatih apa yang bukan menjadi bakat kita. Dan pada akhirnya yang menentukan hasil dari itu semua adalah prosesnya (baca: usaha keras kita).
Jadi sekarang, apakah bakat itu (masih) perlu?
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, September 23, 2013
menurut saya, bakat juga berperan penting dalam meraih kesuksesan, tinggal diasah saja supaya mencapai hasil optimal...entah mungkin banyak yang berbeda pendapat, tapi suatu hal yang sudah diawali bakat, misal bakat merenda (crochet), tentu dibarengi dengan passion atau gairah kesenangan sendiri saat memutar-mutar jarinya menggulung benang kemudian menari-nari bersama hakpen (tongkat berkait) membentuk suatu pola atau karya...
ReplyDeleteaih bahasanya...
nenek, ibu dan saya sama-sama suka merenda...mungkinkah itu bakat ? yang jelas kami tak pernah kursus atau mengikuti pelatihan, tapi dari coba-coba sendiri, kadang niru di youtube...jadilah sebuah ikat rambut, dompet atau tas mungil...
itulah yg saya sebut di atas bhwa bagi yg berbakat perlu usaha "lebih sedikit" drpd yg tdk berbakat, untuk mencapai hasil yg sama. Dg kata lain, yg tdk berbakat hrus lebih ekstra latihannya.
DeleteMaka berbakat pun non-sense kl tdk maksimal usahanya.
Deletekalau sudah bakat tinggal moles satu langkah , beda dengan keahlian yang harus melalui beberapa tahap untuk menuju satu kelas dengan berbakat.
ReplyDeletehasil akhir akan tetap berbeda dengan orang yang ahli dan orang yang berbakat (apalagi di poles). masalahnya cuma ada di waktu untuk belajar saja.
itu pendapat saya, dikoreksi lagi juga boleh.
mslahnya, drmana kita tahu berbakat/tdk bila tanpa diuji (dilatih)?
DeleteBrt, baik yg berbakat atau yg tdk tetap membutuhkan latihan dan usaha (meski beda tekanannya). Yg bakat tp ndak dilatih sama juga dg yg tdk berbakat dan tdk dilatih.
:)
uji kompetensi nya tetep dengan mencoba dulu, hasil awal harus beda dengan hasil akhir setelah ada latihan beberapa waktu, kelihatan mana yang berbakat dan mana yang perlu dilatih biar ahli
Deletesaya suka dengan kutipan terakhir, benar memang bahwa bakat itu berasal dari kemau dan latihan. tanpa latihan, bakat takkan pernah muncul dan terlihat.
ReplyDeletebakat/tdk tetap kudu dilatih.
Deletemenurut sy...perlu saja :)
ReplyDeletehehe,
Deletebakat itu perlu mas :) bakat kita adalah masa depan kita :D
ReplyDeleteudah lama nih saya jarang mampir mas.. makin eksis aja blognya :)
pandangan yg menarik. brt jika kita punya bakat menulis, mk masa depan kita (pasti) jd penulis? :)
Deleteyg penting enjoy aja..... *talk to my self...
ReplyDeleteenjoy terhadap apa yg menjadi minat kita... soal bakat? kesampingkan dulu,
Deletesaya juga jadi kuli bakat mas ... bakat butuh uang eheheh
ReplyDeletewah, kl itu saya juga paling berbakat... wahahaha...
Deletemungkin intinya adalah kerja keras dan harus mau jatuh bangun dalam sebuah proses ya mas...
ReplyDeletepunya bakat pun kalau yg empunya leha2 dan tidak melatihnya, pastinya ia tidak akan bisa bersaing dgn yg lainnya
yap, begitulah kira-kira ^_^
Deleteperlu banget, selain sebagai aktualisasi diri dalam karir, bakat juga punya peranana penting untuk mencintai diri sendiri ^^
ReplyDeleteSebagai aktualisasi dir dlm karir, jika bakat sesuai dg minat...
Deletemelatih dan mengasah bakat kayaknya lebih pas deh mas
ReplyDelete