ujungkelingking - Sebenarnya tulisan ini adalah hasil adaptasi dari sebuah ebook yang ditulis oleh pak Joko Susilo, ST (www.jokosusilo.com), dengan judul asli adalah 14 Kesalahan Fatal Bisnis Internet, dan Bagaimana Cara Mendobraknya!
Karena artikel tersebut terlalu panjang, akhirnya saya rangkum dan saya ringkaskan sedemikian rupa sehingga menjadi judul tulisan ini, 5 Kesalahan Dalam Berbisnis dan Cara Mengatasinya.
Karena artikel tersebut terlalu panjang, akhirnya saya rangkum dan saya ringkaskan sedemikian rupa sehingga menjadi judul tulisan ini, 5 Kesalahan Dalam Berbisnis dan Cara Mengatasinya.
Akan timbul pertanyaan, kenapa saya memposting artikel tentang bisnis internet, padahal saya tidak sedang menekuni bisnis ini?
Jawabannya adalah karena meskipun ditujukan bagi para penggiat bisnis internet, nyatanya kesalahan-kesalahan yang ditulis dalam artikel ini bisa terjadi juga pada pebisnis di dunia nyata. Karena itulah, bagi Anda –tidak hanya pebisnis internet saja- penting untuk menghindari kesalahan-kesalahan berikut ini agar kesuksesan lebih mudah (cepat) menghampiri Anda.
Artikel ini ditulis (hanya) sebagai catatan pribadi, karena sampai sekarang penulis juga belum menjadi seorang pebisnis. :’(
Lalu apa saja kesalahan-kesalahan tersebut?
Kesalahan #1: Terlalu banyak belajar, menunggu sampai tahu segalanya
Ketika kita mulai terjun sebagai new comers dalam sebuah bisnis, tentu kita mencoba mempelajari seluk-beluknya. Anggap saja kita belajar teori dari pengusaha A. Selama beberapa waktu kita mencoba mendalami teori-teori dari pengusaha A tersebut dan lahir ide-ide kreatif dari situ. Sampai kemudian kita bertemu dengan pengusaha B. Dan ternyata, teori-teori milik pengusaha B ini lebih menarik perhatian kita, meski bertentangan dengan teori pengusaha A. Namun karena kita sudah mempelajari teori pengusaha A, kita menjadi bimbang untuk memilih yang mana, teori pengusaha A atau teori milik pengusaha B?
Ketika kita mulai terjun sebagai new comers dalam sebuah bisnis, tentu kita mencoba mempelajari seluk-beluknya. Anggap saja kita belajar teori dari pengusaha A. Selama beberapa waktu kita mencoba mendalami teori-teori dari pengusaha A tersebut dan lahir ide-ide kreatif dari situ. Sampai kemudian kita bertemu dengan pengusaha B. Dan ternyata, teori-teori milik pengusaha B ini lebih menarik perhatian kita, meski bertentangan dengan teori pengusaha A. Namun karena kita sudah mempelajari teori pengusaha A, kita menjadi bimbang untuk memilih yang mana, teori pengusaha A atau teori milik pengusaha B?
Nah, untuk mengatasi keragu-raguan tersebut, kita pun mulai menggali lebih banyak informasi lagi. Lalu dalam proses itu kita bertemu dengan pengusaha C -dengan teorinya sendiri. Hasilnya bisa ditebak, kita semakin bingung, dan semakin “bersemangat” untuk mempelajari yang lainnya. Ide-ide yang kita hasilkan-pun semakin banyak. Dan pada poinnya, kita hanya sibuk belajar dan menelurkan ide-ide tanpa ada aksi sama sekali.
Mengatasi Kesalahan #1: Rencanakan salah satu ide yang sesuai dengan Anda, lalu kerjakan. Tidak perlu menunggu sampai tahu segalanya, cukup garis besarnya saja.
Kesalahan #2: Terlalu banyak ide
Adakalanya kita memiliki banyak ide dalam satu waktu. Namun semuanya tidak bisa kita lakukan bersamaan. Adakalanya juga kita sudah menjalankan ide yang satu, lalu kita tinggalkan untuk menjalankan ide berikutnya. Inilah yang pada akhirnya menjadi bumerang bagi bisnis kita.
Mengatasi Kesalahan #1: Rencanakan salah satu ide yang sesuai dengan Anda, lalu kerjakan. Tidak perlu menunggu sampai tahu segalanya, cukup garis besarnya saja.
Kesalahan #2: Terlalu banyak ide
Adakalanya kita memiliki banyak ide dalam satu waktu. Namun semuanya tidak bisa kita lakukan bersamaan. Adakalanya juga kita sudah menjalankan ide yang satu, lalu kita tinggalkan untuk menjalankan ide berikutnya. Inilah yang pada akhirnya menjadi bumerang bagi bisnis kita.
Sebuah analogi menarik dari penulis, anggap saja kita memiliki lima buah piring di atas meja. Lalu kita diminta untuk memutar kelima piring tersebut secara bersamaan. Apa bisa?
Mengatasi Kesalahan #2: Sama seperti ide-ide yang kita punya, kita hanya perlu memutar satu piring dengan sangat bagus. Pastikan ia tetap berputar. Lalu kita bisa mulai memutar piring kedua, ketiga, dst. Setelah itu kita tinggal menjaga agar piring-piring tersebut tidak saling bertabrakan. Dan jika sudah menguasai medan dengan baik, kita malah bisa menambah piring lain lagi.
Kesalahan #3: Tidak menganggapnya sebagai sebuah bisnis serius
Bagaimanapun kesalahan ini pasti pernah menghinggapi pebisnis pemula. Mereka menjalani bisnisnya dengan dasar iseng. Tentu saja, hal-hal yang dilakukan dengan tidak serius dan setengah-setengah maka hasilnya tidak akan mungkin maksimal. Dampak lainnya, hal yang tidak serius itu menjadikan kita lebih mudah menyerah ketika mendapat hantaman sekecil apapun.
Mengatasi Kesalahan #3: Seriuslah! Tidak berarti kita harus mengorbankan banyak waktu. Artinya, se-sedikit apapun waktu yang kita gunakan, haruslah efisien, sungguh-sungguh untuk menuju kesuksesan
Kesalahan #4: Rumput tetangga selalu lebih hijau
Melihat kesuksesan orang lain semestinya sebagai pelecut bagi kita, bahwa kita juga pasti bisa!
Namun yang seringkali terjadi, melihat kesuksesan oranglain menjadikan kita malah pesimis, rendah diri dan tidak percaya diri. Akhirnya kita berpikir, “Sudah sekian lama, kenapa mereka sudah sukses sedangkan saya belum?”
Mengatasi Kesalahan #4: Pelajari kunci sukses mereka, namun jangan berlama-lama. Lalu ikuti. Selama kita hanya bisa menonton, kita tidak akan bisa mendapat tepukan tangan.
Kesalahan #5: Takut bertanya, tersesatlah…
Ketika kita tidak memiliki pengetahuan apapun tentang bisnis yang akan kita geluti, apa yang harus kita lakukan?
Tentu kita bisa jawab, "Bisa browsing di internet". Tapi sampai berapa lama? Internet itu luas. Kita bisa kehabisan waktu! Memang benar kita akan menemukan banyak hal di sana, tapi bisa-bisa kita terjebak pada kesalahan pada no. 1 di atas.
Mengatasi Kesalahan #5: Bergabunglah dengan forum atau komunitas yang khusus berkecimpung dalam bidang yang ingin Anda geluti. Atau miliki seorang mentor. Dengan cara ini, waktu yang kita habiskan untuk menggali ilmu bisa lebih singkat.
So, do it Now!
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, September 06, 2013
izin nyatat,,,,
ReplyDeletehal" d atas masih selalu trjadi dalam dri qta masing"
pulpennya boleh pinjam nanti? :)
Deletesodorin pensil, biar tak perlu pinjem polpen Mbak Maya...kayaknya nyatatnya belum rampung tuh...
Deletesambil sekalian rautan, penghapus sama tepaknya sekalian loh ya... #sak_paket
Deleteternyata kalo terlalu banyak belajar itu juga salah yah, mantab master atas ilmunya.
ReplyDeletekebanyakan blajar, akhirnya jd teori doang... hehe...
Deletejadi daripada jadi teori, dibukukan aja, diterbitkan, terus dijual...# boleh kan?
Deletehihi, sebuah alternatif!
Deletejangan setengah2, pantang menyerah, itukunci sukses, memang benar!
ReplyDeleteIni dia master-nya...
Deletemaster chef apa masterpis? master blogger dong...
Deletekl yg atas ini pastinya masterMom! :D
DeleteKebanyakan ide bikin mumet gan :)
ReplyDeleteKl kebanyakan duit???
Deletemumet jga mas bgung mw d apakan
Deletebt dikasihkan ke yang suka bikin artikel kyk ginian... :lol:
Deleteharus dicatet nih, penting banget...dan nampaknya intisarinya bisa direalisasikan dalam segala hal juga, bukan hanya soal bisnis
ReplyDeletesepertinya iya juga, mas.
Deletesedang mengalami konflik yang keempat,
ReplyDeletemakasih buat pencerahannya
cemungudhhh!!!!
Deleteiya kang, klo kebanyakan teori sih gampang, praktek langsungnya yg sulit
ReplyDeletehahaha... betulll...
Deletepantesan saya bisnisnya ndak lancar... ternyata itu masalahnya... teori dan teori, prakteknya ndak ada ya bablas angine hehe
ReplyDeletenahhh, segera stelah ini, kl dah sukses saya juga ditarik, mang... *ngarep.com
Deleteternyata terlalu banyak ide, kalau tak pandai mengimplementasikan, bakal merepotkan juga ya Pak?
ReplyDeletehooh, terlalu banyak duit juga repot kl gbs ngaturnya... *knp jd ngomongin duit sih?
DeleteoK, i'll try to do it, now. hehe... mantap sekali sharingnya, bermanfaat...terima kasih :)
ReplyDeletema-sama. :)
DeleteBerani maju berani sukses ^_^
ReplyDelete