ujungkelingking - Ramai diberitakan di seluruh media tentang kecelakaan maut yang menewaskan 6 orang di Km. 8 tol Jagorawi (8/9/13). Adalah Abdul Qodir Jaelani (Dul) -putra bungsu Ahmad Dhani dan Maia Estianty- pengemudi Lancer maut tersebut. Dul yang masih berusia 13 tahun tersebut bahkan ditengarai belum memiliki Surat Izin Mengemudi.
Tentu, tulisan ini tidak akan membahas tentang kronologis berita tersebut. Yang ingin saya sampaikan adalah bahwa kasih sayang terhadap anak tidaklah selalu harus diwujudkan dengan memberikan sesuatu yang diinginkannya. Tentu bagi Dhani, mengurus ketiga orang putra yang beranjak remaja adalah kesulitan tersendiri. Apalagi kesibukan Dhani sebagai musisi yang sangat menyita banyak waktunya. Maka memberikan sebuah hadiah adalah "jalan singkat" untuk menunjukkan perhatian kepada mereka.
Bukanlah hal yang salah bagi seorang ayah memberikan hadiah kepada anaknya. Namun amat sangat disayangkan bila kemudian hadiah itu pada akhirnya menjadi bumerang bagi sang anak.
Kiranya apa yang menimpa keluarga Dhani ini adalah merupakan pembelajaran bagi kita. Kita harus tahu, bahwa di sekitar kita masih banyak Dul-Dul yang lain. Yang masih SD sudah mengemudikan motor sendiri, bahkan berboncengan dengan adiknya... Mungkin sang orangtua merasa bangga melihat anaknya yang kecil sudah bisa naik motor sendiri. Tapi hati-hatilah kita sebagai orangtua, apapun yang dilakukan sebelum waktunya pasti akan menimbulkan dampak negatif.
Waktu yang berkualitas tentulah lebih baik daripada sebuah hadiah. Kalaupun harus memberikan hadiah, berikanlah apa yang benar-benar mereka butuhkan dan memang sudah waktunya untuk itu.
Tidak memberikan apa yang mereka inginkan bukan berarti orangtua tidak sayang, akan tetapi semua itu demi kebaikan sang anak. Bahkan Tuhan-pun hanya memberikan apa yang kita butuhkan dan tidak memberikan apa yang kita inginkan, kecuali bila kita sudah siap untuk itu.
Semoga, baik keluarga Dhani maupun keluarga korban, sama-sama diberikan kesabaran dan pembelajaran melalui kejadian ini. Dan bagi kita, mudah-mudahan kita bisa mengambil pelajaran dari ini semua.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, September 09, 2013
terlalu bebas juga dalam pergaulannya.
ReplyDeleteSedang mencari jati diri, sedang orgtua tdk mendampingi...
Deletelha orang tuanya bercerai kok pak, gimana mau mendampingi coba...
Deletesoalnya sang ayah punya "kesibukan" lain, hihi...
Deletekesibukan menggerayangi istri baru dong
Deletehemm...
Deleteehem ehem
Deleteehem ehem eheeeemmmm....
DeleteDuh, mas Agus... jd malu kan sm mbak Khusna... :)
Deletenamanya bukan sayang, tapi memanjakan, semua yang diminta anak dikasih begitu saja...
ReplyDeleteanak terbiasa meminta, tanpa melalui perjuangan, mendapatkan segala sesuatu secara instan...bukankah hidup adalah ladang perjuangan, apabila terbiasa seperti itu, anak akan menjadi pribadi yang tak berkarakter dan cenderung mengandalkan orang lain.
suatu wujud kelalaian orang tua...
tega banget ya Pak
itulah, maunya menyenangkan tp pd dasarnya adl menjerumuskan.
Deletetapi aku kadang mikir gini
Deletesekarang bisa komplen karena ga punya duit. kalo duitnya banyak, masih berpikir kek gitu engga ya..? apa malah lebih parah ngurus anaknya...?
hahaha, bener-bener... krn itulah kita tulis di sini biar jd pengingat... :)
Deletecuma yang saya heran anak usia 13 thn udah rajin pacaran dan keluyuran ditengah malam. peran orang tua memanglah sangat penting untuk mengontrol sepak terjang anak...jangan terlalu sibuk sehingga melupakan kewajiban sebagai orang tua.
ReplyDeletelagi-lagi, waktu untuk anak haruslah ada. :)
DeleteSemoga dengan kejadian tersebut ada hikmahnya buat kita semua
ReplyDeleteaamiin. semuanya agar kita lebih memperhatikan anak2 kita...
Deletesaya sempat baca berita ini, sangat mengejutkan. usia 13 th udah pegang mitsubishi lancer. ckckckc
ReplyDeleteusia 13 th pulang tengah malam...
Deletesaya juga sering pegang mitsubishi lancer... tapi cuma pegang doang di parkiran ehhee....
Deletesaya juga pegang setir bunder, pak... alias becak gowes... :lol:
Deletesaya pegang panci tiap hari...lebih keren saya kan...
Deletehehehe..resiko orang kaya ya gitu mas pri, kalau saya sih dulu cilikan saya naik sepeda bmx, resiko nya paling jatuh dan beset2 saja tanpa merenggut banyak nyawa, hehehehe
ReplyDeletesama. resiko yg lain adl rantainya loss.... :lol:
Deletehabis itu terus ndorong ya...atau kalau nggak, malah sepedanya yang digotong pulang...hahaha
Deletesaya juga pernah tuh ngelindes ibu dan anak sampai meningga... tapi cuma ayam tetangga.. jadi masih bisa di kasih ganti rugi, nah kalau kejadian ini gimana mau gantinya...heheh
DeleteYg nggantiin mbikin banyak kali yah... x.x
Deletepaling mentok ya di seneni bapak saya, disabeti sama sapu, hahaha
Deletecup cup cup, nggak usah nangis ya le...sudah resiko...# eh lha
Deletengeri juga ya dalam kecelakaan itu sampe tewas 6 orang :3
ReplyDeleteikut berduka juga, mbak.
DeleteTurut berduka ddan prihatin atas terjadinya peristiwa ini, terutama untuk keluarga korban yang meninggal... tapi setuju pasti ada hikmah dan pelajaran dibalik setiap peristiwa yang terjadi :D
ReplyDeleteyah, bs saja mreka berdalih, itukan uang2 sendiri, terserah mau diapain... tp tetap saja setiap hak akan selalu diikuti dg tanggung jawab...
Deletehanya mslahnya yg dpt hak ini blm bs bertanggung jawab...
sayang anak..sayang anak..sayang anak..
ReplyDeletesaya rasa semua ortu pastilah sayang anak... :)
Deletesayang istri juga dong, kalau anak mati kan bikin lagi
Deleteyang terlupa adalah bahwa mereka yang bangga dengan kekayaannya sudah tidak menghargai lagi nyawa orang lain ...salam :-)
ReplyDeletemungkin saking menyepelekannya pada nyawa orang lain, mikirnya masih bisa di beli dengan uang, mentang - mentang kaya....
ReplyDelete@Mas Har dan @Mang Yono: tidk ada yg salah dg kekayaan... yg salah hanyalah ketika kita tdk mampu menerimanya...
ReplyDeletesalam :)
ini setidaknya merupakan peringatan kepada semua elemen masyarakat tentang pentingnya pendidikan dan lingkungan keluarga....
ReplyDeletepembelajarannya itu yg paling penting, pak.
DeleteSalam.
mesti dibedakan sayang dan memanjakan. berhubung sy sayang ama anak saya, gak semua selalu sy kasih, apalagi itu akan membahayakannya. tapi kalo memanjakannya, gak peduli baik atau buruk, pasti bakal dikasih ama orang tua. semoga kejadian itu menjadi pelajaran berarti buat kita semua sebagai orang tua.
ReplyDeletehmmm, mungkin tidak semua orang yang kaya "terlalu" sayang pada anaknya. Semoga para orang tua mengambil hikmah akan insiden ini
ReplyDeleteIya semoga semua yang terlibat masalah itu bisa sabar ^_^
ReplyDeleteijin follow blog ini ya mas ^_^
boleh, mas. segera di folbek...
Delete