Monday, December 2, 2013

ujungkelingking - Setelah melalui proses birokrasi yang njilmet, seorang wartawan infotainment akhirnya berhasil menemui Kepala Desa untuk wawancara terkait keadaan desa yang tengah menjadi perbincangan hangat.

Wartawan: "Pak, ada informasi, katanya di kampung ini ada perempuan yang hamil duluan?"

Kades: "Benar, malah tidak cuma satu."

Wartawan: "Tidak cuma satu? Maksudnya, Pak?"

Kades: "Ya, banyak mas yang seperti itu di sini."

Wartawan: "Berarti ini masalah yang gawat ya, Pak. Lalu langkah apa saja yang sudah dilakukan oleh perangkat Bapak?"

Kades: "Ah, biasa aja, mas. Gak usah terlalu lebay menanggapi hal-hal semacam ini."

Wartawan: "Lho, kok bisa biasa aja, Pak? Ini kan cermin sudah bobroknya moral generasi muda kita?"

Kades: "Ah, gak juga. Di kampung sebelah juga begitu. Di kampung sebelahnya lagi juga ndak jauh beda."

Wartawan: "Waduh, saya kok bisa ketinggalan berita gini ya? Orang tua mereka gimana, Pak?"

Kades: "Ya, nggak gimana-gimana.. Malah mereka senang."

Wartawan: "Kok malah senang sih Pak, anak perempuannya hamil duluan?"

Kades: "Mas, mas… sampeyan ini gimana toh, dimana-mana yang namanya perempuan itu ya hamil duluan baru melahirkan. Memang sampeyan pernah liat yang melahirkan dulu baru hamil? Ada-ada saja SAMPEYAN ini!"

Wartawan: ???????

***

Lelucon di atas adalah lelucon yang pernah saya tulis di sebuah blog keroyokan, Kompasiana, dengan sedikit perubahan. Namun, lelucon hanyalah lelucon. Beda lelucon beda pula dengan fakta yang ada.

Seperti yang dilansir IndonesiaRayaNews.com (28/11/13), Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR), dr. Julianto Witjaksono menyatakan bahwa satu dari dua remaja usia produktif pernah melakukan hubungan suami-istri.

Beliau ia juga mengungkapkan adanya peningkatan angka kehamilan anak di luar nikah. Tahun 2012 sudah tercatatat 48,1% kasus kehamilan ini. Dan hal ini terjadi pada anak-anak berusia 15-19 tahun.

Kita tentu miris melihat kenyataan ini. Minimnya pendidikan agama, ditunjang dengan lingkungan yang serba permisif menjadikan anak-anak kehilangan kontrol dirinya. Hubungan seksual dengan bukan pasangan sahnya bukan menjadi hal yang aneh di kalangan remaja. Bahkan mereka yang belum pernah "mencicipi" hal tersebut dikatakan kuno dan ketinggalan jaman.

Parahnya, pemerintah seolah merestui hal ini. Terbukti dalam rangka memperingati hari AIDS Sedunia, pemerintah melalui Menteri Kesehatan membuat progam yang bertajuk Pekan Kondom Nasional. Rencananya, kondom-kondom ini akan dibagi-bagikan secara gratis kepada mereka yang beresiko terkena paparan virus HIV.

Meski ada juga yang mengklaim bahwa kondom cukup efektif untuk mencegah penularan HIV, namun permasalahan sesungguhnya bukanlah di situ. Perilaku remaja terhadap seks bebaslah yang harus diatasi.

Pemblokiran konten-konten porno, penutupan lokalisasi dan warung remang-remang, mempersulit izin diskotik, menutup praktek-praktek aborsi ilegal merupakan cara-cara yang lebih relevan untuk menanggulangi HIV dalam konteks seks bebas. Namun alih-alih membasminya, kita malah melegalisasi-nya dengan pembagian kondom gratis. #Haduh!


*Ah, ini hanyalah uneg-uneg iseng dari rakyat yang bukan siapa-siapa.

Semoga kita dan keluarga kita dihindarkan dari hal-hal semacam ini dan dampak-dampaknya. Aamiin. 
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, December 02, 2013
Categories:

50 comments:

  1. hehehe, kereeen, saya sampe sakit perut membaca dialog wartawan dengan pak kades diatas pak :D

    iya ya betul sekali, pemerintah malah sepertinya merestui sex bebas ini dengan bagi2 kondom, sungguh memprihatinkan....pemikiran yang sungguh tidak bisa dimengerti, padahal kalau seks bebas nya yang dilarang tok, berangus semua yang bisa memberi jalan untuknya kan lebih mantap dan pasti lebih oke juga hasilnya dalam menanggulangi HIV

    ReplyDelete
    Replies
    1. # sodorin spasmal..katanya sakit perut Kang

      Delete
    2. sodorin ubi siapa tahu kentunya bau banget

      Delete
    3. bagi-bagi masker... siapa tahu bikin pingsan...

      Delete
    4. bagi bagi duit mau saya nerimanya

      Delete
  2. Tak tambahkan lagi di desa itu bahkan banyak sekali istri istri yang hamil tidak bersama suaminya tidak hanya bnyak bahkan tak satupun itri istri di kampung itu yang hamil bersama suaminya. Kebanyakan sih hamil bersama istri iatri yang lainnya.

    Edisi ketidak setujuan kampanye kondom dimana-mana kali ini. bingung juga isi kepala mereka dengan program bgi bagi kondom.

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya lebih keren Pak Mus, yang hamil saya namun suami ikut merasakan ngidamnya...hebat kan?

      Delete
  3. saya juga hamil duluan------------baru melahirkan...mana bisa melahirkan dulu baru hamil to Pak Pri, Pak Pri

    alangkah lucunya pemerintah membuat progam Pekan Kondom Nasional, artinya pemerintah membolehkan hubungan suami istri tanpa ikatan pernikahan. saya kok jadi merasa bego ya Pak...harusnya kan bukan seperti itu, namun melarang hubungan di luar pernikahan, bukan menyebarkan kondom...sama saja dengan memfasilitasi se[x] bebas dong. piye to???

    ReplyDelete
    Replies
    1. mau tahu yg lebih lucu lagi... berita pagi tadi, ternyata pembagian kondom2 itu dilakukan di sekolah-sekolah dan kampus.

      #nyambungnya dimanaaaaaaaaaaaa????

      Delete
    2. bagi baginya di tk dan paud kali...
      biar anak anak bisa nyanyi balonku... :D

      Delete
    3. Waaaaaaa, mas Rawins yg ngajarin!!!

      Delete
  4. kayaknya kebijakan ini termasuk dalam istilah "pembodohan nasional" deh....

    ReplyDelete
    Replies
    1. benar mbak, ide gila tuh bagi2 kondom ke anak2 remaja ^_^

      Delete
    2. Pdhl tahun kemarin kyknya menteri yg sama sdh punya program yg sama, dan banyak yg menentang... eh, kok diulangi lagi...

      #FPImanaFPI

      Delete
    3. saknig semangatnya ga ada kapok kapoknya kayaknya.. Demi untuk petani karet sejah tera

      Delete
  5. satu lagi...(semangat banget)

    kalau pemerintah membuka tempat prostitusi dan menyebarkan kondom, kenapa ada penggerebekan PSK...horotoyoh...bingung kan? atau dibalik saja deh...kalau PSK digerebeg, lha kenapa kok dibuka tempat prostitusi...nah loh tambah mumet kan?



    ANEH ANEH ANEH NEHHHHHH!!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Heh, logikanya tabrakan gitu yah?

      Delete
    2. saya juga bingung, kenapa harus membagi2 kan #balon yah. itu sama aja merestui adanya S3x bebas kan

      Delete
  6. Saya juga baru dengar hari kondom itu...aneh tapi ada ...sependapat saya mas kayaknya pihak pemerintah mengijinkan dengan semua ini...mungkin saja mereka takut anaknya melahirkan dulu baru hamil...hehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo kondomnya bocor sama aja bohong mbak, gak jamin juga tuh kondomnya selalu mau pakai ^_^

      Delete
    2. mereka meng-klaim virus HIV tdk bisa melewati pori-pori kondom. nah, emang penyakit kelamin lainnya gak ada?

      Delete
  7. Sebenarnya dengan adanya kondom bukan mencegah hiv namun justru memperbanyak hal ini dikarenakan akan lebih banyak yang melakukan seks bebas karna mereka tidak takut lagi dengan resiko hamil

    ReplyDelete
    Replies
    1. "Ketidaktakutan akan dosa" itu yg lebih parah dari perbuatannya sendiri, mas.

      Naudzubillahi min dzalik.

      Delete
  8. keliru besar kalo pemerintah membagikan kondom secara masal, krn sama dengan mengijinkan perbuatan terlarang diluar nikah ^^
    setelah gak ada pembagian kondom lagi maka bisa berbahaya banget tuh, bisa2 hamil diluar nikah makin bertambah banyak ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Punya anak laki atau perempuan jaman sekarang akan sama2 sulitnya. Krn itu perkuat benteng agama mereka. Dg selalu memohon pertolongan dari-Nya, tdk ada yg tdk mungkin.

      Hasbunallah wa ni'mal wakiil.

      Delete
    2. iya mbak minimal kasus hamil di luar nikah tidak bertambah banyak, supaya masalahnya tidak berlipat ganda :D

      Delete
    3. berarti pemerintah juga suka pakai kondom ya mas mbak, hehehe :)

      Delete
  9. kalau bicara kepala desa. saya langsung teringat pada sohib saya, dan guru konslet saya, kang hadi aka kang cilembu. pasti deh kang hadi menyambut wartawan dengan penuh gelak tawa. masalah kondom kang hadi juga jago banget....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, namanya Kang Hadi toh. *barutau

      "masalah kondom kang hadi juga jago banget...."
      __________

      Yg ini perlu penjelasan yg spesifik nih, :)

      Delete
    2. beliau kan ahli dalam mensosialisasikan program dari pemerintah, nah ini kondom juga program dari pemerintah juga kan, kang lembu lah ahlinya..
      paling-paling juga mengerahkan anak-anak yang lagi KKN..huh...

      Delete
    3. Watchaaaaa...

      oh, ternyata backingannya anak2 KKN toh? :D

      Delete
    4. jangan salah
      di cilembu, ubinya dikondomin semua...

      Delete
    5. kalau gitu aweet dong ubinya...
      eh kasih bocoran dong mas rawins, ubinya kang lembu di kondomin gak ?

      Delete
    6. wekekekekek....

      Delete
  10. sepertinya hal yang tabu sudah enggak tabu lagi, lihat negara lain di barat, bila mereka hamil duluan malah enggak kenapa-kenapa, aneh kan, tidak terkena hukuman, malah jadi hal biasa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. dampak yg kita khawatirkan adl kita ikut2an berpikir spt itu. benar2 mengkhawatirkan, mas.

      Delete
  11. hahaha, bisa aja...
    klo bagi2 kondom malah mnjadikan orang berhasrat

    ReplyDelete
  12. Hadeuh saya jadi pengin teriak mas kalo denger kaya gitu, mau sumpah serapah ke siapa..pemerintah sepertinya sudah pada keblinger..seharusnya presiden ikut bertanggung jawab, masa jilbab polwan ditangguhkan karna alasan ga ada dana, eh kondom seharga 25 milyar dibagi-bagi gratis...

    Coba uang proyek kondom dibikin jilbab polwan, kan bisa tuh. Di BB saya juga rame mas, ada julukan baru buat menkes kita " RATU KONDOM". Bener2 mumet nih para petinggi kita...belum lagi para caleg yg ngrampok buat dana kampanye..gimana jadi aleg nanti, pasti ngerampok uang rakyat juga tuh...eh jadi ngelantur mas hehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak pa-pa, mas. Kit angelantur gak ada efeknya... Kl mereka yg ngelantur, dampaknya bisa fatal, tal, tal!

      Delete
  13. seharusnya parents dan community bersama-sama mencegah anak gadis dari pergaulan bebas.. jika di dalam agama islam sekali pun adanya hukum hudud untuk menghukum mereka.. semoga keluarga kita terhindar dari gejala ini..

    ReplyDelete
  14. payah memang disorientasi melanda para elit ya Mas.
    mungkin sudah suntuk mereka ya, jadi mikir pun susah.

    ReplyDelete
  15. biarin ajalah om...
    toh tak bisa kita membebankan moral anak anak kita hanya kepada kondom dan pemerintah
    kuncinya tetap di orang tua dan anak itu sendiri. kalo emang kita yakin sudah mampu mendidik anak, kenapa musti takut kondom gratis..?

    aku malah mikir pake logika terbalik.
    mereka yang ketakutan itu jsutru orang yang ga pede dan ga yakin anak anaknya sudah terdidik dengan benar...

    ReplyDelete
    Replies
    1. tp kita gbs dong diam saja, mas.

      logika juga nih. misalnya tetangga kita suka buang sampah sembarangan di got dia. kita diem aja pokoknya kita gak ikut buang sampah di got. tp giliran hujan dan banjur datang, banjirnya kan gak milih2 rumah mas? :)

      Delete
  16. lagi-lagi saya harus menggerutu di setiap blog yang mengungkit masalah pendomnas wkwkwk

    konyol..konyoll... konyolll pemerintah ini ! :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hati-hati lho mas Intan Sudibjo, kata-kata yang diulang itu jangan sampai salah ketik atau salah ucap salah satu hurufnya lho, bisa ditangkap satpol PP nanti, hehehehe..:)

      Delete
  17. Hamil duluan...? wah itu semakin banyak ya Mas Pri, soalnya hamil dibuat rally atau balapan sekarang ini, hehehehe..:)

    ReplyDelete

Komentar Anda tidak dimoderasi.
Namun, Admin berhak menghapus komentar yang dianggap tidak etis.

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!