Monday, July 8, 2013

ujungkelingking - Menyambung tulisan saya yang berjudul Kenapa Penentuan Awal Puasa dan Hari Raya Selalu Berbeda?, maka poin dari artikel berikut adalah: kalau ternyata memang berbeda, lalu bagaimana kita seharusnya bersikap?

Pagi tadi saya sempat membaca tweet dari Ust. Felix Siauw yang menjelaskan dengan cukup gamblang bahwa perbedaan tentang penetapan tersebut muncul karena adanya perbedaan dalam ber-ijtihad. Seperti yang kita tahu bahwa ijtihad itu, jika benar mendapat dua pahala, jika salah mendapat satu pahala.

Seandainya dalam sidang itsbat nanti (disiarkan live pada pukul 16.05 WIB) ditetapkan awal puasa jatuh pada hari Rabu, 10 Juli 2013 artinya akan ada perbedaan awal puasa di Indonesia, karena beberapa kalangan sudah menetapkan besok, tanggal 9 Juli 2013 sebagai 1 Ramadhan.

Apapun itu, perbedaanlah bukanlah alasan bagi kita untuk saling membenci dan mendhalimi. Ingatlah, Allah subhanahu wa ta'ala telah mengharamkan sikap dhalim ini untuk kaum muslimin.

يا عبادي ! إني حرَّمتُ الظلمَ على نفسي وجعلتُه بينكم محرَّمًا . فلا تظَّالموا

"Wahai hamba-Ku, Aku haramkan bagiku kedhaliman, dan juga telah Aku jadikan itu haram bagi kalian. Maka janganlah kalian saling berbuat dhalim."

[Muslim: 2577]
Saya pribadi sangat berharap agar puasa dan hari raya kita tahun bisa bersamaan (*aamiin). Namun, seandainya tidak, maka marilah kita masing-masing saling berlapang dada menerima segala perbedaan. Jangan saling melecehkan dan berpaling muka. Jangan saling berdebat-kusir demi fanatisme golongan. Jangan pula kita saling meng-kafirkan. Naudzu billahi min dzalik.

Marilah kita sambut Ramadhan ini dengan penuh kebahagiaan. Anggaplah puasa tahun ini adalah puasa kita yang terakhir, sehingga dengan begitu kita bisa menghayatinya dengan penuh kekhusyuk-an.

Mohon maaf atas segala kekhilafan, mudah-mudahan ibadah kita semua mendapat tempat di sisi-Nya.
Aamiin, ya Rabba 'l-'alamiin...
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, July 08, 2013
Categories:

15 comments:

  1. Betul sekali mas, yg penting menjalankan puasa dengan hati yg iklas dan sabar.
    kita hormati mereka yg mendahului atau mengawali puasa....yg penting ndak menjelekkan golongan lainnya

    ReplyDelete
  2. banyak kata2 yang sering Ishma dengar
    "perbedaan itu indah"
    indah yang bisa membuat kita saling memahami
    membuaat kita belajar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. indah, krn kita menyikapinya dg kebijaksanaan,

      Delete
  3. he'em.. itu adalah ujian bagi kita untuk bisa lebih dewasa lagi menyikapi hal'' yg rawan sepeti itu.

    ReplyDelete
  4. cuman beda beda tipis doang...ngga usah diributin lah...cuman duit buat liat bulannya gede banget ya...coba kasih kesayah...pasti saya bakal senang hati

    ReplyDelete
    Replies
    1. yg bikin mahal rapatnya, hihi... kl liat bulannya sih pk mata telanjang aja...

      Delete
  5. Meski berbeda, semangat Ramadhan jangan pudar...

    Selamat menjalankan ibadah puasa...
    Mohon maaf lahir batin :)

    ReplyDelete
  6. beda sehari dua hari ya wajar, asal jangan beda sebulan saja... yang penting puasanya..... Selamat menjalankan ibadah puasa...

    ReplyDelete
    Replies
    1. yg sono puasa tgl 1, yg sini puasa tgl 30, hari rayanya sama tgl 31...

      *bener-bener beda sebulan, wah, wah, wah...

      Delete
  7. dan saya orang yg gak percaya islam itu pecah karena perbedaan ilmu fiqih yg mereka gunakan. dan menurut sy tidak ada perpecahan dalam islam, yg ada perbedaan sikap. dan perbedaan sikap itu bukan perpecahan

    ReplyDelete
    Replies
    1. menarik. saya sepakat dg pernyataan ini, hanya maslahnya pola pikir masyarakat kita (indonesia) bhwa kalau sdh berbeda cara memahami itu artinya sdh berbeda dlm semua hal.

      Delete

Komentar Anda tidak dimoderasi.
Namun, Admin berhak menghapus komentar yang dianggap tidak etis.

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!