ujungkelingking - Salah satu kejang yang sering dialami balita adalah Kejang Demam, yang diakibatkan oleh kenaikan tubuh secara mendadak karena penyakit di luar otak. Sebelum kejang biasanya anak akan menderita demam yang tinggi sekitar 38 - 40 derajat Celcius.
Biasanya orangtua, karena tradisi atau karena ketidaktahuannya, memberikan pada balita kopi untuk meredakan kejangnya. Kandungan kafein dalam kopi (memang) dikatakan bisa menekan pertumbuhan kanker. Sifat kafein yang cepat terserap tubuh mampu menghambat pelepasan senyawa yang membuat tubuh gampang lelah. Karena itulah kopi memang disarankan bagi mereka yang aktifitasnya tinggi.
Tetapi secara medis, belum ada penelitian yang bisa menjelaskan kopi sebagai peredam kejang. Malah justru efek negatif yang dihasilkannya lebih besar. Secangkir kopi (180 ml) memiliki 150 mg kandungan kafein, jauh lebih tinggi daripada coklat panas yang hanya 10 mg. Kandungan kafeinnya yang terlalu tinggi bila diberikan pada anak akan mengakibatkan jantung berdetak lebih cepat, muntah/diare dan bila diberikan kepada anak yang sedang kejang tidak akan masuk ke pencernaan, tapi akan langsung masuk ke paru-paru. Yang akibatnya akan menimbulkan reaksi yang bisa menyebabkan terjadinya peradangan di paru-paru.
Lalu bagaimana bila kejang terjadi pada si kecil:
1. Jangan panik
Anda mungkin perlu tahu bahwa Kejang Demam dialami 2 - 3 persen anak-anak. Anak yang pernah menderita Kejang Demam, 50% berisiko terkena Kejang Demam kembali dalam setahun pertama setelah kejang.
2. Atur pernafasannya
Segera longgarkan kancing pakaiannya, terutama di sekitar leher dan sabuknya untuk memudahkan anak bernafas, lepas semua yang menghambat saluran pernafasannya. Jadi kalau sedang makan, tiba-tiba anak kejang atau ada sesuatu di mulutnya saat kejang, segera keluarkan makanan tersebut.
Hindarkan dari kerumunan orang banyak, agar tidak kehabisan oksigen dan lebih leluasa menghirup udara.
Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut dan hidung. Hal ini untuk membuka jalan pernapasan anak agar tidak tersumbat dan berakibat lebih fatal.
3. Jangan memasukkan apapun ke mulut anak
Memasukkan sesuatu, seperti sendok yang dililit kain, akan berakibat fatal. Hal itu bisa merusak sendi tulang rahangnya. Termasuk jangan memasukkan jari ke mulut anak, jika anak memasukkan jarinya ke mulut saat kejang segera keluarkan, karena saat kejang jari yang masuk ke mulut bisa terluka atau bahkan bisa putus.
4. Jangan beri kopi
Kopi bisa menurunkan ambang batas kejang pada anak. Seharusnya anak akan mengalami kejang pada suhu badan 38 - 39 derajat Celcius, tetapi dengan pemberian kopi, anak akan mengalami kejang pada suhu badan 37 - 38 derajat Celcius. Sehingga kopi akan mempercepat anak menjadi kejang kembali dengan suhu badan lebih kecil.
5. Turunkan demamnya
Kompres kening dan ketiak anak dengan kain handuk dari air hangat agar panas cepat terserap. Lakukan berulang kali. Jangan mengkompres dengan lap dingin, karena dapat menyebabkan “korslet” di otak karena terjadi benturan kuat antara suhu panas tubuh anak dengan lap kompres dingin.
6. Jika sakit berlanjut hubungi dokter
Kejang Demam Sederhana berlangsung tidak lebih dari 15 menit, yang timbul dalam 16 jam demam pertama, dengan frekuensi demam kurang dari 4 kali dalam setahun. Bila kejang berlangsung lebih dari itu segera bawalah ke dokter. Kejang lebih dari 15 menit bisa menyebabkan kerusakan otak hingga dapat menyebabkan epilepsi, kelumpuhan, bahkan bisa menyebabkan retardasi (keterbelakangan mental). Berikan obat kejang sesuai dengan rekomendasi dokter saat suhu badan anak mendekati 39 derajat Celcius.
Biasanya orangtua, karena tradisi atau karena ketidaktahuannya, memberikan pada balita kopi untuk meredakan kejangnya. Kandungan kafein dalam kopi (memang) dikatakan bisa menekan pertumbuhan kanker. Sifat kafein yang cepat terserap tubuh mampu menghambat pelepasan senyawa yang membuat tubuh gampang lelah. Karena itulah kopi memang disarankan bagi mereka yang aktifitasnya tinggi.
Tetapi secara medis, belum ada penelitian yang bisa menjelaskan kopi sebagai peredam kejang. Malah justru efek negatif yang dihasilkannya lebih besar. Secangkir kopi (180 ml) memiliki 150 mg kandungan kafein, jauh lebih tinggi daripada coklat panas yang hanya 10 mg. Kandungan kafeinnya yang terlalu tinggi bila diberikan pada anak akan mengakibatkan jantung berdetak lebih cepat, muntah/diare dan bila diberikan kepada anak yang sedang kejang tidak akan masuk ke pencernaan, tapi akan langsung masuk ke paru-paru. Yang akibatnya akan menimbulkan reaksi yang bisa menyebabkan terjadinya peradangan di paru-paru.
Lalu bagaimana bila kejang terjadi pada si kecil:
1. Jangan panik
Anda mungkin perlu tahu bahwa Kejang Demam dialami 2 - 3 persen anak-anak. Anak yang pernah menderita Kejang Demam, 50% berisiko terkena Kejang Demam kembali dalam setahun pertama setelah kejang.
2. Atur pernafasannya
Segera longgarkan kancing pakaiannya, terutama di sekitar leher dan sabuknya untuk memudahkan anak bernafas, lepas semua yang menghambat saluran pernafasannya. Jadi kalau sedang makan, tiba-tiba anak kejang atau ada sesuatu di mulutnya saat kejang, segera keluarkan makanan tersebut.
Hindarkan dari kerumunan orang banyak, agar tidak kehabisan oksigen dan lebih leluasa menghirup udara.
Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut dan hidung. Hal ini untuk membuka jalan pernapasan anak agar tidak tersumbat dan berakibat lebih fatal.
3. Jangan memasukkan apapun ke mulut anak
Memasukkan sesuatu, seperti sendok yang dililit kain, akan berakibat fatal. Hal itu bisa merusak sendi tulang rahangnya. Termasuk jangan memasukkan jari ke mulut anak, jika anak memasukkan jarinya ke mulut saat kejang segera keluarkan, karena saat kejang jari yang masuk ke mulut bisa terluka atau bahkan bisa putus.
4. Jangan beri kopi
Kopi bisa menurunkan ambang batas kejang pada anak. Seharusnya anak akan mengalami kejang pada suhu badan 38 - 39 derajat Celcius, tetapi dengan pemberian kopi, anak akan mengalami kejang pada suhu badan 37 - 38 derajat Celcius. Sehingga kopi akan mempercepat anak menjadi kejang kembali dengan suhu badan lebih kecil.
5. Turunkan demamnya
Kompres kening dan ketiak anak dengan kain handuk dari air hangat agar panas cepat terserap. Lakukan berulang kali. Jangan mengkompres dengan lap dingin, karena dapat menyebabkan “korslet” di otak karena terjadi benturan kuat antara suhu panas tubuh anak dengan lap kompres dingin.
6. Jika sakit berlanjut hubungi dokter
Kejang Demam Sederhana berlangsung tidak lebih dari 15 menit, yang timbul dalam 16 jam demam pertama, dengan frekuensi demam kurang dari 4 kali dalam setahun. Bila kejang berlangsung lebih dari itu segera bawalah ke dokter. Kejang lebih dari 15 menit bisa menyebabkan kerusakan otak hingga dapat menyebabkan epilepsi, kelumpuhan, bahkan bisa menyebabkan retardasi (keterbelakangan mental). Berikan obat kejang sesuai dengan rekomendasi dokter saat suhu badan anak mendekati 39 derajat Celcius.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, March 09, 2011
ada kesalahpahaman yg sudah umum rupanya, malh bisa kontra ya..
ReplyDeletedi lapangan masih spt itu, mas. ada yg pro dan ada yg kontra.
Delete