ujungkelingking - Peristiwa Isra' Mi'raj ini terjadi sekitar tiga atau lima tahun sebelum hijrah. Banyak pendapat mengenai waktu terjadinya isra' mi'raj, namun tidak ada nash shahih yang menyebutkan dengan tepat kapan terjadinya peristiwa ini.
Peristiwa ini sungguh merupakan peristiwa yang luar biasa. Benar-benar di luar nalar manusia. Mustahil jika itu adalah perjalanan fisik, bagaimana mungkin seorang manusia bisa naik ke langit dan kembali lagi ke bumi dalam waktu semalam saja?
Dalam menjawab pertanyaan ini Allah subhanahu wa ta'ala, Tuhan semesta alam memberikan klarifikasi-Nya.
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidi 'l-Haram ke Masjidi 'l-Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
[Al-Israa': 1]
See this word: Allah-lah yang "memperjalankan". Dalam bahasa kita, Allah-lah yang menjemput dan mengantar Rasulullah shallallahu alaihi wa salaam, dengan perantaraan Jibril. Maka dengan ini kita menjadi paham bahwa apa yang terjadi pada diri Rasulullah dalam peristiwa isra' mi'raj adalah atas kekuasaan Allah. Seorang Muhammad yang notebene adalah pure manusia tidak mungkin bisa melakukan itu semua. Tapi kalau Allah yang menjemput dan mengantar, apanya yang mustahil?
Banyak kejadian-kejadian yang dialami Rasulullah dalam peristiwa ini, baik ketika maupun setelah di-isra' mi'raj-kan. Namun dalam tulisan ini, penulis memfokuskan pada dua poin saja yang dianggap paling penting, yang bisa diambil dalam peristiwa ini.
- Perintah agung sholat 5 waktu
Dalam perjalanan isra' mi'raj ini, Rasulullah (dan umat Islam secara keseluruhan) pada akhirnya menerima perintah sholat wajib 5 waktu. Karena agungnya dan begitu luar biasanya peristiwa isra' mi'raj ini, maka perintah untuk melaksanakan sholat ini juga menjadi perintah yang extraordinary.
Jika untuk perintah wajib yang lain Rasulullah "cukup" menerima wahyu dari langit, maka untuk perintah sholat 5 waktu ini Rasulullah sendiri yang dipanggil ke langit. Sebuah isyarat yang -sungguh- bukan main-main!
Karena luar biasanya kewajiban sholat ini, Allah juga memberikan kompensasi yang luar biasa pula.
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا، هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الْفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ
Amalan-amalan seorang hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah sholat. Apabila sholatnya bagus, niscaya dia akan mendapatkan kebahagiaan dan keberhasilan. Namun, apabila sholatnya rusak, sungguh dia akan kecewa dan rugi. Apabila sholat wajibnya ada suatu kekurangan, Rabb berfirman, "Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki sholat sunnah?" Lantas, kekurangan sholat wajibnya akan disempurnakan dengannya, kemudian seluruh amalannya (akan dihisab, pen.) seperti itu.
[Tirmidzi dan Nasa’i, di-shahih-kan oleh Albani dalam Shahih at-Targhib wat Tarhib]
Sholat ini kemudian menjadi tolok ukur amal ibadah seorang Muslim. Jika bagus sholatnya, maka akan bagus juga amal-amalnya yang lain. Begitu juga sebaliknya, jika jelek sholatnya, maka bisa jadi jelek pula ibadahnya yang lain.
Lalu adakah cara untuk mengukur seberapa bagus sholat kita?
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur'an) dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
[Al-Ankabuut: 45]
Sederhana saja, sholat yang benar itu bisa mendidik kita menjadi seorang Muslim yang sebenarnya. Sholat yang bagus dapat mempengaruhi cara berpikir, cara bereaksi terhadap perintah-perintah dan larangan-larangan yang lain. Maka jika dalam keseharian kita menjadi mampu menjaga diri dari hal-hal yang keji dan mungkar, dari kedzaliman dan sikap angkuh, dari sifat egois dan tidak peduli sesama, maka bisa dibilang pengajaran yang didapat dari sholat kita sudah berhasil.
Inilah dampak terpenting berikutnya.
Tak dapat dipungkiri, sekembalinya Rasulullah dari isra' mi'raj dan beliau mengisahkan kejadian tersebut, umat Islam dan kaum Quraisy pecah! Yang awalnya memang yakin dengan kerasulan Muhammad, semakin bertambah keyakinan dan keimanan mereka. Namun, bagi mereka yang awalnya menerima Islam dengan ragu-ragu, semakin bertambah keraguan mereka dan menganggap Islam hanyalah ajaran akal-akalan Muhammad. Ada orang-orang Quraisy yang menjadi masuk Islam setelah mendengar mu'jizat ini, pun tak sedikit yang murtad dari keislamannya gara-gara kejadian ini.
Dengan peristiwa ini Allah subhanahu wa ta'ala berkehendak untuk "menyaring" pengikut-pengikut Rasulullah, mana yang benar-benar percaya kepada kerasulan dan ajaran Nabi Muhammad dan mana yang tidak.
Peristiwa ini juga sebagai motivasi bagi Rasulullah, karena setelah beliau diangkat menjadi Rasul, gangguan dan cercaan orang-orang Quraisy seakan tidak pernah berhenti dari beliau. Apalagi -menurut beberapa pendapat- peristiwa ini terjadi setelah 'ammu 'l-huzni (tahun kesedihan) dimana Rasulullah ditinggal mati oleh dua anggota keluarga tercinta; Khadijah dan Abu Thalib, paman beliau. Maka Allah mengangkat beliau ke langit untuk menunjukkan bahwa apa yang terjadi memang sudah digariskan, dan Allah terus bersama beliau. Dan dengan diperintahnya rasul-rasul terdahulu untuk menyambut kedatangan Nabi Muhammad menunjukkan tingginya kedudukan beliau di sisi Allah jalla wa 'alaa.
Maka peristiwa isra' mi'raj ini adalah sebuah peristiwa penting, baik bagi diri Rasulullah, juga bagi umat Muslim secara keseluruhan. Kita wajib mengimani kebenaran peristiwa ini dan apa-apa yang terjadi di dalamnya. Mengenai kapan pastinya peristiwa ini terjadi, bukanlah menjadi hal yang penting lagi.
Wallahu a'laam.
- Isra' Mi'raj, upaya filterisasi umat
Inilah dampak terpenting berikutnya.
Tak dapat dipungkiri, sekembalinya Rasulullah dari isra' mi'raj dan beliau mengisahkan kejadian tersebut, umat Islam dan kaum Quraisy pecah! Yang awalnya memang yakin dengan kerasulan Muhammad, semakin bertambah keyakinan dan keimanan mereka. Namun, bagi mereka yang awalnya menerima Islam dengan ragu-ragu, semakin bertambah keraguan mereka dan menganggap Islam hanyalah ajaran akal-akalan Muhammad. Ada orang-orang Quraisy yang menjadi masuk Islam setelah mendengar mu'jizat ini, pun tak sedikit yang murtad dari keislamannya gara-gara kejadian ini.
Dengan peristiwa ini Allah subhanahu wa ta'ala berkehendak untuk "menyaring" pengikut-pengikut Rasulullah, mana yang benar-benar percaya kepada kerasulan dan ajaran Nabi Muhammad dan mana yang tidak.
Peristiwa ini juga sebagai motivasi bagi Rasulullah, karena setelah beliau diangkat menjadi Rasul, gangguan dan cercaan orang-orang Quraisy seakan tidak pernah berhenti dari beliau. Apalagi -menurut beberapa pendapat- peristiwa ini terjadi setelah 'ammu 'l-huzni (tahun kesedihan) dimana Rasulullah ditinggal mati oleh dua anggota keluarga tercinta; Khadijah dan Abu Thalib, paman beliau. Maka Allah mengangkat beliau ke langit untuk menunjukkan bahwa apa yang terjadi memang sudah digariskan, dan Allah terus bersama beliau. Dan dengan diperintahnya rasul-rasul terdahulu untuk menyambut kedatangan Nabi Muhammad menunjukkan tingginya kedudukan beliau di sisi Allah jalla wa 'alaa.
Maka peristiwa isra' mi'raj ini adalah sebuah peristiwa penting, baik bagi diri Rasulullah, juga bagi umat Muslim secara keseluruhan. Kita wajib mengimani kebenaran peristiwa ini dan apa-apa yang terjadi di dalamnya. Mengenai kapan pastinya peristiwa ini terjadi, bukanlah menjadi hal yang penting lagi.
Wallahu a'laam.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Tuesday, June 04, 2013
subhanallah :)
ReplyDeletethanks gan buat infonya :)
sama-sama, mas... senang bisa berbagi,
DeleteSubhanallah .....lengkap banget uraiannya mas. Mudah2an kita bisa mengambil dan menjalankah perinta NYA
ReplyDeleteaamiin. kita sama2 belajar dan berusaha.
Delete