ujungkelingking - Dalam setiap lomba menulis, pada salah satu syaratnya pasti dicantumkan bahwa karya harus orisinil, atau tulisan harus asli karya sendiri dan sebagainya. Tapi tidak pernah disebutkan bahwa ide harus orisinil. Kenapa?
Karena memang tidak ada ide yang orisinil. Ide, bagaimanapun juga –meminjam istilah Pak Bas*- sudah tersedia di langit. Kita cuma perlu mengambilnya. Itu saja.
Karena itulah kalau kita melihat garis besar sebuah plot cerita atau karya tulis, kita akan menemukan banyak yang memiliki persamaan dengan karya penulis lain. Dari kisah dua orang yang jatuh cinta tapi tidak direstui orang tua –kemudian lari, atau sepasang kekasih yang sedang punya masalah lalu akhirnya salah satu dari mereka memilih pergi untuk menenangkan diri, dan kemudian bertemu orang lain dan jatuh cinta. Atau dua orang yang asalnya saling membenci tapi pada akhirnya karena suatu peristiwa menjadikan mereka menyadari ketertarikan satu sama lain. Nah, cerita-cerita semacam ini bertebaran dimana-mana. Dari satu ide yang sama lalu dikembangkan dengan cara penulisan dan tehnik yang sama sekali berbeda.
Inilah yang sebenarnya disebut sebagai “karya orisinil”. Kita bebas menentukan ide yang manapun tanpa harus takut dianggap melakukan plagiat. Karena itu, jangan minder kalau ide yang akan kita tulis sudah keduluan orang lain. Unggulkan karya Anda dengan tehnik yang unik, bedakan melalui gaya penulisan yang khas. Caranya?
Terus menulis.
Bismillah.
*http://sosbud.kompasiana.com/2011/10/17/sastrawan-sunaryono-basuki-saya-ini-tukang-ketik/
Karena memang tidak ada ide yang orisinil. Ide, bagaimanapun juga –meminjam istilah Pak Bas*- sudah tersedia di langit. Kita cuma perlu mengambilnya. Itu saja.
Karena itulah kalau kita melihat garis besar sebuah plot cerita atau karya tulis, kita akan menemukan banyak yang memiliki persamaan dengan karya penulis lain. Dari kisah dua orang yang jatuh cinta tapi tidak direstui orang tua –kemudian lari, atau sepasang kekasih yang sedang punya masalah lalu akhirnya salah satu dari mereka memilih pergi untuk menenangkan diri, dan kemudian bertemu orang lain dan jatuh cinta. Atau dua orang yang asalnya saling membenci tapi pada akhirnya karena suatu peristiwa menjadikan mereka menyadari ketertarikan satu sama lain. Nah, cerita-cerita semacam ini bertebaran dimana-mana. Dari satu ide yang sama lalu dikembangkan dengan cara penulisan dan tehnik yang sama sekali berbeda.
Inilah yang sebenarnya disebut sebagai “karya orisinil”. Kita bebas menentukan ide yang manapun tanpa harus takut dianggap melakukan plagiat. Karena itu, jangan minder kalau ide yang akan kita tulis sudah keduluan orang lain. Unggulkan karya Anda dengan tehnik yang unik, bedakan melalui gaya penulisan yang khas. Caranya?
Terus menulis.
Bismillah.
*http://sosbud.kompasiana.com/2011/10/17/sastrawan-sunaryono-basuki-saya-ini-tukang-ketik/
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, October 21, 2011
0 comments:
Post a Comment
Komentar Anda tidak dimoderasi.
Namun, Admin berhak menghapus komentar yang dianggap tidak etis.