Monday, October 24, 2011

ujungkelingking - Sabtu kemarin, saya dan istri membawa putra kami untuk periksa ke rumah sakit. Tidak sakit sebenarnya, cuma butuh vitamin dan suplemen untuk menunjang aktivitasnya yang cukup berlebih.

Kami datang ke rumah sakit jam 17.30 WIB, sedangkan jadwal dokternya jam 18.00 WIB. Biar tidak terlalu lama nunggu, pikir saya. Setelah melakukan pendaftaran, kami diberi nomor antrian, 39. Wah, jauh juga, kata istri saya. Saya pun menghitung-hitung, bila satu orang dilayani sampai 5 menit, berarti butuh waktu 3 jam-an baru sampai ke nomor antrian saya. Saya tidak punya waktu sebanyak itu, sebab satu setengah jam lagi saya harus menghadiri rapat bapak-bapak di kompleks tempat saya tinggal, sedangkan perjalanan pulang butuh waktu kurang-lebih setengah jam. Tapi agar tidak membuat resah istri, akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti rapat tersebut.

Tak lama, suster jaga kemudian memanggil nama anak kami. Saya heran, lho kok sudah dipanggil? Padahal sebelum kami datang sudah ada beberapa orang tua membawa anak-anak mereka.

“Pak, nanti kalau ada orang tanya bapak nomor antrian berapa, dijawab saja nggak tau atau lupa.” kata suster itu kemudian.

Saya bingung, “Lho, kenapa bu?”

“Soalnya mereka-mereka itu sudah daftar sejak tadi pagi, terus pulang. Kalau bapak bilang nomornya bapak, pasti nanti diserobot terus.”

Olala… saya baru ngeh.

Memang tidak fair kalau saya yang datang sejak tadi dan langsung antri, diserobot dengan seenaknya oleh orang yang baru datang karena sudah daftar tadi pagi.

Menurut Anda bagaimana?
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, October 24, 2011
Categories:

0 comments:

Post a Comment

Komentar Anda tidak dimoderasi.
Namun, Admin berhak menghapus komentar yang dianggap tidak etis.

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!