ujungkelingking - Kita –alhamdulillah- masih berada di bulan suci Ramadlan. Bila lancar, maka puasa kita sudah memasuki hari keduapuluh tujuh. Itu berarti kurang lebih dua hari lagi kita akan berpisah dari bulan, yang oleh shahabat diharapkan terjadi selama setahun penuh.
Agaknya, lagi-lagi lebaran tahun ini mengalami perbedaan. Muhammadiyah, sesuai putusan tarjihnya menyatakan ‘idul fitri tahun ini jatuh pada hari Selasa, 30 Agustus 2011. Sementara Nadhatul Ulama’ kemungkinan menetapkan selisih satu hari untuk 1 Syawal 1432, sehingga jatuh pada 31 Agustus 2011. Pemerintah sendiri masih menunggu sidang itsbat yang rencana akan digelar Senin, 29 Agustus 2011.
Yang manapun yang Anda ikuti, hal itu terserah kepada masing-masing pribadi. Tidak boleh ada pemaksaan dalam mengikuti ketetapan suatu ormas tertentu. Hanya yang perlu ditekankan disini adalah, tidak diperbolehkan bagi Anda untuk mengikuti sholat hari raya dua kali. Karena jika Anda berpendapat bahwa ‘idul fitri jatuh pada tanggal 30 Agustus 2011, maka tanggal 31 Agustus 2011 sudah bukan lagi hari raya yang tidak disunnahkan sholat ‘id pada hari itu. Sebaliknya Anda yang menyatakan ‘idul fitri jatuh pada 31 Agustus 2011, maka tanggal 30 Agustus 2011 masih terhitung dalam bulan Ramadlan, dan dilarang tidak berpuasa di hari itu.
Sementara itu, ada yang mengatakan bahwa tanggal 30 Agustus 2011 adalah yaumu syak (hari yang meragukan) dan dilarang berpuasa pada yaumu syak. Maka perlu diluruskan di sini bahwa yang dimaksud dengan yaumu syak adalah tanggal 29 Sya’ban dimana waktunya dilakukan ru’yatul hilal akan tetapi hilal tidak terlihat karena terhalang mendung. Sehingga diragukan apakah keesokan harinya sudah masuk tanggal 1 Ramadlan atau belum.
Menjelaskan tentang hal tersebut Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa salaam bersabda,
اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: ( إِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَصُومُوا, وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا, فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوا لَهُ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ. وَلِمُسْلِمٍ:( فَإِنْ أُغْمِيَ عَلَيْكُمْ
فَاقْدُرُوا لَهُ ثَلَاثِينَ ). وَلِلْبُخَارِيِّ: ( فَأَكْمِلُوا اَلْعِدَّةَ ثَلَاثِين
فَاقْدُرُوا لَهُ ثَلَاثِينَ ). وَلِلْبُخَارِيِّ: ( فَأَكْمِلُوا اَلْعِدَّةَ ثَلَاثِين
Ibnu Umar radhiallahu 'anhu berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa salaam bersabda, "Apabila kalian melihatnya (hilal 1 Ramadlan) maka berpuasalah, dan apabila kalian melihatnya (hilal 1 Syawal) maka berbukalah, dan jika awan menutupi kalian maka sempurnakanlah." (Muttafaq alaihi)
Menurut riwayat Muslim, "Jika awan menutupi kalian maka sempurnakanlah tigapuluh hari."
Menurut riwayat Bukhari, "Maka sempurnakanlah hitungannya menjadi tigapuluh hari."
Tanggal 29 Agustus besok, sesuai dengan perhitungan hisab, hilal sudah muncul dengan ketinggian 2 derajat. Teorinya, hilal baru dapat dilihat oleh manusia bila ketinggiannya sudah di atas 4 derajat. Karena inilah akhirnya timbul selisih satu hari untuk menetukan 1 Syawal. Yang satu berpendapat hilal sudah muncul, meski ketinggiannya cuma 2 derajat. Sementera yang lain berpendapat hilal belum dapat dikatakan terlihat.
Nah, pertanyaannya kemudian, tinggi hilal yang cuma 2 derajat itu apakah disebut "hilal sudah muncul", ataukah dikategorikan "hilal belum terlihat karena terhalang awan"?
CMIIW*
*Correct Me If I'am Wrong
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, August 27, 2011
0 comments:
Post a Comment
Komentar Anda tidak dimoderasi.
Namun, Admin berhak menghapus komentar yang dianggap tidak etis.