Sunday, September 8, 2013

ujungkelingking - Pernahkah Anda ketika sedang bekerja dengan fungsi-fungsi pada excel menemukan hasil seperti ini: #####, #DIV/0!, #NAME?, #REF!, #VALUE!, atau #N/A? Sebagian orang beranggapan bahwa munculnya hasil seperti itu adalah akibat dari sebuah kesalahan penerapan rumus pada excel. Padahal penyebabnya bisa berbeda-beda, tergantung dari pesan error yang muncul.

Misalnya saja jika pesan yang muncul adalah #####, ini bisa terjadi karena kolom yang kurang lebar atau format tanggal berbeda.

Sedang jika #DIV/0! (divide by zero), maka hal ini terjadi karena ada bilangan yang dibagi dengan angka Nol.

Atau #NAME? yang ada kemungkinan kita salah mengetikkan nama fungsi, misalnya fungsi SUM kita tulis dengan SUN.

Pesan error #REF! akan muncul jika excel tidak menemukan referensi yang dimaksud.

Pesan #VALUE! biasanya muncul ketika referensi yang seharusnya angka (number), tapi yang kita masukkan ternyata sebuah text.

Sedang error #N/A (not available) akan muncul ketika excel tidak menemukan nilai dari referensi yang diberikan.

Dan masih ada beberapa lagi pesan error yang saya sendiri belum begitu mengerti...

Lalu bagaimana mengatasi pesan #error seperti itu?

Meski tidak selalu sebuah kesalahan, namun tentu tidak enak melihat laporan yang banyak pesan semacam itu. Untuk mengatasinya, Anda bisa menyiapkan sebuah hasil alternatif. Maksudnya jika akan muncul pesan error seperti itu, maka yang tampil adalah alternatifnya. Hasil alternatif ini bisa berbentuk rumus lain, atau bisa juga berupa angka 0 (nol).

Baru setelah itu Anda bisa menggunakan fungsi ISERR.

Secara sederhananya bisa ditulis begini:

 =IF(ISERR(Rumus1);(Rumus2);(Rumus1)), atau

=IF(ISERR(Rumus1);0;(Rumus1))

Cara membacanya: Jika Rumus1 tidak terbaca/error, maka beralih memakai Rumus2 (atau 0). Namun jika tidak ada masalah, maka tetap memakai Rumus1.

Salam #Error.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Sunday, September 08, 2013

Friday, September 6, 2013

ujungkelingking - Sebenarnya tulisan ini adalah hasil adaptasi dari sebuah ebook yang ditulis oleh pak Joko Susilo, ST (www.jokosusilo.com), dengan judul asli adalah 14 Kesalahan Fatal Bisnis Internet, dan Bagaimana Cara Mendobraknya!

Karena artikel tersebut terlalu panjang, akhirnya saya rangkum dan saya ringkaskan sedemikian rupa sehingga menjadi judul tulisan ini, 5 Kesalahan Dalam Berbisnis dan Cara Mengatasinya.

Akan timbul pertanyaan, kenapa saya memposting artikel tentang bisnis internet, padahal saya tidak sedang menekuni bisnis ini?

Jawabannya adalah karena meskipun ditujukan bagi para penggiat bisnis internet, nyatanya kesalahan-kesalahan yang ditulis dalam artikel ini bisa terjadi juga pada pebisnis di dunia nyata. Karena itulah, bagi Anda –tidak hanya pebisnis internet saja- penting untuk menghindari kesalahan-kesalahan berikut ini agar kesuksesan lebih mudah (cepat) menghampiri Anda.

Artikel ini ditulis (hanya) sebagai catatan pribadi, karena sampai sekarang penulis juga belum menjadi seorang pebisnis. :’( 

Lalu apa saja kesalahan-kesalahan tersebut?


Kesalahan #1: Terlalu banyak belajar, menunggu sampai tahu segalanya

Ketika kita mulai terjun sebagai new comers dalam sebuah bisnis, tentu kita mencoba mempelajari seluk-beluknya. Anggap saja kita belajar teori dari pengusaha A. Selama beberapa waktu kita mencoba mendalami teori-teori dari pengusaha A tersebut dan lahir ide-ide kreatif dari situ. Sampai kemudian kita bertemu dengan pengusaha B. Dan ternyata, teori-teori milik pengusaha B ini lebih menarik perhatian kita, meski bertentangan dengan teori pengusaha A. Namun karena kita sudah mempelajari teori pengusaha A, kita menjadi bimbang untuk memilih yang mana, teori pengusaha A atau teori milik pengusaha B?

Nah, untuk mengatasi keragu-raguan tersebut, kita pun mulai menggali lebih banyak informasi lagi. Lalu dalam proses itu kita bertemu dengan pengusaha C -dengan teorinya sendiri. Hasilnya bisa ditebak, kita semakin bingung, dan semakin “bersemangat” untuk mempelajari yang lainnya. Ide-ide yang kita hasilkan-pun semakin banyak. Dan pada poinnya, kita hanya sibuk belajar dan menelurkan ide-ide tanpa ada aksi sama sekali.

Mengatasi Kesalahan #1:
Rencanakan salah satu ide yang sesuai dengan Anda, lalu kerjakan. Tidak perlu menunggu sampai tahu segalanya, cukup garis besarnya saja.

Kesalahan #2: Terlalu banyak ide

Adakalanya kita memiliki banyak ide dalam satu waktu. Namun semuanya tidak bisa kita lakukan bersamaan. Adakalanya juga kita sudah menjalankan ide yang satu, lalu kita tinggalkan untuk menjalankan ide berikutnya. Inilah yang pada akhirnya menjadi bumerang bagi bisnis kita.

Sebuah analogi menarik dari penulis, anggap saja kita memiliki lima buah piring di atas meja. Lalu kita diminta untuk memutar kelima piring tersebut secara bersamaan. Apa bisa?

Mengatasi Kesalahan #2: Sama seperti ide-ide yang kita punya, kita hanya perlu memutar satu piring dengan sangat bagus. Pastikan ia tetap berputar. Lalu kita bisa mulai memutar piring kedua, ketiga, dst. Setelah itu kita tinggal menjaga agar piring-piring tersebut tidak saling bertabrakan. Dan jika sudah menguasai medan dengan baik, kita malah bisa menambah piring lain lagi.

Kesalahan #3: Tidak menganggapnya sebagai sebuah bisnis serius

Bagaimanapun kesalahan ini pasti pernah menghinggapi pebisnis pemula. Mereka menjalani bisnisnya dengan dasar iseng. Tentu saja, hal-hal yang dilakukan dengan tidak serius dan setengah-setengah maka hasilnya tidak akan mungkin maksimal. Dampak lainnya, hal yang tidak serius itu menjadikan kita lebih mudah menyerah ketika mendapat hantaman sekecil apapun.

Mengatasi Kesalahan #3: Seriuslah! Tidak berarti kita harus mengorbankan banyak waktu. Artinya, se-sedikit apapun waktu yang kita gunakan, haruslah efisien, sungguh-sungguh untuk menuju kesuksesan

Kesalahan #4: Rumput tetangga selalu lebih hijau

Melihat kesuksesan orang lain semestinya sebagai pelecut bagi kita, bahwa kita juga pasti bisa!

Namun yang seringkali terjadi, melihat kesuksesan oranglain menjadikan kita malah pesimis, rendah diri dan tidak percaya diri. Akhirnya kita berpikir, “Sudah sekian lama, kenapa mereka sudah sukses sedangkan saya belum?”

Mengatasi Kesalahan #4: Pelajari kunci sukses mereka, namun jangan berlama-lama. Lalu ikuti. Selama kita hanya bisa menonton, kita tidak akan bisa mendapat tepukan tangan.

Kesalahan #5: Takut bertanya, tersesatlah…

Ketika kita tidak memiliki pengetahuan apapun tentang bisnis yang akan kita geluti, apa yang harus kita lakukan?

Tentu kita bisa jawab, "Bisa browsing di internet". Tapi sampai berapa lama? Internet itu luas. Kita bisa kehabisan waktu! Memang benar kita akan menemukan banyak hal di sana, tapi bisa-bisa kita terjebak pada kesalahan pada no. 1 di atas.

Mengatasi Kesalahan #5:
Bergabunglah dengan forum atau komunitas yang khusus berkecimpung dalam bidang yang ingin Anda geluti. Atau miliki seorang mentor. Dengan cara ini, waktu yang kita habiskan untuk menggali ilmu bisa lebih singkat.

So, do it Now!
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, September 06, 2013

Tuesday, September 3, 2013

ujungkelingking - Cerita ini sebenarnya sudah lama tercatat di dalam draft saya. Daripada bikin sepet mata, mending di-publish saja...

Kewajiban manusia sebagai makhluk sosial adalah menolong sesamanya. Menolong, yang dalam hubungan kemanusiaan tentunya tidak boleh pilih kasih.

Suatu pagi (saya lupa kapan) saya cukup tertegun membaca sebuah postingan status di sebuah sosial network. Ditulis oleh seseorang yang tidak saya kenal, namun kami memiliki satu teman yang sama. Dari komentar teman yang sama itulah sehingga status tersebut bisa muncul di wall saya.

Redaksinya saya lupa, tapi inti dari status tersebut si pemilik akun mendapati ada seseorang yang mengalami kecelakaan di jalan raya. Pemilik akun ini lalu mencoba melihat keadaan orang tersebut dan hendak menolongnya. Namun ketika tahu bahwa orang yang mendapat kecelakaan tersebut memiliki "tanda" berupa jidat gosong dan celana cingkrang (penyebutan ini seperti apa yang ditulis pada akun tersebut), si pemilik akun tiba-tiba mengurungkan niat menolongnya karena menganggap orang tersebut berpaham Wahabi yang dianggap penuh dengan kesesatan dan kebid'ahan. Tidak hanya itu bahkan si pemilik akun merasa bersyukur dengan musibah yang menimpa orang tersebut.

Karena saya tidak bisa unjuk komentar di situ, akhirnya yang saya lakukan kemudian adalah menulis status yang isinya mempertanyakan kenapa untuk menolong seseorang harus dipilih-pilih dulu? Dan lucunya, ketika saya mencoba menelusuri keberadaan status itu beberapa hari kemudian, status tersebut sudah tidak ada.

***

Terkait dengan status tersebut di atas, dalam kesempatan ini, saya ingin mengutarakan beberapa poin yang menjadi pemikiran saya:

Pertama, "jidat gosong" atau "celana cingkrang" tidak serta-merta menunjukkan bahwa orang tersebut pastilah pengikut madzab Wahabi. Ini sama seperti mengatakan bahwa 'api itu panas', dan logika itu tidak bisa dibalik menjadi 'kalau panas pasti api'. Sebuah logika yang ngawur.

Kedua, ketika kita menolong seseorang -dalam hal kemanusiaan- sangat tidak perlu dipertanyakan dia Wahabi atau bukan, Islam atau bukan, WNI asli atau bukan. Toh kita juga tidak perlu bertanya dia laki-laki atau banci. Andaipun yang kita tolong ternyata orang yang menyimpang dari agama, hal itu sama sekali tidak akan membuat kita ikut sesat.

Ketiga, dan ini yang kita seringkali salah mendefinisikan, yaitu tentang apa itu bid'ah? Yang dimaksud dengan "bid'ah" -dalam setiap konteks- adalah mengacu kepada hal yang bersifat ritual ibadah, bukan dalam keduniaan semisal teknologi dan lainnya. Hal ini sesuai hadits dari Aisyah radhiallahu anha,

"Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak."
[Bukhari No. 20, Muslim No. 1718]

***

Saya bukan Wahabi. Bahkan saya juga tidak berani menyebut diri saya Ahlu 's-Sunnah wa 'l-Jama'ah. Namun yang menjadi inti dari tulisan ini adalah bahwa menolong sesama makluk ciptaan Allah itu (harus) ikhlas. Ikhlas bahwa yang berhak membalas pertolongan kita hanya Allah semata, dan ikhlas dalam arti tidak pilih kasih.

Bukan begitu?
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Tuesday, September 03, 2013

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!