Saturday, January 5, 2013

ujungkelingking - Seorang kawan di lingkaran Google+ mengingatkan saya akan sebuah quisioner yang cukup menarik. Dia meminta untuk melanjutkan kata-katanya berikut ini:
  1. Allah menjadikan TERTAWA dan ...
  2. Allah itu MEMATIKAN dan ...
  3. Allah menciptakan LAKI-LAKI dan ...
  4. Allah memberikan KEKAYAAN dan ...
Sekedar asumsi saja, mayoritas dari kita akan menjawab sebagai berikut:
  1. MENANGIS
  2. MENGHIDUPKAN
  3. PEREMPUAN
  4. KEMISKINAN
***

Oke, untuk membuktikan apakah jawaban kita itu benar 100% atau tidak, kita bisa melihat kunci jawaban-nya di Al-Qur'an, tepatnya pada Surah An-Najm ayat 43, 44, 45 dan 48.

Apakah benar Allah menjadikan 'tertawa' dan 'menangis'?
Jawab:

وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَى
"Dan bahwasannya Dia-lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis," (53:43)

Apakah benar Allah itu 'mematikan' dan 'menghidupkan'?
Jawab:

وَأَنَّهُ هُوَ أَمَاتَ وَأَحْيَا
 "Dan bahwasannya Dia-lah yang mematikan dan menghidupkan," (53:43)

Apakah benar Allah menciptakan 'laki-laki' dan 'perempuan'?
Jawab:

وَأَنَّهُ خَلَقَ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالأنْثَى
"Dan bahwasannya Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan," (53:44) 

Apakah benar Allah memberikan 'kekayaan' dan 'kemiskinan'?
Jawab:

وَأَنَّهُ هُوَ أَغْنَى وَأَقْنَى
"Dan bahwasannya Dia-lah yang memberikan kekayaan dan kecukupan," (53:48)

Ternyata,
jawaban kita benar hanya sampai pada poin ketiga.

Ternyata,
Allah tidak pernah memberikan kepada manusia 'kemiskinan'. Sebab ternyata manusia sendiri-lah yang menciptakan 'kemiskinan' untuk dirinya sendiri.

Saat seorang menusia tak pernah mensyukuri apa yang dipunyai, dan terus iri lagi ambisi untuk mendapatkan apa yang tidak dimiliki, maka pada saat itu dia sesungguhnya telah menjadi orang 'miskin'.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, January 05, 2013

Thursday, January 3, 2013

ujungkelingking - Setelah tiga seri postingan ini saya tulis, :lol:
maka sebagai klimaksnya akan saya tulis juga "hasil akhir" perjuangan saya selama ini.

Sekitar pertengahan Oktober kemarin (saya lupa kapan persisnya), Akte Lahir anak kami pun jadilah. Tanpa salah cetak dan salah tulis lagi. Sudah sampai tingkat aman pertama, sorak hati saya.

Perbedaan wilayah -yang juga berbeda aturannnya- membuat kami memang cukup kesulitan mengurus surat-surat semacam ini. Misalnya saja, aturan di Sidoarjo, kami harus membuat Kartu Keluarga yang baru terlebih dahulu (yang sudah berisi data anak kedua kami), setelah itu barulah dari KK tersebut diterbitkan Akte Lahir anak kedua kami. Sedang untuk di Surabaya, kami harus membuat Akte Lahir dahulu, baru nanti akan terbit Kartu Keluarga. Dan kami yang tinggal di Sidoarjo namun masih menggunakan KK Surabaya cukup direpotkan dengan hal ini.

Karena itulah dengan terbitnya Akte Lahir ini sungguh membuat saya girang bukan kepalang. Itu berarti tinggal satu langkah lagi dan segalanya beres!

***

Beberapa hari setelah saya menerima akte tersebut -awal Nopember- saya segera pergi ke Kantor Kecamatan. Saat itu saya hanya membawa copy akte tersebut yang sudah terlegalisir dan Kartu Keluarga asli serta sebuah map sebagai tempatnya. Yang terakhir ini memang ketentuan dari Kecamatan untuk memudahkan pendistribusian ke Kantor Dispenduk nantinya.

Petugas sempat menanyakan data rekam (maksudnya, yang saya dapat dari Kantor kelurahan), dan itu harus dilampirkan juga. Namun setelah saya jelaskan bahwa data yang dimaksud tersebut ada di Kantor Dispenduk Sidoarjo -karena kelahiran terjadi di Sidoarjo- petugas tersebut pun memaklumi.

Selanjutnya saya diberi tanda terima yang menyatakan bahwa Kartu Keluarga yang baru bisa diambil satu bulan kemudian (30 hari kerja).

Dan, Desember kemarin KK tersebut sudah bisa saya laminating dan saya "koleksi" di lemari kami. Selesai.

Alhamdulillah.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, January 03, 2013

Friday, December 28, 2012

ujungkelingking - Dari status seorang teman, tentang memberi dan berharap balasan. Dia menganalogikan memberi sebagai pembilang, sedangkan mengharap balasan sebagai penyebut.

Secara matematis, suatu bilangan yang dibagi dengan bilangan lain, maka jika makin besar penyebutnya maka akan semakin kecil hasil yang didapat. Sebaliknya, jika makin kecil penyebutnya maka hasilnya semakin besar.

1/2 = 0.5

Lebih lanjut dikatakan, jika seseorang memberi dengan berharap sesuatu yang lebih besar (pada contoh, memberi 1 namun berharap mendapat 2), maka dia hanya akan mendapatkan separuh. Lebih sedikit dari yang diberikannya.

1/1 = 1

Kemudian dicontohkan lagi jika kita memberi seseorang namun berharap mendapatkan balasan yang sama, maka kita akan mendapatkan hal yang sama tersebut.
Lalu bagaimana jika kita memberi tanpa mengharap balasan apapun (nol)?

1/0 = ∞

Hasilnya adalah, TAK TERHINGGA!

Ternyata keikhlasan menjadikan kita jauh lebih beruntung, hehe...

***

nb: sepanjang yang saya tahu, hasil dari pembagian suatu bilangan dengan penyebut sama dengan nol masih diperdebatkan, apakah infinite (tak terhingga) ataukah undefined (tak terdefinisikan).
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, December 28, 2012

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!