Monday, March 24, 2014

ujungkelingking - Manusia, dan Potensinya Sebagai Khalifah


Kajian ini adalah materi khutbah pada Jum'at kemarin (14/03/14) yang belum sempat saya tulis ulang.

Sang Khatib membuka khutbah dengan sebuah ayat dari surah Al-Baqarah ayat 30. Ayat ini berbicara tentang rencana Allah subhanahu wa ta'ala yang akan menciptakan manusia.

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang 'khalifah' di muka bumi." 

Biasanya, kata "khalifah" dalam ayat di atas diterjemahkan sebagai pemimpin atau penguasa. Yaitu orang yang berwenang atau memiliki kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Akan tetapi oleh sang Khatib, kata "khalifah" di sini lebih dimaknai sebagai mandataris. Yaitu orang yang diberi mandat, diberi wewenang atau diberi amanah untuk melakukan sesuatu. Istilah lainnya adalah sebagai pelaksana tugas.

Pendefinisian yang terakhir ini menurut saya jauh lebih tepat. Karena manusia sebenarnya tidak punya kuasa apa-apa terhadap apapun. Manusia pada hakikatnya hanyalah mandataris, maka dia seharusnya melaksanakan apa yang telah di-embankan kepadanya. Karena itu manusia tidak berhak membuat konsep. Sebaik-baik pembuat konsep hanyalah Allah subhanahu wa ta'ala. Pelaksana tugas hanya menerapkannya saja.


Penciptaan Adam, bukti kepercayaan Allah terhadap manusia


Penciptaan manusia sebagai pelaksana konsep yang diberikan Allah rupanya adalah sebuah "profesi" yang amat penting. Profesi ini merupakan bukti bahwa Allah memberi kepercayaan kepada manusia. Saking pentingnya profesi ini sampai-sampai para malaikatpun "iri", dan mencoba bernegosiasi dengan maksud untuk mengambil alih profesi ini.

Mereka (para malaikat) berkata, "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?"

Secara kasarnya, malaikat ingin bilang kenapa tugas (sebagai mandataris) ini tidak diserahkan kepada dirinya (para malaikat) saja, yang secara kasat mata pasti lebih nurut kepada Allah? Secara ibadah, jelas malaikat lebih banyak taatnya daripada manusia. Dan jelas malaikat tidak pernah berbuat dosa.

Tanpa mendebat Allah hanya menjawab,

Tuhan berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

Allah adalah Allah. Cara-Nya seringkali misterius. Ia hendak mengajarkan kepada manusia -melalui malaikat- agar manusia berpikir kenapa kepercayaan ini justru diberikan kepada manusia yang seringkali lalai?

Allah Maha Tahu tentang seberapa tinggi potensi kita. Maka Dia tidak mungkin salah pilih. Dia juga tidak mungkin membebankan sesuatu kepada makhluk-Nya jika makhluk tersebut tidak bakal mampu menanggungnya. Maka menjadi jelas bahwa manusia-lah satu-satunya makhluk yang mampu mengemban tugas penting ini.


Kita sudah diciptakan. Maka secara otomatis, tugas itu sudah berada di pundak kita. Apa yang sudah dikonsepkan-Nya, lakukan!

Dengan mengembangkan semua potensi yang ada, kita akan bisa menunaikan amanah ini. Masih terlalu pagi untuk menyerah. Jika kita berhasil, maka derajat kita bisa jauh lebih tinggi daripada malaikat. Namun jika menolak, itu berarti kita telah ingkar. Ingkar terhadap fitrah diri kita, juga ingkar terhadap Dzat yang telah menghidupkan kita.

Laa haula wa laa quwwata illa billah.

***

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا تَعْلَمُونَ

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang 'khalifah' di muka bumi."
Mereka (para malaikat) berkata, "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?"
Tuhan berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
[Al-Baqarah: 30]
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, March 24, 2014

Friday, March 21, 2014

ujungkelingking - Ibnu Abbas dan 3 Tamunya


Abdullah bin Abbas bin Abdul Muththalib -atau yang dikenal dengan Ibnu Abbas- yang masih sepupu Rasulullah adalah salah satu dari shahabat yang berpengetahuan luas. Banyak hadits yang diriwayatkan darinya.

Suatu ketika seorang laki-laki bertamu ke rumah Ibnu Abbas. Laki-laki ini kemudian menceritakan keluh kesahnya.

"Wahai Ibnu Abbas, saya ini punya kebun yang cukup luas. Kebun tersebut sangat subur sebelumnya. Namun belakangan ini hujan tidak pernah turun sehingga tanamanku kering dan gersang. Maka, beritahukanlah kepadaku amalan apa yang harus aku lakukan agar tanamanku kembali subur?"

Ibnu Abbas lalu menjawab, "Perbanyaklah istighfar."

Tak lama berselang, datang lagi seseorang menemui Ibnu Abbas. Orang ini pun menceritakan masalah yang tengah dihadapinya.

"Wahai Ibnu Abbas, saya ini adalah seorang pekerja. Setiap hari saya harus bekerja keras memeras keringat dan membanting tulang. Namun perekonomian kami tak juga membaik. Maka tunjukkanlah kepadaku amalan apa yang dapat memperbaiki kehidupan kami?"

Ibnu Abbas menjawab, "Perbanyaklah istighfar."

Tak berapa lama kemudian datanglah tamu ketiga. Orang inipun juga menceritakan persoalan yang ada pada dirinya.

"Wahai Ibnu Abbas, saya dan istri saya menikah sudah cukup lama. Namun sampai saat ini Allah belum mengaruniai kami keturunan. Maka beritahu saya suatu amalan yang membuat Allah berkenan mengaruniakan putra kepada kami?"

Ibnu Abbas menjawab, "Perbanyaklah istighfar."

***

Beberapa waktu kemudian, ketiga orang ini bertemu di suatu tempat. Mereka pun saling bercerita tentang keadaan masing-masing, termasuk pertanyaan mereka kepada Ibnu Abbas.

Dan keherananpun muncul ketika mereka mendapati jawaban yang sama untuk permasalahan yang berbeda. Akhirnya mereka sepakat untuk kembali menemui Ibnu Abbas dan mempertanyakan tentang hal ini.

"Wahai Ibnu Abbas, beberapa waktu yang lalu kami pernah datang kepada engkau dan bertanya tentang persoalan kami masing-masing. Namun jawaban yang engkau berikan sama, yaitu untuk memperbanyak istighfar. Apa hubungannya persoalan kami bertiga dengan istighfar?"

Ibnu Abbas dengan kebijaksanaannya tersenyum, kemudian membacakan tiga potong ayat dari surah Nuh. Tepatnya pada ayat 10, 11 dan 12.

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا
يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

(10) Maka aku katakan kepada mereka, "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun,

(11) Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,

(12) dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.


Mudah-mudahan kita semua bisa mengambil manfaat dari postingan kali ini. Aamiin.

*Disarikan dari khutbah Jum'at, barusan.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, March 21, 2014

Thursday, March 20, 2014

ujungkelingking - Which Your Instru?


Setelah beberapa waktu yang lalu teman-teman blogger pada pamer tentang lagu-lagu favoritnya, sekarang giliran saya yang mau berbagi tentang lagu-lagu favorit saya.

Sebenarnya hampir semua genre lagu saya suka. Namun jika ditanya mana yang paling favorit, tentu dari jenis instrument (beberapa menyebutnya lagu klasik). Jika teman-teman familiar dengan nama Kitaro, Bond, Vanessa Mae atau Maksim, maka itulah artis-artis kesukaan saya. Dan sebenarnya -tapi ini rahasia, lho- lagu apapun jika dimainkan dengan versi instrument juga pasti akan menarik minat saya. H-hoo...

Bagi saya, musik-musik yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah musik-musik yang begitu imajinatif, dan selain itu kita juga tidak perlu susah-susah untuk menghafalnya (gimana mau hafal, lah liriknya aja gak ada???) Musik dari genre ini jelas berbeda dengan lagu-lagu biasa yang kita bisa mengerti maksud lagu tersebut dari lirik-lirik yang ada. Pada instrument, kita hanya bisa mencoba mereka-reka apa yang ingin disampaikan dengan hanya berbekal judul yang digunakan dan harmonisasi yang ada. Inilah yang saya maksud dengan memancing imajinasi kita.

Mendengarkan musik jenis ini akan lebih baik bila kita menggunakan headset-stereo, karena ada beberapa suara alat musik yang tidak terlalu terdengar bila dimainkan tanpa headset. Dengan penggunaan alat ini, maka suara yang dihasilkan bisa terdengar begitu "kental".

Nah, berikut ini adalah beberapa lagu instrument dari artis favorit saya.


Vanessa Mae | Violin Player

Vanessa Mae


The Blessed Spirits adalah gesekan biola yang paling memikat saya. Butuh waktu yang agak lama untuk menikmati lagu ini karena "klimaks-nya" yang berada cukup jauh dari awal lagu. Susah memang dijelaskan karena saya hanya seorang penikmat dan bukan pengamat musik. Tapi yang menarik dari lagu ini adalah -bila telinga kita jeli- pada pertengahan lagu ini ada disisipkan satu-dua potongan ayat dari Al-Qur'an. H-hee...

Selain itu yang bisa menjadi favorit lainnya misalnya Bolero for Violin and OrchestraContradanza atau Night Flight.

Bond

Bond (Bond Girls)


Awal "berkenalan" dengan musik instrument adalah dari grup ini, tepatnya dari Victory, salah satu lagu yang saya yakin amat familiar di telinga teman-teman. Teman-teman bisa coba untuk download lagu ini dan pasti akan bilang, "Oh, yang ini toh..."

Akan tetapi meski pertama kenal dari Victory, namun justru Wintersun-lah yang memikat saya. Dari judulnya saja kita bisa merasakan materi apa yang dibawa. Imajinatif, barangkali itu saja istilah yang lebih-kurang bisa menggambarkan isi lagu tersebut.

Selain Wintersun, yang patut menjadi pilihan adalah irama yang cukup menghentak dari Fuego. Strange Paradise, atau Midnight Garden juga asik untuk dinikmati.

Maksim | Piano Player

Maksim Mrvica


Cukup lama saya coba searching Blue Baloon versi mp3 dari lagu ini. Dan selama itu saya harus puas mendengarkannya via cassete tape. Padahal ini lagu yang paling keren menurut saya.

Selain itu ada juga Wonderland, Hana's Eyes, dan Child in Paradise.

Kitaro

Kitaro


Kalau kita pernah mendengarkan siaran radio tentang curhatan pemirsa, atau teman-teman suka menampilkan pembacaan puisi di panggung, maka Silk Road adalah instrument yang wajib dipilih sebagai backsound.

Pilihan lain yang bisa digunakan adalah Shimmering Horizon, Caravansary, atau Heaven and Earth. Tapi untuk Kitaro, saya lebih suka Mirage.

***

Tentunya apa yang saya sebut di atas hanyalah sedikit saja di antara musik-musik instrument yang ada. Masih banyak artis-artis lainnya yang saya belum berkesempatan untuk mendengarkannya.


Terakhir, barangkali teman-teman juga mau mencicipi suguhan Cello Ascend dari Kungfu Piano...
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, March 20, 2014

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!