Wednesday, April 16, 2014

ujungkelingking - DUA!


Alhamdulillah, hari ini tanggal 16 April 2014 tepat dua tahun usia Daffa.

Di antara sekian perkembangannya, ada satu yang masih ngganjel buat saya. Yaitu Daffa masih belum bisa mengucapkan degan sempurna kata-kata sederhana (mis. "a-yah", "bo-la", dsb). Sebagai orangtua tentu ada sekelebat kekhawatiran di hati.


Akan tetapi setelah membaca Home Schooling karya Maulia D. Kembara M.Pd., saya menjadi lega. Pasalnya di buku tersebut disebutkan poin-poin apa saja yang seharusnya sudah bisa dilakukan oleh anak pada usia tertentu. Untuk usia 1-2 tahun ada 17 poin parameternya, misalnya mengobrak-abrik laci, keranjang baju, dsb. Dan di antara ke-17 poin itu hanya 1 poin saja yang Daffa belum menguasai dengan sempurna, yaitu menyebutkan nama benda sederhana ("a-yah" cuma diambil "yah"-nya saja, "bo-la" cuma dapat "la"-nya saja).

Minus satu poin ini oleh penulis buku tersebut sudah dimasukkan ke dalam kategori perkembangan memuaskan atau normal.

Satu lagi perkembangan Daffa yang menggembirakan adalah, dia sudah resmi tidak netek ibunya lagi. Proses menyapihnya-pun terbilang cepat. Hanya butuh waktu sekitar seminggu-an saja. Sama seperti kakaknya dulu. Padahal ibunya juga tidak menerapkan langkah yang aneh-aneh. ^_^

Daffa
Hei, ada apa ya di atas sana?
Sebaiknya aku naik agar bisa lihat lebih dekat!


***

Daffa'ul Haq Azka Muhammad
(Pembela kebenaran yang suci dan terpuji)

Ya Allah, pemilik segala keselamatan...

Selamatkan anak-anak kami dengan agama ini.
Jadikanlah anak-anak kami pembela agama-Mu.
Kuatkanlah kaki-kaki mereka.
Dan jangan biarkan mereka tergelincir kepada kehancuran.

Ya Allah, pemilik segala kesehatan...

Berikanlah kepada anak-anak kami kesehatan, yang membuat mereka dapat optimal menjalankan perintah-perintahMu.
Jika harus sakit, maka jadikan rasa sakit itu sebagai pengingat dan penebus dosa-dosa mereka.

Ya Allah, pemilik segala ilmu...

Karuniakanlah kepada anak-anak kami ilmu yang bermanfaat.
Ilmu yang menjadikan mereka semakin berendah diri, bukan angkuh dan keras kepala.
Jadikanlah ilmu itu sebagai pengangkat derajat mereka agar mereka lebih mudah men-syi'arkan agama ini.

Ya Allah, pemilik segala kekayaan...

Anugerahkanlah kekayaan yang berkah kepada anak-anak kami.
Kekayaan yang tidak menjadikan mereka sombong dan lupa diri.
Kekayaan yang menjadikan mereka lebih empati kepada sesamanya.

Ya Allah, pemilik segala yang di langit dan di bumi...

Jadikanlah kami, anak-anak kami, dan orang-orang yang ada di jalan-Mu agar menjadi orang-orang yang senantiasa bersyukur.
Jauhkanlah amal-amal kami dari sifat riya' dan sum'ah, dari sifat ujub dan sombong.

Dan, karuniakanlah kepada kami anak-anak yang shalih-shalihah.

Rabbii hablii mina 's-Shaalihiin... Rabbii hablii mina 's-Shaalihiin... 

*Aamiin...
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, April 16, 2014

Tuesday, April 15, 2014

ujungkelingking - Cara Menghentikan SMS Promo Dari Telkomsel


Kalau sudah berurusan dengan SMS yang satu ini pasti bikin gondok setengah mati. Tengah malam, atau dalam perjalanan ke kantor, ada SMS penting. Buru-buru dibuka, eh, cuma ngasih tahu promo ini-lah, nawarin paket itu-lah. Ah!

SMS Promo
Image: bagi-in.com

Awalnya dibiarin saja. Lah, lama-lama kok semakin ngeselin. Harus segera diberangus nih!

Barangkali banyak diantara teman-teman yang sudah tahu caranya dan berhasil menghentikan SMS gak penting ini. Namun bagi yang belum tahu boleh disimak cara menghentikan SMS promo dari Telkomsel. Kenapa Telkomsel? Ya, karena saya pengguna operator ini. Kalau soal operator lain insya Allah teknisnya sama.

Dari yang sudah saya praktekkan, setidaknya ada 3 cara untuk mengatasi dan memblokir SMS semacam ini. Silahkan dipilih mana yang paling mudah.

Cara pertama: Jangan buka SMS tersebut


Ketika ada SMS masuk, perhatikan siapa pengirimnya. Pada hape-hape tertentu mungkin harus masuk menu inbox dulu. Jika yakin pengirimnya adalah operator yang menawarkan promonya, jangan dibuka. Segera hapus saja.

Karena -katanya- jika kita buka, maka status di komputer mereka akan berbunyi delivered. Ini artinya, di waktu yang lain mereka akan mengirimkan SMS lagi. Jadi untuk mencegah agar status pengiriman tidak delivered, caranya adalah dengan tidak membuka SMS tersebut.

Cara kedua: Pakai fitur SMS Block


Jika kita mengaktifkan fitur ini, maka SMS dari pengirim tertentu secara otomatis akan langsung masuk ke spambox. Pada hape-hape kelas middle-end, fitur SMS Block ini biasanya ada dua opsi, yaitu Block by Address (memblokir nomor tertentu) dan Block by Name (memblokir nama tertentu yang ada pada kontak).

Namun masalahnya, pada hape saya hanya ada pilihan Block by Address. Padahal kita tahu untuk SMS promo seperti itu biasanya tidak akan muncul nomor pengirimnya. Jadi langkah ini tidak bisa saya lakukan.

Cara ketiga: Unreg layanan


Untuk Simpati, kita bisa menekan *116#, setelah itu pilih 'Info & Self Service'. Setelah itu pilih 'Konten Anda', dan pilih 'Berhenti Konten SMS'.

Semoga berhasil.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Tuesday, April 15, 2014

Monday, April 14, 2014

ujungkelingking - Ketika Pemerkosaan Tak Terhindarkan, Berbaring dan Nikmati Saja

Kriminal dan Persepsi Masyarakat
Image: vemale.com

Adalah Barbara Driver, anggota dewan di kota Cheltenham-Inggris, yang membuat pernyataan kontroversial itu. Meski kemudian dia meminta maaf secara terbuka atas pernyataannya tersebut, kata-kata itu tak urung memantik reaksi keras publik di negeri tersebut.

Lain lagi di India. Abu Azmi, seorang politikus di negeri itu melontarkan statement yang tak kalah mengejutkannya. Dia mengatakan bahwa perempuan manapun yang berhubungan badan sebelum menikah -meski itu diperkosa- harus digantung. Sementara seorang kepala partai di negeri yang sama, Mulayam Singh Yadav mengatakan bahwa jika dia terpilih nanti, dia akan menghapus hukuman mati bagi para pemerkosa yang mengulangi kejahatannya. Meski akhirnya ia meralat ucapannya, kritik dan kecaman tetap berdatangan dari politisi lainnya.

Kalau teman-teman ingat, di Indonesia juga pernah muncul pernyataan serupa. Adalah calon Hakim Agung (waktu itu) Daming Sunusi yang melontarkan "guyonan" bahwa pemerkosa dan yang diperkosa pada dasarnya sama-sama menikmatinya. Segera setelah joke-nya yang tidak lucu itu, Daming Sunusi diganjar dengan dicoret dari daftar calon Hakim Agung.

Fenomena yang mengkhawatirkan


Orang bilang, jika terluka karena pedang bisa sembuh dalam beberapa hari. Dan dalam beberapa minggu mungkin bekasnya sudah hilang. Akan tetapi jika terluka karena ucapan, sampai mati akan tetap teringat.

Menjadi fenomena yang mengkhawatirkan karena mereka yang melontarkan pernyataan-pernyataan yang menyakitkan tersebut justru adalah pejabat-pejabat publik, yang notabene suaranya langsung terdengar ke seantero negeri.

Di satu sisi hal ini menunjukkan betapa rusaknya moral pejabat-pejabat itu. Memang tidak semua. Tapi ibarat pepatah "karena nila setitik, rusak susu sebelanga". Setidaknya, kita menjadi tahu bahwa ada "benih-benih" yang tidak beres di tubuh parlemen ini. Jika orang-orang semacam ini tetap berkuasa, bisa dibayangkan kebijakan apa saja yang nanti akan ditelurkannya. Ngeri!

Selain itu, di sisi yang lain, banyaknya pejabat-pejabat yang rendah (kalau tidak mau dibilang rusak) moralnya, berdampak secara langsung terhadap cara berpikir masyarakat. Semakin banyak pernyataan-pernyataan kontroversial yang kita terima, akan semakin berkembang cara berpikir permisif kita.


The banality of evil?


Berita yang berseliweran di sekitar kita -entah melalui media, ataupun mulut ke mulut- kerap membicarakan tentang kriminalitas yang terjadi secara intens. Berita tentang pembunuhan belum selesai, muncul berita tentang perampokan, pemerkosaan, dst. Tindakan-tindakan itu kemudian terbaca sebagai hal yang biasa, karena kita terbiasa mendengarnya. Inilah yang diistilahkan dengan banalitas kejahatan.

Kembali ke hal-hal yang dilakukan oleh seorang pejabat publik.

Dengan ketenaran yang dimilikinya, seorang pejabat publik bisa saja "mendoktrin" masyarakat dengan tingkah ataupun ucapannya. Mendoktrin di sini bisa berarti baik, bisa pula berkonotasi negatif. Tergantung apa yang menjadi subyeknya.

Akan tetapi seperti yang sudah-sudah, hal yang buruk biasanya lebih cepat menular daripada hal-hal baik. Jika kita meletakkan apel busuk dan apel yang masih baik dalam satu kotak, maka dalam sekejab apel yang baik tadi akan ikut menjadi busuk.

Memang, saat sekarang ini kita selalu tanggap bereaksi terhadap pernyataan-pernyataan yang tidak benar. Namun karena seringnya, lama kelamaan kita akan menganggap biasa ucapan-ucapan semacam itu. Dan lalu kita akan menganggap biasa pula tindakan-tindakan itu.

Semoga kali ini saya salah.

_________________

Sumber berita:
  • http://suara.com/news/2014/04/12/091622/pejabat-inggris-ketika-pemerkosaan-tidak-terhindarkan-berbaring-dan-nikmati-saja/
  • http://suara.com/news/2014/04/14/073205/pernyataan-politisi-india-soal-perempuan-dan-pemerkosaan-dikecam/
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, April 14, 2014

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!