Saturday, June 9, 2012

ujungkelingking - Tentu biasa-biasa saja hari ini bagi Anda. Tapi bagi saya berbeda. Kalau saya bertanya kira-kira kenapa, Anda mungkin bisa dengan segera menebaknya.

Yup, hari ini, tepat 28 tahun yang lalu saya dilahirkan.

28 tahun. Sebuah perjalanan yang sangat singkat sepertinya. Namun masih banyak cita-cita yang masih nyangkut di langit. Sebut saja, rumah yang masih ngontrak; masih dengan motor yang keluaran '97; masih dengan pekerjaan dengan gaji yang masih segitu-segitu saja, bahkan seringkali minus tiap bulannya karena besar pasak daripada cagak. Dan masih banyak masih, masih yang lain.

Namun juga bila disadari, sebenarnya masih lebih banyak yang sudah saya raih -atau lebih tepatnya dianugerahkan kepada saya- sampai saat sekarang ini.

28 tahun. Saya sudah dikaruniai seorang istri, yang tenyata sanggup melakukan pekerjaan rumah yang biasanya dikerjakan laki-laki. Seorang istri yang mau menerima keadaan saya, apapun itu. Seorang istri yang, wonderwoman. Yang terakhir ini sih, kata istri saya sendiri. Jgagaga...

28 tahun. Dan saya juga telah dititipi amanah berupa dua orang putra. Yang paling besar berusia 2 tahun, dan yang paling kecil, baru 2 bulan yang lalu lahir. Dua putra yang membanggakan saya -sekaligus- sukses membuat saya susah tidur bila membayangkan beratnya mendidik mereka sampai dewasa nanti.

Tapi itu baru anugerah yang saya sadari, yang kongkret. Belum kenikmatan-kenikmatan lain yang abstrak, absurd, atau apapun istilahnya. Sungguh, bila kita mencoba menghitung-hitung nikmat yang diberikan kepada kita, pastilah tak akan kita sanggup menghitungnya.

28 tahun. Itu artinya, saya sudah menikmati udara gratis selama 28 tahun atau itu setara dengan kurang lebih 245.448 jam. Apa yang sudah saya lakukan selama 28 tahun itu? Tak penting lagi untuk dibahas sepertinya, karena waktu terus berjalan, sebab usia terus berkurang.

Mari coba berandai-andai.

Anggap saja saya diberi umur sampai usia 60 tahun. Itu berarti waktu yang tersisa buat saya adalah 32 tahun atau 280.512 jam.

Jika saya tidur dengan rata-rata 8 jam perharinya, berarti saya telah menghabiskan sepertiga atau 11 tahun (96.426 jam) hanya untuk ngumpulin iler! (Bayangkan sodara!!!)

Lalu bila saya (tetap) bekerja di perusahaan yang sama, yang pada usia 55 tahun harus pensiun, berarti saya akan menghabiskan waktu di belakang meja-di depan komputer selama 9 tahun atau 78.894 jam.

Maka praktis waktu kosong yang benar-benar tersisa buat saya adalah 12 tahun atau sekitar 184.086 jam saja.

Apa yang bisa saya dapatkan selama kurun waktu yang “hanya” 12 tahun itu?

Tidak ada! Bila saya tetap seperti ini saja. Tanpa ada keberanian mengambil resiko, maka apapun yang direncanakan akan berhenti, bahkan sebelum berjalan. Perjalanan satu mil dimulai dari langkah pertama!
Bukankah Allah itu tidak akan mengubah nasib kita, bila kita sendiri tak mau (mencoba) mengubahnya?

Saya (harus) yakin, bahwa bila saya mau melangkah satu langkah untuk berusaha, maka Allah akan memberikan langkah kedua.

Ah, 28 tahun saja terasa singkat. Apalagi yang hanya 12 tahun?

Bismillah...


* hanya sebuah perenungan, mudah-mudahan dapat melecut diri
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, June 09, 2012

Thursday, June 7, 2012

ujungkelingking - Dari buku "Yang Orang Tua Harus Tahu Tentang Vaksinasi Pada Anak", karangan Stephanie Cave dan Deborah Mithchell dengan judul asli "What Your Doctor May Not Tell You About Children's Vaccinations" tahun 2003, dikatakan bahwa vaksin yang kita berikan demi kesehatan anak, justru bisa memberi efek negatif yang tak diinginkan.

Salah satu penyebabnya adalah adanya tambahan zat-zat berbahaya dalam vaksin tersebut. Sebut saja;
  1. Aluminium. Logam ini dikenal sebagai penyebab kejang, alzheimer, kerusakan otak dan dimensia (pikun).
  2. Benzetonium Chlorida. Bahan pengawet ini bahkan belum pernah dievaluasi tentang keamanannya untuk dikonsumsi manusia.
  3. Etilon Glikol. Biasa digunakan sebagai bahan utama produk anti-beku.
  4. Formaldehid (Formalin). Adalah karsinogenik (penyebab kanker), biasa digunakan untuk pengawet mayat, fungisida/insektisida, bahan peledak dan pewarna kain. Bahkan menurut pengarang buku "The Hazard of Immunization", formalin tidak memadai sebagai pembunuh kuman. Maka alih-alih menon-aktifkan kuman, formalin justru menguatkan kuman yang kemudian menginfeksi penggunanya.
  5. Gelatin. Adalah alergen (pemicu kanker), biasanya bahan dasarnya berasal dari babi.
  6. Glutamat. Bahan ini banyak dikenal sebagai penyebab reaksi buruk kesehatan.
  7. Neomisin. Dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang.
  8. Fenol. Biasanya digunakan dalam produksi bahan pewarna non-makanan, plastik, bahan pengawet dan germisida. Pada dosis tertentu bahan ini bisa sangat beracun.
  9. Streptomisin. Penyebab reaksi alergi.
  10. Timerosa (Merkuri). Karena sistem imun tubuh bayi masih belum berkembang secara penuh, maka bayi tidak mempunyai kemampuan untuk melawan serangan benda asing (bakteri, virus, racun lingkungan), termasuk membuang racun dari tubuhnya sehingga zat-zat berbahaya tersebut cenderung menetap di tubuh. Beberapa kerusakan yang diakibatkan oleh keracunan merkuri:
  • Merusak sel otak secara permanen
  • Perubahan suasana hati dan kepribadian (mudah marah dan malu)
  • Masalah penglihatan serius
  • Kecenderungan sulit berkomunikasi
  • Kelemahan otot, tidak adanya koordinasi tubuh yang baik
  • Lemah ingatan
  • Tremor (gemetar)

Berikut ini adalah fakta-fakta yang mungkin tidak Anda ketahui tentang vaksin:
  1. Beberapa vaksin mengandung racun (merkuri, aluminium, formalin)
  2. Tahun 1998, Pemerintah Prancis menghentikan program vaksinasi (Hepatitis B) berbasis sekolah karena kasus multiple-sklerosis dikaitkan dengan vaksin tersebut
  3. Beberapa vaksin dibuat dengan bahan yang berasal dari jaringan manusia dari janin yang telah digugurkan
  4. Kebanyakan negara mewajibkan bahwa saat anak berusia 5 tahun, ia sudah harus menerima 33 dosis dari 10 vaksin
  5. Para dokter hanya melaporkan kurang dari 10% kejadian buruk yang berkaitan dengan vaksinasi atau sesudah vaksinasi

Sumber: http://www.setiabudi.name/archives/359


Wallahu a'lam
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, June 07, 2012

Wednesday, May 30, 2012

ujungkelingking,

Contoh 1
Harta waris Rp 24.000,-. Ahli waris: bapak, ibu dan 2 anak laki-laki. Maka;
Bapak,
1/6 x 24.000
=
4.000

Ibu,
1/6 x 24.000
=
4.000

2 Anak Laki-laki,
ashabah
=
16.000
 (atau 8.000/Anak)

Contoh 2
Harta waris Rp 24.000,-. Ahli waris: istri, ibu, bapak, 2 anak laki-laki. Maka;
Istri,
1/8 x 24.000
=
3.000

Ibu,
1/6 x 24.000
=
4.000

Bapak,
1/6 x 24.000
=
4.000

2 Anak Laki-laki,
ashabah
=
13.000
 (atau 6.500/Anak)

Contoh 3
Harta waris Rp 24.000,-. Ahli waris: bapak, kakek dan anak perempuan. Maka;
Bapak,
1/6 x 24.000
=
4.000
Anak Perempuan,
1/2 x 24.000
=
12.000
Sisanya diberikan kepada bapak sebagai ashabah
Kakek,
mahjub


Contoh 4
Harta waris Rp 15.000,-. Ahli waris: suami, bapak dan ibu. Maka;
Suami,
1/2 x 15.000
=
7.500
Ibu,
1/3 x (15.000 - 7.500)
=
2.500
Bapak,
ashabah




Contoh 5
Harta waris Rp 160.000,-. Ahli waris: kakek, nenek, 2 orang istri. Maka;
2 Istri,
1/4 x 160.000
=
40.000
 (atau 20.000/Istri)
Nenek,
1/3 x (160.000 - 40.000)
=
40.000

Kakek,
ashabah





Contoh untuk kasus 'aul
Harta waris Rp 21.000,-. Ahli waris: suami dan 2 saudari sekandung (perlu diingat bahwa suami mendapat 1/2 bagian, sedang 2 saudari sekandung mendapat 2/3 bagian), maka dengan menyamakan penyebutnya didapat hasil seperti berikut;
  • Suami 1/2 atau 3/6, sedangkan
  • 2 saudari sekandung mendapat 2/3 atau 4/6
Jadi akumulasinya menjadi 7/6. Karena inilah kemudian ditempuh 'aul, yaitu dengan membulatkan angka penyebutnya sehingga jumlahnya menjadi 7/7 ('aul-nya: 1), sehingga bagian menjadi suami 3/7 bukan 3/6, dan bagian  2 saudari sekandung 4/7, bukan 4/6. Maka penghitungannya menjadi;
  •  
Suami,
3/7 x 21.000
=
9.000
  •  
2 Saudari Sekandung,
4/7 x 21.000
=
12.000
 (atau 6.000/Orang)

Contoh untuk kasus rad
Harta waris Rp 6.000,-. Ahli waris: ibu dan seorang anak perempuan. Maka;
  •  
Ibu,
1/6 x 6.000
=
1.000
  •  
Anak Perempuan,
1/2 x 6.000
=
3.000
Dengan penghitungan ini ternyata didapati sisa harta waris Rp 2.000,-. Karena itulah sisa harta ini kemudian dibagi lagi kepada ibu dan anak perempuan, dengan perbandingan 1 : 3 (nilai ini didapat dari perbandingan bagian ibu dan anak perempuan).

1/6 + 1/2 = 1/6 + 3/6 = 4/6, dijadikan 4/4, dengan perbandingan 1 : 3, maka 1/4 untuk ibu dan 3/4 untuk anak perempuan.

Namun dengan catatan, untuk rad ini ada beberapa syarat, yaitu:
  1. Adanya ashabul furudl (selain suami/istri, dikarenakan mereka bukan termasuk kerabat nasabiyah, akan tetapi kerabat sababiyah: sebab perkawinan)
  2. Tidak adanya ashabah
  3. Adanya kelebihan harta waris

***

لا تَدْرُونَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا

"...kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana."
(An-Nisa': 11)

Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, May 30, 2012

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!