ujungkelingking - Di-share dari Google+, oleh Ferry Dwi Purnamansyah. (Dengan perubahan seperlunya)
Anda ingin berangkat ke Tanah Suci? Benar-benar ingin?! Insya Allah inilah kuncinya.
Seorang anak ingin memiliki sepeda. Lantas apa tanggapan ayahnya?
- Pantaskan ilmunya. Maksudnya, belajarlah bersepeda walaupun belum punya sepeda.
- Pantaskan uangnya. Menabunglah. Rutinkan menyisihkan uang tiap minggu atau tiap bulan, meski mungkin tidak pernah cukup untuk membeli sepeda.
Memang, tabungan itu tidak akan pernah cukup. Namun, melihat kesungguhan si anak dalam belajar bersepeda dan menabung, maka ayahnya akan tergugah dan mencukupkan tabungan tersebut.
Begitu pula Anda yang ingin berangkat ke Tanah Suci.
Pantaskan ilmunya
Pelajari buku-buku tentang umrah dan haji, tentang do'a dan amalan-amalannya. Bertanya kepada orang-orang yang pernah kesana. Ikuti pelatihan dan manasik haji. Dan minta brosur atau keterangan dari biro-biro perjalanan haji.
Pantaskan uangnya
Bisa diawali dengan membuka rekening khusus haji dan umrah. Lalu rutinkan menabung, walaupun kecil.
Pantaskan pahalanya
Rasulullah pernah bersabda,
"Barangsiapa yang sholat Shubuh secara berjama'ah (di masjid) lalu ia duduk dan berdzikir kepada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan sholat dua rakaat (sholat Isyraq), maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umrah". Beliau pun bersabda, "Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna." (Tirmidzi: 586)
Perbanyak sedekah, sholat tahajjud dan Dluha, serta amalan-amalan lain. Perlu juga untuk meminta do'a dari orangtua dan suami/istri kita. Selanjutnya biar Allah yang mencukupkan.
Sumber: iqrotegal.blogspot.com |
Bukankah Allah yang menyuruh kita melaksanakan haji? Maka dengan izin-Nya kita pasti akan menginjakkan kaki di Tanah Suci dalam waktu dekat.
Berapa banyak orang yang kaya, muda dan sehat, tapi tidak kesampaian menginjakkan kaki di Tanah Suci? Berapa banyak pula orang yang miskin, tua, cacat dan lemah yang sampai disana? Begitulah, bagi Allah Yang Maha Kuasa, tidak ada yang mustahil bagi-Nya.
nb. ditulis sebagai cara untuk memotivasi diri.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, February 06, 2013