ujungkelingking - Becak Gowes Bermesin, Amankah Untuk Anak?
Alhamdulillah, mudah-mudahan teman-teman semua senantiasa dalam keadaan sehat dan dalam rejeki yang melimpah. Aamiin.
Sebelumnya
saya mohon maaf karena beberapa hari ini, dan (mungkin) beberapa waktu
ke depan saya akan mulai jarang update postingan dan blogwalking ke
tempat teman-teman. Hal ini karena ada hal-hal yang akan saya sampaikan
di kemudian hari. Insya Allah.
***
Teman-teman pernah mendengar istilah becak gowes atau mobil gowes?
Sekitar awal 2013, tren becak gowes mulai booming. Di tempat saya, becak gowes memiliki peminat yang cukup banyak. Bukan saja dari kalangan anak-anak, akan tetapi orang dewasa juga sudah terkena demamnya.
Bagi yang belum tahu, becak gowes ini merupakan hasil modifikasi yang sangat kreatif. Jika biasanya becak yang sering kita temui memiliki 3 buah roda, untuk becak gowes ini ada 4 roda. Dengan dudukan untuk 4 orang dan modifikasi kemudi berbentuk bulat, ada pula yang menyebutnya dengan mobil gowes. Seperti mobil, tapi digowes (dikayuh). Kreasi ini mengingatkan kita pada sepeda tandem yang jauh lebih dulu ada. Hanya bedanya, jika pada sepeda tandem posisi pengayuhnya depan-belakang, pada becak gowes ini posisi pengayuh ada di kanan, kiri, depan dan belakang.
Dan seperti yang saya bilang tadi, peminatnya dari segala usia. Bahkan becak gowes ini memungkinkan kita bisa bercengkerama bersama seluruh anggota keluarga sambil mengayuh berkeliling kompleks. ^_^
Inovasi tiada henti
Ketatnya persaingan di dunia ini menuntut para pembuat becak gowes untuk semakin berinovasi. Modifikasi terbaru dari model ini adalah dengan menambahkannya mesin penggerak (biasanya diambil dari mesin sepeda motor). Praktis tidak ada lagi kayuh-mengayuh. Sudah benar-benar mirip mobil!
Atau kalau di kampung (baca: sawah), kita jadi ingat dengan kendaraan berbahan bakar diesel yang digunakan untuk memisahkan beras dari gabahnya.
Menjadi pertanyaan kecil, dengan "kecanggihan" seperti ini, apakah becak gowes (walaupun seharusnya namanya bukan lagi gowes, karena sudah bermesin) masih cocok disewakan untuk anak-anak?
Semakin high-tech, semakin high-risk
Malam kemarin, saat sedang menunggu istri berbelanja, lewatlah di depan saya sebuah becak gowes bermesin yang dikemudikan anak-anak berusia tanggung.
Waktu itu saya sempat berpikir, aman gak ya?
Namun tak berapa lama, terdengar bunyi yang cukup mengagetkan. Rupanya becak gowes bermesin tersebut menabrak mobil yang sedang diparkir di depan sebuah depot. Bagian belakang mobil yang ditabrak, penyok. Kejadian berikutnya sudah bisa ditebak. Orangtua dari si pengemudi becak gowes bermesin tersebutpun didatangkan untuk mempertanggung jawabkan perbuatan anaknya.
Sayang itu boleh, bijaksana itu harus
Kejadian itu membuat saya teringat dengan kasus putra musisi kondang yang walau masih belia sudah sering mengemudikan mobil di jalan raya.
Kejadian-kejadian ini seharusnya cukup untuk membuat kita (baca: orangtua) bercermin diri. Bahwa rasa sayang kita kepada anak jangan sampai membuat mereka terkena -atau terserempet- bahaya. Yang mendapat getahnya bakal orangtuanya juga.
Kita mungkin tidak bisa membendung kemajuan teknologi atau inovasi. Tapi setidaknya kita memiliki kemampuan untuk menerapkannya secara bijak.
Bismillah,
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, May 05, 2014
Ohh becak gowes itu pakai mesin?? saya baru tahu pak, saya kira cuma di gowes alias dikayuh. Mungkin lebih baik jika disewakan harus ada orang dewasa salah satunya. Kan ada empat duduk, jadi satu harus ada orang dewasa setidaknya bisa mengontrol :)
ReplyDeleteyang penting pake safety Mas, tapi saya rasa man kok :)
ReplyDeleteyg penting nggak dipakai di jalan raya menurut saya aman-aman saja kok mas :)
ReplyDeletedi daerah saya jangankan yang pakai mesin, becak yang masih ontel aja gak ada mas hehehe
ReplyDeleteSelamat malam dan selamat beristirahah Mas Pri
Bener Mas Pri di daerah saya juga ada becak gowes yang pake mesin
ReplyDeleteTapi menurut saya alangkah aman nya teteppake gowes saja, biar
Lebih aman dan tetap menjaga kealamian becak gowes itu
baru tahu ada becak gowes, kalo denger gowesnya sih sering..
ReplyDeleteditempat saya sudah sangat banyak becak model begituan mbak elsa :D
Deletesaya sepakat bang pri, semua itu tinggal yang menggunakan..kalau bisa bijak dan berhati2 insa Allah apapun model becaknya, apapun model teknologinya akan bermanfaat...pun sebaliknya.. Salam hangat dan hormat dari kami :_)
ReplyDeletekalau di tempat saya sih jarang dan hampir bisa di katakan tidak ada yang namanya becak mas.. baik yang manual becak asli maupun yang bermesin.. tapi saya sering lihat di tivi hhehehe...
ReplyDeleterupanya lagi trend juga ya mas, klo disini masih yg gowes
ReplyDeletesaya kira tidak laik jalan dan tidak semestinya berseliweran dijalan raya, karena sangat berbahaya, seperti kejadian diatas
kalau di Lumajang, juga lagi ngetrend becak gowes, tapi no mechine
DeleteSetuju, orang tua harus bijaksana dalam memilihkan mainan untuk anak. Jangan karena alasan sayang apa yang diminta anak langsung dibelikan
ReplyDeletekalau pakai mesin mendingan nggak usah dulu digunakan anak mas,terlalu beresiko
ReplyDeleteyang ndak ada mesinnya aja udah bahaya kok mas, apalagi ada mensinnya malah tinggal tarik gasnya dan kemudia sak enake dewe
ReplyDeletesetuju, jadi orang tua juga harus bijak. jadi kakak buat adik-adik juga harus bijak, kalau anak-anak atau adik-adik terdapat sesuatu yang berbahaya, efeknya kembali lagi kepada yang lebih tua
ReplyDeletebagi sy buat anak2 yg mash dibawah umur klo untuk kendaraan spt itu memang blm aman, apalgi klo sudah melaju ditempat umum .... :)
ReplyDelete@ALL:
ReplyDeleteterima kasih atas semua atensinya. mohon maaf jika tidak bisa balas satu-persatu.
Orang tua memang harus waspada saat anak mengendarai kendaraan bermotor. Ada banyak pertimbangan saat memperbolehkan anak mengendarainya.
ReplyDeletelebih suka becak yang gowes ya
ReplyDeleteElever Media Indonesia