Friday, November 11, 2011

ujungkelingking -

Surat Rasulullah yang dikirimkan kepada Hiraklius,

"Bismillahirrahmanirrahim...

Surat ini dari Muhammad, Rasul Allah, kepada penguasa Bizantium (Heraklius). Kedamaian tercurah pada orang yang mengikuti jalan yang lurus. Sebab itu, sekarang saya mengajak Anda memeluk Islam. Memeluk Islamlah dan Anda menjadi selamat dari siksa Allah. Memeluk Islamlah dan Allah akan menganugerahi Anda pahala berlipat, akan tetapi kalau Anda menolak, maka Anda akan bertanggung jawab akan dosa orang-orang yang Anda pimpin.

...

Hai Ahli Kitab! Mari kita datang pada persamaan antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah sesuatu selain Allah, dan kita tidak mempersekutukan Allah dengan apapun, juga kita tidak mengangkat di antara kita sebagai Tuhan selain Allah. Kemudian jika mereka berpaling, maka katakan, persaksikanlah bahwa kami adalah Muslim"

Surat Rasulullah yang dikirimkan kepada Raja Khosrau II (Penguasa Persia),

"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Dari Muhammad utusan Allah untuk Khosrau, penguasa Persia yang agung. Salam bagi orang yang mengikuti petunjuk, beriman kepada Allah dan RasulNya, dan bagi orang yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah, Esa, tidak ada sekutu bagiNya, dan bagi yang bersaksi bahwa Muhammad itu hambaNya dan utusanNya.

Aku mengajakmu kepada panggilan Allah. Sesungguhnya aku adalah utusan Allah bagi seluruh manusia supaya aku memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir. Peluklah agama Islam maka kamu akan selamat. Jika kamu menolak maka kamu akan menanggung dosa orang-orang Majusi."

Surat Rasulullah yang dikirimkan kepada Al-Muqawwis (Penguasa Mesir),

 "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Dari Muhammad bin Abdullah utusan Allah, untuk Al-Muqawwis penguasa Mesir yang agung. Salam bagi siapa yang mengikuti petunjuk. Selain daripada itu, aku mengajakmu kepada panggilan Allah. Peluklah agama Islam maka kamu akan selamat dan Allah akan memberikan bagimu pahala dua kali. Jika kamu berpaling maka kamu akan menanggung dosa penduduk Mesir."
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, November 11, 2011

Monday, October 31, 2011

ujungkelingking - Ibrahim alaihisalam adalah salah seorang nabi yang terkenal kedermawanannya. Bahkan dikisahkan, setiap hari Ibrahim mengajak tetangga atau orang yang ditemui di jalan untuk makan bersama keluarganya. Ihwal tentang kedermawanan Ibrahim alaihisalam tak luput membuat orang-orang di sekitarnya terkagum-kagum. Seseorang pernah menanyakan hal tersebut kepadanya. Jawab Ibrahim, bahwa hal itu dilakukannya karena sangat cintanya kepada Allah, Sang Pemberi Rizqi. Bahkan, terucap oleh Ibrahim seandainya Allah subhanahu wa ta'ala berkenan mengaruniakan kepadanya seorang anak, dan anak tersebut harus dikorbankan maka Ibrahim akan melakukannya. Waktu itu Ibrahim alaihisalam belum memiliki anak.

Nah, ucapan Ibrahim ini rupanya direspon oleh Allah. Istri Ibrahim akhirnya mengandung seorang anak yang kemudian diberi nama Ismail yang kelak akan melanjutkan tugas ayahnya. Kemudian datanglah perintah Allah untuk menyembelih Ismail, putra satu-satunya yang diharap-harapkannya sejak dahulu.

Meski akhirnya keduanya lulus dari ujian Allah dan kejadian itu menjadi cikal-bakal pelaksanaan ibadah Qurban, tapi yang lebih penting dicatat dalam peristiwa ini adalah, bagaimana kita pandai-pandai menjaga lisan. Jangan sampai kita pada akhirnya "termakan omongan sendiri". Memang kebetulan kisah di atas terjadi pada seorang nabi yang memiliki ketinggian sifat lebih dari manusia biasa macam kita, lalu bagaimana kalau hal yang sama terjadi pada kita? Sanggupkah kita? Alih-alih mentaati perintah, jangan-jangan kita malah lebih memilih lari dari melaksanakannya.

Mungkin karena itulah Rasulullah shallallahu alaihi wa salaam mengajarkan kepada kita untuk "berbicara yang baik, atau diam".

Bismillah
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, October 31, 2011

Monday, October 24, 2011

ujungkelingking - Sabtu kemarin, saya dan istri membawa putra kami untuk periksa ke rumah sakit. Tidak sakit sebenarnya, cuma butuh vitamin dan suplemen untuk menunjang aktivitasnya yang cukup berlebih.

Kami datang ke rumah sakit jam 17.30 WIB, sedangkan jadwal dokternya jam 18.00 WIB. Biar tidak terlalu lama nunggu, pikir saya. Setelah melakukan pendaftaran, kami diberi nomor antrian, 39. Wah, jauh juga, kata istri saya. Saya pun menghitung-hitung, bila satu orang dilayani sampai 5 menit, berarti butuh waktu 3 jam-an baru sampai ke nomor antrian saya. Saya tidak punya waktu sebanyak itu, sebab satu setengah jam lagi saya harus menghadiri rapat bapak-bapak di kompleks tempat saya tinggal, sedangkan perjalanan pulang butuh waktu kurang-lebih setengah jam. Tapi agar tidak membuat resah istri, akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti rapat tersebut.

Tak lama, suster jaga kemudian memanggil nama anak kami. Saya heran, lho kok sudah dipanggil? Padahal sebelum kami datang sudah ada beberapa orang tua membawa anak-anak mereka.

“Pak, nanti kalau ada orang tanya bapak nomor antrian berapa, dijawab saja nggak tau atau lupa.” kata suster itu kemudian.

Saya bingung, “Lho, kenapa bu?”

“Soalnya mereka-mereka itu sudah daftar sejak tadi pagi, terus pulang. Kalau bapak bilang nomornya bapak, pasti nanti diserobot terus.”

Olala… saya baru ngeh.

Memang tidak fair kalau saya yang datang sejak tadi dan langsung antri, diserobot dengan seenaknya oleh orang yang baru datang karena sudah daftar tadi pagi.

Menurut Anda bagaimana?
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, October 24, 2011

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!