ujungkelingking -

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الأمِّيِّينَ رَسُولا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ مُبِينٍ

Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka... [Al-Jumu'ah: 2]

Masih di surah yang sama, langkah berikutnya yang harus dilakukan seorang penyampai kebenaran setelah memperkenalkan ayat yang berefek pada menimbulkan tahu adalah 'menyucikan (hati) mereka'. Maksudnya adalah membersihkan hati dari prasangka buruk terhadap Dzat yang menurunkan perintah/larangan.

Ketika hati seseorang bersih dari prasangka buruk, maka langkah kedua ini berdampak pada timbulnya kemauan. Hati tergerak -dalam kasus ini- untuk menjauhi khamr karena sebelumnya (pada langkah yang pertama) mereka telah dikenalkan bahwa khamr memiliki mudharat yang lebih besar.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَقْرَبُوا الصَّلاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَى حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sholat sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan... [An-Nisa': 43]

Sebelum pengharaman khamr, ada seorang shahabat yang minum khamr sebelum mengimami sholat sehingga shahabat tersebut salah dalam membaca surah. Kemudian diturunkanlah ayat ini.

Dengan turunnya ayat ini secara otomatis jarak para shahabat dengan khamr semakin jauh, karena setiap akan sholat mereka tidak menyentuhnya.


Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, October 24, 2013

0 comments:

Post a Comment

Komentar Anda tidak dimoderasi.
Namun, Admin berhak menghapus komentar yang dianggap tidak etis.

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!