Monday, January 27, 2014

ujungkelingking - Arti Kata "Pematusan"


Ketika dalam perjalanan berangkat ke kantor pagi ini, saya melewati proyek rumah pompa oleh Pemkot. Dalam papan petunjuknya tertulis begini,

DPU BINA MARGA DAN PEMATUSAN
KOTA SURABAYA

Dalam kalimat tersebut, hanya kata yang saya cetak tebal yang saya belum mengerti artinya. H-hee, mungkin ini karena saya yang memang gak gaul sama bahasa sendiri.

Apa arti dari kata pematusan? Sebab saat saya cek pada Kamus Besar Bahasa Indonesia versi digital yang saya punya, pematusan atau yang diambil dari kata dasar patus tidak ditemukan dalam kamus tersebut.

Akhirnya saya berpikir, jika sebuah kosa kata dalam bahasa Indonesia tidak ditemukan dalam kamus bahasa Indonesia, mungkin kita bisa mencari artinya dari istilah dalam bahasa Inggris. Toh banyak pula kata dalam bahasa Indonesia yang kita malah lebih paham artinya melalui bahasa Inggris. Misalnya saja kata upload, chatting, software, drive thru, dsb.

Maka saya pun langsung membuka kedua kamus andalan saya, dan apa arti dari kata "pematusan" pun akhirnya ketemu!

Jreng, jreng...!!!
 

"Patus" artinya saluran (air) | Dok. pribadi

  1. Kata patus tidak ditemukan dalam Kamus Bahasa Indonesia
  2. Bila diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, kata patus berarti drain
  3. Kata drain bila dialih-bahasakan lagi ke dalam bahasa Indonesia berarti saluran
Jadi arti dari kata pematusan adalah pembuatan saluran untuk air.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, January 27, 2014

Friday, January 24, 2014

ujungkelingking - One Minute Awareness, Sebuah Titik Balik Kehidupan


Saya mendengar istilah One Minute Awareness (OMA) ini dari sebuah acara di TVRI yang dipandu oleh Ust. Felix dan Oki Setiana. Adalah Ust. Nanang Qosim Yusuf -atau yang lebih dikenal dengan Ust. Naqoy- bintang tamu dalam acara tersebut yang memperkenalkan istilah ini.

One minute awareness adalah sebuah saat (atau sebuah kejadian) yang menggugah kesadaran kita, yang pada akhirnya menjadi titik balik dari perjalanan kehidupan kita.

OMA pada setiap orang tentu berbeda-beda kejadiannya. Ada yang karena -misalnya- sering dihina oleh atasannya sehingga memunculkan kesadaran dari dirinya untuk berwirausaha. Maka dia keluar dari pekerjaannya dan akhirnya menjadi seorang entrepreneur sukses. Ada pula yang karena bertemu dengan seseorang dalam sebuah kejadian yang kemudian menginspirasinya untuk melakukan sesuatu. Dan ada banyak lagi peristiwa-peristiwa yang mampu mengubah perjalanan hidup seseorang.

Namun, tidak semua peristiwa-peristiwa tersebut mampu menggugah kesadaran seseorang. Seperti kita tahu bahwa HATI itu terbagi menjadi 4 macam: Shadr (kita biasa mengartikannya dada); Qalb (hati, yang mudah berbolak-balik); Fu'ad (hati yang memiliki kecenderungan yang kuat), dan; Lub (nurani, atau lubuk hati).

Nah, pada OMA yang disentil adalah Lub-nya. Lubuk hati terdalamnya. Jadi wajar jika kemudian ini mampu mengubah pola berpikir seseorang. Pada orang yang tidak mudah tergugah, ada kemungkinan Lub ini tertutup dari cahaya. Istilah agama menyebutnya dhulmani (lawan dari nurani).

Lalu bagaimana agar One Minute Awareness ini bisa mengubah perjalanan hidup kita?

Sebagaimana kita tahu bahwa secara kualitas, HATI itu ada 3:
  • Qalbun mayyit (hati yang mati), kalau sudah begini ada kejadian menggugah model apapun, hatinya sudah tidak mungkin tergetar.
  • Qalbun mariid (hati yang sakit), mungkin pada suatu waktu ia tergugah, namun di lain waktu kumat lagi.
  • Qalbun saliim (hati yang selamat/damai), jenis inilah yang mudah mendapatkan one minute awareness.
Dan untuk bisa mendapatkan qalbun saliim ini, Ust. Naqoy merumuskan caranya dalam 3S:

S yang pertama: Sikap tubuh yang baik


Kita sadari atau tidak, bila ada masalah yang menimpa kita maka sikap tubuh kita akan berubah. Kita menjadi murung, tidak mau bergaul dengan orang lain, menjauh dari masyarakat, dsb. Sikap tubuh seperti inilah yang harus kita ubah.

Coba rasakan, seandainya kita punya masalah dan sikap kita seperti apa yang saya sebut di atas, apa komentar orang lain? Mereka akan mengatakan, "Si anu kok wajahnya sumpek banget ya? Kayaknya lagi banyak masalah deh!"

Mereka menyebut kita "lagi banyak masalah", padahal mungkin saja masalah kita cuma satu itu tok. Dan jangan lupa, ucapan orang lain itu merupakan doa bagi kita. 

Berbeda jika kita menerapkan sikap tubuh yang baik dalam setiap keadaan. Jika kita selalu menampilkan wajah ceria, sumringah, suka menebar sapa maka orang lain akan berpendapat lain. "Wah, kamu hidupnya enak ya, gak pernah punya masalah."

Jika ucapan mereka bisa menjadi doa bagi kita, bayangkan kedahsyatan dampaknya jika setiap orang yang kita temui mengucapkan hal yang sama.

S yang kedua: Sedekah


Saya sudah pernah menulis tentang sedekah ini. Anda bisa membacanya di blog ini -jika berkenan- dengan mengetikkan keyword "sedekah".

S yang ketiga: Selalu syukur


Yang terakhir ini barangkali yang belum pernah saya lakukan, bersyukur dalam setiap doa kita. Jadi ketika kita berdoa jangan melulu meminta sesuatu. Meski kita diharuskan hanya meminta kepada-Nya, tapi jangan lupa janji-Nya bahwa Dia akan menambah nikmatnya jika kita bersyukur atas apa yang sudah kita peroleh.

Sebelum meminta sesuatu ucapkanlah, misalnya, terima kasih atas anugerah kesehatan yang telah kita terima. Atas anugerah berupa anak dan istri yang shalih-shalihah. Terima kasih atas rejeki yang sudah kita terima, atas keselamatan, dsb. Istilah yang lebih populer adalah afirmasi.

Dan jika ketiganya sudah menjadi kebiasaan dalam hidup kita, maka hati kita akan menjadi qalbun saliim. Sehingga kita diharapkan mendapat berkah berupa sentilan nurani, One Minute Awareness. Dan tinggal menunggu waktu saja titik balik ini mengubah hidup Anda secara drastis!

***

Ya Allah, terima kasih atas rejeki yang Engkau berikan hari ini.
Terima kasih atas rejeki yang akan kami terima hari ini.
Terima kasih atas nikmat berupa sehat yang Engkau anugerahkan kepada keluarga kami.
Terima kasih atas nikmat berupa nyenyaknya tidur kami semalam, sehingga pagi ini kami bisa beraktifitas dengan baik.
Ya Allah, terima kasih atas penjagaan-Mu sehingga saya selalu selamat ketika berangkat dan pulang dari bekerja, dan ketika kami bepergian.

Ya Allah, terima kasih atas anugerah-Mu berupa kehidupan yang mudah, istri yang pengertian, anak-anak yang penurut, lingkungan yang aman dan tetangga yang baik.

Ya Allah terima kasih atas semua nikmat yang tak mungkin saya sebutkan satu-persatu di sini.
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Engkau.

***
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, January 24, 2014

Wednesday, January 22, 2014

ujungkelingking - Kesalahan Istilah dalam Bahasa Indonesia


Bukannya saya sok idealis dengan penggunaan istilah-istilah yang benar. Namun istilah yang salah bisa menyebabkan salah paham dan salah pemikiran. Ada beberapa kesalahan istilah dalam bahasa kita yang menarik untuk diketahui, agar nantinya tidak terjadi pergeseran arti.

Berikut ini adalah istilah-istilah tersebut (nanti rekan-rekan bisa menambahkan yang lainnya di kolom komentar):

Acuh


Coba simak, di antara kedua kalimat ini manakah yang benar dalam penggunaan kata "acuh"?

(a) Seorang anak yang baik hendaknya selalu mengacuhkan nasehat orangtua
(b) Jangan suka mengacuhkan nasehat yang baik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata "acuh" adalah peduli (memperdulikan) atau mengindahkan. Jadi penggunaan kata "acuh" dalam contoh kalimat (b) di atas adalah salah karena kata "acuh" dalam kalimat tersebut diartikan "tidak peduli".

Absen


Absen (absent, Ing.) berarti tidak masuk atau tidak hadir. Namun, kata "absen" ini seringkali digunakan untuk menyebutkan kehadiran. Misalnya saja, kita menggunakan istilah Kartu Absen atau Buku Absen untuk menunjukkan daftar hadir seseorang.

Mengacu dari arti sebenarnya, sebaiknya penggunaan istilah Kartu/Buku Absen diganti menjadi Kartu/Buku Presensi (present = hadir).

Dirgahayu


Untuk yang ini bisa dibaca di sini. 

Rumah Sakit


Dalam kamus bahasa Indonesia, penyebutan ini sudah benar. Istilah 'rumah sakit' berarti gedung atau bangunan tempat merawat orang yang sakit.

Namun secara pribadi saya merasa ada kesalahan peng-istilahan di sini. Istilah 'Rumah Sakit' mengindikasikan penyebutan yang negatif. Akan lebih baik jika seandainya istilah ini diganti dengan 'Rumah Sehat'. Toh kita juga menyebut -misalnya- Balai Pengobatan, atau Klinik Kesehatan, atau Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk mengistilahkan tempat yang maksudnya sama.

Tukang Sampah


Yang ini hampir sama dengan poin sebelumnya. Hanya saja, istilah ini hanya ada di masyarakat saja. Bahasa Indonesia sudah benar dengan menyebutnya 'Petugas Kebersihan', namun kita malah menyebutnya 'Tukang Sampah'.

Diambil dari GooglePlus

Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, January 22, 2014

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!