ujungkelingking - One Minute Awareness, Sebuah Titik Balik Kehidupan
Saya mendengar istilah
One Minute Awareness (OMA) ini dari sebuah acara di TVRI yang dipandu oleh Ust. Felix dan Oki Setiana. Adalah Ust. Nanang Qosim Yusuf -atau yang lebih dikenal dengan Ust. Naqoy- bintang tamu dalam acara tersebut yang memperkenalkan istilah ini.
One minute awareness adalah sebuah saat (atau sebuah kejadian) yang menggugah kesadaran kita, yang pada akhirnya menjadi titik balik dari perjalanan kehidupan kita.
OMA pada setiap orang tentu berbeda-beda kejadiannya. Ada yang karena -misalnya- sering dihina oleh atasannya sehingga memunculkan kesadaran dari dirinya untuk berwirausaha. Maka dia keluar dari pekerjaannya dan akhirnya menjadi seorang entrepreneur sukses. Ada pula yang karena bertemu dengan seseorang dalam sebuah kejadian yang kemudian menginspirasinya untuk melakukan sesuatu. Dan ada banyak lagi peristiwa-peristiwa yang mampu mengubah perjalanan hidup seseorang.
Namun, tidak semua peristiwa-peristiwa tersebut mampu menggugah kesadaran seseorang. Seperti kita tahu bahwa HATI itu terbagi menjadi 4 macam: Shadr (kita biasa mengartikannya dada); Qalb (hati, yang mudah berbolak-balik); Fu'ad (hati yang memiliki kecenderungan yang kuat), dan; Lub (nurani, atau lubuk hati).
Nah, pada OMA yang disentil adalah Lub-nya. Lubuk hati terdalamnya. Jadi wajar jika kemudian ini mampu mengubah pola berpikir seseorang. Pada orang yang tidak mudah tergugah, ada kemungkinan Lub ini tertutup dari cahaya. Istilah agama menyebutnya dhulmani (lawan dari nurani).
Lalu bagaimana agar One Minute Awareness ini bisa mengubah perjalanan hidup kita?
Sebagaimana kita tahu bahwa secara kualitas, HATI itu ada 3:
- Qalbun mayyit (hati yang mati), kalau sudah begini ada kejadian menggugah model apapun, hatinya sudah tidak mungkin tergetar.
- Qalbun mariid (hati yang sakit), mungkin pada suatu waktu ia tergugah, namun di lain waktu kumat lagi.
- Qalbun saliim (hati yang selamat/damai), jenis inilah yang mudah mendapatkan one minute awareness.
Dan untuk bisa mendapatkan qalbun saliim ini, Ust. Naqoy merumuskan caranya dalam 3S:
S yang pertama: Sikap tubuh yang baik
Kita sadari atau tidak, bila ada masalah yang menimpa kita maka sikap tubuh kita akan berubah. Kita menjadi murung, tidak mau bergaul dengan orang lain, menjauh dari masyarakat, dsb. Sikap tubuh seperti inilah yang harus kita ubah.
Coba rasakan, seandainya kita punya masalah dan sikap kita seperti apa yang saya sebut di atas, apa komentar orang lain? Mereka akan mengatakan, "Si anu kok wajahnya sumpek banget ya? Kayaknya lagi banyak masalah deh!"
Mereka menyebut kita "lagi banyak masalah", padahal mungkin saja masalah kita cuma satu itu tok. Dan jangan lupa, ucapan orang lain itu merupakan doa bagi kita.
Berbeda jika kita menerapkan sikap tubuh yang baik dalam setiap keadaan. Jika kita selalu menampilkan wajah ceria, sumringah, suka menebar sapa maka orang lain akan berpendapat lain. "Wah, kamu hidupnya enak ya, gak pernah punya masalah."
Jika ucapan mereka bisa menjadi doa bagi kita, bayangkan kedahsyatan dampaknya jika setiap orang yang kita temui mengucapkan hal yang sama.
S yang kedua: Sedekah
Saya sudah pernah menulis tentang sedekah ini. Anda bisa membacanya di blog ini -jika berkenan- dengan mengetikkan keyword "sedekah".
S yang ketiga: Selalu syukur
Yang terakhir ini barangkali yang belum pernah saya lakukan, bersyukur dalam setiap doa kita. Jadi ketika kita berdoa jangan melulu meminta sesuatu. Meski kita diharuskan hanya meminta kepada-Nya, tapi jangan lupa janji-Nya bahwa Dia akan menambah nikmatnya jika kita bersyukur atas apa yang sudah kita peroleh.
Sebelum meminta sesuatu ucapkanlah, misalnya, terima kasih atas anugerah kesehatan yang telah kita terima. Atas anugerah berupa anak dan istri yang shalih-shalihah. Terima kasih atas rejeki yang sudah kita terima, atas keselamatan, dsb. Istilah yang lebih populer adalah afirmasi.
Dan jika ketiganya sudah menjadi kebiasaan dalam hidup kita, maka hati kita akan menjadi
qalbun saliim. Sehingga kita diharapkan mendapat berkah berupa sentilan nurani, One Minute Awareness. Dan tinggal menunggu waktu saja titik balik ini mengubah hidup Anda secara drastis!
***
Ya Allah, terima kasih atas rejeki yang Engkau berikan hari ini.
Terima kasih atas rejeki yang akan kami terima hari ini.
Terima kasih atas nikmat berupa sehat yang Engkau anugerahkan kepada keluarga kami.
Terima kasih atas nikmat berupa nyenyaknya tidur kami semalam, sehingga pagi ini kami bisa beraktifitas dengan baik.
Ya Allah, terima kasih atas penjagaan-Mu sehingga saya selalu selamat ketika berangkat dan pulang dari bekerja, dan ketika kami bepergian.
Ya Allah, terima kasih atas anugerah-Mu berupa kehidupan yang mudah, istri yang pengertian, anak-anak yang penurut, lingkungan yang aman dan tetangga yang baik.
Ya Allah terima kasih atas semua nikmat yang tak mungkin saya sebutkan satu-persatu di sini.
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Engkau.
***
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at
Friday, January 24, 2014