ujungkelingking - Kesalahan Istilah dalam Bahasa Indonesia
Bukannya saya sok idealis dengan penggunaan istilah-istilah yang benar. Namun istilah yang salah bisa menyebabkan salah paham dan salah pemikiran. Ada beberapa kesalahan istilah dalam bahasa kita yang menarik untuk diketahui, agar nantinya tidak terjadi pergeseran arti.
Berikut ini adalah istilah-istilah tersebut (nanti rekan-rekan bisa menambahkan yang lainnya di kolom komentar):
Acuh
Coba simak, di antara kedua kalimat ini manakah yang benar dalam penggunaan kata "acuh"?
(a) Seorang anak yang baik hendaknya selalu mengacuhkan nasehat orangtua(b) Jangan suka mengacuhkan nasehat yang baik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata "acuh" adalah peduli (memperdulikan) atau mengindahkan. Jadi penggunaan kata "acuh" dalam contoh kalimat (b) di atas adalah salah karena kata "acuh" dalam kalimat tersebut diartikan "tidak peduli".
Absen
Absen (absent, Ing.) berarti tidak masuk atau tidak hadir. Namun, kata "absen" ini seringkali digunakan untuk menyebutkan kehadiran. Misalnya saja, kita menggunakan istilah Kartu Absen atau Buku Absen untuk menunjukkan daftar hadir seseorang.
Mengacu dari arti sebenarnya, sebaiknya penggunaan istilah Kartu/Buku Absen diganti menjadi Kartu/Buku Presensi (present = hadir).
Untuk yang ini bisa dibaca di sini.
Dirgahayu
Untuk yang ini bisa dibaca di sini.
Rumah Sakit
Dalam kamus bahasa Indonesia, penyebutan ini sudah benar. Istilah 'rumah sakit' berarti gedung atau bangunan tempat merawat orang yang sakit.
Namun secara pribadi saya merasa ada kesalahan peng-istilahan di sini. Istilah 'Rumah Sakit' mengindikasikan penyebutan yang negatif. Akan lebih baik jika seandainya istilah ini diganti dengan 'Rumah Sehat'. Toh kita juga menyebut -misalnya- Balai Pengobatan, atau Klinik Kesehatan, atau Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk mengistilahkan tempat yang maksudnya sama.
Tukang Sampah
Yang ini hampir sama dengan poin sebelumnya. Hanya saja, istilah ini hanya ada di masyarakat saja. Bahasa Indonesia sudah benar dengan menyebutnya 'Petugas Kebersihan', namun kita malah menyebutnya 'Tukang Sampah'.
Diambil dari GooglePlus |
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, January 22, 2014