ujungkelingking - Rekan-rekan blogger mungkin familiar dengan judul yang saya pakai. Judul artikel ini agak mirip dengan judul dari artikelnya mbak Khusna, hanya binatangnya yang berbeda. Sengaja memilih judul yang mirip agar dibaca, h-haaa…
***
Sabtu ini waktunya saya untuk mengerjakan rekap bank keluar. Hal itu berarti saya harus menge-print rekening koran untuk beberapa bank yang dimiliki oleh perusahaan.
Printer sudah saya hidupkan. Saya pun mulai menge-print lembaran pertama. Namun setelah menunggu beberapa saat tidak terjadi apa-apa. Saya matikan printer, lalu menghidupkannya lagi. Printer normal. Saya coba print lagi, muncul pesan yang artinya bahwa kabel USB printer tidak tersambung. Saya periksa kabel itu, ternyata…
Beberapa ruas kabel hampir putus. Saya bisa pastikan itu adalah bekas gigitan tikus. Sesekali terlihat percikan listrik. Segera saya cabut kabel tersebut, lalu laporan ke bagian IT di pabrik.
Memang keberadaan binatang pengerat yang satu ini sudah mulai terasa sejak beberapa bulan yang lalu. Beberapa teman juga mengaku pernah melihat penampakan binatang ini. Jika dilihat dari kotoran jejak yang ditinggalkannya plus kesaksian dari orang-orang tersebut, binatang ini berukuran cukup besar. Lucu juga, di gedung setinggi 20 lantai ada binatang segede itu. Dari yang saya tahu, binatang ini termasuk jenis yang hidup berkoloni. Artinya, jika di suatu tempat terlihat seekor saja, maka teman-temannya yang lain juga pasti ada di sekitar situ.
Pihak pengelola gedung sudah pernah mencoba menangkap tikus itu menggunakan lem. Selain sebagai binatang malam (nocturnal), tikus juga binatang yang neophobia (mudah curiga terhadap hal-hal yang baru). Karena itu sejak hari pertama perangkap lem itu dipasang sampai beberapa hari kemudian tidak ada seekor tikus pun yang terjebak. Baru sekitar seminggu-an setelah itu seekor tikus terjebak, itupun yang berukuran kecil.
Untuk kali ini, perangkap tikus-nya dipasang di 5 titik di dalam ruangan kerja kami. Mengenai hasilnya, kita tunggu saja beberapa hari ke depan.
Dasar kau, tikus kantor! (ilustrasi: pixabay.com) |
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, November 09, 2013