Monday, February 11, 2013

ujungkelingking - Jika kita tertarik dengan dunia tulis-menulis, tentunya ada keinginan untuk menjadi penulis yang produktif, menjadi penulis yang idenya terus mengalir setiap waktu. Tapi bagaimana cara menulis yang produktif itu?

Setelah pada postingan sebelumnya saya menulis tentang 2 Cara Sederhana Untuk Mendapatkan Ide Menulis, kali ini saya coba untuk berbagi tentang kiat-kiat agar bisa menghasilkan tulisan yang produktif.

Produktif, dalam hal ini saya mengartikannya sebagai kontinuitas atau kesinambungan. Sebab bisa saja seseorang dalam sehari mampu menulis 10 postingan, namun kemudian kosong -tak ada tulisan- selama seminggu. Ini bukan produktif dalam persepsi saya.

Yang sering terjadi adalah, kita memiliki ide untuk sebuah tulisan namun kesulitan untuk memulainya. Ini adalah salah satu sebab berkurangnya produktifitas kita dalam menulis, karena kesulitan dalam memulai bisa menyebabkan 'kebuntuan' dan pada akhirnya menjadi penyakit kronis penulis yaitu, malas.

Nah, ada 4 tahapan untuk mengatasi hal tersebut di atas, yaitu: fishing - pending - running - stilling.

1. Fishing

Maksudnya adalah 'memancing kata'. Menggunakan kata-kata pancingan efektif untuk memancing kata-kata berikutnya. Tulis saja kata atau kalimat apapun -terserah- dan biarkan mengalir, bahkan jika tema yang diangkat menjadi berbelok 90 derajat. Tanpa disadari kita sudah punya satu paragraf tulisan!

Nanti, setelah tulisan sudah cukup utuh, kata-kata atau kalimat pancingan itu bisa dibuang.

2. Pending

Menunda judul. Benar, mikir judul belakangan saja. Hal itu dimaksudkan agar kita tidak terkekang oleh judul. Mengakhirkan judul berarti 'membebaskan diri' dalam menentukan arah tulisan.

3. Running

Maksudnya, jika terdapat kesalahan tulis atau eja, abaikan dahulu. Nanti setelah tulisan jadi, kesalahan-kesalahan tersebut bisa diperbaiki. Kembali untuk mengedit tulisan ketika ide sedang mengalir bisa menghambat atau bahkan membuyarkan ide tersebut.

4. Stilling

Setelah menyelesaikan tulisan, tinggalkan dahulu, endapkan. Lakukan pekerjaan lain yang menyenangkan, atau beristirahat. Nanti, ketika pikiran sudah fresh dan rileks kita bisa mulai untuk mengedit tulisan kita.

Setelah itu, silahkan di posting.

Selamat berproduktif!
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, February 11, 2013

Wednesday, February 6, 2013

ujungkelingking - Di-share dari Google+, oleh Ferry Dwi Purnamansyah. (Dengan perubahan seperlunya)

Anda ingin berangkat ke Tanah Suci? Benar-benar ingin?! Insya Allah inilah kuncinya.

Seorang anak ingin memiliki sepeda. Lantas apa tanggapan ayahnya?
  • Pantaskan ilmunya. Maksudnya, belajarlah bersepeda walaupun belum punya sepeda.
  • Pantaskan uangnya. Menabunglah. Rutinkan menyisihkan uang tiap minggu atau tiap bulan, meski mungkin tidak pernah cukup untuk membeli sepeda.
Memang, tabungan itu tidak akan pernah cukup. Namun, melihat kesungguhan si anak dalam belajar bersepeda dan menabung, maka ayahnya akan tergugah dan mencukupkan tabungan tersebut.

Begitu pula Anda yang ingin berangkat ke Tanah Suci.

Pantaskan ilmunya

Pelajari buku-buku tentang umrah dan haji, tentang do'a dan amalan-amalannya. Bertanya kepada orang-orang yang pernah kesana. Ikuti pelatihan dan manasik haji. Dan minta brosur atau keterangan dari biro-biro perjalanan haji.

Pantaskan uangnya

Bisa diawali dengan membuka rekening khusus haji dan umrah. Lalu rutinkan menabung, walaupun kecil.

Pantaskan pahalanya

Rasulullah pernah bersabda,
"Barangsiapa yang sholat Shubuh secara berjama'ah (di masjid) lalu ia duduk dan berdzikir kepada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan sholat dua rakaat (sholat Isyraq), maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umrah". Beliau pun bersabda, "Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna." (Tirmidzi: 586)

Perbanyak sedekah, sholat tahajjud dan Dluha, serta amalan-amalan lain. Perlu juga untuk meminta do'a dari orangtua dan suami/istri kita. Selanjutnya biar Allah yang mencukupkan.

Sumber: iqrotegal.blogspot.com

Bukankah Allah yang menyuruh kita melaksanakan haji? Maka dengan izin-Nya kita pasti akan menginjakkan kaki di Tanah Suci dalam waktu dekat.

Berapa banyak orang yang kaya, muda dan sehat, tapi tidak kesampaian menginjakkan kaki di Tanah Suci? Berapa banyak pula orang yang miskin, tua, cacat dan lemah yang sampai disana? Begitulah, bagi Allah Yang Maha Kuasa, tidak ada yang mustahil bagi-Nya.


nb. ditulis sebagai cara untuk memotivasi diri.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, February 06, 2013
ujungkelingking - Islam mengajarkan agar kita selalu memperbanyak sedekah. Namun ada beberapa orang yang ragu-ragu terhadap sedekahnya. Ragu-ragu bahwa sedekah tersebut tidak sampai sasaran, atau ragu-ragu bahwa penerima sedekah tersebut bukanlah orang yang berhak, sehingga muncul kekhawatiran bahwa sedekah kita tidak diterima oleh Allah subhanahu wa ta'alaa.

Menghadapi kekhawatiran tersebut, ada baiknya kita simak satu cerita berikut ini,

Di suatu sore, Rasulullah sedang berbincang-bincang bersama para shahabat di serambi Masjid Nabawi. Rasulullah kemudian bercerita,

Pada suatu masa, ada seorang laki-laki, dia berkata kepada dirinya sendiri, "Aku akan bersedekah!". Maka keluarlah ia pada suatu malam dan ia memberikan sedekahnya tersebut kepada seorang perempuan yang ditemuinya.
Namun, belakangan baru diketahuinya ternyata perempuan tersebut adalah seorang perempuan pezina. Sehingga hal tersebut menjadi pergunjingan banyak orang.
Laki-laki tersebut berkata, "Demi Allah, sedekahku telah salah alamat, karena itu aku akan bersedekah lagi!". Maka keluarlah ia dan memberikan sedekahnya kepada seorang laki-laki.
Namun, belakangan baru diketahuinya bahwa ternyata laki-laki yang menerima sedekahnya adalah seseorang yang kaya raya. Hal ini kembali menjadi pergunjingan banyak orang.
"Demi Allah," kata laki-laki ini, "Sedekahku salah alamat, maka aku akan bersedekah lagi!". Maka keluarlah ia dan memberikan sedekahnya kepada seorang laki-laki yang ditemuinya di jalan.
Belakangan baru diketahuinya bahwa ternyata laki-laki yang menerima sedekahnya ini adalah seorang pencuri. Sehingga hal ini kembali menjadi pergunjingan orang banyak.
Laki-laki tersebut akhirnya menangis. "Ya Allah, sedekahku salah alamat. Pertama kepada perempuan pezina, lalu kepada orang yang kaya dan akhirnya kepada laki-laki pencuri. Sedekahku tidak akan diterima!". Lalu laki-laki ini pun tertidur dan bermimpi.
Dalam mimpinya, laki-laki tersebut didatangi seorang malaikat. Dan berkata kepadanya, "Sedekahmu diterima. Sebab bisa jadi perempuan pezina itu akan berhenti berzina karena sedekahmu. Bisa jadi orang yang kaya tersebut menjadi tergugah hatinya dan menjadi dermawan setelah menerima sedekahmu. Dan bisa saja terjadi laki-laki pencuri itu sadar dari kesalahannya dan bertaubat karena sedekahmu."

(Diriwayatkan Muslim, dari Abu Hurairah dalam "Teladan Indah Rasulullah Dalam Ibadah, Ahmad Rafi 'Usmani)

Jadi, masihkah engkau banyak alasan untuk menunda-nunda sedekahmu?
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, February 06, 2013

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!