Thursday, January 10, 2013

ujungkelingking - Postingan kita yang ada pada blog biasanya dibedakan dengan label. Bila kemudian kita ingin mengubah label tersebut padahal postingan kita sudah sangat banyak, tentu akan sangat merepotkan jika kita harus mengubahnya satu demi satu.

Nah, ada beberapa langkah mudah yang harus dilakukan ketika kita ingin mengubah nama label postingan kita.

1. Ubah salah satu label

Dalam contoh, saya ingin mengubah label "TIPS-OFFICE" menjadi "TIPS ONLY". Maka saya edit label dari salah satu postingan saya. Cara ini dilakukan agar blog kita "mengenali" label baru tersebut.

 

2. Lakukan sortir pada label yang akan diubah

Dari Dashboard, pilih Post, lalu pilih label Tips-Office.
Beri tanda centang semua label Tips-Office, kemudian pilih New Label dan masukkan nama label baru. Disini saya mengetik nama label "Tips Only", karena nama label baru ini harus sudah dikenali blog (lihat langkah no. 1).
Lebih mudahnya, perhatikan gambar.



3. Buang nama label lama

Ketika sudah dilakukan langkah no. 2, maka nama label baru kita akan langsung muncul disamping nama label lama. Buka tanda filter (yang dilingkari pada gambar di bawah), lalu klik nama label lama, dan otomatis nama label lama akan ter-remove dari list.



Mudah-mudahan tips sederhana ini ada manfaatnya!
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, January 10, 2013

Monday, January 7, 2013

ujungkelingking - Tulisan-tulisan atau artikel yang kita temui pada blog-blog atau media-media massa kita pada dasarnya hanya terbagi dalam 2 kategori saja. Yaitu dia bersifat opini; atau reportase.

Jika artikel tersebut dibuat dalam kerangka opini, maka tentu tak perlu terlalu dipersoalkan 'sumber opini'nya. Lha wong ini cuma opini saja, kok! Bersifat subyektif memang, karena itu tak terlalu dipersoalkan meski seorang penulis yang baik tentu tak akan segan menjabarkan dasar dari opininya tersebut.

Namun lain bila kita menulis postingan berbentuk reportase.

Menulis sebuah tulisan reportase menuntut adanya sumber yang jelas, validitasnya dipercaya sehingga dapat dipertanggung-jawabkan.

Nah, 'sumber yang jelas' ini kemudian menjadi dipertanyakan keberadaannya ketika si penulis tidak mau menampilkannya. Alasan seorang penulis reportase tidak mau menampilkan sumbernya bisa disederhanakan menjadi 2 saja. Yaitu, 'sumber' itu tidak benar-benar ada; atau penulis mencoba bertindak seperti seorang ilusionis atau pesulap yang sebenarnya memiliki trik bagus namun tidak mungkin disebarkan secara umum.

Bila sebuah reportase tidak memiliki sumber yang valid, artikel tersebut menjadi lemah. Dampak yang lebih besar barangkali adalah pembaca akan mencoba mencari sendiri sumber yang dimaksud. Iya, kalau sumber yang ditemukan pembaca sama dengan sumber yang dimaksud penulis, bila tidak? Alih-alih menjadi penguat tulisan, sumber yang berbeda ada kalanya mengambil sudut yang berbeda pula. Jadi bisa saja sumber yang ditemukan pembaca berbeda dan menjelaskan hal yang bertentangan. Kalau sudah begini tentu si penulis juga dirugikan karena selain kebenaran artikelnya dipertanyakan, juga kredibilitas penulisnya diragukan.

Hm?

nb. tulisan ini 'opini' loh! 
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, January 07, 2013

Saturday, January 5, 2013

ujungkelingking - Seorang kawan di lingkaran Google+ mengingatkan saya akan sebuah quisioner yang cukup menarik. Dia meminta untuk melanjutkan kata-katanya berikut ini:
  1. Allah menjadikan TERTAWA dan ...
  2. Allah itu MEMATIKAN dan ...
  3. Allah menciptakan LAKI-LAKI dan ...
  4. Allah memberikan KEKAYAAN dan ...
Sekedar asumsi saja, mayoritas dari kita akan menjawab sebagai berikut:
  1. MENANGIS
  2. MENGHIDUPKAN
  3. PEREMPUAN
  4. KEMISKINAN
***

Oke, untuk membuktikan apakah jawaban kita itu benar 100% atau tidak, kita bisa melihat kunci jawaban-nya di Al-Qur'an, tepatnya pada Surah An-Najm ayat 43, 44, 45 dan 48.

Apakah benar Allah menjadikan 'tertawa' dan 'menangis'?
Jawab:

وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَى
"Dan bahwasannya Dia-lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis," (53:43)

Apakah benar Allah itu 'mematikan' dan 'menghidupkan'?
Jawab:

وَأَنَّهُ هُوَ أَمَاتَ وَأَحْيَا
 "Dan bahwasannya Dia-lah yang mematikan dan menghidupkan," (53:43)

Apakah benar Allah menciptakan 'laki-laki' dan 'perempuan'?
Jawab:

وَأَنَّهُ خَلَقَ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالأنْثَى
"Dan bahwasannya Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan," (53:44) 

Apakah benar Allah memberikan 'kekayaan' dan 'kemiskinan'?
Jawab:

وَأَنَّهُ هُوَ أَغْنَى وَأَقْنَى
"Dan bahwasannya Dia-lah yang memberikan kekayaan dan kecukupan," (53:48)

Ternyata,
jawaban kita benar hanya sampai pada poin ketiga.

Ternyata,
Allah tidak pernah memberikan kepada manusia 'kemiskinan'. Sebab ternyata manusia sendiri-lah yang menciptakan 'kemiskinan' untuk dirinya sendiri.

Saat seorang menusia tak pernah mensyukuri apa yang dipunyai, dan terus iri lagi ambisi untuk mendapatkan apa yang tidak dimiliki, maka pada saat itu dia sesungguhnya telah menjadi orang 'miskin'.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, January 05, 2013

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!