Wednesday, May 21, 2014

ujungkelingking - Liebster Award, Maya Kayla


Alhamdulillah akhirnya blog saya ini ada juga yang ngasih award, h-hee...

Mudah-mudahan kita semua masih diberikan keselamatan, tambahan ilmu, kesehatan dan rejeki yang berkah.

Aamiin.

***

Award yang pertama dan mudah-mudahan bukan yang satu-satunya ini datang dari  +MaYa KayLa. Terima kasih, ternyata saya masih diingat walau udah jarang nge-post. Hiks, hiks... *terharu nih ceritanya

Liebster Award
Liebster Award


Liebster Award nama award kali ini. Keren ya? Dari artinya, 'liebster' berarti 'yang tersayang'. Jadi jelasnya, dapat award ini dari mayakayla.blogspot.com membuat saya makin sayaaang sama adminnya. #Ups! #PlakPlak!!

Yang unik dari award ini -dari penjelasan yang diberikan oleh mbak Maya- Liebster Award ini sifatnya "berantai". Jadi siapapun yang mendapat award ini harus membagikannya kepada blogger lain, dengan disertai beberapa syarat (baca: tantangan) biar lebih seru. ^_^

Hehe, jangan khawatir don't woory be happy, tantangannya gak berat kok.

- Satu:
Cukup post award tersebut ke blog kita, dan sampaikan terima kasih kepada blogger yang memberikan award tersebut disertai backlink ke blognya.

- Dua:
Ceritakan segala hal tentang diri kita dalam 11 poin. (Ini yang paling susah nih!)

- Tiga:
Jawab 11 pertanyaan yang diberikan kepada kita.

- Empat:
Pilih 11 blogger lain, dan berikan award ini beserta 11 pertanyaan yang kita buat sendiri untuk mereka jawab.

*** 

Pertanyaan dan jawaban


Nah, sekarang giliran saya yang menjawab tantangan dari +MaYa KayLa ... Berikut ini adalah pertanyaan yang diberikan dan jawaban saya.

Sejak kapan Anda mulai nge-blog?
Pebruari, 2011.

Apa tujuan Anda nge-blog?
Awalnya hanya sekedar pengen tahu blog itu seperti apa sih? Tapi kemudian ada tujuan lain, yaitu sharing dan friendship.

Apa manfaat yang Anda dapatkan dari nge-blog?
Minimal tahu dikit-dikit kode HTML. Tapi yang paling utama adalah membangun sebuah koneksi.

Pernahkah Anda pacaran jarak jauh? Berapa kali? (Long Distance Relationship)
Ah, masa' iya terpisah jarak antar kota-dalam provinsi masih dianggap LDR?

Milih setia tapi menderita atau selingkuh tapi bahagia? (Jawab jujur ya!)
Kalau pasangan sama-sama setia, pasti hasilnya bahagia. Betul atau bener?

Suka lagu dalam negeri atau lagu luar negeri? Alasannya?
Suka musik instrumental, luar negeri ataupun dalam negeri. Soalnya gak bisa dihafalin liriknya... (karena emang gak ada, h-haa...)

Pilih sahabatan 10 tahun atau pacaran selama seminggu?
Sahabat bisa jadi pasangan juga kan? Jadi saya pilih sahabatan, deh.

Hal apa yang bisa membuat Anda menangis gembira?
Melihat kelahiran anak pertama.

Sudahkah membahagiakan orang tua?
Belum.

Berapa lama Anda duduk menatap layar hp, gadget maupun komputer?
Tujuh jam kalau itu hari kerja.

Berapa lama Anda membaca Al-Qur'an?
Kalau lagi mood, bisa lama. :)

11 hal tentang saya:


  1. Saya adalah seorang suami dan ayah dari 2 orang putra
  2. Menyukai teh hangat, musik instrumen dan novel detektif
  3. (Masih) kepingin menjadi penulis novel-thriller-detektif-best seller
  4. Ingin menjadi entrepreneur
  5. Bukan perokok
  6. Tidak suka olahraga
  7. Sering lupa
  8. Gara-gara poin 6, saya harus mengerjakan sesuatu sesuai urutan
  9. Gara-gara poin 7, saya suka malas kalau harus mengulang pekerjaan
  10. Gara-gara poin 8, saya jadi tampak 'sedikit' perfeksionis
  11. Sangat rendah hati, jadi bisa saja 10 poin di atas cuma bo'ongan

***

Dan sesuai amanah yang diembankan, maka saya akan memilih 11 blogger untuk ikut meneruskan Liebster Award ini. Saya pilih secara acak saja, soalnya susah kalau musti neliti satu persatu. Sebagian blogger cowok, sebagian blogger cewek. Sebagian dari domain [dot]com, sebagian dari blogspot.

Dan berikut ini blogger yang apes beruntung itu...


1.
Mbak +Indri Lidiawati  (http://www.juragancipir.com)
2.
Mbak +Kania Ningsih  (http://buahhatiayahbunda.blogspot.com)
3.
Mbak Irowati  (http://lavendergrass.blogspot.com)
4.
Mbak +irma susanti  (http://www.irmasenja.com)
5.
Mbak +Novi Sukma  (http://hercule-rumahanakrantau.blogspot.com)
6.
Kang +Jagad Kawula  (http://jagadkawula.blogspot.com)
7.
Mas +Jery Yanuarlan  (http://www.wewengkonsumedang.com)
8.
Pak +Indra Kusuma Sejati  (http://ejawantahtour.blogspot.com)
9.
Kang +Cilembu thea  (http://desacilembu.blogspot.com)
10.
Mas +Mohammad Isnaeni  (http://rizki-nisa.blogspot.com)
11.
+Uda Awak  (http://www.matrapendidikan.com)

Dan sesuai amanah juga, mereka yang saya sebut di atas ini wajib meneruskan award ini sambil menjawab 11 pertanyaan dari saya. Kalau ternyata teman-teman yang saya tunjuk sudah pernah dapat award ini, ya yang ini diabaikan saja. Ikhlas kok, h-hee...

Dan pertanyaan tersebut adalah:

  1. Berapa lama Anda menjadi seorang blogger?
  2. Apa yang paling menyenangkan dalam blogging?
  3. Apa yang paling menyebalkan dalam blogging?
  4. Template SEO friendly atau konten yang update?
  5. Tulisan yang sesuai passion Anda atau tulisan yang bermutu dan penting?
  6. Tetap membalas komen meski telat lama atau rajin blogwalking aja?
  7. Apa cita-cita Anda? (Harap tidak menjawab dokter, arsitek, guru, polisi dan pilot)
  8. Sudahkan Anda membahagiakan orangtua?
  9. Menurut Anda, apa contoh perbuatan paling mudah untuk membahagiakan orangtua?
  10. Menurut Anda, apa contoh perbuatan paling sulit untuk membahagiakan orangtua?
  11. Menurut Anda, kejahatan apa yang paling menyakitkan?

***

Nah May, tugas sudah diselesaikan. Kapan lagi kalau ada award-award'an blog ini dicipratin juga ya...

Buat semuanya, #tetapsemangat #tetapkreatif
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, May 21, 2014

Saturday, May 10, 2014

ujungkelingking - Para Nabi Pernah Berbuat Dosa?


Alhamdulillah, saya masih diberikan kesempatan untuk mosting satu artikel setelah sebelumnya absen beberapa hari.

Mudah-mudahan kita semua dikaruniai keselamatan, kesehatan, ilmu yang bermanfaat dan rejeki yang berkah. Aamiin.

***

Kemarin ada sebuah postingan di salah satu sosmed, yang menulis bahwa untuk menyampaikan pesan kebaikan kita tidak perlu harus menjadi baik se-utuhnya. Penulis berpendapat demikian dengan dasar fakta bahwa ternyata para nabi-pun juga pernah melakukan dosa. Karenanya jika untuk menyampaikan pesan kebaikan harus menjadi manusia suci terlebih dahulu, maka agama ini tidak akan pernah tersebar.

Penulis juga menyebut beberapa nabi yang pernah berbuat dosa, diantaranya:

  • Nabi Adam pernah melanggar larangan Tuhannya. Yaitu ketika dilarang untuk memakan buah khuldi
  • Nabi Musa pernah membunuh
  • Nabi Yusuf pernah berhasrat untuk berzina dengan istri pembesar Mesir
  • Nabi Ibrahim pernah berbuat syirik. Yaitu ketika menganggap bintang, bulan dan matahari sebagai tuhan 
  • Nabi Ibrahim pernah meragukan ke-Esaan Allah. Yaitu ketika Ibrahim bertanya kepada Tuhannya, "Bagaimana Engkau menghidupkan orang yang telah mati?"
  • Nabi Ibrahim pernah berbohong sebanyak 3 kali. Yaitu ketika diajak kaumnya untuk berburu dan dia mengatakan, "Aku sakit"; dan ketika dia ditanya tentang siapa yang menghancurkan semua berhala-berhala mereka, Ibrahim menjawab, "Berhala yang paling besar itulah pelakunya"; dan ketika sang Raja bertanya kepadanya tentang Sarah (istrinya), Ibrahim menjawab, "Ini adalah saudariku"
  • Nabi Muhammad pernah mengabaikan seseorang yang tua dan buta
***

Nah, pada kesempatan ini ijinkanlah saya untuk menyampaikan beberapa argumen tentang hal-hal di atas.


Satu, mengenai teknis berda'wah

Memang benar bahwa setiap kita punya kewajiban untuk meyampaikan pesan agama. Dan benar pula bahwa kita tidak perlu harus menjadi kiai atau ustadz terlebih dahulu untuk berda'wah. Namun kita harus juga memperhatikan ayat berikut,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لا تَفْعَلُونَ

كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لا تَفْعَلُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, mengapa kalian mengatakan yang tidak kalian perbuat?"
"Sungguh besar kemurkaan Allah jika kalian mengatakan yang tidak kalian kerjakan"
[Ash-Shaff: 2-3] 

Maka yang penting untuk digarisbawahi di sini adalah bahwa ketika kita menyuruh seseorang untuk melakukan suatu kebaikan, maka kita harus sudah menjadi pelaku kebaikan itu sendiri. Minimal kita sedang mencoba melakukannya.

Sungguh lucu ketika kita menyuruh orang lain mengerjakan shalat sementara kita sendiri tidak pernah melakukannya. Amat konyol jika kita menda'wahi setiap muslimah untuk berhijab sementara istri atau putri-putri kita masih mengumbar auratnya. Jika ini yang terjadi maka pesan yang ingin kita sampaikan akan langsung gugur.


Dua, mengenai para Nabi yang dikatakan pernah berbuat dosa

Ibnu Taimiyyah dan mayoritas ulama' rahimahumullah menyatakan bahwa seluruh nabi dan rasul adalah ma'shum (terjaga dari perbuatan dosa). Ada catatan pula bahwa yang dimaksud dengan ma'shum di sini bisa berarti memang tidak melakukan dosa tersebut, atau bisa berarti melakukannya namun akan langsung diluruskan oleh Allah subhanahu wa ta'alaa.

Adapun mengenai beberapa "dosa" para Nabi di atas, berikut catatan dari saya.

Adam melanggar perintah Tuhan

  • Pada saat melakukan pelanggaran itu, Adam belum menjadi seorang Nabi. Adam baru diangkat menjadi Nabi setelah diturunkan ke bumi. (Thaahaa: 122)
  • Adam lupa. (Thaaha: 115)
  • Kesalahan ijtihad. Maksudnya, yang dilarang adalah pohon yang ini, yang dimakan adalah pohon lain yang sejenis. Atau, yang dilarang adalah mendekatinya sedang yang dilakukan adalah memakannya. (Al-Baqaraah: 35; Thaaha: 121)

Musa membunuh

  • Pada saat itu Musa belum diangkat menjadi Rasul. Musa baru dipilih oleh Allah setelah dalam pelariannya dan bertemu Nabi Syu'aib alaihissalam dan menikah dengan putrinya. (Thaaha: 11-13)

Yusuf berniat berzina

  • Dalam surah Yusuf: 24 memang dikatakan bahwa Yusuf-pun sebenarnya ada niatan untuk mengikuti ajakan istri tuannya itu. Tapi baru sebatas niat. Dan niat yang buruk BELUM DICATAT SEBAGAI DOSA, kecuali jika sudah benar-benar dilakukan.

Ibrahim syirik

  • Ibrahim adalah seorang nabi yang cerdas dan kritis. Ucapannya yang mengatakan pada bintang "Ini adalah Tuhanku" adalah sebagai ajakan berpikir karena kaumnya pada waktu itu adalah penyembah bintang. Terbukti ketika bintang itu tenggelam Ibrahim berkata lagi, "Aku tidak suka sesuatu yang menghilang". Maksudnya, kalau ia tidak abadi kenapa dianggap sebagai tuhan? Bahkan ketika bulan dan matahari pada akhirnya juga terbenam, Ibrahim mengatakan "Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian persekutukan". (Al-An'am: 76-78)

Ibrahim meragukan ke-Esaan Allah


وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتَى قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِنْ قَالَ بَلَى وَلَكِنْ لِيَطْمَئِنَّ قَلْبِي 

"Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah padaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati". Allah berfirman, "Belum yakinkah kamu?" Ibrahim menjawab, "Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)."
[Al-Baqaraah: 260]

  • Pertanyaan yang diajukan Ibrahim bukanlah "Bisakah Engkau menghidupkan...", akan tetapi "Bagaimana Engkau menghidupkan...". Pertanyaan "bagaimana" bukan menunjukkan keraguan, akan tetapi mempertanyakan cara, proses atau teknisnya. Sebagai seorang yang kritis, masuk akal jika yang ditanyakan oleh Ibrahim adalah detail-nya.

Ibrahim berbohong 3 kali 

  • Penyataan "aku sakit" belum tentu menunjukkan sakit secara fisik. Ibrahim menggunakan kata yang sifatnya ambigu, sehingga sakit di sini bisa diartikan sakit (hati) melihat kelakukan kaumnya.
  • Pernyataan "berhala yang paling besar itulah pelakunya" adalah sindiran buat kaumnya, karena dengan jawaban Ibrahim itu mereka pasti akan membantah bahwa patung berhala itu kan tidak bisa melakukan apa-apa. Dengan ini Ibrahim akan bisa memasukkan unsur da'wahnya bahwa kalau berhala itu tidak bisa melakukan apa-apa kenapa terus disembah?
  • Yang dimaksud Ibrahim dengan "ini adalah saudariku" adalah saudara seiman. Bukankah sesama mukmin itu bersaudara? Dan jawaban ini dipakai oleh Ibrahim untuk menyelamatkan Sarah karena raja tersebut dikenal suka merebut istri orang.

Nabi Muhammad mengabaikan orang yang tua dan buta


Menurut riwayat Ibnu Abbas, ketika itu Rasulullah sedang menghadapi beberapa pemuka kaum Quraisy dalam rangka penyampaian risalah Islam.

Pada waktu itu datanglah Abdullah bin Ummi Maktum, seorang laki-laki yang tua dan buta. Dia memohon kepada Nabi agar diajarkan Islam kepadanya. Rasulullah menimbang lebih besar yang mana manfaatnya. Penyampaian Islam kepada pemuka Quraisy atau kepada laki-laki buta ini.

Dalam ilmu ushul/fiqih kita akan menemukan kaidah "mengambil yang terbaik di antara dua hal yang baik". Maka Rasulullah memilih tetap menyampaikan da'wah kepada pemuka Quraisy.

Jadi apa yang dilakukan oleh Rasulullah bukan hal yang salah sebenarnya. Harapannya jika para pemuka ini mau memeluk Islam, bisa dipastikan kaumnya yang lain akan mengikuti. Maka Rasulullah mengabaikan laki-laki tersebut.

Namun Allah tetap menurunkan ayat-Nya dari surah 'Abasa, "Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling."

Maka Rasulullah segera menyadari apa yang terjadi dan segera dicarinya Ibnu Ummi Maktum dan memperkenankan apa yang dimintanya. Sejak saat itu dia menjadi seseorang yang sangat disayang oleh Rasulullah. Bahkan setiap kali bertemu, Rasulullah selalu berseri wajahnya dan jika memanggilnya, Rasulullah akan mengatakan,

"Wahai orang yang telah menjadi sebab satu kumpulan ayat turun dari langit kepadaku."


Wallahu a'lam.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, May 10, 2014

Monday, May 5, 2014

ujungkelingking - Becak Gowes Bermesin, Amankah Untuk Anak?


Alhamdulillah, mudah-mudahan teman-teman semua senantiasa dalam keadaan sehat dan dalam rejeki yang melimpah. Aamiin.

Sebelumnya saya mohon maaf karena beberapa hari ini, dan (mungkin) beberapa waktu ke depan saya akan mulai jarang update postingan dan blogwalking ke tempat teman-teman. Hal ini karena ada hal-hal yang akan saya sampaikan di kemudian hari. Insya Allah.

***

Teman-teman pernah mendengar istilah becak gowes atau mobil gowes?

Sekitar awal 2013, tren becak gowes mulai booming. Di tempat saya, becak gowes memiliki peminat yang cukup banyak. Bukan saja dari kalangan anak-anak, akan tetapi orang dewasa juga sudah terkena demamnya.

Bagi yang belum tahu, becak gowes ini merupakan hasil modifikasi yang sangat kreatif. Jika biasanya becak yang sering kita temui memiliki 3 buah roda, untuk becak gowes ini ada 4 roda. Dengan dudukan untuk 4 orang dan modifikasi kemudi berbentuk bulat, ada pula yang menyebutnya dengan mobil gowes. Seperti mobil, tapi digowes (dikayuh). Kreasi ini mengingatkan kita pada sepeda tandem yang jauh lebih dulu ada. Hanya bedanya, jika pada sepeda tandem posisi pengayuhnya depan-belakang, pada becak gowes ini posisi pengayuh ada di kanan, kiri, depan dan belakang.

Dan seperti yang saya bilang tadi, peminatnya dari segala usia. Bahkan becak gowes ini memungkinkan kita bisa bercengkerama bersama seluruh anggota keluarga sambil mengayuh berkeliling kompleks. ^_^


Inovasi tiada henti


Ketatnya persaingan di dunia ini menuntut para pembuat becak gowes untuk semakin berinovasi. Modifikasi terbaru dari model ini adalah dengan menambahkannya mesin penggerak (biasanya diambil dari mesin sepeda motor). Praktis tidak ada lagi kayuh-mengayuh. Sudah benar-benar mirip mobil!

Atau kalau di kampung (baca: sawah), kita jadi ingat dengan kendaraan berbahan bakar diesel yang digunakan untuk memisahkan beras dari gabahnya.

Menjadi pertanyaan kecil, dengan "kecanggihan" seperti ini, apakah becak gowes (walaupun seharusnya namanya bukan lagi gowes, karena sudah bermesin) masih cocok disewakan untuk anak-anak?


Semakin high-tech, semakin high-risk


Malam kemarin, saat sedang menunggu istri berbelanja, lewatlah di depan saya sebuah becak gowes bermesin yang dikemudikan anak-anak berusia tanggung.

Waktu itu saya sempat berpikir, aman gak ya?

Namun tak berapa lama, terdengar bunyi yang cukup mengagetkan. Rupanya becak gowes bermesin tersebut menabrak mobil yang sedang diparkir di depan sebuah depot. Bagian belakang mobil yang ditabrak, penyok. Kejadian berikutnya sudah bisa ditebak. Orangtua dari si pengemudi becak gowes bermesin tersebutpun didatangkan untuk mempertanggung jawabkan perbuatan anaknya.


Sayang itu boleh, bijaksana itu harus


Kejadian itu membuat saya teringat dengan kasus putra musisi kondang yang walau masih belia sudah sering mengemudikan mobil di jalan raya.

Kejadian-kejadian ini seharusnya cukup untuk membuat kita (baca: orangtua) bercermin diri. Bahwa rasa sayang kita kepada anak jangan sampai membuat mereka terkena -atau terserempet- bahaya. Yang mendapat getahnya bakal orangtuanya juga.

Kita mungkin tidak bisa membendung kemajuan teknologi atau inovasi. Tapi setidaknya kita memiliki kemampuan untuk menerapkannya secara bijak.

Bismillah,
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, May 05, 2014

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!