Monday, April 21, 2014

ujungkelingking - Raja yang Bodoh dan 3 Kata Ajaib


Tersebutlah dalam sebuah hikayat, tentang sebuah negri yang entah di mana. Negri itu amat kaya dan makmur. Rakyatnya hidup dengan tenang dan damai.

Namun ada satu hal yang amat menggelisahkan rakyat di negri tersebut. Negri itu dipimpin oleh orang yang sangat bodoh. Ia sama sekali tidak mengerti ilmu kenegaraan atau ilmu-ilmu pemerintahan yang lain. Inilah yang membuat pihak istana khawatir. Sudah banyak guru dan orang bijak yang didatangkan dari segenap penjuru negri tersebut demi untuk mengajari sang raja. Namun tidak juga membuahkan hasil.

Akhirnya berdasarkan rapat dari para penasehat istana, dibuatlah sebuah sayembara. Sayembara itu kurang lebih berbunyi, barangsiapa yang bisa membuat sang raja pandai dalam waktu yang singkat akan diberikan imbalan yang sangat banyak.


Singkat cerita, datanglah seorang pemuda dari desa yang cukup terpencil jauh dari hingar bingarnya kota kerajaan. Si pemuda menyatakan kesanggupannya untuk membuat sang raja pandai dalam waktu singkat. Maka dipersilahkanlah ia menemui sang raja.

Kepada sang raja, si pemuda membisikkan 3 buah kata. Si pemuda menyebut 3 kata itu dengan 3 kata ajaib. Karena jika sang raja menyebutkan kata-kata tersebut, raja akan terlihat pandai. Tiga kata itu adalah "AKU SUDAH TAHU".

Semenjak itu setiap kali ada pertanyaan dari para penasehatnya, sang raja selalu menjawab, "Aku sudah tahu". Dan para penasehatnya-pun menganggap sang raja memang sudah tahu.

Tiga kata ajaib
Image: merdeka.com

Sampai suatu ketika, seorang tilik-sandi kerajaan menginformasikan bahwa ada pergerakan pasukan dari kerajaan musuh. Buru-buru sang jendral menghadap sang raja untuk memberitahukan hal ini.

"Yang mulia," kata sang jendral. "Ada informasi bahwa pasukan kerajaan musuh sedang bersiap-siap di gerbang kota."

Jawab sang raja, "Aku sudah tahu."

"Lalu apa yang harus kita lakukan, yang mulia?" Tanya sang jendral lagi.

"Aku sudah tahu." Jawab sang raja singkat. Sang jendral pun mengira bahwa sang raja memang sudah menyiapkan strateginya.

Akhirnya, penyerbuan oleh pasukan musuh itu benar-benar terjadi. Pihak kerajaan yang memang tidak menyiapkan strategi apa-apa akhirnya hanya bisa menyerah tanpa perlawanan. Sang raja kemudian ditawan, dan kerajaan itu resmi direbut oleh musuh.

Sumber: unknown

***

Pesan moralnya...

  1. Seorang pemimpin yang bodoh, bisa dengan mudah mencelakakan rakyatnya
  2. Orang yang sok tahu, pada akhirnya dia sendiri yang akan celaka
Maka, jika kita menjadi seorang pemimpin, jadilah seorang pemimpin yang tahu. Jika kita memilih seorang pemimpin, pilihlah seorang pemimpin yang tahu. Dan jika kita ternyata tidak menjadi apa-apa, jangan jadi orang yang sok tahu.

Selamat sore.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, April 21, 2014

Friday, April 18, 2014

ujungkelingking - Begini Cara Melepas Sandal yang Benar


(+) Sudah tahu dong bahwa di dalam agama kita diajarkan bahwa sunnah-nya melepas sandal atau sepatu adalah mendahulukan kaki sebelah kiri?

(-) Ya iyalah. Sepele banget tuh.

(+) Tapi tahu juga dong kalau sunnah-nya masuk rumah atau masjid dengan mendahulukan kaki kanan?

(-) Udah jelas juga. Gak penting banget, ah.

(+) Tapi pernah mbayangin begini. Kita berada di depan pintu rumah. Trus kita melepas sandal untuk masuk ke rumah?

*mikir bentar

Melepas sandal
Image: KasKus

(+) Udah bisa mbayangin??

(-) Iya, ya. Kalau kita melepas sandal dengan mendahulukan kaki kiri, otomatis yang duluan masuk ke rumah juga kaki kiri?

(+) Nah, karena itu melepas sandal itu sebaiknya begini. Ketika kita melepas sandal, dahulukan kaki kiri. Dengan ini kita sudah dapat sunnah-nya, kan?

(-) Ho'oh. Trus?

(+) Setelah lepas, kaki kiri taruh di atas sandal sebelah kiri. Kalau di taruh di lantai takut kotor, tuh. Nah, selanjutnya lepas kaki dari sandal yang kanan, sekalian masuk. Jadi kita dapet sunnah dua-duanya: melepas sandal dengan kaki kiri duluan, dan masuk rumah dengan kaki kanan duluan.

(-) Sip, deh!


*buat mas-mas dan bapak-bapak, selamat menunaikan shalat Jum'at ya... Ingat, jangan ngambil sandal tetangganya.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, April 18, 2014

Wednesday, April 16, 2014

ujungkelingking - DUA!


Alhamdulillah, hari ini tanggal 16 April 2014 tepat dua tahun usia Daffa.

Di antara sekian perkembangannya, ada satu yang masih ngganjel buat saya. Yaitu Daffa masih belum bisa mengucapkan degan sempurna kata-kata sederhana (mis. "a-yah", "bo-la", dsb). Sebagai orangtua tentu ada sekelebat kekhawatiran di hati.


Akan tetapi setelah membaca Home Schooling karya Maulia D. Kembara M.Pd., saya menjadi lega. Pasalnya di buku tersebut disebutkan poin-poin apa saja yang seharusnya sudah bisa dilakukan oleh anak pada usia tertentu. Untuk usia 1-2 tahun ada 17 poin parameternya, misalnya mengobrak-abrik laci, keranjang baju, dsb. Dan di antara ke-17 poin itu hanya 1 poin saja yang Daffa belum menguasai dengan sempurna, yaitu menyebutkan nama benda sederhana ("a-yah" cuma diambil "yah"-nya saja, "bo-la" cuma dapat "la"-nya saja).

Minus satu poin ini oleh penulis buku tersebut sudah dimasukkan ke dalam kategori perkembangan memuaskan atau normal.

Satu lagi perkembangan Daffa yang menggembirakan adalah, dia sudah resmi tidak netek ibunya lagi. Proses menyapihnya-pun terbilang cepat. Hanya butuh waktu sekitar seminggu-an saja. Sama seperti kakaknya dulu. Padahal ibunya juga tidak menerapkan langkah yang aneh-aneh. ^_^

Daffa
Hei, ada apa ya di atas sana?
Sebaiknya aku naik agar bisa lihat lebih dekat!


***

Daffa'ul Haq Azka Muhammad
(Pembela kebenaran yang suci dan terpuji)

Ya Allah, pemilik segala keselamatan...

Selamatkan anak-anak kami dengan agama ini.
Jadikanlah anak-anak kami pembela agama-Mu.
Kuatkanlah kaki-kaki mereka.
Dan jangan biarkan mereka tergelincir kepada kehancuran.

Ya Allah, pemilik segala kesehatan...

Berikanlah kepada anak-anak kami kesehatan, yang membuat mereka dapat optimal menjalankan perintah-perintahMu.
Jika harus sakit, maka jadikan rasa sakit itu sebagai pengingat dan penebus dosa-dosa mereka.

Ya Allah, pemilik segala ilmu...

Karuniakanlah kepada anak-anak kami ilmu yang bermanfaat.
Ilmu yang menjadikan mereka semakin berendah diri, bukan angkuh dan keras kepala.
Jadikanlah ilmu itu sebagai pengangkat derajat mereka agar mereka lebih mudah men-syi'arkan agama ini.

Ya Allah, pemilik segala kekayaan...

Anugerahkanlah kekayaan yang berkah kepada anak-anak kami.
Kekayaan yang tidak menjadikan mereka sombong dan lupa diri.
Kekayaan yang menjadikan mereka lebih empati kepada sesamanya.

Ya Allah, pemilik segala yang di langit dan di bumi...

Jadikanlah kami, anak-anak kami, dan orang-orang yang ada di jalan-Mu agar menjadi orang-orang yang senantiasa bersyukur.
Jauhkanlah amal-amal kami dari sifat riya' dan sum'ah, dari sifat ujub dan sombong.

Dan, karuniakanlah kepada kami anak-anak yang shalih-shalihah.

Rabbii hablii mina 's-Shaalihiin... Rabbii hablii mina 's-Shaalihiin... 

*Aamiin...
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, April 16, 2014

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!