Sunday, March 30, 2014

ujungkelingking - Susah Follow Blog? Coba Cara Ini!


Secara default, ketika kita ingin mem-follow sebuah blog, kita tinggal klik tombol "Join This Site"-nya. Setelah itu akan ada pilihan "Follow This Blog". Dan biasanya beres.

Namun...

Sejak beberapa minggu terakhir ini tombol follow untuk Blogger sepertinya mengalami error.

Nah, ada 2 solusi untuk mengatasi masalah ini:


Cara 1:


Mengatasi error follow (1)


Pada Dashboard, pilih 'Add', lalu ketikkan alamat blog yang ingin kita follow. Dan, selesai.


Cara 2:


Mengatasi error follow (2)


Tetap klik tombol "Join This Site" seperti biasa. Tapi selanjutnya klik pada pilihan "More Option...". Maka akan muncul tombol 'Follow' lagi.

Klik saja tombol tersebut, and yes... we done!

Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Sunday, March 30, 2014

Saturday, March 29, 2014

ujungkelingking - PRANGKO


Iseng-iseng cek wikipedia, ternyata hari ini (29 Maret) ditahbiskan sebagai Hari Filateli Nasional.

Filateli, adalah sebuah hobi untuk mengumpulkan (baca: mengoleksi) perangko-perangko. Baik itu perangko lama ataupun baru.

Perangko, atau yang kemudian diseragamkan menjadi 'Prangko' -yang mulai diperkenalkan di Inggris Raya pada pertengahan 1840- adalah sebuah kertas kecil bergambar yang diterbitkan oleh Pemerintah untuk direkatkan pada surat sebagai bukti bahwa telah membayar untuk biaya pengiriman surat. Hobi mengumpulkan prangko ini kemudian berkembang dengan adanya saling tukar-menukar perangko di antara sesama filatelis.


Saya sendiri bukanlah seorang filatelis. Bahkan saya tidak memiliki ketertarikan yang sangat terhadap kegiatan ini. Akan tetapi, di tempat kerja saya yang dahulu memaksa saya untuk sering bertemu dengan prangko-prangko unik dari dalam dan luar negeri.

Akhirnya saya coba mengumpulkan satu demi satu prangko-prangko tersebut. Namun, kegiatan ini pada akhirnya terhenti ketika saya dipindahkan ke bagian lain.


Berikut adalah beberapa koleksi prangko saya. Mohon maaf jika gambar kurang jelas karena harus saya resize.

Filateli
Koleksi dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Australia, Belgia, Belanda, Thailand, Italia,
New Zealand, USA, Arab Saudi, Rumania, Malawi

Teman-teman tertarik untuk menjadi seorang filatelis?
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, March 29, 2014

Thursday, March 27, 2014

ujungkelingking - Kebebasan Pers Mencari Etika


Semenjak era reformasi digaungkan, kebebasan pers sudah mulai kita nikmati. Salah satu hasil kecilnya adalah bebasnya kita meng-update status di media sosial atau menulis di blog pribadi tanpa takut dibredel atau ditangkap.

Kebebasan Pers
Image: antaranews


Namun sebenarnya pencapaian yang paling menonjol adalah bermunculannya media-media berbasis jurnalisme warga (citizen journalisme). Sebut saja Kompasiana, Kabar Indonesia, Pasang Mata, Citizen6, Inilah.Com, dsb. Meski media-media tersebut memiliki format yang berbeda-beda, namun semuanya memiliki satu visi yang sama. Yaitu memberikan tempat bagi masyarakat umum untuk me-reportasi dan ber-opini tentang peristiwa atau kejadian yang baru terjadi atau sedang hangat diperbincangkan.

Namun, sebagaimana setiap sisi baik memiliki juga sisi buruk, begitu pula dengan hal ini. Bagaimanapun, setiap media dituntut untuk menyajikan informasi lebih dulu dan tampil paling cepat di antara sumber-sumber yang lain. Karena itu filter atau kontrol dari setiap tulisan kemudian menjadi berkurang. Kita tak lagi sempat berpikir, apakah tulisan kita akan mencerahkan konsumen-pembaca ataukah justru semakin memperkeruh suasana?


Setiap kali ada peristiwa penting, demi agar tampil terdepan, kita langsung mem-publish apa yang menjadi pemikiran kita. Tanpa adanya filter yang baik, tulisan kita bukan hanya tidak berbobot namun juga bisa menjadi sarana yang tepat untuk menyerang pihak lain.

Maka kebebasan pers ini menjadi penting eksistensinya, agar kita tak lagi dijejali informasi sepihak dari media-media mainstream yang memiliki kepentingan terhadap lembaga atau figur tertentu. Keberadaan jurnalisme warga juga menjadi dibutuhkan untuk melatih kepekaan kita terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di negeri ini.

Namun tetap yang tidak boleh ketinggalan adalah kontrol atau filter dari diri kita sendiri. Jangan sampai informasi dan opini yang kita "lempar" ke publik pada akhirnya justru memicu perang fitnah yang lebih besar lagi.


Jadi bila kebebasan pers dianggap penting, maka sebenarnya yang jauh lebih penting lagi adalah etika ketika menyuarakan kebebasan tersebut.

Salam.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, March 27, 2014

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!