Friday, February 28, 2014

ujungkelingking - Tips Mendapatkan Teman dan Penjelasannya Secara Ilmiah (Bag. 4-Selesai)


Setelah mempelajari dan memahami teori praktis bagaimana cara kita membina sebuah hubungan pertemanan, entah itu dengan rekan kerja atau orang lain pada akhirnya kita akan sampai pada sebuah catatan yang amat penting. Sebuah catatan yang jika kita mengabaikannya, maka saya bisa jamin hubungan yang telah kita bangun hanya akan bertahan sesaat saja.


Kita bukan siapa-siapa


Yah, kita hanya seorang manusia biasa. Yang bisa salah dan sering melakukan hal-hal yang bodoh dan konyol.

Apa adanya
Image: ceritamu.com

Maka penting bagi kita untuk tidak terlalu menjaga imej di hadapan orang lain. Jangan mencoba untuk menjadi sempurna di hadapan orang lain. Maksud saya jangan berlebihan yang hal itu membuat kita akhirnya melakukan kebohongan atau kepura-puraan.

Natural saja. Bagaimana sebenarnya kita, itulah yang kita perkenalkan. Biarkan mereka mengenal kita untuk kemudian memahami kita.

Benar, kalau kita memang harus menciptakan kesan yang bagus. Namun kesan yang bagus itu akan segera buyar jika kita ternyata hanya berpura-pura.

Mulailah dari hati. Orang akan lebih terkesan dengan ucapan terima kasih yang hangat dan tulus daripada hadiah yang dipenuhi kebohongan.

Jadi, silahkan lakukan tips-tips yang telah ditulis sebelumnya, tapi sadari, lakukan dengan tulus. Bukan dengan kebohongan. Bukan dengan kepura-puraan.

Selamat mengerjakan!
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, February 28, 2014

Thursday, February 27, 2014

ujungkelingking - Tips Mendapatkan Teman dan Penjelasannya Secara Ilmiah (Bag. 3)


Masih lanjutan dari postingan-postingan sebelumnya. Tips yang berikut ini mungkin lebih umum, karena hampir semua dari kita sudah melakukannya, atau setidaknya pernah tahu informasi ini.

Menjalin persahabatan
Image: gbj.com


Sering bertemu


Pepatah Jawa mengatakan, witing tresno jalaran soko kulino. Bahwa intensitas pertemuan bisa menumbuhkan rasa ketertarikan. Namun dengan catatan: jika kesan pertama kita tidak negatif.

Jadi sebagai langkah awal tentu kita harus menciptakan momentum awal yang bagus, istilahnya 'starting point' (kalau gak salah sih...). Yaitu penilaian awal orang lain terhadap kita pada menit-menit awal. Jangan kacaukan ini. Setelah itu perbanyak pertemuan yang "tidak disengaja". Jika kita berada dalam satu ruang atau satu kantor, langkah ini bisa dengan mudah dilakukan.

Cari persamaan


Adalah hal manusiawi ketika kita lebih merasa memiliki kedekatan emosional dengan orang lain yang memiliki kesamaan dengan kita.

Kesamaan ini bisa berupa aktifitas yang menjadi hobi, tim favorit, film atau makanan kesukaan, cara berbicara, cara berpikir, dsb. Karena kesamaan ini kita akan berpikir bahwa orang tersebut dapat memahami kita. Nah, pemahaman inilah yang kemudian memicu ketertarikan.

Jadi berusahalah untuk berbicara mengenai hal-hal yang sama-sama disukai. Penting juga untuk misalnya, menyamakan kecepatan berbicara atau gerakan tubuh saat berkomunikasi.

Namun ada catatan 'pengecualian' juga untuk poin yang ini. Bahwa sungguhpun manusia menyukai orang-orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya, namun tidak ada orang yang suka bergaul dengan mereka yang pemurung dan pesimistis. Jadi jika kita ingin membangun sebuah persahabatan, tinggalkan itu.

Penuh semangat


Seseorang yang bersemangat bisa menularkan semangat itu kepada orang-orang di sekitarnya. Dan orang lain jelas menyukainya. Maka tampillah dengan penuh semangat dalam beraktifitas, bekerja, berkomunikasi atau -bahkan- dari cara berjalan.

Pandangan 2 menit


Sebuah pandangan mata itu bisa berbicara. Sebuah penelitian menyatakan bahwa seorang laki-laki dan perempuan yang tidak saling mengenal sebelumnya, yang saling menatap mata selama kurang-lebih 2 menit dapat membangkitkan rasa ketertarikan satu sama lain.

(Tapi untuk yang ini jangan kelamaan juga, bisa disambit ember nanti).

***

Nah, semua tips di atas dan tips-tips yang ada pada postingan sebelumnya bisa diterapkan oleh siapapun kepada siapa saja. Namun, ada beberapa poin yang telah disebutkan tidak akan berhasil maksimal jika tidak diimbangi dengan tips yang terakhir, yang saya sisakan untuk postingan berikutnya. ^_^

Jadi, sebelum kita melakukan semua proses itu, pahami dulu tips yang terakhir nanti.

Sementara ini, semoga tipsnya bermanfaat. H-hee...
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, February 27, 2014

Wednesday, February 26, 2014

ujungkelingking - Tips Mendapatkan Teman dan Penjelasannya Secara Ilmiah (Bag. 2)


Seperti yang sudah kita catat pada artikel bagian pertama, bahwa salah satu cara untuk menumbuhkan rasa ketertarikan orang lain terhadap kita adalah dengan cara membiarkannya sedikit membantu kita.

Nah, berikut ini ada tips lain yang mudah-mudahan berguna bagi rekan-rekan yang sedang mencoba menjalin hubungan pertemanan (relationship).


Manfaatkan hukum asosiasi dan hukum perbandingan


Wah, apalagi nih?

Hukum asosiasi adalah hukum yang menyatakan bahwa 'kamu adalah temanmu'. Secara gampangnya begini, jika kita terlihat bersama dengan sekumpulan anak-anak perokok, maka orang akan dengan mudah mengatakan kita juga perokok. Padahal belum tentu, tapi itulah yang terjadi.

Jika kita sering terlihat bersama dengan anak-anak pecinta alam, maka orang lain yang tidak mengenal kita akan berasumsi bahwa kita juga seorang pecinta alam. Maka, jika kita terlihat bersama seseorang yang menarik (entah secara fisik, gaya bicara atau pemikiran) maka orang lain akan menganggap bahwa kita juga sama menariknya dengan teman kita itu.

Sampai di sini kita tentu paham bagaimana memanfaatkan hukum asosiasi ini.

Jadi, bila kita bermaksud menarik perhatian seseorang, maka kita harus datang dengan membawa orang lain yang juga menarik. Sekali lagi, 'menarik' di sini bisa berarti luas.

Namun, sebelum salah langka, kita juga perlu tahu bagaimana memanfaatkan hukum perbandingan.

Hukum Asosiasi dan Hukum Perbandingan
Hukum Perbandingan (image: klik77.blogspot.com)


Hukum perbandingan adalah hukum yang membandingkan kita dengan orang di sekitar kita. Jadi jika kita kebetulan duduk di samping seseorang yang lebih ganteng, misalnya, maka otomatis kita akan terlihat lebih 'tidak ganteng'. H-hee... Begitu pula jika orang yang di dekat kita adalah seseorang yang smart, maka kita akan terlihat lebih kolot dibandingkan orang tersebut.

Nah, jadi bingung dong kalau ingin mengaplikasikan kedua hukum ini?

H-hee, tidak juga. Sebab... ini nih nilai plus-nya:

Hukum perbandingan ini tidak berlaku untuk lintas gender. Maksudnya, hukum perbandingan ini akan berubah menjadi hukum asosiasi jika orang yang ada di dekat kita (atau orang yang kita ajak) dari jenis kelamin yang berbeda dari kita.

Maka, jika saya (laki-laki) terlihat bersama dengan seorang perempuan yang menarik, maka orang akan mengasumsikan bahwa saya sama menariknya dengan perempuan tersebut, bukan malah memperbandingkannya.

***

Jadi untuk kesimpulan gampangnya, jika kita ingin menarik perhatian seseorang, maka:
  • Dekati ia seorang diri, atau
  • Ajak seseorang yang lebih menarik dari jenis kelamin yang berbeda dengan kita.

Dan, semoga bermanfaat.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, February 26, 2014

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!