ujungkelingking - Ketika rekan-rekan memutuskan untuk membuat sebuah blog, maka saya bisa tahu bahwa rekan-rekan memiliki satu kesukaan yang sama yaitu, menulis. Sebuah blog memang adalah sebuah fasilitas bagi kita yang memiliki kegemaran menulis. Namun untuk mengisi sebuah blog atau membuat suatu tulisan di dalamnya tidak cukup hanya mengandalkan suka menulis saja, kita juga memerlukan materi (baca: ide).
Bagi penulis yang sudah pro, materi bukan lagi sebuah masalah. Itu dikarenakan mereka sudah terlatih untuk 'membuat ide' dan bukan lagi 'mencari ide'. Namun bagi penulis amateur seperti saya, ketiadaan ide ini menjadi ganjalan yang cukup berarti, bahkan bisa membuat kita kehilangan gairah menulis. Dampak jangka panjangnya, jika dibiarkan berlarut-larut, bisa menyebabkan kita kehilangan kesukaan terhadap menulis, atau setidaknya kehilangan "kemampuan" kita dalam mengolah kata.
Writer's block, adalah istilah yang secara umum digunakan untuk menunjukkan kebuntuan seseorang dalam menulis. Namun dalam tulisan ini saya tidak menjelaskan seputar ketiadaan materi, akan tetapi lebih difokuskan pada kebosanan terhadap aktifitas menulis.
|
Daffa lagi bosan |
Faktanya, perasaan bosan terhadap aktifitas menulis ini bisa menghinggapi siapa saja. Sepanjang dia adalah seorang manusia maka rasa bosan itu pasti pernah dirasakannya, entah dia seorang yang profesional atau hanya seorang penulis biasa. Kebosanan ini adalah sebuah rasa yang muncul karena,
- Kita melakukan hal-hal yang sama setiap harinya
- Atau ada pula yang mengatakan bahwa kebosanan disebabkan karena tidak adanya campur tangan hati, artinya kita sebenarnya tidak benar-benar suka terhadap apa yang kita kerjakan
Nah, karena bagi seorang blogger kesukaan terhadap aktifitas menulis adalah mutlak, maka penyebab kebosanan yang nomor dua di atas bisa kita eliminasi. Dengan kata lain, bagi seorang penulis, kebosanan terjadi hanya karena selalu menulis dan menulis. Segala sesuatu yang dilakukan secara terus-menerus bisa menyebabkan kebosanan, ini hal yang lumrah. Namun -seperti yang sudah saya tulis di atas- hal ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.
Lalu bagaimana cara kita mengatasi rasa bosan ini?
Mengatasi rasa bosan bagi setiap orang tentu berbeda-beda caranya. Namun kalau boleh saya persingkat hanya ada 2 cara saja sebenarnya.
Refresh otak dan tubuh Anda
Tinggalkan dahulu kegiatan tulis-menulis kita. Lakukan hal-hal yang menyenangkan atau hobi kita yang lain, misalnya saja memancing, pergi ke toko buku, menonton film terbaru, berwisata bersama keluarga, atau mengunjungi teman-teman lama.
Dengan melakukan hal-hal di luar tulis-menulis bisa membuat pikiran kita segar. Ini seperti re-charge "baterai" kita. Dan bukan tidak mungkin kita akan bisa membuat sebuah tulisan yang segar sekembalinya kita nanti.
Membacalah
Seperti kita tahu bahwa menulis dan membaca adalah sebuah satu-kesatuan yang saling melengkapi. Seorang penulis fiksi berbakat, Asma Nadia, pernah mengatakan bahwa yang harus dilakukan seorang penulis ketika sedang tidak menulis adalah membaca.
Bagi saya, membaca adalah sebuah kegiatan sederhana untuk mengumpulkan kata atau kalimat yang menarik. Ketika sedang membaca, akan ada kata atau kalimat yang punya greget, gaya bahasa yang unik atau lucu, menggugah semangat, membuat haru, dsb. Dan kata atau kalimat itu bisa kita pakai atau kita kembangkan untuk melengkapi tulisan kita suatu waktu nanti.
Sebagai misal, saya menemukan dan mencatat ungkapan mbak Asma Nadia di atas sekitar 10 tahun yang lalu. Dan akhirnya bisa saya tambahkan di tulisan ini. H-hii...
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at
Saturday, November 02, 2013