Monday, April 22, 2013

ujungkelingking - Jika Anda termasuk orang yang hampir setiap hari keluar rumah, entah untuk bekerja atau ke kampus, maka dompet adalah benda yang mutlak Anda amankan dari hilang karena terjatuh, tertinggal atau kecopetan.

Di dalam dompet tersebut kita menyimpan uang dan surat-surat penting, seperti KTP, STNK, dsb. Karena itu ada baiknya Anda menyimak tips mengamankan isi dompet berikut ini, sebagai cara agar kita lebih berhati-hati. Check this out!

1. Buat salinannya

Copy setiap surat-surat yang ada di dompet Anda. Kita memang tidak berharap yang terburuk, namun jika hal itu terjadi kita akan lebih mudah mengurusnya kembali jika memiliki salinannya.

2. Pisahkan isi dompet

Cara ini digunakan untuk meminimalisir kerugian. Ketika dompet Anda hilang, uang dan surat-surat penting yang ada di dalamnya kemungkinan kecil untuk bisa kembali. Maka lebih baik jika mulai sekarang Anda memisahkan uang dan surat-surat penting di dua dompet yang berbeda. Letakkan dompet yang berisi surat-surat penting di tempat yang paling aman dari pakaian Anda. Jika Anda mengenakan jaket, maka tempat terbaik adalah saku kemeja bagian atas. Lalu untuk dompet yang berisi uang, simpan di tempat yang sering Anda pegang atau yang mudah dijangkau.

Saran lainnya adalah, jangan membawa uang tunai terlalu banyak. Setidaknya cukup untuk membeli bahan bakar atau ongkos transport pulang-pergi ditambah keperluan lain-lain. Tentunya Anda bisa mengkalkulasi sendiri.

3. Sisipkan nomor kontak

Ketika seseorang menemukan surat penting kita -STNK, misalnya- tentu kita berharap orang tersebut mau mengembalikannya. Namun bagaimana jika alamat yang tertera di STNK bukanlah alamat pemilik yang sekarang? Atau bagaimana jika alamat tersebut terlalu jauh bagi si penemu?

Maka alangkah perlunya jika Anda menyisipkan nomor telepon Anda pada surat-surat penting tersebut. Agar orang yang menemukannya bisa segera menghubungi Anda. Dan Anda tidak perlu khawatir kalau-kalau nomor telepon Anda akan tersebar, toh jika surat-surat itu tidak hilang nomor tersebut akan tetap aman di saku Anda. Sebaliknya jika hilang, yang tahu nomor Anda cuma penemunya saja.

***

Demikian tips yang bisa saya bagikan kepada Anda. Namun yang perlu diingat adalah mencegah selalu lebih baik daripada menanggulangi.

Tetap berhati-hati!

Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, April 22, 2013

Monday, April 15, 2013

ujungkelingking - Sesungguhnya kematian adalah hal yang pasti. Maka ketakutan terhadapnya adalah sia-sia. Namun begitu ada yang tetap harus kita waspadai, yaitu kematian yang su'u 'l-khatimah (akhir yang buruk). Karena hampir bisa dipastikan bahwa orang yang mati dalam keadaan su'u 'l-khatimah, neraka adalah tempat kembalinya. Naudzubillahi min dzalik.

Bagaimana agar kita terhindar dari kematian yang su'u 'l-khatimah?

Seridaknya ada 4 hal yang harus kita hindari. Keempat hal tersebut adalah:

1. Menunda-nunda taubat


وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
[Ali Imraan: 133]

Bertaubat -membersihkan diri- akhirnya menjadi hal yang amat urgent, sebab kita tak pernah tahu kapan nyawa kita dicabut. Bisa saja sebentar lagi atau besok diri kita hanya tinggal nama. Dan ketika kita mati dalam keadaan belum bertaubat, alangkah malangnya nasib kita kelak di hari pembalasan.


2. Panjang angan-angan

Islam amat menganjurkan manusia memiliki cita-cita yang tinggi. Cita-cita berkorelasi dengan kebaikan dan menuntut adanya usaha. Sedangkan panjang angan-angan adalah keinginan kosong. Panjang angan-angan ada juga yang mendefinisikannya sebagai menunda-nunda perbuatan baik dan menganggap bahwa hidupnya masih lama.

Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Jika engkau berada di sore hari janganlah tunggu sampai datang pagi. Jika engkau berada di pagi hari janganlah tunggu sampai datang sore. Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum datang masa sakit. Pergunakanlah kesempatan hidupmu sebelum datang kematian.”

Maka solusinya adalah bersegera di dalam berbuat amal kebaikan.

Segeralah beramal sebelum datang tujuh perkara. Tidaklah yang kalian tunggu itu selain (1) kefakiran yang melalaikan; (2) kekayaan yang menyombongkan; (3) penyakit yang merusak; (4) usia tua yang melemahkan; (5) kematian yang melenyapkan; (6) kedatangan Dajjal sejahat-jahat yang dinantikan atau; (7) hari kiamat. Dan hari kiamat itu sangat pedih dan sangat pahit.
[Riwayat Tirmidzi]


3. Cinta maksiat

Seseorang yang cinta maksiat atau orang yang membiarkan dirinya larut dalam kemaksiatan sesungguhnya adalah orang yang lalai dari rahmat dan ampunan Allah subhanahu wa ta'ala. Ini adalah musibah terbesar dalam kehidupan karena ketika ketika kita lalai terhadap rahmat Allah dan lebih mencintai kemaksiatan kita, maka Allah akan membuka semua kesenangan dunia sehingga kita menjadi semakin lalai dan jauh dari-Nya. Dan kemudian tibalah waktunya adzab ditimpakan kepada kita. Dan itu tidak terduga-duga waktunya.


فَلَوْلا إِذْ جَاءَهُمْ بَأْسُنَا تَضَرَّعُوا وَلَكِنْ قَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ
فَقُطِعَ دَابِرُ الْقَوْمِ الَّذِينَ ظَلَمُوا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan;
Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami-pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa;
Maka orang-orang yang lalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
[Al-An'am: 43-45]


4. Bunuh diri


وَلا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

...Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu
[An-Nisaa': 29]


مَنْ تَرَدَّى مِنْ جَبَلٍ فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَهُوَ في نَارِ جَهَنَّمَ يَتَرَدَّى فِيهَا خَالِدًا مُخَلَّدًا فيهَا اَبَدًا, وَ مَنْ تَحَسَّى سُمَّا فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَسُمَّهُ في يَدِهِ يَتَحَسَّاهُ في نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فيهَا أَبَدًا, و مَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِحَدِيْدَةٍ فَحَدِيْدَتُهُ فِي يَدِهِ يَتَوَجَّأُ في بَطْنِهِ فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيْهَا أَبَدًا

Barangsiapa yang sengaja menjatuhkan dirinya dari gunung hingga mati, maka dia di neraka Jahannam dalam keadaan menjatuhkan diri di (gunung dalam) neraka itu, kekal selamanya. Barangsiapa yang sengaja meminum racun hingga mati, maka racun itu tetap di tangannya dan dia meminumnya di dalam neraka Jahannam dalam keadaan kekal selamanya. Dan barangsiapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi itu akan ada di tangannya dan dia tusukkan ke perutnya di neraka Jahannam dalam keadaan kekal selamanya.
[Bukhari: 5778, Muslim: 109]

Dan karena beratnya adzab bagi orang yang bunuh diri, maka pantas jika imam Adz-Dzahabi menempatkan dosa ini ke dalam kelompok 70 Dosa-Dosa Besar.

Wallahu a'lam
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, April 15, 2013

Thursday, April 11, 2013

ujungkelingking - Banyak orangtua yang masih sering melarang anak-anak balita mereka mencorat-coret tembok. Alih-alih memberikan ruang, mereka (para orangtua) lebih memilih mengarahkan putra-putri mereka untuk menyalurkan kreasinya di buku gambar atau kertas.

Tulisan ini tidak bermaksud menyalahkan atau menghakimi, namun saya hanya mencoba menyatakan perbedaan pandangan saja.

Seorang anak ketika sedang ingin berkreasi, maka sebenarnya ia ingin berkreasi tanpa batas, tanpa larangan apapun. Mau nulis dimana, mau corat-coret dimana, terserah. Dan saya akan membiarkan itu. Toh, nulis di lantai nanti bisa dipel lagi. Mau nulis di tembok nanti bisa dicat lagi (karena itulah saya belinya cat yang murah, hehe).

"Wah, capek dong kalau harus bolak-balik ngepel lantai atau ngecat tembok?" Yup, bukankah hal yang sempurna membutuhkan pengorbanan?

Kalau mau melihat hasil kreasi anak saya, this is it!

"Prasasti" pada dinding bagian Barat

Ini yang di bagian Timur

Kamar bagian dalam

Ini adalah kreasi putra kami pada 'gelombang kedua'. Sebelumnya sudah saya timpa dengan cat yang baru. Hei, dindingnya bisa dipakai lagi, begitu pikir putra kami. Hasilnya seperti yang Anda lihat...

Dan saya berencana untuk menimpanya dengan cat yang baru lagi. Buat apa? Ya, buat dipakai sama putra kami yang kedua, hahayyy...
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, April 11, 2013

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!