Thursday, January 17, 2013

ujungkelingking - Ketika berangkat kerja pagi tadi, saya sudah berancang-ancang untuk menulis satu postingan hari ini. Namun apa mau dikata, sampai sore ini belum satupun tulisan terselesaikan. Ide, agaknya malu-malu muncul untuk saya hari ini. Ah!

Masalah semacam ini acapkali muncul dan menjangkiti blogger-blogger pemula. Seperti saya ini. Kadang menjengkelkan, karena pekerjaan kita yang lain menjadi terganggu karena kita tak bisa fokus.

Lalu tiba-tiba saja terlintas dalam benak saya, kenapa tidak menulis tentang 'cara mencari ide yang tak kunjung datang' saja? Ya, ini sepertinya ide menarik!

Tentu semua dari kita sudah tahu bahwa ketika kita mengetikkan keyword, misalnya, 'mencari ide menulis' pada GoogleSearch, maka segera saja berhamburan puluhan artikel-artikel tentang cara mencari ide, bagaimana menentukan ide postingan, tips-tips cara mendapatkan ide menulis, dsb.

Akhirnya, dari sekian artikel yang saya baca, saya sampai pada kesimpulan bahwa sebenarnya cara-cara itu bisa disederhanakan menjadi dua cara saja. Berikut ini 2 cara sederhana mendapatkan ide menulis:

1. Jalan-jalan

Ya, lakukan perjalanan fisik ke suatu tempat yang menyenangkan. Dengan ini ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk 'memancing' ide.
  • Catat kejadian-kejadian selama dalam perjalanan, atau kejadian-kejadian yang mungkin mengingatkan kita pada peristiwa dan pengalaman kita semasa kecil. Kejadian-kejadian yang berkesan atau yang memberi pembelajaran pada diri kita atau orang lain layak untuk ditulis.
  • Ajaklah bicara orang-orang yang Anda temui selama perjalanan. Dari sini bukan tidak mungkin Anda mendapatkan 'embrio' postingan.
  • Lakukan survey atau pengamatan di sekitar Anda. Apa yang menarik, dan apa yang sedang booming di jalan-jalan.

2. Ngintip

Cara ini bisa Anda lakukan saat tidak melakukan cara yang pertama di atas. Apa saja yang harus (dan boleh) diintip?
  • Status teman di sosmed. Adakalanya ungkapan-ungkapan yang tampak sepele di facebook, twitter, google+ dan sosmed lainnya bisa menjadi hal menarik untuk diperbincangkan. Jika tidak, Anda bisa coba intip GoogleInsight atau GoogleTrends untuk melihat apa yang sedang tren di dunia maya.
  • Blog teman. Lakukan blogwalking untuk melihat apa yang sedang ditulis teman kita. Lihat dari sudut pandang yang berbeda, dan tadaaa... Anda sudah punya satu postingan baru!
  • Yang boleh diintip selanjutnya adalah buku-buku atau majalah. Bisa yang baru atau yang kadaluwarsa. Bisa punya sendiri, bisa pinjam dari perpus atau teman. Anda mencari ide? yang sedang Anda bawa itulah ide!
  • Email, atau komentar-komentar di blog kita. Ajukan diskusi atau pancing dengan pertanyaan-pertanyaan, lalu perhatikan jawaban-jawaban mereka.

Hm, sekarang Anda sudah punya ide untuk menulis?
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, January 17, 2013

Wednesday, January 16, 2013

ujungkelingking - Tahukah Anda bahwa banyak bagian-bagian dari tubuh kita yang ternyata menyimpan fakta menakjubkan. Apa saja? Berikut ini ada beberapa yang saya kutipkan dari majalah Tempo, 20 Januari 2013.

Sumber: Google
Otak, bisa menyimpan 2,5 petabita informasi, setara dengan 2,5 juta megabita. Ini cukup untuk menyimpan data digital tiga juta jam siaran televisi! Dan 80% isi otak adalah air.

Paru-paru, memiliki lebih dari 300.000 pembuluh kapiler. Jika dihubungkan bisa membentuk tali sepanjang 2.400 km!

Ginjal, memiliki sekitar satu juta filter untuk menyaring rata-rata 1,3 liter darah per menit dan hingga 1,4 liter air seni per hari.

Mata, bergerak 100.000 kali sehari untuk membuatnya melihat lebih jelas. Ini setara dengan berjalan 80 km per hari untuk otot kaki.

Sehelai rambut, kuat menahan beban hingga 100 gr.

Ludah, yang diproduksi setiap orang semasa hidup bisa mengisi penuh dua kolam renang ukuran standar!

Tulang, empat kali lebih kuat dari beton. Satu inci kubik tulang, kira-kira sebesar kotak korek api, kuat menahan beban hingga 9 ton!

Panas tubuh, yang dikeluarkan dalam 30 menit cukup untuk mendidihkan ½ galon air (1,9 ltr).

Setiap hari tubuh memproduksi lebih dari 300 miliar sel baru untuk mengganti sel-sel yang mati.

Sumber: Google
Hidung, bisa mengingat 50.000 bau. Tatkala bersin, kita menyemburkan udara dengan kecepatan fantastis, lebih dari 160 km/jam! Ini alasan yang baik untuk menutup mulut ketika bersin.

Sekitar 500.000 kelenjar keringat ada di telapak kaki. Tiap hari bisa menghasilkan hingga satu gelas besar keringat.

Pembuluh darah pada manusia, jika dihubungkan, panjang seluruhnya mencapai 96.000 km. Cukup untuk melingkari bumi lebih dari dua kali.

Kulup (foreskin) seukuran perangko milik bayi yang disunat bisa tumbuh hingga seluas 3 kali lapangan basket hanya dalam 21 hari. Kulit ini biasa dikembangkan di laboratorium untuk membantu pasien luka bakar.


Subhanallah!
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, January 16, 2013

Tuesday, January 15, 2013

ujungkelingking - Belum habis keterkejutan publik atas apa yang di"kicaukan" Farhat Abbas di twitternya tentang Ahok, dalam minggu yang sama calon Hakim Agung Daming Sunusi menuai kecaman rakyat Indonesia atas jokenya(?) yang mengatakan bahwa korban pemerkosaan dan pelakunya sama-sama menikmati hal itu.

Atas ketidak-mampuan menjaga mulut itu, Farhat terancam dipolisikan sedangkan Daming dicoret dari daftar hakim agung. Kedua kasus ini hanyalah sedikit contoh tentang "bablasnya" kebebasan berpendapat di Indonesia.

Berpendapat, tentu sah-sah saja. Bahkan hal tersebut dijamin oleh negara melalui undang-undangnya. Namun sebagai sebuah negara yang majemuk, kebebasan kita bukannya tanpa batas. Ada hak-hak orang lain yang bila dilanggar akan mencederai kehidupan berbangsa kita.

Jika digeser ke ranah agama, maka Rasulullah shallallahu alaihi wa salaam telah memberikan rambu-rambu agar kebebasan berpendapat kita tidak sampai melukai orang lain. Misalnya saja, "Qul khairaan au liyasmut", berkatalah yang baik-atau diam.

Ada 2 keuntungan dari pandainya kita menjaga ucapan:
  1. Menghindarkan kita dari melukai hati orang-orang di sekeliling kita, atau dari urusan yang lebih berat lagi.
  2. Menjaga diri dari terbongkarnya aib kita. Sebab kalau tidak salah, Ali karramallahu wajhahu pernah berujar bahwa ada satu hal yang bila dilakukan oleh anak Adam maka seluruh aibnya akan tertutupi. Ketika beliau ditanya apakah itu, beliau menjawab, menjaga lidah.

Dari sini saja kita bisa mengambil kesimpulan bahwa apa yang hendak kita ucapkan haruslah dipikir terlebih dahulu untung-ruginya, manfaat-mudharatnya, penting-tidaknya. Jangan sampai ketika kita sudah berucap baru menyadari kesalahan kita. Bukankah ucapan itu bersifat irrevocable atau tidak dapat ditarik kembali? Mungkin kita bisa berdalih bahwa kita bisa meminta maaf nantinya, tapi bagaimanapun juga permintaan maaf tidak serta-merta bisa menghapus ingatan seseorang tentang kata-kata tersebut. Apalagi jika kata-kata tersebut dipajang di sosmed? Apalagi jika yang menulis adalah orang ternama yang notabene pembaca statusnya tercecer hampir di seluruh negri?

Maka istilah 'mulutmu adalah harimaumu', 'statusmu adalah pedangmu' agaknya menjadi urgen untuk kita terapkan dewasa ini, disaat banyak orang yang atas nama kebebasan berbicara dan berpendapat menyebabkan mereka berkata-kata tanpa diiringi pemikiran dan tanggung jawab.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Tuesday, January 15, 2013

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!