Monday, November 19, 2012

ujungkelingking - Menyampaikan dakwah kepada masyarakat awam bukanlah hal yang mudah. Seringkali bukan penerimaan yang didapat, namun justru penolakan yang keras.

Apa yang salah?

Hidayah memang milik Allah, namun Dia membuat hidayah itu teranugerahi kepada seseorang melalui usaha. Rasulullah shallallahu alaihi wa salaam –tauladan kita- mencontohkan, ketika beliau mengutus shahabat Mu’adz bin Jabal dan Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhumaa untuk berdakwah ke Yaman beliau menyampaikan pesan yang cukup singkat kepada keduanya.
"Mudahkan urusan dan jangan mempersulit. Beri kabar gembira dan jangan membuat mereka lari." (Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain diceritakan bahwa Mu’adz bin Jabal sholat Isya' bersama Rasulullah lalu pulang ke masjid kampungnya di Bani Salimah dan mengimami sholat orang-orang di sana dengan membaca surat Al-Baqarah. Karena sholat tersebut cukup panjang, seorang laki-laki kemudian ada yang keluar dari barisan dan memilih sholat sendiri. Maka setelah itu Mu’adz menegurnya. Laki-laki ini tidak terima dan mengadu kepada Rasulullah bahwa sholat Mu’adz terlalu panjang sedangkan dia telah lelah bekerja seharian. Rasulullah pun menegur Mu’adz, lalu bersabda,
“Sesungguhnya di antara kalian ada yang membuat lari orang lain.”

Kita, sering tanpa sadar menjadi orang yang termasuk dalam sabda Rasulullah di atas ketika kita mendakwahkan hal-hal yang memberatkan mereka, yaitu dengan menekankan hal-hal yang sunnah “seolah” menjadi wajib, dan menekankan hal mubah “seolah” menjadi makruh atau bahkan haram.

Tulisan ini bukan untuk melemahkan semangat kita untuk menjalankan yang sunnah dan menjauhi yang mubah, namun untuk memberi pengertian bahwa seringkali kita mendakwahkan sesuatu yang tanpa kita sadari ternyata memberatkan objek dakwah kita, yaitu dengan mengesankan bahwa yang sunnah itu wajib, dan yang mubah itu makruh atau haram.

Dakwahkanlah bagi mereka yang awam, yang mudah dan tidak menyulitkan, supaya tidak lari duluan. Yang wajib dulu dan yang paling mudah mereka terima, sebelum yang sunnah. Ketika mendakwahkan hal-hal yang diharamkan Allah, juga perlu pelan-pelan. Jangan sampai belum apa-apa sudah bid’ah, sudah haram. Mungkin tidak ada yang salah dari dakwah itu, namun semua itu ada urutannya, ada tahapnya.

Diambil dari Muslim.or.id
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, November 19, 2012

Monday, November 5, 2012

ujungkelingking - Rasulullah shallahu alaihi wa salaam sedang bersama sahabat-sahabat beliau: Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan ‘Ali bin Abi Thalib, radhiallahu anhum. Mereka bertamu ke rumah Ali radhiallahu anhu, dan istrinya Fathimah Az Zahra radhiallahu anha -putri kesayangan Rasulullah- menghidangkan untuk mereka madu yang diletakkan di dalam sebuah mangkuk yang cantik, dan ketika semangkuk madu itu dihidangkan, sehelai rambut ikut di dalam mangkuk itu. Rasulullah kemudian meminta kesemua sahabatnya untuk membuat suatu perbandingan terhadap ketiga benda tersebut. Mangkuk yang cantik, madu yang manis, dan sehelai rambut.

Abu Bakar Ash Shiddiq radhiallahu anhu berkata, "Iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut."

Umar bin Khattab radhiallahu anhu berkata, "Kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, seorang raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut."

Utsman bin Affan radhiallahu anhu berkata, "Ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan beramal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut."

Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu berkata, "Tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, menjamu tamu itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke rumahnya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut."

Fathimah Az Zahra radhiallahu anha berkata, "Seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, wanita yang ber-purdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yang tak pernah dilihat orang lain kecuali mahramnya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut."

Rasulullah shallahu alaihi wa salaam berkata, "Seseorang yang mendapat taufiq untuk beramal adalah lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, beramal dengan amal yang baik itu lebih manis dari madu, dan berbuat amal dengan ikhlas adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut."

Malaikat Jibril alaihissalaam berkata, "Menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, menyerahkan diri, harta, dan waktu untuk usaha agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan usaha agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut."

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "Sorga-Ku itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu, nikmat sorga-Ku itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju sorga-Ku adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut."

Sumber: kisahislami.com
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Monday, November 05, 2012

Thursday, November 1, 2012

ujungkelingking - Excel lagi, excel lagi... Mudah-mudahan gak bosen yah!

Kali ini kita belajar salah satu (eh, salah dua) fungsi dalam excel yang cukup menarik, yaitu COMBIN (combine) dan PERMUT (permutations). Fungsi ini akan membantu kita untuk mendapatkan berapa sebenarnya jumlah kombinasi yang dapat dihasilkan dari 2 bentuk. Ini tentu berbeda dengan menjumlah.

Sintaks untuk fungsi yang pertama adalah:

=COMBIN(banyaknya_item;kelompok_ukur)

Contoh:
Seorang pemilik rumah bermaksud untuk mengecat rumahnya. Untuk itu dia membeli 4 kaleng cat dengan macam warna yang berbeda. Namun dia ingin bahwa dalam satu dinding hanya boleh ada 2 kombinasi warna, dan tidak boleh sama dengan dinding yang lain. Nah, jika pertanyaannya adalah berapa jumlah kombinasi 2 warna yang bisa dihasilkan dari 4 macam warna cat tersebut, bagaimana kita menghitungnya?

Jawab:
Anggap saja keempat warna tersebut adalah merah, hijau, kuning dan biru. Karena dibutuhkan kombinasi 2 warna saja, maka pada excel bisa kita tuliskan:

=COMBIN(4;2)

Hasilnya, 6. Ini berarti ada 6 bentuk kombinasi 2 warna. Lebih jelasnya lihat gambar berikut:



***

Sedang sintaks untuk fungsi PERMUT adalah:

=PERMUT(banyaknya_item;jumlah_kelompok)

Lebih mudahnya untuk mengenali fungsi ini adalah pada jumlah kemungkinan kombinasi huruf pada password sekian digit.

Misalnya jika ada 4 huruf yaitu: A, B, C dan D yang akan digunakan untuk membuat password yang terdiri dari 2 digit saja, maka dengan fungsi PERMUT kita akan tahu bahwa ada 12 kemungkinan yang bisa digunakan.



Sengaja menggunakan contoh yang sama, agar kita bisa tahu perbedaannya. Harap maklum, jika istilah-istilahnya banyak yang salah.

Sekedar catatan pribadi, biar enggak lupa. Semoga berguna.
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, November 01, 2012

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!