Thursday, October 18, 2012

ujungkelingking - Saat kita meninggal dunia dan dikuburkan, maka beberapa waktu lamanya jasad kita akan menjadi tulang-belulang. Kemudian setelah beberapa tahun, tulang-belulang itu pun akan hancur dan berubah menjadi semacam biji. Dan di dalam biji tersebut kita akan menemukan satu tulang yang sangat kecil. Tulang itu disebut 'ajbudz dzanab atau tail-bone (tulang ekor).



Dan dari tulang inilah kita akan kembali dibangkitkan.
"Tidak ada bagian dari tubuh manusia kecuali akan hancur (dimakan tanah) kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor, darinya manusia dirakit kembali pada hari Kiamat." (Al-Bukhari: 4935)
Dari Abu Hurairah, bahwasannya Rasulullah shallallhu alaihi wa salaam bersabda, "Seluruh bagian tubuh anak Adam akan (hancur) dimakan tanah kecuali tulang ekor ('ajbudz dzanab), darinya tubuh diciptakan dan dengannya dirakit kembali." (Muslim: 2955)

Belasan abad lamanya, hadits tersebut menjadi hal yang tidak mungkin bisa dijelaskan dengan logika. Seiring berjalannya waktu beberapa penelitian ilmiah mampu menjelaskan kebenaran hadits tersebut dikemudian hari. Seiring kemajuan teknologi, fungsi organ tersebut kian terkuak: tulang ekor menyangga tulang-tulang di sekitar panggul dan merupakan titik pertemuan dari beberapa otot kecil. Tanpa tulang ini, manusia tidak akan bisa duduk nyaman.

Seorang ilmuwan Jerman, Han Spemann, berhasil mendapatkan hadiah nobel bidang kedokteran tahun 1935. Dalam penelitiannya ia dapat membuktikan bahwa asal mula kehidupan adalah tulang ekor. Darinyalah makhluk hidup bermula.

Dalam penelitiannya ia memotong tulang ekor dari sejumlah hewan melata, lalu mengimplantasikan ke dalam embrio organizer atau pengorganisir pertama. Saat sperma membuahi ovum, maka pembentukan janin dimulai. Ketika ovum telah terbuahi (zigot), ia terbelah menjadi dua sel dan terus berkembang biak. Sehingga terbentuklah embryonic disk (lempengan embrio) yang memiliki dua lapisan. Lapisan pertama, external epiblast yang terdiri dari cytotrophoblasts, berfungsi untuk menyuplai makanan embrio pada dinding uterus, dan menyalurkan nutrisi dari darah dan cairan kelenjar pada dinding uterus. Sedangkan lapisan kedua, internal hypoblast yang telah ada sejak pembentukan janin pertama kalinya. Pada hari ke-15, lapisan sederhana muncul pada bagian belakang embrio dengan bagian belakang yang disebut primitive node (gumpalan sederhana).

Dari sinilah kemudian beberapa unsur dan jaringan, seperti ectoderm, mesoderm, dan endoderm terbentuk. 
Ectoderm, membentuk kulit dan sistem syaraf pusat. Mesoderm, membentuk otot halus sistim digestive (pencernaan), otot skeletal (kerangka), sistem sirkulasi, jantung, tulang pada bagian kelamin, dan sistem urine (selain kandung kemih), jaringan subcutaneous, sistem limpa dan kulit luar. Sedangkan, endoderm, membentuk lapisan pada sistim digestive, sistem pernafasan, organ-organ yang berhubungan dengan sistem digestive (seperti hati dan pancreas), kandung kemih, kelenjar thyroid (gondok), dan saluran pendengaran. Gumpalan sederhana inilah yang mereka sebut sebagai, tulang ekor.

Pada penelitian lain, Han mencoba menghancurkan tulang ekor tersebut. Ia menumbuknya dan merebusnya dengan suhu panas yang tinggi dan dalam waktu yang lama. Setelah menjadi serpihan halus, ia mencoba mengimplantasikan bubuk tulang itu pada janin lain yang masih dalam tahap permulaan embrio. Hasilnya, tulang ekor itu tetap tumbuh dan membentuk janin sekunder pada guest body (organ tamu). Meskipun telah ditumbuk dan dipanaskan sedemikian rupa, tulang ini tidak "hancur"
.

Dr. Othman al-Djilani dan Syaikh Abdul Majid juga melakukan penelitian serupa. Pada Ramadhan 1423 H, mereka berdua memanggang tulang ekor dengan suhu tinggi selama sepuluh menit. Tulang pun berubah menjadi hitam pekat. Kemudian keduanya membawa tulang itu ke al-Olaki Laboratory, Sana’a, Yaman, untuk dianalisis. Setelah diteliti oleh Dr. al-Olaki, profesor bidang histology dan pathologi di Sana’a University, ditemukanlah bahwa sel-sel pada jaringan tulang ekor tidak terpengaruh. Bahkan sel-sel itu dapat bertahan walau dilakukan pembakaran lebih lama!

Dari sinilah, balasan pada hari kiamat kelak tidak akan pernah tertukar. Dari tulang ekor inilah, manusia akan kembali dicipta, dan mereka akan diberi balasan sesuai dengan kadar amal-amal mereka.

Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata. Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami dan dia lupa kepada kejadiannya, ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?" Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya pada kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk." (QS. Yaassin: 77-79)

"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?" (Fushshilat: 53) 

Maha besar Allah dengan segala Kekuasaannya

nb: di-share dari Google+
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, October 18, 2012

Friday, October 12, 2012

ujungkelingking - Kita kerap mendengar seorang ibu yang memarahi anaknya dengan sebutan "anak nakal", dan sebagainya. Namun tahukah kita bahwa melabeli anak dengan sebutan seperti itu justru menimbulkan "pembenaran" dalam diri si anak bahwa dirinya memang nakal. Dampaknya, jika tidak menjadikan anak kehilangan kepercayaan terhadap dirinya sendiri, dia akan kehilangan kepercayaan terhadap orang lain.

Faktanya, tidak ada anak yang nakal. Karena setiap anak pada dasarnya dilahirkan dengan membawa kecerdasan yang berbeda-beda. Menurut seorang ahli riset dari Amerika, Prof. Howard Gardener, ada 8 kecerdasan pada manusia. Delapan macam kecerdasan yang dimiliki setiap anak. Nah, salah satu hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang tua adalah kemampuan membaca kecerdasan yang dimiliki oleh anaknya.

Delapan macam kecerdasan itu adalah:

1.
Kecerdasan liguistik, yaitu kemampuan untuk menggunakan lisan-tulisan secara baik dan efektif. Termasuk juga dalam hal ini adalah kepekaan terhadap suara, intonasi, urutan kata, arti suatu kata dan pengaruhnya dalam penyampaian suatu informasi.

2.
Kecerdasan logik-matematik, yaitu kemampuan dalam memecahkan masalah dan mencari jalan keluar yang masuk akal (logis). Biasanya menyukai angka, urutan, logika dan keteraturan. Ia juga mampu melakukan proses berpikir deduktif (besar ke kecil) dan induktif (kecil ke besar).

3.
Kecerdasan visual-spasial, yaitu kemampuan melihat atau mengamati hal-hal secara visual dan spasial (ruang) dengan akurat. Kecerdasan ini termasuk dalam hal warna, garis, bentuk, ruang, ukuran, dan hubungan-hubungannya serta kemampuannya untuk melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang.

4.
Kecerdasan musikal, yaitu kemampuan menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan segala yang berkaitan dengan musik.

5.
Kecerdasan interpersonal, yaitu kemampuan untuk mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Memiliki kepekaan pada ekspresi wajah, suara dan bahasa tubuh orang lain, juga mampu memberikan respon balik secara efektif-komunikatif.

6.
Kecerdasan intrapersonal, yaitu kemampuan yang ada hubungannya dengan kesadaran tentang diri sendiri. Kecerdasan ini membantunya memahami kekuatan sekaligus kelemahan diri sendiri. Biasanya sangat menghargai nilai etika dan moral.

7.
Kecerdasan kinestetik, yaitu kemampuan dalam menggunakan tubuh secara terampil untuk mengungkapkan pemikiran dan perasaan. Termasuk juga keterampilan fisik dalam hal koordiansi, keseimbangan, daya tahan, kelenturan dan kecepatan.

8.
Kecerdasan naturalis, yaitu kemampuan untuk mengenali, membedakan (meng-kategorikan) apa yang dijumpainya.

***

Maka dari itu jangan pernah berpikir bahwa anak kita nakal. Mulai sekarang berpikirlah tentang kecerdasan yang dimillikinya, then explore it!

Bismillah,
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, October 12, 2012

Thursday, October 11, 2012

ujungkelingking - Menghitung Gaji Lembur Karyawan Dengan Excel

Dengan asumsi gaji lembur karyawan per jam adalah 20.000,-, maka buatlah sebuah tabel sederhana seperti contoh di bawah ini:


Setelah itu untuk mengetahui durasi waktu lembur, pada sel F4, ketikkan =E4-D4 (jam selesai dikurangi jam mulai). Lalu lakukan dragging (untuk meng-copy rumus) ke bawah.


Selanjutnya, kita gunakan kolom-kolom di sebelahnya untuk mengambil hitungan jam dan menitnya. Jika pada H4 kita masukkan =HOUR(F4), maka kita akan mendapatkan hasil 0, karena durasi lembur tidak sampai satu jam.

Untuk mendapatkan menit-nya, pada sel I4 kita masukkan =MINUTE(F4). Dan kita dapatkan hasil 30. Artinya 30 menit.


Maka, langkah terakhir kemudian adalah menentukan besaran gajinya. Pada J4, masukkan =(H4*$F$10)+(I4/60*$F$10). Sederhananya, kalikan jam dengan gaji lembur per jam, kalikan menit dengan gaji lembur per jam, lalu tambahkan.


Selesai.

Note: Penggunaan tanda $ pada fungsi di atas didapatkan dengan menekan tombol F4 pada keyboard Anda. Kegunaannya adalah untuk mengikat rumus (dalam hal ini sel F10) agar tidak ikut bergeser saat kita melakukan dragging ke bawah.

Semoga bermanfaat!

Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Thursday, October 11, 2012

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!