Saturday, September 22, 2012

ujungkelingking - Artikel ini saya sharing dari status teman di G+, tentang bagaimana cara memilih SPBU dan mengisi bensin yang benar.


1. Isilah bensin di SPBU Pertamina

Pernah memperhatikan plang nama besar saat menuju ke SPBU? Di daerah saya biasanya tertera angka 51.xxx.xx atau 54.xxx.xx. Anda tentu tahu maksudnya. Digit pertama dari kode tersebut menandakan kode wilayah, sedang digit keduanya mengandung arti kepemilikan. Kepala 5 berarti SPBU berdomisili di Surabaya dan sekitarnya (atau Jawa Timur?). Digit kedua, jika angka 1 berarti kepemilikan Pertamina sendiri. Sedangkan angka 4 berarti kepemilikan swasta atau dealer.

Digit pertama angka 3, berarti SPBU ini berada di wilayah Jakarta atau Jawa Barat
(blognyamitra.wordpress.com)

Ada tiga kategori SPBU, yaitu COCO (Company Owned Company Operated); CODO (Company Owned Dealer Operated); dan DODO (Dealer Owned Dealer Operated). Ini berdasar pada situs spbu.pertamina.com

Nah, karena dikendalikan oleh pertamina, maka kualitas SPBU model COCO dan CODO diyakini lebih baik dibanding DODO. Dari segi bisnis bisa dipahami bahwa agar bisa balik modal dengan cepat, banyak pedagang melakukan cara-cara yang tidak benar.

2. Ketika mengisi bensin, perhatikan agar tuas handle selang dalam keadaan terlepas

Banyak oknum yang curang dengan memainkan takaran bensin dengan cara menekan-nekan tuas handle selang ketika sedang mengisi bensin ke dalam tangki kita sehingga jumlah bensin yang kita terima lebih sedikit dari apa yang seharusnya.

3. Isilah bensin ketika hari masih pagi

Ingat bahwa semua SPBU memiliki tangki penyimpanan di bawah tanah. Semakin pagi, berarti semakin dingin tanah dan temperaturnya, maka semakin padat/kental bahan bakarnya. Jika temperatur mulai panas/hangat, maka bahan bakarnya akan mengembang.

Jadi jika membeli bahan bakar pada siang hari atau petang hari, sebenarnya bahan bakar yang diisikan ke dalam tangki kendaraan Anda jelas lebih sedikit dibanding jumlah liter yang Anda beli. Dalam bisnis perminyakan, gravity yang spesifik dan temperatur: bensin, diesel dan bahan bakar pesawat jet, ethanol dan produk minyak lainnya punya peranan penting. Kenaikan 1° merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam bisnis ini. Tetapi -tentu- SPBU tidak memberikan Anda kompensasi karena temperatur.

4. Isilah bensin saat tangki Anda masih setengah penuh

Alasannya adalah semakin banyak bahan bakar yang ada di tangki kendaraan, maka semakin sedikit udara yang ada di bagian tangki yang kosong. Bensin menguap lebih cepat dari pada yang bisa kita bayangkan.

Dalam bisnis perminyakan biasanya tangki penyimpanan bensin mempunyai apa yang kita sebut atap yang mengapung (floating roof) yang berfungsi sebagai clearance zero antara bensin dan atmosfer sehingga penguapannya bisa dikurangi. Tetapi hal itu tidak terdapat di SPBU.

5. Jangan mengisi bensin ketika ada truk bahan bakar sedang mengisi tangki penyimpanan

Hampir pasti bensin/solar akan teraduk saat bahan bakar dipompakan dari truk ke tangki penyimpanan SPBU, dan kemungkinannya akan ada kotoran di dasar tangki penyimpanan yang teraduk naik dan terikut masuk ke tangki kendaraan Anda.

Anda mau menambahkan?
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, September 22, 2012
ujungkelingking - Hari selasa kemarin, 4 September 2012, adalah hari pertama Zaki bersekolah. Yup, dia mulai masuk Play Group! Tempatnya sendiri tidak terlalu jauh dari rumah kami, cuma berjarak sekitar 500 m. Namun karena sambil menggendong si Daffa, akhirnya proses antar-jemput Zaki pun harus menggunakan sepeda pancal.

Dapat dua seragam, busana Muslim dan kaos olahraga. Dua-duanya kebesaran. Sempat di-permak sama ibunya, namun masih saja kegedean. Memang anak kami saja yang posturnya kecil. Hmmmm...

Kedodoran ya, Kak?

Setiap anak memiliki kecerdasannya masing-masing. Pada Zaki, ia memiliki tingkat agretifitas yang cukup tinggi. Guru-gurunya di sekolah menyebutnya sebagai kecerdasan kinestetis. Mungkin ini yang oleh orang awam disebut dengan hyper-aktif. Tidak bisa berhenti meski cuma sebentar. Selalu bergerak, dan selalu ada saja yang dianggapnya sebagai permainan. Apalagi Zaki sedikit "usil" kepada adiknya.

Karena itulah hal yang penting untuk diperhatikan adalah ketika kita bermaksud melarang anak-anak seperti Zaki adalah dengan tidak menggunakan kata "jangan". Karena ketika kita melarangnya dengan, misalnya "jangan lari!", atau "jangan nakal!", maka secara otomatis kata "jangan" itu akan hilang dari otaknya, sehingga yang dipahaminya hanya "lari!", "nakal!", dst.

Solusinya adalah dengan mengalihkan perhatiannya dengan melakukan hal yang lain.

Cara tersebut memang kadang berhasil, dan kadang tidak. Tapi itulah anak-anak. Dan mau-tidak mau kami harus terus belajar, berusaha dan mencoba melakukan "apa yang seharusnya dilakukan" orang tua terhadap anak-anaknya.

Keep fight!

Sedang merenung?

Rabbii hablii min ash-sholihiin...

Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, September 22, 2012

Wednesday, September 19, 2012

ujungkelingking - Sekilas mengamati perkembangan kasus video Innocence of Mosleem –tentang peghinaan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa salaam- yang diunggah di youtube pada 11 (atau 12?) September kemarin, yang menyebabkan kecaman dan protes di berbagai negara di dunia. Bahkan korban luka dan tewas berjatuhan, baik di pihak demonstran pun juga polisi.

Banyak yang menyayangkan reaksi spontan dari kaum Muslimin itu. Tidak sedikit pula yang menganggap bahwa terunggahnya video tersebut adalah “jebakan” untuk men-justifikasi bahwa Islam itu memang mengajarkan kekerasan dan teror. Mereka berpendapat jika kita melakukan protes keras semacam itu –bahkan sampai terjadi bentrok- maka sebenarnya kita telah memuluskan tujuan video tersebut. Memecah umat Islam dengan cara seperti ini adalah hal yang mudah. Karena itu hal paling relevan adalah mengabaikan video tersebut. Mereka juga mengatakan bahwa Rasulullah dahulu saja diam-tidak merespon apa-apa ketika diri beliau diolok-olok kaum kafir Qurays, jadi kenapa kita musti marah-marah ketika Rasul diejek?

Namun di lain pihak, ada juga yang berpendapat bahwa hal-hal yang semacam ini tidak boleh dibiarkan. Sebab jika diabaikan, bukan tidak mungkin mereka merasa bahwa umat Islam baik-baik saja lalu mengunggah video yang lain. Ketika saat itu kita juga diam, dan seterusnya juga diam, lalu dimana izzah kalian, wahai kaum Muslimin?! Orang-orang di luar Islam akan seenaknya saja mengobok-obok Islam.

Bahwa dahulu Rasulullah ­shallallahu alaihi wa salaam diam saja, hal itu karena yang diolok-olok adalah diri beliau sendiri. Personal. Karena itu beliau bersabar. Tapi lihat ketika yang dilecehkan adalah agama, maka perang, adalah hal yang hampir tidak terelakkan.

Nah, ketika kita menerapkan rumusan ini dalam kehidupan kita, maka ketika diri kita yang diejek dan diperolok, bereaksi diam dan bersabar adalah respon yang diajarkan. Namun jika agama yang dilecehkan (termasuk di dalamnya adalah Allah dan Rasul-Nya) maka keharusan bagi kita adalah mengecam dan memprotes!

Namun satu hal yang penting untuk digaris-bawahi adalah bahwa kecaman dan protes kita hendaknya sesuai dengan kapasitas kita sebagai warga negara. Bahwa kita harus bereaksi, adalah benar. Namun, merusak fasilitas publik, apalagi yang sampai menimbulkan korban jiwa adalah hal yang dilarang Islam.

Maka bagi seorang presiden, kecamlah dan proteslah dengan kekuasaan yang dimilikinya. Bagi seorang politikus, kecamlah dengan menggunakan fasilitas politiknya. Bagi seorang yang melek teknologi, proteslah dengan teknologi yang dikuasainya. Mungkin memblokir peredarannya atau sekedar men-dislikes videonya bukan hal yang sulit. Bagi yang memiliki jaringan luas di jejaring sosial bisa melakukan klarifikasi dari sana. Bagi kita –masyarakat sipil- yang tidak memiliki kekuasaan dan ilmu apa-apa, maka proteslah dengan do’a dan mencoba mempertebal keyakinan kita dengan lebih banyak lagi mempelajari Islam.

Mudah-mudahan Allah berkenan menampakkan kekuasaanNya.

Dan tidak ada alasan bagi seorang Muslim untuk tidak bereaksi. Diam dan abai, adalah hal yang naif.


من رأى منكم منكرا فليغيره بيده ، فإن لم يستطع فبلسانه ، فإن لم يستطع فبقلبه ، وذلك أضعف الإيمان  رواه مسلم

Barang siapa diantara kalian yang melihat suatu kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Maka bila ia tidak mampu, maka ubahlah dengan lisannya. Maka bila ia tidak mampu, maka ubahlah dengan hatinya. Dan itulah selemah-lemahnya iman. (Muslim)

Hasbunallah wa ni’mal wakiil…  
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Wednesday, September 19, 2012

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!