Saturday, April 30, 2011

ujungkelingking - Allah menciptakan para setiap hamba agar selalu mengingat-Nya, dan Dia menganugerahkan rezeki kepada setiap makhluk ciptaan-Nya agar mereka bersyukur kepada-Nya. Namun, mereka justru banyak yang menyembah dan bersyukur kepada selain Dia.

Tabiat untuk mengingkari, membangkang, dan meremehkan suatu kenikmatan adalah penyakit yang umum menimpa jiwa manusia. Karena itu, Anda tak perlu heran dan resah bila mendapatkan mereka mengingkari kebaikan yang pernah Anda berikan, mencampakkan budi baik yang telah Anda tunjukkan. Lupakan saja bakti yang telah Anda persembahkan. Bahkan, tak usah resah bila mereka sampai memusuhi Anda dengan sangat keji dan membenci Anda sampai mendarah daging, sebab semua itu mereka lakukan adalah justru karena Anda telah berbuat baik kepada mereka.

Dan, mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya) kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. [At-Taubah: 74]

Anda bisa buka kembali catatan dunia tentang perjalanan hidup ini. Yang di dalam salah satu babnya diceritakan tentang seorang ayah telah memelihara anaknya dengan baik. la memberinya makan, pakaian dan mendidiknya hingga menjadi orang pandai. Ia rela tidak tidur demi anaknya, rela untuk tidak makan asal anaknya kenyang, dan bahkan, mau bersusah payah agar anaknya bahagia.

Namun apa jadinya, ketika sudah berkumis lebat dan kuat tulang-tulangnya, anak itu bagaikan anjing galak yang selalu menggonggong kepada orang tuanya. la tak hanya berani menghina, tetapi juga melecehkan, acuh tak acuh, congkak, dan durhaka terhadap orang tuanya. Dan semua itu, ia tunjukkan dengan perkataan dan juga tindakan.

Karena itu, siapa saja yang kebaikannya diabaikan dan dilecehkan oleh orang-orang yang menyalahi fitrahnya, sudah seyogyanya menghadapi semua itu dengan kepala dingin. Dan, ketenangan seperti itu akan mendatangkan balasan pahala dari Dzat yang perbendaharaan-Nya tidak pernah habis dan sirna.

Ajakan ini –tentu- bukan untuk menyuruh Anda meninggalkan kebaikan yang telah Anda lakukan selama ini, atau agar Anda sama sekali tidak berbuat baik kepada orang lain. Ajakan ini hanya ingin agar Anda tak goyah dan terpengaruh sedikitpun oleh kekejian dan pengingkaran mereka atas semua kebaikan yang telah Anda perbuat. Dan janganlah Anda pernah bersedih dengan apa saja yang mereka perbuat.

Berbuatlah kebaikan hanya demi Allah semata, maka Anda akan menguasai keadaan, tak akan pernah terusik oleh kebencian mereka, dan tidak pernah merasa terancam oleh perlakuan keji mereka. Anda harus bersyukur kepada Allah karena dapat berbuat baik ketika orang-orang di sekitar Anda berbuat jahat.

Dan, ketahuilah bahwa tangan di atas itu lebih baik dari tangan yang di bawah.

Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah. Kami tidak mengharapkan balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. [Al-Insan: 9]

Masih banyak orang berakal yang sering hilang kendali dan menjadi kacau pikiranya saat menghadapi kritikan atau cercaan pedas dari orang-orang sekitarnya. Terkesan, mereka seolah-olah belum pernah mendengar wahyu Ilahi yang menjelaskan dengan gamblang tentang perilaku golongan manusia yang selalu mengingkari Allah.

Dalam wahyu itu dikatakan:

Tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan. [Yunus: 12]

Anda tak perlu terkejut ketika menghadiahkan sebatang pena kepada orang bebal, lalu ia memakai pena itu untuk menulis cemoohan kepada Anda. Dan Anda tak usah kaget, bila orang yang Anda beri tongkat untuk menggiring domba gembalaannya justru memukulkan tongkat itu ke kepala Anda.

Itu semua adalah watak dasar manusia yang selalu mengingkari dan tak pernah bersyukur kepada Penciptanya sendiri Yang Maha Agung nan Mulia.

Begitulah, kepada Tuhannya saja mereka berani membangkang dan mengingkari, maka apalagi kepada saya dan Anda?

Dicuplik dari “La Tahzan”
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, April 30, 2011

Friday, April 15, 2011

ujungkelingking - Ini adalah hadits yang disampaikan oleh Fathimah binti Qais –salah satu perempuan yang ikut hijrah pada awal-awal periode- yang ia mendengar langsung dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

Tatkala Rasulullah telah menyelesaikan shalatnya, beliau duduk di atas mimbar, kemudian berkata,

“Hendaknya masing-masing orang tetap duduk di tempat shalatnya.” Beliau melanjutkan, “Apakah kalian tahu kenapa aku mengumpulkan kalian?”

Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”

Beliau bersabda, “Demi Allah, aku tidak mengumpulkan kalian untuk memberikan semangat, dan bukan mengintimidasi. Aku mengumpulkan kalian karena Tamim Ad-Dari dulunya seorang Nasrani, kemudian ia datang berbai’at dan masuk Islam. Ia menceritakan kepadaku sebuah kisah yang sama seperti apa yang telah aku kisahkan kepada kalian, tentang Dajjal.
Ia bercerita bahwa ia pernah mengarungi laut dengan kapalnya bersama 30 orang dari suku Lakham dan Judzam, kemudian mereka dipermainkan ombak selama sebulan di tengah laut, lalu mereka berlabuh di sebuah pulau di tengah laut hingga matahari akan terbenam.

Kemudian mereka duduk-duduk di perahu kapal dan masuk ke pulau itu. Lalu, sesuatu yang berambut lebat dan tebal menemui mereka. Mereka bahkan tidak mengetahui mana bagian depan dan mana belakang karena banyak rambutnya.

Mereka bertanya, “Siapakah kamu?”

Ia menjawab, “Aku adalah Al-Jassasah (mata-mata).”

Mereka bertanya, “Apa itu Al-Jassasah?”

Ia lalu mengatakan, “Wahai kaum, pergilah kalian ke pria yang berada di padepokan gua itu, ia ingin sekali mendengar kabar dari kalian.”

Tamim berkata, “Tatkala binatang tadi menyebutkan seorang pria kepada kami, kami pun takut kalau sekiranya pria itu setan. Kemudian kami bergegas pergi hingga memasuki gua itu. Ternyata di dalamnya ada seorang pria yang sangat besar. Kami belum pernah melihatnya, ia sedang dibelenggu dengan kuat dan erat. Kedua tangannya terikat sampai lehernya, di antara kedua lututnya sampai kedua mata kakinya di belenggu dengan besi.

Lalu kami bertanya kepadanya, “Celaka, siapakah kamu?”

Dia menjawab, “Kalian telah mengetahui tentang aku, maka beritahukan siapakah kalian?”

Maka kami-pun menceritakan dari awal mula hingga kami berada disitu.

Selanjutnya pria itu meminta, “Ceritakan kepadaku tentang pohon kurma Baisan!”

Kami balik bertanya, “Kabar mana yang ingin kamu ketahui?”

Ia menjawab, “Apakah pohon kurma tersebut sedang berbuah?”

Kami menjawab, “Ya”,

Ia berkata, “Bukankah ia hampir tidak berbuah?”

Dia berkata lagi, “Ceritakanlah kepadaku tentang danau Ath-Thabariyyah.”

“Apakah di dalamnya masih ada air?”

Kami menjawab, “Airnya banyak.”

Dia berkata, “Bukankah airnya hampir kering?”

Pria itu meminta lagi, “Ceritakan kepadaku tentang mata air Zughar.”

“Apakah di dalamnya masih ada air, dan apakah penduduk sekitarnya bercocok tanam dengan airnya itu?”

Kami menjawab, “Ya. Airnya banyak dan penduduk bercocok tanam dengan menggunakan airnya.”

Ia berkata, “Ceritakan kepadaku tentang Nabi yang ummi itu, apa yang telah dia lakukan?”

Kami menjawab, “Nabi itu telah keluar dari Mekkah dan tinggal di Yatsrib (Madinah).”

Dia bertanya lagi, “Apakah orang Arab memeranginya?”

Kami menjawab, “Ya.”

Ia bertanya lagi, “Bagaimana ia memperlakukan mereka atau apa yang ia perbuat terhadap mereka?”

Kami pun menyampaikan bahwa nabi tersebut telah menundukkan orang-orang Arab yang mendatanginya dan mereka taat kepadanya.

Dia bertanya, “Apakah hal itu telah terjadi?”

Kami menjawab, “Ya.”

Maka ia kemudian berkata, “Ingatlah bahwa sebaiknya mereka mematuhinya, dan aku memberitahukan kepada kalian tentang diriku, sesungguhnya aku adalah Al-Masih Ad-Dajjal, dan aku hampir diperbolehkan keluar. Aku akan muncul dan berjalan di muka bumi. Aku tidak membiarkan satu kampung-pun kecuali aku menetap di dalamnya selama 40 malam, selain Mekkah dan Thaibah, karena keduanya diharamkan bagiku.

Setiap kali aku akan memasuki salah satunya, seorang malaikat akan menyambutku dengan pedang terhunus. Ia menghalangiku, dan pada tiap celah jalan-jalannya terdapat malaikat yang menjaganya.”

Fathimah berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda sambil beliau menusukkan tongkatnya di mimbar, “Inilah Thaibah itu, inilah Thaibah itu, inilah Thaibah itu –yakni Madinah-. Ingatlah, bukankah aku telah menyampaikan haditsku ini?

Para sahabat menjawab, “Ya.”

Bahwasanya kisah yang disampaikan Tamim telah mencengangkanku. Ceritanya persis dengan kisah yang aku ceritakan kepada kalian, juga tentang Madinah dan Mekkah. Ketahuilah, sesungguhnya Dajjal itu berada di Laut Syam atau Laut Yaman! Tidak, tetapi dari arah timur dan beliau mengisyaratkan tangannya ke arah timur.”

Aku hafal hadits ini dari Rasulullah shallallahu “alaihi wa sallam.”

(HR. Muslim, no. 2942 dan Abu Daud, no. 4352)

Sumber: kisahmuslim.com
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Friday, April 15, 2011

Saturday, April 9, 2011

ujungkelingking – Barangkali tidak banyak yang tahu bahwa perayaan April Mop (The April’s Fool Day) yang identik dengan kegembiraan itu sesungguhnya berawal dari satu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan di Spanyol, tahun 1487 atau 892 H.

Sejak diterangi Islam (abad ke-8 M), Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Karena sikap para penguasa Islam yang begitu baik dan rendah hati, maka banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus-ikhlas memeluk Islam. Dan muslim Spanyol bukan hanya ‘beragama Islam’, namun mereka sungguh-sungguh mempraktekkan kehidupan mereka secara Islami. Mereka telah jauh meninggalkan kebiasaan-kebiasaan dan gaya hidup jahiliyyah. Keadaan seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.

Namun, selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol. Karena usaha mereka terus-menerus gagal, maka mereka kemudian mengirim sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam di Spanyol.

Akhirnya mata-mata itu menemukan cara untuk menaklukkan Islam di Spanyol, yaitu dengan melemahkan iman mereka terlebih dahulu dengan serangan pemikiran dan budaya. Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirim alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari daripada membaca Al-Qur’an. Mereka juga mengirim sejumlah ulama palsu yang difungsikan untuk menyulut perpecahan di dalam tubuh umat Islam Spanyol.

Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil. Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan Salib. Penyerangan oleh pasukan Salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri-kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang dibantai. Penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, dan orang-orang tua, semuanya dihabisi dengan sadis. Satu persatu daerah di Spanyol jatuh. Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara Kristen terus mengejar mereka.

Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara Salib mengetahui bahwa banyak Muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara Salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka.

“Kapal-kapal yang akan membawa kalian keluar dari Spanyol sudah kami persiapkan di pelabuhan. Kami menjamin keselamatan kalian jika ingin keluar dari Spanyol. Setelah ini maka kami tidak lagi memberikan jaminan!” demikian bujuk tentara Salib.

Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Beberapa dari orang Islam diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah dipersiapkan, maka mereka segera bersiap-siap untuk meninggalkan Granada bersama-sama menuju ke kapal-kapal tersebut. Mereka pun bersiap untuk berlayar.

Keesokan harinya, ribuan penduduk Muslim Granada keluar dari rumah-rumahnya dengan membawa seluruh barang-barang keperluannya, berjalan beriringan menuju pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai tentara Salib tetap bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumahnya.

Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara Salib menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya. Mereka lalu membakari rumah-rumah tersebut! Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa bersama orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya. Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan hanya bisa terpana ketika tentara Salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang tentara Salib itu telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.

Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara Salib itu segera membantai dan menghabisi umat Islam Spanyol tanpa perasaan belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Dengan buas tentara Salib terus membunuhi warga sipil yang sama sekali tidak berdaya. Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman.

Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia Kristen setiap tanggal 1 April sebagai The Aprils Fool Day.

Bagi umat Islam April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari dimana ribuan saudara-saudaranya seiman disembelih dan dibantai oleh tentara Salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, sangatlah tidak pantas jika ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Sebab dengan ikut merayakan April Mop, sesungguhnya orang-orang Islam itu ikut bergembira dan tertawa atas tragedi tersebut. Siapa pun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, beberapa abad silam.


Sumber: pinrizal.wordpress.com
Written by: Pri Enamsatutujuh
UJUNGKELINGKING, at Saturday, April 09, 2011

Popular Posts

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!